Budaya Timor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Judul Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Budaya Timor''' adalah adat-istiadat, kepercayaan, seni, dan kebiasaan yang dijalankan oleh suku-suku penghuni [[Pulau Timor]] dan pulau-pulau kecil yang berdekatan di sekitarnya. Lingkup kebudayaan ini mencakup [[Timor Barat]] maupun [[Timor Leste]]. Suku-suku
== Kepercayaan dan agama ==
Baris 12:
Dalam budaya Timor, kelangsungan hidup merupakan hal yang sangat penting. Ini ditandai dengan proses [[Kelahiran|persalinan]] yang melibatkan kehadiran semua anggota keluarga.{{Sfn|Kencanawati|2018|p=146}} Masyarakat Timor masih mempertahankan budaya persalinan tradisional dengan posisi duduk untuk melahirkan. Pada posisi ini, oksigenasi lebih baik dibandingkan dengan posisi telentang. Selama proses persalinan, orang tua dan ibu mertua dari ibu hamil akan mendampinginya. Setelah persalinan selesai, dilakukan pengurutan perut dan punggung dengan minyak kelapa kepada ibu yang baru saja melahirkan.{{Sfn|Kencanawati|2018|p=148}}
== Mata
Sebagian besar penduduk Timor [[Budi daya|bercocok tanam]] di ladang. Jenis tanaman yang dibudidayakan yaitu jagung, padi, ubi kayu, keladi, labu, sayur-sayuran, kacang hijau, kedelai, bawang, tembakau, kopi, dan jeruk. Tanah yang digarap adalah hutan atau bekas hutan yang pohon-pohon telah ditebang dan semak-semaknya telah dibakar. Setelh itu, tanah dicangkul dan dibajak. Para petani bebas memilih tempat untuk bercocok tanam. Satu bidang tanah dapat ditanami selama dua hingga lima tahun. Penggarapan tanah dilakukan oleh satu keluarga atau beberapa keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.{{Sfn|Windiyarti|2006|p=39}} Laki-laki bertugas membersihkan dan membakar hutan, membajak tanah, memagari batas lahan dan menyiangi tanaman. Pekerjaan menanam benih dan memanen hasil adang dilakukan oleh perempuan. Sebagian kecil wilayah melakukan pekerjaan bercocok tanam secara perseorangan atau hasil kerja sama antar anggota dalam satu keluarga saja.{{Sfn|Windiyarti|2006|p=40}}
|