Pulau Solor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
 
(48 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Fortaleza de Solor.jpg|jmpl|Gambar benteng Solor]]
'''Pulau Solor''' adalah sebuah [[pulau]] yang terletak di Kepulauan [[Kepulauan Nusa Tenggara]],. yakniPulau ini terletak di sebelah timur dari [[Pulau Flores]]. Pulau ini dibatasi oleh [[Selat Lowotobi]] di barat, [[Selat Solor]] di utara, [[Selat Lamakera]] di timur, serta serta [[Laut Sawu]] di selatan.
 
Secara administratif, Pulau Solor termasuk wilayah [[Kabupaten Flores Timur]], Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Pulau ini merupakan satu diantaradi antara dua pulau utama pada kepulauan di wilayah Kabupaten Flores Timur. Pulau Solor sendiri terdiri dari duatiga kecamatan: [[Solor Barat, Flores Timur|Solor Barat]] dan, [[Solor Timur, Flores Timur|Solor Timur]] dan [[Solor Selatan, Flores Timur|Solor Selatan]].
 
Para penduduk pribumi adalah [[suku Lamaholot]] berbahasa [[bahasa Lamaholot|Lamaholot]] dan [[bahasa Adonara|Adonara]].
 
== Teks judulSejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht uit het fort van Solor op Tedoenara TMnr 60033462.jpg|jmpl|Reruntuhan benteng di Solor pada tahun 1930-an]]
SOLORKU PULAU BERBATU
Pada tahun 1555-1603, sejumlah [[Pastor]] [[Portugal|Portugis]] dari [[Ordo Dominikan]] membangun sebuah benteng di pulau Solor.<ref>[https://travel.kompas.com/read/2012/10/22/20372773/benteng.lohayong.cikal.bakal.misi.portugis.di.flores."Benteng Lohayong, Cikal Bakal Misi Portugis di Flores"]. ''travel.kompas.com''. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 22:22 WITA.</ref> Misi Katolik Portugis di daratan [[Pulau Flores]] dan sekitarnya berawal dari benteng itu. Benteng itu disebut ”Port Henricus XVII”, merupakan bagian dari ziarah religius ”Semana Santa” di [[Larantuka]], Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
 
[[Persekutuan Solor Watan Lema]] atau ''Negeri Lima Pantai'' merupakan sebuah [[federasi|persekutuan]] lima [[kerajaan]] kecil yang dibangun oleh masyarakat [[Muslim]] yang membuat persekutuan untuk melawan [[Kolonialisme Portugis di Indonesia|Kolonial Portugis]] di Pulau Solor dan wilayah sekitar.<ref>{{cite web|url=https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/solor-island/persekutuan-solor-watan-lema/|title=Persekutuan Solor Watan Lema|website=sultansinindonesieblog.wordpress.com|access-date=12 Agustus 2022|language=id}}</ref>
Pulau Solor yang berbatu-batu.....,
menerima batu dipemandangan.....,
tapi bukan begitu orangnya....,
manis merdu hatinya.....,
holiyo holiyo holiyo.
 
