Leuit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Reffyr (bicara) ke revisi terakhir oleh Haikal FK 1705(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Leuit os 080814 2188 srna.JPG|jmpl|270px250px|SebuahSekumpulan leuit di Desa [[Sirnarasa, Cikakak, Sukabumi]]]]
'''Leuit''' merupakan sejenis [[lumbung padi|bangunan penyimpan [[padi]] yang terdapat di daerah pedesaan [[Sunda]] dan [[Suku Baduy|Baduy]] yang termasuk [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia]]. Secara tradisional, leuit dibangun dari balok-balok kayu dan dilapisi oleh anyaman bambu, dengan kapasitas penyimpanan hingga tiga ton [[padi]]. Meskipun peran ekonomis leuit sudah berkurang karena modernisasi pertanian padi, leuit masih digunakan secara rutin oleh komunitas Baduy dan sejumlah wilayah sebagai mekanisme [[ketahanan pangan]]. Di luar itu, leuit juga menjadi objek wisata di kampung-kampung adat di bagian barat daya [[Jawakepulauan Sunda BaratBesar]].
== Sejarah dan lokasi ==
Leuit sudah dikenal oleh masyarakat Sunda sejak sebelum [[sawah]] basah diperkenalkan di pulau Jawa.<ref name="ecologist">{{cite news|url=https://theecologist.org/2020/jun/04/indigenous-communities-land-rights-and-covid-19|title=Indigenous communities, land rights and Covid-19|work=The Ecologist|language=en|date=4 Juni 2020|accessdate=11 Juli 2020}}</ref>. Istilah "leuit" digunakan oleh komunitas [[Sunda]], terutama di wilayah [[Priangan]] ([[Jawa Barat]]) dan [[Banten]]. Di wilayah-wilayah tertentu seperti [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], istilah "[[lumbung]]" digunakan.{{sfn|Muanas|1998|p=69}} Leuit juga digunakan oleh komunitas [[suku Baduy]], terutama komunitas Baduy Luar. Komunitas Baduy Dalam menamakan leuit dengan istilah "''lenggang"''. Rata-rata rumah tangga Baduy memiliki lebih dari 1 leuit atau lenggang – 1.6 lenggang tiap rumah tangga Baduy Dalam dan 1.2 leuit tiap rumah tangga Baduy Luar.<ref name="anke">{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=NBLTDwAAQBAJ&pg=PA95|title=Food, diversity, vulnerability and social change: Research findings from insular Southeast Asia|year=2010|last=Niehol|first=Anke|language=en|page=95|isbn=9789086866717}}</ref> Secara umum, leuit digunakan untuk menyimpan padi perseorangan/keluarga, meskipun sejumlah bangunan penyimpanan bersama juga disebut leuit.{{sfn|Muanas|1998|p=69}} Leuit dibangun di bawah pepohonan yang rindang untuk melindungi isinya dari air hujan, namun di lokasi yang masih mendapat sinar matahari.{{sfn|Iskandar|Iskandar|2017|p=42}} Biasanya, leuit-leuit dibangun berdekatan satu sama lain di suatu titik yang berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman warga.<ref name="kabar"/> Sebagai contoh, di Kampung Cibeo, bagian dari komunitas Baduy Dalam, terdapat sekitar 200 leuit.<ref>{{citeCite news|url=https://www.suara.com/lifestyle/2016/01/25/110348/baduy-yang-semakin-modern?page=all|title=Baduy yang Semakin Modern|date=25 Januari 2016|language=id|work=Suara.com|accessdate=11 Juli 2020|last=Indriani|first=Ririn}}</ref>
 
== Arsitektur ==
Baris 13:
 
