Tindik kelamin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(10 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| footer =
}}
'''Tindik kelamin''' atau '''tindik genital''' adalah suatu [[tindik tubuh|tindik]] di bagian [[alat kelamin]] untuk menempatkan [[anting]] atau jenis aksesoris lainnya yang sesuai dengan lokasi tindik tersebut. Istilah tersebut juga memiliki arti yang cukup luas, tidak hanya merujuk kepada alat kelamin saja, tetapi meliputi area sekitar kelamin, yaitu [[anus]], [[perineum]], dan sekitar [[rambut kemaluan]] atau [[mons pubis]].
 
Tindik kelamin dapat dilakukan baik oleh pria maupun wanita, dengan berbagai jenis lokasi tindik yang tersedia. Alasan utama biasanya untuk mengubah penampilan dan aktualisasi diri; namun beberapa jenis tindik kelamin dapat menambah rangsangan dalam [[berhubungan seksual]].<ref name="bustle">{{Cite web | title = How A Clit Piercing Affects Your Sex Life | last = Page | first = Danielle | work = Bustle | date = 25 April 2015 | access-date = 2018-03-29 | url = https://www.bustle.com/articles/78730-does-a-clit-piercing-lead-to-better-orgasms-10-things-you-need-to-know-about-piercing }}</ref><ref name="hogan">{{cite journal | last1 = Hogan | last2 = Rinard | first2 = K. | last3 = Young | first3 = C. | last4 = Roberts | first4 = A. | last5 = Armstrong | first5 = M. | last6 = Nelius | first6 = T. | year = 2010 | title = A cross-sectional study of men with genital piercings | url = http://bjmp.org/files/2010-3-2/bjmp-2010-3-2-315.pdf | journal = British Journal of Medical Practitioners | volume = 3 | issue = 2| pages = 315–322 }}</ref><ref>{{cite journal | last1 = Van der Meer | first1 = G. | last2 = Schultz | first2 = W. W. |display-authors=etal | year = 2008 | title = Intimate body piercings in women | journal = Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology | volume = 29 | issue = 4| pages = 235–239 | doi = 10.1080/01674820802621874 | pmid = 19065394 | s2cid = 31807575 }}</ref>
 
Praktik penindikan kelamin pada masa kuno biasanya terjadi di kawasan [[Asia Tenggara]].<ref name="Umali">{{Cite news |last=Umali |first=Justin |date=3 March 2020 |title=High Culture: The Visayans Before Spanish Colonization Were Badasses |work=Esquire |url=https://www.esquiremag.ph/long-reads/features/visayan-culture-a2212-20200303-lfrm2 |access-date=26 July 2021}}</ref> Catatan tentang praktik penindikan kelamin juga terdapat dalam buku ''[[Kama Sutra]]''.<ref name="Brown"/>
Baris 31:
Dari sisi [[prasejarah]] maupun [[sejarah]], praktik penindikan kelamin umumnya tersebar di kawasan [[Asia Tenggara]] (terutama [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Thailand]], [[Malaysia]], dan [[Myanmar]]), dengan cara memasukkan berbagai jenis implan ke dalam kulit [[penis]], yang masih dilakukan hingga masa kini, di samping praktik [[modifikasi tubuh]] lainnya seperti [[tato|rajah]], [[sunat]], [[manik-manik kelamin|manik-manik]] (guli-guli), dan lain-lain. Tujuan utama penindikan tersebut adalah untuk menambah kenikmatan seksual.<ref name="Brown">{{cite book |last1=Brown |first1=Donald E. |last2=Edwards |first2=James W. |last3=Moore |first3=Ruth |title=The Penis Inserts of Southeast Asia: An Annotated Bibliography with an Overview and Comparative Perspectives |date=1988 |publisher=Center for South and Southeast Asia Studies, University of California |location=Berkeley |isbn=9780944613054}}</ref><ref name="Henley">{{cite journal |last1=Henley |first1=David |last2=Porath |first2=Nathan |title=Body Modification in East Asia: History and Debates |journal=Asian Studies Review |date=3 April 2021 |volume=45 |issue=2 |pages=198–216 |doi=10.1080/10357823.2020.1849026|s2cid=229430746 }}</ref><ref name="Hull">{{cite journal |last1=Hull |first1=Terence H. |last2=Budiharsana |first2=Meiwita |title=Male circumcision and penis enhancement in Southeast Asia: Matters of pain and pleasure |journal=Reproductive Health Matters |date=1 January 2001 |volume=9 |issue=18 |pages=60–67 |doi=10.1016/s0968-8080(01)90091-6|pmid=11765401 |s2cid=31616910 }}</ref> Praktik tersebut juga menyebar ke kawasan sekitarnya, contohnya tindik ''[[apadravya]]'' dari [[Asia Selatan]], yaitu tindikan pada ujung penis secara tegak lurus (tidak seperti tindik [[ampallang]] di [[Asia Tenggara]], yang ditindik secara melintang), yang tercatat dalam kitab ''[[Kama Sutra]]'' (abad ke-2 SM).<ref>{{Cite web|url=https://stason.org/TULARC/art/body-art/piercing/8-2-The-Apadravya-In-The-Kama-Sutra.html|title=8.2 The Apadravya In The Kama Sutra|first=Stas|last=Bekman|website=stason.org}}</ref> Praktik tindik kelamin juga terdapat di belahan dunia lainnya, contohnya di [[Amerika Tengah]] meskipun jarang.<ref name="Brown"/>
 
