Jujutsu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Infobox_martial_art
| logo =
Baris 7 ⟶ 6:
| imagecaption = Latihan jujitsu di Jepang sekitar tahun 1920.
| imagesize = 300px
| name = JujutsuJujitsu{{br}}(柔術 ''jūjutsu'')
| aka = Jiu-Jitsu, JuJitsu, Ju-Jitsu, Jiu Jitsu Bantaran Angin Ponorogo, Institut Jiu Jitsu Indonesia, Porbikawa
| focus = [[Seni bela diri Hibrid|hybrid]] ([[Pergumulan|Bergumul]])
| country = {{flagicon|JPN}} [[Jepang]]
Baris 17 ⟶ 16:
| website =
}}
'''Jujutsu''' ([[bahasa Jepang]]: 柔術, ''jūjutsu''; juga '''jujitsu''', '''ju jutsu''', '''ju jitsu''', atau '''jiu jitsu''') adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari [[Jepang]]. TidaklahTidak betulbenar jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.
 
Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, di mana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu [[Aikido]] dan [[Judo]], keduanya juga berasal dari [[Jepang]].
 
Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (''Ryuha)''. Namun, namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri pada zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan pada zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun [[Tokugawa]] berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan pada zaman [[Edo]] (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).
 
Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut di atas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum [[Samurai]] (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).
 
Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah '''Takenouchi-ryu''' yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran '''Takenouchi Hisamori'''. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah '''Shindo Yoshin-ryu''' yang didirikan oleh M'''atsuokaMatsuoka Katsunosuke''' pada tahun 1864, '''Daito-ryu''' yang didirikan oleh '''Takeda Sokaku''' pada tahun 1892, '''Hakko-ryu''' yang didirikan '''Okuyama Ryuho''' pada tahun 1942, Jiu Jitsu Bantaran Angin Ponorogo i kyushim Ryu yang didirkan Kapten Raden Soetopo dan banyak aliran lainnya.
 
Uniknya aliran Jiu-Jitsu Bantaran Angin Ponorogo i kyushin Ryu yang kemudian menjadi Institut Jiu-Jitsu Indonesia merambah hingga ke luar negeri yang kemudian dikenal dengan ''Indonesian Jiu-Jitsu,'' Karena Hasil penggabungan Pencak Ponorogo dengan Jiu-Jitsu i kyushin Ryu.
== Jujutsu Tradisional dan Non-Tradisional ==
Di Indonesia, ada beberapa perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu yang cukup populer. Di berbagai kota besar dapat dijumpai perguruan-perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu, antara lain PORBIKAWA (Persatuan Olahraga Beladiri Ishikawa) yang didirikan oleh Murid Tunggal Master Yoshen Ishikawa yaitu Bp. Tan Sing Tjay (Soetikno)pada tahun 1949 dengan nama :Ishikawa Jiu Jitsu Club.
 
== Perguruan Jujutsu di Indonesia ==
Perguruan Jiujitsu Club Indonesia (JCI) yang didirikan oleh Bp. Ferry Sonneville pada tahun 1953, perguruan Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) dengan pendiri-pendirinya: Drs. Firman Sitompul (DAN X) dan Prof Irjen Pol Drs. DPM. Sitompul, SH., MH (DAN X) pada tahun 1982, perguruan [[Goshinbudo Jujutsu Indonesia]] (GBI) yang didirikan oleh Bp. Ir. C.A. Taman M.Eng, Nanadan Renshi-Shihan dan Bp. Ben Haryo S.Psi, M.Si, Godan-Shihan pada tahun 1990-an, perguruan Take Sogo Budo yang didirikan oleh Bp. Hero Pranoto pada tahun 1995, dan perguruan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) yang didirikan oleh Bp. Budi Martadi atau [[Efer martadi]] pada tahun 2000.
[[Berkas:Kapten raden soetopo pendiri jiu jitsu bantaran angin ponorogo yang kemudian menjadi IJI.png|jmpl|Kapten Raden Soetopo, Pendiri Jiu Jitsu Bantaran Angin Ponorogo yang kemudian berkembang menjadi IJI atau Indonesian Jiu-Jitsu]]
Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, Awlanya dibawa oleh Ishikawa Sensei yang merupakan Tentara Jepang mengajarkan beladiri Jiu Jitsu aliran I Kyushin Ryu kepada '''Raden Soetopo''' seorang Pemuda bangsawan Ponorogo yang mendapat kesempatan menjadi Heiho. Kemudian Raden Soetopo menciptakan berbagai jurus baru hasil penggabungan bela diri Tradisional Pencak Ponorogo dengan Jiu JItsu aliran Kyushin Ryu dengan nama '''Perguruan Bantaran Angin I-Kyushin Ryu (PERNYUBATA)''' di jalan Ontorejo 16  Ponorogo dan mengajarkan kepada pemuda Ponorogo. Nama Perguruan ini mengambil dari nama Kerajaan Bantarangin yang pernah ada di Ponorogo.
 
Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu hasil karya Raden Soetopo ini ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama '''Institut Jiu-Jitsu Indonesia''' disingkat '''IJI''' , tepatnya tanggal 8 Desember 1981. Perguruan IJI hanya mengajarkan aliran Ju-Jitsu hasil karya Raden Sutopo dan tidak mengajarkan aliran Ju-Jitsu lainnya. Sedangkan ilmu warisan dari Master Ishikawa yang sesuai bentuk aslinya diajarkan di perguruan '''Persatuan Olah Raga Ishikawa Karate-do''' ('''PORBIKAWA)''' yang sekarang masih eksis di Surabaya.
Perguruan '''PORBIKAWA, JCI, IJI''' dan '''Take Sogo Budo''' telah mengembangkan berbagai teknik beladiri baru yang disesuaikan dengan bangsa Indonesia, misalnya dengan mengkombinasikan teknik-teknik dari beladiri lain kedalam silabusnya dan menciptakan teknik-teknik baru yang lebih sesuai dengan situasi pembelaan diri di Indonesia. Sehingga disebut sebagai perguruan yang '''independen''' dan '''tidak terikat dengan tradisi''' dari negara asal Jujutsu (Jepang).
 
Pendiri IJI murid dari Perguruan Bantaran Angin I-Kyushin Ryu adalah H.J. Hutagaol, DPM Sitompul, Firman Sitompul dan Heru Nurcahyo, Sedangkan Murid Raden Soetopo lainnya bernama Bambang Supriyanto dan Bambang Soeprijanto Caesar tetap mempertahankan nama “'''JU-JITSU BANTARAN ANGIN I  KYUSHIN RYU INDONESIA (JIBAKU INDONESIA)''' yang berpusat di Ponorogo.
Pendekatan yang berbeda diambil oleh '''Perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI''') berafiliasi dengan '''JKF-Wadokai''' (beraliran [[Wado]]) dan '''Sekai Dentokan Renmei''' (beraliran Hakko-ryu) [http://www.dentokanhombu.com] sedangkan '''Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI''') berafiliasi dengan '''Ninpo Bujinkan Indonesia''' [http://ninjutsuindonesia.wordpress.com]. Kedua perguruan di atas beraliran Jujutsu tradisional/murni, karena gerakannya didasarkan pada teknik-teknik Jujutsu Jepang '''sesuai aslinya''', tanpa perubahan atau inovasi lokal dari anggota-anggota yang ada di Indonesia. Di perguruan GBI misalnya, diajarkan waza (teknik) yang berasal dari Hakko-ryu Jujutsu, Wado-ryu dan Yoshin-ryu Jujutsu, Sedangkan di perguruan SJJI, diajarkan teknik dari Hontai Takagi Yoshin-ryu Jujutsu, Asayama Ichiden-ryu Jujutsu dan beberapa aliran lainnya. Karena itu kedua perguruan ini disebut sebagai '''Jujutsu tradisional''' atau ''"ortodoks"''.
 
Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, di mana yang tertua adalahsedangkan '''Jiujitsu Club Indonesia (JCI)''' yang didirikan oleh alm. '''Bp. Ferry Soneville''' pada tahun '''1950'''. Bp. Soneville juga dibantu oleh '''Bp. M.A. Affendi''' dan beberapa ahli beladiri lainnya saat merintis perguruan dia. Perguruan ini sampai sekarang (2007) masih aktif dibawah pimpinan '''Bp. Prayitno''', seorang pebeladiri senior yang sempat tinggal lama di Australia dan belajar dibawah bimbingan '''Mr. Jan de Jong''', seorang murid langsung dari grandmaster '''Minoru Mochizuki'''.
Ciri khas Jujutsu tradisional antara lain adalah tidak memiliki format pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di negara asal Jujutsu, yaitu Jepang. Sedangkan Jujutsu modern (seperti [[Jiu-jitsu Brasil]]) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak memiliki hubungan keorganisasian dengan negara asalnya (Jepang).
 