Berikut ini kerajaan yang tergabung dalam persekutuan;
ini adalah sebuah lagu yang selalu dinyanyikan oleh orang Solor. Memang Solor itu identik dengan batu, dan orang Solor, identik dengan orang miskin. Tapi ada banyak hal menarik dari Pulau Solor dan orang Solor. Pulaunya gersang, tapi orangnya tidak gersang. orang solor tidak suka konflik, hidup damai aman secara alami sejak nenek moyang. Kami miskin, tapi kami saling menolong dalam merajut kehidupan ekonomi. kekerabatan, kegotong royongan, opun pain kaka arin ina bine tiu tia, dadi wae, saling menghargai sesuai status sosialnya masing-masing. pembangunan di Solor akhir-akhir ini sudah mulai disentuh oleh Pemda Flotim. Banyak Obyek wisata belum dijamah secara optimal oleh Pemerintah. Keaslian orang Solor masih nampak dalam merayakan ritus-ritus adat yang diwariskan oleh Nenek Moyang kami. Di desa Kalike, yang sekarang sudah dimekarkan menjadi dua desa yaitu Kalike sendiri sebagai desa induk dan Kalike Aimatan menjadi desa binaan, masyarakatnya masih sangat setia merayakan ritus-ritus adat tahunan. Ada seremoni Seru Padu (Bakar Damar) di desa Kalike, ada seremoni Lako Wata, Berauk di desa kalike Aimatan, melibatkan masyarakat adat (ata ribu ata ratu). Selain itu Setiap Suku mempunyai ritus tahunan masing-masing. Para Peminat Budaya, atau Pariwisata, bisa melakukan penelitian atau peninjauan lapangan ke dua Desa tersebut. Kami bersedia memfasilitasi terutama dalam menggali salah satu sub budaya lamaholot ini. Kedua Desa ini juga memilikiTuan tanah (Tua Adat) masing-masing, di desa Kalike,Tua Adatnya adalah Suku Herin dan desa kalike aimatan adalah suku Kolin. Kedua Suku ini menempati Rumah induk (langobelen) pada masing-masing komunitas adat. Kampung Asli warisan nenek moyang, Rumah-rumah suku, Koke bale dan Nuba Nara masih dipelihara dan dijaga secara baik. (Drs. Adrianus K. Herin, MM-Bappeda Flores Timur)
*[[Kerajaan Lohayong]] di Pulau Solor
*[[Kerajaan Lamakera]] di Pulau Solor
*[[Kerajaan Lamahala]] di [[Pulau Adonara]]
*[[Kerajaan Terong]] di Pulau Adonara
*[[Kerajaan Labala]] di [[Pulau Lembata]]
 
==Lihat pulaPemerintahan ==
Pulau Solor terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu:<ref>Biro Pusat Statistik, Jakarta, 2011.
 
</ref>
 
{| class="sortable wikitable"
|-
! Nama Kecamatan || Luas (km<sup>2</sup>) || Penduduk (2010)
!Penduduk (2022)<ref>{{Cite web|last=Badan Pusat Statistik Kabupaten Flores TImur|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Flores TImur|url=https://florestimurkab.bps.go.id/|website=florestimurkab.bps.go.id|access-date=22 Desember 2022}}</ref>
|-
| Solor Barat|| align="right"|120.7||align="right"|9,321
|11,839
|-
| Solor Selatan || align="right"|29.4||align="right"|4,841
|7,236
|-
| Solor Timur|| align="right"|67.7||align="right"|12,879
|17,283
|-
| '''Pulau Solor'''|| align="right"|''217.8''||align="right"|''27,041''
|36,358
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Flores Timur]]
 
[[Kategori: {{Pulau di Nusa Tenggara Timur|Solor, Pulau]]}}
[[Kategori: Pulau di Indonesia|Solor, Pulau]]
[[Kategori: {{Kabupaten Flores Timur|Solor, Pulau]]}}
[[Kategori: Pulau di Nusa Tenggara Timur|Solor, Pulau]]
{{indo-pulau-stub}}
[[Kategori: Kabupaten Flores Timur|Solor, Pulau]]
{{DEFAULTSORT:Solor}}
Pulau Solor secara administrasi pemerintahan terdiri dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan solor Barat dan solor Timur. Sejak Tahun 1999, masyarakat Solor wilayah selatan beraspirasi untuk memekarkan Kecamatan Baru dengan nama Kecamatan Solor Selatan dengan pusat pemerintahan di Desa Kalike. Aspirasi ini, setelah mencuat selama kurang lebih 5 tahun, akhirnya mandek di Bale Rakyat Flores Timur. Ironis memang, soalnya semua administrasi pendukung sudah disiapkan panitia dan masyarakat di wilayah itu, tapi apa boleh dikata pemegang palu kekeuasaan mempunyai pertimbangan lainnya. Pada Tahun 2006 Flores Timur membentuk 5 kecamatan baru, namun tidak termasuk Kecamatan solor selatan, yang sudah sekian lama diperjuangkan oleh masyarakat Solor Selatan. Dari aspek pendekatan pelayanan kepada masyarakat, maka pemekaran kecamatan Solor selatan dengan ibu kota di Desa Kalike, sangat tepat dan itu merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini haru dipahami oleh seluruh jajaran pemerintah daerah, baik eksekutif maupun legiaslatif.
{{coord|8|29|18|S|122|58|26|E|display=title|region:ID_type:isle_source:dewiki}}
[[Kategori: Pulau di Indonesia|Solor, Pulau]]
[[Kategori:Pulau di Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Kabupaten Flores Timur]]