Di [[Filipina]], tradisi tindik kelamin pria tercatat oleh para penjelajah [[Eropa]] saat bertemu [[suku Bisaya]].<ref name="Scott"/> Tindik kelamin pria pada suku Bisaya terdiri dari sebuah semat atau jarum (biasanya terbuat dari [[emas]], [[kuningan]], [[timah]], atau [[gading]]; seringkali diukir) yang disebut ''tugbuk'' atau ''tudruk'' yang ditusukkan secara melintang di ujung penis. Kedua ujungnya dihubungkan dengan ''sakra'' (kadang ditulis ''sacra'' atau ''sagra''), berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran (terbuat dari bahan yang sama dengan ''tugbuk'') yang mengitari kepala penis, mirip dengan ''[[cock ring]]''. Hiasan ''sakra'' bermacam-macam, tetapi biasanya dihiasi dengan gerigi tumpul di sekitarnya.
 
Tradisi tersebut dicatat oleh penjelajah [[Italia]] bernama [[Antonio Pigafetta]], yang menemani [[Ferdinand Magellan]] dalam [[ekspedisi Magellan]] pertama.<ref name="Scott"/><ref name="Harrisson">{{cite journal |last1=Harrisson |first1=Tom |title=The "PALANG", its History and Proto-History in West Borneo and the Philippines |journal=Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society |date=November 1964 |volume=37 |issue=2 (206) |pages=162–174 |jstor=41492204 |url=https://www.jstor.org/stable/41492204}}</ref><ref name="De Leon">{{cite news |last1=De Leon |first1=Jay Israel |title=Penis Piercing and the Status of Women in Pre-colonial Visayan Societies |url=https://medium.com/@dyeydeleon/penis-piercing-and-the-status-of-women-in-pre-colonial-visayan-societies-4702a5db7d02 |access-date=10 May 2022 |work=Hulagway: Paglikha ng Imaheng Pilipino sa Timog-Silangang Asya |agency=UUP Lipunang Pangkasaysayan |date=2017}}</ref><ref>{{cite news |title=Did You Know That |url=https://pressreader.com/article/281900180821464 |access-date=12 May 2022 |work=Sun Star Cebu |date=23 July 2013}}</ref> Tindikan tersebut dipakai para pria sejak mulai remaja, dimaksudkan untuk menambah sensasi dan kenikmatan saat melakukan aktivitas seksual, bagi pemakai maupun pasangannya. Pigafetta juga menulis bahwa para wanitalah yang mengetahui cara memasukkan penis dengan ''sakra''. Pria tanpa tindik kelamin diremehkan oleh para wanita sebagai ''asog'' ("lemah" atau "banci"). Praktik tersebut dilarang oleh para [[misionaris]] Eropa dan akhirnya punah pada [[Sejarah Filipina (1521–1898)|zaman penjajahan Spanyol di]] [[Filipina]], karena dianggap oleh para rohaniwan Spanyol sebagai "dosa dengan anggota badan."<ref name="Scott">{{Cite book |last=Scott |first=William Henry |title=Barangay: Sixteenth-century Philippine Culture and Society |url=https://archive.org/details/barangaysixteent0000scot |date=1994 |publisher=Ateneo University Press |isbn=9789715501354 |pages=20–27[https://archive.org/details/barangaysixteent0000scot/page/20 20]–27}}</ref><ref name="Jocano">{{Cite journal |last=Jocano |first=F. Landa |date=1958 |title=The Sulod: A Mountain People In Central Panay, Philippines |journal=Philippine Studies |language=en |volume=6 |issue=4 |pages=401–436 |jstor=42720408}}</ref><ref name="Junker">{{Cite book |last=Junker |first=Laura L. |title=Raiding, Trading, and Feasting: The Political Economy of Philippine Chiefdoms |url=https://archive.org/details/raidingtradingfe0000junk |date=1999 |publisher=University of Hawaii Press |isbn=9780824864064}}</ref>
 
