Anu Beta Tubat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Pengetahuan lokal menggunakan HotCat |
→Kondisi Hari Ini: Kalimat ga nyambung Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Anu Beta Tubat''' adalah karya budaya yang berasal dari Provinsi [[Papua Barat Daya]] yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahn 2017. Karya budaya ini masuk dalam domain "Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta" dengan nomor pencatatan 201700594. Anu Beta Tubat merupakan kearifan lokal dari penduduk [[Maybrat]] yang memiliki makna kebersamaan.<ref>Penetapan Karya Budaya Anu Beta Tubat<nowiki/>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=594</ref><ref>SK Penetapa Anu Beta Tubat<nowiki/>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/dashboard/media/hukum/SKPENETAPAN2017.pdf</ref>
== Asal Usul ==
Sejak masa lalu, masyarakat Maybrat telah mengenal semboyan adat Anu Beta Tubat untuk menjaga kohesi sosial budaya. Leluhur orang Maybrat sejak berabad-abad silam harus berjuang keras untuk dapat bertahan hidup di alam pegunungan karst yang kurang subur. Kondisi hujan yang turun tidak menentu membuat tanaman mati kekeringan. Disitulah manusia harus bertahan dengan binatang buruan, buah-buahan hutan, serta ikan-ikan yang ada di danau. Sehingga, kebersamaan dalam menaklukan ganasnya alam menjadi penting untuk dilakukan oleh orang Maybrat.<ref>{{Cite web|url=http://www.arkam.id/2013/11/memahami-maybrat-dalam-cara-pandang-lain_17.html|title=Memahami Maybrat Dalam Cara Pandang Lain|access-date=2019-02-22|archive-date=2019-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20190222204355/http://www.arkam.id/2013/11/memahami-maybrat-dalam-cara-pandang-lain_17.html|dead-url=yes}}</ref>
Ganasnya alam membuat masyarakat Maybrat sejak puluhan tahun silam menyadari pentingnya budaya saling membantu untuk mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara harfiah, Anu Beta Tubat memiliki arti "bersama kami mengangkat".<ref>{{Cite
== Praktik Anu Beta Tubat ==
Baris 14:
# Pembayaran biaya skripsi;
# Pembayaran biaya wisuda;
# Pembayaran
# Pembayaran denda adat;
# Pembangunan rumah permanen.
Pembayaran
== Kondisi
Saat ini praktik budaya kebersamaan berbasis lokal Anu Beta Tubat masih tumbuh di tengah-tengah masyarakat [[Maybrat]], [[Papua Barat Daya]]. Dengan semangat Anu Beta Tubat, masyarakat Maybrat membangun atau memperbaiki gedung sekolah, membeli buku-buku pelajaran, membantu pembiayaan ujian anak-anak mereka. Kemiskinan tidak menjadi penghalang bagi masyarakat Maybrat untuk dapat memperoleh pendidikan yang baik. Masyarakat bergotong royong mengadakan fasilitas untuk sekolah dan membayar gaji guru honorer
Beberapa program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemeritah telah menyerap praktik budaya Anu Beta Tobat sehingga pelaksanaannya dapat sejalan dengan kehidupan sosial dan budaya dari masyarakat. Masyarakat Maybrat telah membuktikan bahwa praktik "gotong royong" berbasis budaya melalui karya budaya Anu Beta Tobat dapat membawa mereka untuk menapaki kesejahteraan hidup yang lebih baik dari masa ke masa.<ref>Anu Beta Tubat Sejahterakan Masyarakat<nowiki/>http://kotaku.pu.go.id:8081/wartaarsipdetil.asp?mid=6805&catid=1&{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]
|