Beberapa orang ahli Jujutsu di luar Jepang ada yang mengembangkan aliran seni beladirinya sendiri, yang kemudian diberi nama Jujutsu untuk menjelaskan bahwa walaupun aliran tersebut diciptakan di luar Jepang, namun awalnya berasal dari beladiri Jepang. Beladiri '''Ketsugo Ju-Jitsu''' ( [[:en:Ketsugo|Jujutsu]]) misalnya, diciptakan sendiri oleh '''Prof. Harold Brosious''' dari USA setelah mempelajari Jujutsu Jepang dan melakukan berbagai pengembangan. Demikian juga dengan '''Small Circle Ju-Jitsu''' yang diciptakan oleh [[Wally Jay|Prof. Wally Jay]].
 
== Perguruan Jujutsu di Indonesia ==
Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, di mana yang tertua adalah '''Jiujitsu Club Indonesia (JCI)''' yang didirikan oleh alm. '''Bp. Ferry Soneville''' pada tahun '''1950'''. Bp. Soneville juga dibantu oleh '''Bp. M.A. Affendi''' dan beberapa ahli beladiri lainnya saat merintis perguruan dia. Perguruan ini sampai sekarang (2007) masih aktif dibawah pimpinan '''Bp. Prayitno''', seorang pebeladiri senior yang sempat tinggal lama di Australia dan belajar dibawah bimbingan '''Mr. Jan de Jong''', seorang murid langsung dari grandmaster '''Minoru Mochizuki'''.
 
Sebelum kemerdekaan Indonesia, yaitu pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun '''1920'''an, di Jawa Tengah ada tercatat perguruan '''Tsutsumi Hozan-ryu Jujutsu''' yang diasuh oleh '''keluarga Saito''' (Mr. Jan de Jong tercatat sebagai anggota perguruan ini), dan perguruan Jujutsu jalan Kranggan Surabaya yang diasuh oleh '''Mr. Isuki Watanabe'''. Namun kedua perguruan ini tidak aktif lagi semenjak perang dunia ke II, walaupun masih ada murid-murid perguruan tersebut yang tetap setia mengajarkan Jujutsu di luar Indonesia.
Baris 48 ⟶ 43:
 
=== Perguruan Jujutsu era-70 sampai sekarang ===
Pada era 1970an, beberapa orang pemuda Indonesia yang dulu berlatih di luar negeri dan kembali ke Indonesia turut meramaikan khasanah kekayaan seni beladiri Jujutsu di Indonesia, antara lain adalah [[C.A. Taman|Bapak C.A. Taman]] yang kemudian mendirikan perguruan [[Wadokai]] pada tahun 1972 dan turut membidani kelahiran perguruan [[Goshinbudo Jujutsu Indonesia|Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI)]] pada tahun 1997. C.A. Taman adalah satu-satunya putra bangsa Indonesia yang sempat berlatih langsung dengan grandmaster [[Hironori Otsuka]], sang pewaris ke 4 dari aliran [[Shindo Yoshin-ryu Jujutsu]] dan pendiri aliran [[Wado-ryu Karate]]. [[Ben Haryo]], yang sekarang menjadi instruktur kepala (wakil guru besar) untuk GBI, adalah murid langsung dia. Selain Ben Haryo, orang lain yang berjasa kepada perkembangan GBI adalah [[Saleh Jusuf]], seorang ahli beladiri yang lama tinggal di Negeri Belanda, dan semasa tinggal disana sempat mempelajari [[Judo]] dari [[Willem Ruska|Mr. Willem Ruska]] (juara Olympiade), Jujutsu dari [[John Phililips|Mr. John Phillips]] dan [[Sambo]] (gulat Rusia) dari [[Chris Doelman|Mr. Chris Doelman]].
 