Tindik ''[[ampallang]]'', yaitu tindikan yang sama dengan suku Bisaya (menembus ujung penis secara melintang tetapi tidak dihubungkan dengan cincin atau sejenisnya) juga ditemukan pada suku-suku asli wilayah [[Sarawak]] dan [[Sabah]] di pulau [[Kalimantan]].<ref name="apradavya"/>
 
Tindik kelamin pertama kali diperkenalkan di negara-negara barat melalui laporan [[etnografi]], dilakukan oleh para pengelana Eropa pada [[abad ke-19]]. Pengelana [[Belanda]] [[Anton Willem Nieuwenhuis]] mencatat suatu prosedur untuk melakukan tindik ampallang dalam bukunya yang berjudul ''In Centraal Borneo: reis van Pontianak naar Samarinda'' (dokumentasi penjelajahannya di Kalimantan pada tahun 1897).<ref name="apradavya">{{cite web|url=http://www.body-modification.com/Piercing-Types/apadravya-piercing/All-Pages.html|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20120115063108/http://www.body-modification.com/Piercing-Types/apadravya-piercing/All-Pages.html|archive-date=15 January 2012|title=Apadravya Piercing|date=22 November 2010|website=Body-modification.com}}</ref>
 
=== Era modern ===
Tindik kelamin menjadi tren yang tidak berumur panjang pada akhir [[abad ke-19]], terutama bagi masyarakat kelas atas: "Selama [[zaman Victoria]]-lah praktik [[tindik tubuh]] muncul kembali di [[Dunia Barat]]. Banyak pria dan wanita bangsawan memilih untuk mendapatkan [[tindik payudara]] atau kelamin.″<ref>{{cite journal | last1 = Larkin | first1 = B. G. | year = 2004 | title = The ins and outs of body piercing | url = https://archive.org/details/sim_association-of-operating-room-nurses-aorn-journal_2004-02_79_2/page/330 | journal = AORN Journal | volume = 79 | issue = 2| pages = 330–342 | doi = 10.1016/S0001-2092(06)60609-1 | pmid = 15002830 }}</ref>
 
Namun, popularitasnya menghilang lagi, khususnya tindik kelamin yang menjadi tidak lazim di Dunia Barat sampai menjelang akhir [[abad ke-20]]. Pada tahun [[1970-an]], tindikan tersebut diperkenalkan kembali seiring dengan kemunculan komunitas modifikasi tubuh oleh promotor tindik tubuh seperti [[Jim Ward (penindik)|Jim Ward]] dan [[Doug Malloy]]; banyak di antara mereka berasosiasi dengan studio tindik The Gauntlet di [[Los Angeles]]. Dengan kemunculan [[Piercing Fans International Quarterly]] pada 1977, informasi tentang tindik kelamin akhirnya tersebar. Kemudian tindik kelamin dipamerkan oleh gerakan ''modern primitive'' yang berkembang pada tahun [[1980-an]] di [[wilayah Teluk San Francisco]]. Sebelum abad ke-21, tindik kelamin masih dianggap terbatas pada kalangan [[subkultur]] modifikasi tubuh.
Baris 65:
 
=== Kelamin pria ===
Bagian alat kelamin pria yang menungkinkan untuk ditindik yaitu ujung penis, batang penis, [[kulup]], kantong buah zakar ([[skrotum]]), dan [[perineum]].
 
