Landasan pacu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan penulisan kalimat
AStiasny (bicara | kontrib)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8:
Nama landasan pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk landasan pacu yang mengarah ke 360 [[derajat (sudut)|derajat]] (utara). Karena sebuah landasan pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18 (180 derajat). Contoh: landasan pacu 09/27.<ref>[http://www.faa.gov/air_traffic/publications/ATpubs/AIM/Chap2/aim0203.html Federal Aviation Administration Aeronautical Information Manual, Chapter 2, Section 3 Airport Marking Aids and Signs part 3b] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120118165015/http://www.faa.gov/air_traffic/publications/atpubs/aim/Chap2/aim0203.html |date=2012-01-18 }}</ref>
 
Apabila [[bandarabandar udara]] memiliki beberapa landasan pacu dengan arah sama, akan diidentifikasi dengan penambahan huruf L, C, dan R untuk ''Left'', ''Center'', dan ''Right'' (kiri, tengah, kanan) yang ditambahkan di akhir. Contoh: landasan pacu 02R/20L.
 
== Klasifikasi landasan pacu ==
Baris 33:
 
Pada tepi kanan dan kiri serta ujung ujung landasan pacu diberi lampu-lampu dan tiang-tiang navigasi yang digunakan untuk membantu navigasi terlebih lebih pada cuaca buruk dan penerbangan malam hari.
[[Berkas:PerintisMayado Airstrip, West Papua, Indonesia.jpg|jmpl|250px|ka|Landasan pacu sebuah lapangan terbang perintis di Papua]]
Landasan pacu bandara perintis memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan bandara bandara komersial terlebih lebih di kawasan terpencil. Landasan pacu ini dikenal sebagai ''airstrip''. Terkadang hanyalah lajur tanah yang diperkeras yang diberi lapisan rumput, dan untuk mencegah amblasnya tanah digunakan lonjoran lonjoran baja atau alas marston (lapisan plat baja yang berlubang lubang).<ref>{{Cite journal|last=Gulo|first=Syukurman Berkat Setia|date=2020-02|title=Evaluasi Perhitungan Tebal Perkerasan Landasan Pacu (Runway) Bandar Udara Binaka-Gunungsitoli, Nias (Penelitian)|url=http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/11857|language=id}}</ref> Di [[Indonesia]], landasan seperti ini digunakan di daerah pedalaman [[Irian Jaya]] atau [[Papua]]. Konstruksi landasan pacu seperti ini digunakan pada masa [[Perang Dunia II]] untuk kepentingan militer karena pembuatannya lebih praktis.