===Budaya===
Leuit berperan penting dalam budaya Sunda dan Baduy. Di [[Banten]] Selatan, upacara [[Seren Taun]] melibatkan seremoni menyimpan padi ke dalam leuit,{{sfn|Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|2018|p=84}} khususnya ritus nginebkeun dan ngareremokeun dimana bibit padi disimpan.<ref name="ciptagelar"/><ref>{{cite web|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/ensiklo-det.php?id=29&lang=id|title=Leuit|website=disparbud.jabarprov.go.id|publisher=Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat|accessdate=11 Juli 2020|archive-date=2020-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200711103541/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/ensiklo-det.php?id=29&lang=id|dead-url=yes}}</ref> Leuit juga merupakan suatu lambang kemakmuran di komunitas Baduy,<ref name="anke"/> dan di kampung-kampung adat Jawa Barat, misalkan di [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]].<ref name="simbol">{{citeCite news|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4371074/leuit-simbol-kemakmuran-warga-kampung-adat-sukabumi|work=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|title=Leuit, Simbol Kemakmuran Warga Kampung Adat Sukabumi|last=Alamsyah|first=Syahdan|date=4 Januari 2019|accessdate=11 Juli 2020}}</ref> Semakin banyak leuit yang dibangun atau dimiliki suatu keluarga, semakin tinggi posisi sosial mereka.{{sfn|Muanas|1998|p=70}} Leuit, khususnya leuit si jimat, juga digunakan sebagai motif [[batik]] dari [[Kabupaten Lebak|Lebak]] dan Sukabumi.<ref>{{citeCite news|url=https://banten.antaranews.com/berita/106510/produk-batik-lebak-dan-tenun-badui-tembus-pasar-luar-negeri|title=Produk batik Lebak dan tenun badui tembus pasar luar negeri|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=28 Juni 2020|accessdate=11 Juli 2020|last=Sambas}}</ref><ref>{{cite news|url=https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/ekonomi-dan-bisnis/62092-Batik-Kulasantana-Motif-Leuit-Si-Jimat-Sandang-Kearifan-Lokal-Kasepuhan-Sinaresmi-Suka|work=Sukabumi Update|title=Batik Kulasantana Motif Leuit Si Jimat, Sandang Kearifan Lokal Kasepuhan Sinaresmi Sukabumi|date=8 Desember 2017|accessdate=11 Juli 2020|archive-date=2020-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200711120045/https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/ekonomi-dan-bisnis/62092-Batik-Kulasantana-Motif-Leuit-Si-Jimat-Sandang-Kearifan-Lokal-Kasepuhan-Sinaresmi-Suka|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada tahun 2017, leuit didaftarkan di dalam katalog [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia]].{{sfn|Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|2018|p=257}} Sejumlah pemerintah kabupaten di Jawa Barat, misalkan [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] dan [[Kabupaten Karawang|Karawang]], mulai membangun kembali leuit sebagai konservasi budaya maupun untuk menjaga ketahanan pangan.<ref>{{cite news|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/187552-leuit-dibudayakan-lagi|work=Media Indonesia|title=Leuit Dibudayakan Lagi|date=30 September 2018|accessdate=11 Juli 2020}}</ref><ref>{{cite news|url=https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/03/15/nl96ed-purwakarta-miliki-emleuitem-untuk-cadangan-bahan-pangan|work=Republika|title=Purwakarta Miliki Leuit untuk Cadangan Bahan Pangan|date=15 Maret 2015|language=id|accessdate=11 Juli 2020}}</ref> Sejumlah kampung adat atau [[sanggraloka]] juga menjadikan leuit sebagai obyekobjek wisata.<ref name="ciptagelar">{{cite news|url=https://www.thejakartapost.com/travel/2017/10/03/what-to-discover-in-west-java-cultural-village-ciptagelar.html|title=What to discover in West Java cultural village Ciptagelar|language=en|work=[[The Jakarta Post]]|date=3 Oktober 2017|last=Wira|first=Ni Nyoman|accessdate=11 Juli 2020}}</ref><ref>{{cite news|language=en|url=https://www.thejakartapost.com/travel/2020/02/06/ekologika-the-rise-of-ecotourism.html|title=Ekologika: The rise of ecotourism|work=[[The Jakarta Post]]|date=6 Februari 2020|last=Harris|first=Isabelle|accessdate=11 Juli 2020}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 26:
 
[[Kategori:Arsitektur Sunda]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Banten]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jawa Barat]]
[[Kategori:Padi]]
[[Kategori:Gudang pertanian]]
[[Kategori:Bangunan pertanian di Indonesia]]