Tindikan yang dilakukan di bagian ujung penis meliputi [[ampallang]] (ditindik secara mendatar) dan [[apradavya]] (ditindik secara tegak lurus). [[Tindik Prince Albert]] terletak di ujung penis yang menembus bagian bawah kepala penis, sementara [[Tindik Prince Albert terbalik]] dilakukan dengan menembus ujung penis bagian atas. [[Tindik dydoe]] terletak di bagian pinggir dari kepala penis. Selain dydoe, semua tindik yang disebutkan tadi menembus saluran kencing. Hal tersebut lebih disarankan karena masa penyembuhan dapat lebih cepat serta kasus infeksi dapat dikurangi dengan aliran urin yang steril.<ref>{{cite web | url=http://www.intimatemedicine.com/sex-in-society/introduction-to-male-genital-piercings/ | title=Introduction to Male Genital Piercings | access-date=2013-06-14 | archive-date=2014-09-01 | archive-url=https://web.archive.org/web/20140901122901/http://www.intimatemedicine.com/sex-in-society/introduction-to-male-genital-piercings/ | url-status=dead }}</ref> Tindik-tindik tadi biasanya dilakukan untuk menambah rangsangan saat berhubungan seksual, baik bagi pemakai maupun pihak yang diajak untuk berhubungan.<ref name="Mantegazza2001">{{cite book|last=Mantegazza|first=Paolo|translator=Samuel Putnam|title=The Sexual Relations of Mankind|url=https://books.google.com/books?id=HsikE1ChMzkC|year=2001|publisher=The Minerva Group, Inc.|isbn=978-0-89875-411-7|orig-year=1935}}</ref> Tindik yang menembus kepala penis merupakan jenis tindik kelamin yang terdokumentasikan dengan baik dalam catatan-catatan sejarah.<ref>[https://www.safepiercing.org/wp-content/uploads/2009/03/thepoint44_web.pdf ''The Point''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120325045125/http://www.safepiercing.org/wp-content/uploads/2009/03/thepoint44_web.pdf |date=2012-03-25 }} - An Approach to Genital Piercings Part 5</ref>
 
[[Tindik kulup]] dilakukan dengan menembus kulup pada bagian atas, bawah, atau pinggir. Hal tersebut hanya dapat dilakukan pada penis yang tidak di[[sunat]]. Sementara itu [[tindik frenum]] dilakukan dengan menembus [[frenulum kulup]], yaitu lapisan kulit yang menghubungkan kepala penis dengan batang penis bagian bawah. Bagian tersebut juga tidak ditemukan pada penis yang sudah disunat. Sedangkan [[tindik hafada]] terletak pada kulit [[skrotum]] (kantung buah zakar), [[tindik lorum]] (''<u>lo</u>w fref<u>numr</u>en<u>um</u>'') terletak di perbatasan antara penis dengan skrotum, dan [[tindik guiche]] terletak di [[perineum]]. Tindik-tindik tersebut biasanya kurang menambah stimulasi dan lebih sering dilakukan untuk tujuan menghias kelamin.
 
<gallery>
File:Ampallang croppedPiercing (RDW 2007).jpg|[[Ampallang]]
File:Apadravya Genital Piercing 45.jpg|[[Apadravya]]
File:Prince Albert piercing with curved barbell4g.jpg|[[tindik Prince Albert|Prince Albert]]
File:Dydoe.jpg|[[tindik dydoe|Dydoe]]
File:BCR Reverse PrinceAlbert.jpg|[[tindik Prince Albert terbalik|Reverse Prince Albert]]
File:Foreskin piercing2.jpg|[[Tindik kulup|Kulup]]
File:FrenulumpiercingFrenum BCRpiercing 1Penis.JPG|[[tindik frenum|Frenum]]
File:LorumHafada piercing 2cutout.jpg|[[Tindik lorum|Lorum]]
File:Scrotum6-fach piercingHafada Leiter 2.jpg|[[Tindik hafada|Hafada]]
</gallery>
 
Baris 88:
Bagian [[klitoris]] dapat ditindik secara langsung, tetapi banyak wanita yang memiliki klitoris terlalu kecil untuk dipasangi aksesoris—selain banyaknya ujung [[syaraf]] di bagian itu—sehingga tindik tersebut jarang dilakukan. Sebaliknya, tindik pada [[tudung klitoris]] termasuk lumrah untuk dilakukan, baik secara tegak lurus (disebut ''VCH'' – ''Vertical Clitoral Hood'') maupun mendatar (''HCH'' – ''Horizontal Clitoral Hood'').<ref>{{citation|first=Paisley |last=Gilmour|date=9 January 2019|url=http://www.cosmopolitan.com/uk/love-sex/sex/a9644270/genital-piercing-pierced-clit/|title= Clit piercing healing process, pain, (sexual) benefits and everything else you need to know|work= Cosmopolitan}}</ref> [[Tindik tudung dalam]] adalah variasi dari tindik tersebut yang menembus tudung klitoris jauh lebih mendalam. [[Tindik Isabella]] menembus daging klitoris secara tegak lurus dan termasuk tindik yang rumit untuk dilakukan.<ref name="Pitts-Talyor">{{cite book |first=Victoria|last=Pitts-Talyor| title = Cultural Encyclopedia of the Body | publisher =[[Greenwood Publishing Group]]|year = 2008|pages=233–234|access-date = March 22, 2014| isbn = 978-0313341458 |url =https://books.google.com/books?id=66u24WAyO_YC&pg=PA233}}</ref>
 
[[Tindik labia]] atau tindik bibir kemaluan dapat diterapkan pada [[labia mayor]] atau [[labia minor]]. [[Tindik segitiga]] dilakukan pada ujung atas labia minora, perbatasan antara labia dengan tudung klitoris; tindikan tersebut dilakukan secara mendatar, biasanya di bawah daging klitoris. [[Tindik fourchette]] menembus bagian bawah dari [[vestibula vulva]], sedangkan [[tindik Princess Albertina]] (versi wanita dari tindik Prince Albert) menembus [[uretra]] wanita.<ref name="solot2007">{{cite book|last1=Solot|first1= Dorian|last2= Miller|first2= Marshall|date=2007|url=https://books.google.com/books?id=NJIWQGH57FMC&pg=PA184|title= I Love Female Orgasm: An Extraordinary Orgasm Guide|page= 184|publisher= Da Capo Press|isbn=978-1-56924-276-6}}</ref>
 
[[Tindik Christina]] adalah jenis tindik permukaan kulit, terletak di [[mons pubis]], di pertemuan antara kedua labia minora. Tindik itu mirip dengan [[tindik Nefertiti]], yang tampak sebagai kombinasi antara tindik tudung klitoris vertikal dan tindik Christina.<ref>{{cite book | editor-last = Pitts-Taylor | editor-first = Victoria |editor-link=Victoria Pitts-Taylor|title=Cultural Encyclopedia of the Body|page=233|isbn=978-0313341458|publisher=Greenwood|year=2008|volume=2: M-Z}}</ref>
 
<gallery>
File:PiercedLabiaplasty 2012.JPGjpg|[[tindik klitoris|Klitoris]]
File:Isabella piercing.JPG|[[tindik Isabella|Isabella]]
File:Vertical hoodClit Hood piercing (VCH).jpg|[[Tindik tudung klitoris|Tudung klitoris vertikal]] (VCH)
File:Pierced .jpg|[[tindik tudung klitoris|Tudung klitoris horizontal]] (HCH)
File:Deep hood piercing.jpg|[[Tindik tudung klitoris|Tudung dalam]]
File:Inner Labia Piercing Rings.jpg|[[tindik labia|Labia dalam]]
File:Outer labia piercing.jpg|[[Tindik labia|Labia luar]]
File:Nap08Triangle 702piercing vulva cropped.jpg|[[tindik segitiga|Segitiga]] (''triangle'')
File:Labiaplasty with clitoral hood reduction and Princess Albertina piercing 1.jpg|[[tindik Princess Albertina|Princess Albertina]]
File:Fourchette fotoF7XaGEzWwAANjOo.jpg|[[tindik fourchette|Fourchette]]
File:Christina pierc1.jpg|[[tindik Christina|Christina]]
File:Nefertiti Piercing foto.jpg|[[tindik Nefertiti|Nefertiti]]
</gallery>
Baris 112:
<gallery>
File:Pubic piercing.jpg|[[tindik pubis|Pubis]]
File:Guiche200Guiche 5mm.jpg|[[tindik guiche|Guiche]]
File:Perianal ring piercing in human female.jpg|[[tindik anal|Anal]]
</gallery>
Baris 126:
* [[Elayne Angel]]: ''An approach to genital piercings.'' published by the [[Association of Professional Piercers]]: [https://web.archive.org/web/20120203190651/https://www.safepiercing.org/wp-content/uploads/2009/06/thepoint_issue40_web.pdf General issues]
 
{{tindik|state=uncollapsed}}
[[Kategori:Tindik tubuh|Kelamin]]
 
[[Kategori:Tindik tubuh|Kelamin]]