GBI di Indonesia dikenal sebagai organisasi "kosmopolitan" karena sering menerima murid dari kalangan orang asing, dan berafiliasi dengan banyak guru besar Jujutsu yang berada di luar negeri. Nama-nama seperti '''Prof. George Kirby (American Jujutsu Association, USA), Prof. Harold Brosious (Ketsugo Jujutsu USA)''' dan '''Col. Roy Hobbs (Sekai Dentokan Renmei)''' masih tercatat sebagai anggota dewan penasehat GBI. Aliran '''Dentokan Aiki Jujutsu''' yang diajarkan oleh Col. Roy Hobbs, disebarkan di Indonesia oleh Bp. Ben Haryo, dan diajarkan sebagai salah satu aliran Jujutsu yang berada dalam ruang lingkup GBI Club.
Baris 56 ⟶ 51:
Col. Hobbs sendiri mempelajari seni beladiri Aiki Jujutsu tersebut dari guru besar '''Okuyama Ryuho ''' (dari aliran Hakko-ryu) dan '''Irie Yasuhiro''' (dari aliran Kokodo-ryu) di Jepang pada tahun 1980an-1990an sampai dinobatkan sebagai '''Shihan''' (Master Instructor) oleh guru besar Ryuho Okuyama dan '''Menkyo Kaiden''' (sudah menamatkan seluruh pelajaran dalam perguruan) oleh guru besar Irie Yasuhiro.
 
Mulai tahun 2011, GBI Club juga mulai mengajarkan materi '''Jujutsu Gyakute-Do''' dibawah bimbingan guru besar '''Makoto Kurabe''' dari Jepang dan guru '''Steven Vaes''' (warga Belgia). [http://www.gyakutedo.com/index.php/aikijutsu-association]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
'''PORBIKAWA-KARATEDO INDONESIA'''
Selain nama-nama di atas, tidak dapat dilupakan keberadaan perguruan '''PORBIKAWA (Persatuan Olah Raga Beladiri Ishikawa)''' yang didirikan oleh murid langsung dari '''Master Yoshen Ishikawa''', yaitu '''Bp. Tan Sing Tjay (Soetikno) pada tahun 1949 dengan nama perguruannya : " Ishikawa Jiu jitsu Club " di Surabaya. Selain Soetikno belajar ilmu tsb.di atas, memang sejak masa kanak-kanaknya telah menggemari ilmu silat ( Kun Tao ) sejak usianya baru 10 tahun, ia telah pula ikut-ikut belajar ilmu silat Kun Tao tsb dari 2 orang guru Kun Tao-nya dari aliran-aliran yang berbeda.'''
 
Menurut Soetikno, Ilmu Silat atau Ilmu beladiri tidaklah sempurna apabila orang hanya mampu membela diri dengan salah satu jenis aliran saja, oleh karena dalam suatu perkelahian tidak bakal hanya terjadi pukul-memukul atau bergumul belaka, melainkan akan terjadi segala bentuk gerakan tehnik perlawanannya, apakah itu pukulan, tendangan maupun pergumulan dsb.
Baris 65 ⟶ 60:
Sejak berkembang pesatnya pada tahun 1963, maka club tersebut diubah namanya untuk menyesuaikan dengan isinya yang ada saat itu, maka dinamailah PORBIKAWA dari singkatan:Persatuan Olah Raga Beladiri Ishikawa, adalah pencantuman nama gurunya dengan mengingat jasa-jasanya yang pernah menganjurkan agar Soetikno belajar tehnik beladiri yang lain selain Jiu Jitsu, agar Soetikno lebih mendapat pandangan luas dalam bidang seni beladiri, karena ilmu yang manapun saja pasti akan terus berkembang tanpa hentinya seirama dengan kemajuan zaman.
 
Pada tahun 1972, PORBIKAWA mendapat undangan dari konggreskongres PORKI (Belum FORKI) di Jakarta dan telah hadir 24 Aliran seni beladiri Karate se-Indonesia. Kongres itu telah berhasil membentuk suatu wadah besar Bernama Federasi OlahRaga Karate-Do Indonesia (FORKI)dan menampung seluruh aspirasi aliran dan PORBIKAWA berubah menjadi PORBIKAWA KARATE-DO INDONESIA hingga sekarang ini. Perguruan ini sampai sekarang masih eksis, dan berpusat di Surabaya.
 
Perguruan Jujutsu lainnya yang masih eksis di Indonesia adalah Take Sogo Budo yang dipimpin '''Hero Pranoto''', dan KYUURAI yang dipimpin oleh ''' Sensei Darmawan'''.Perguruan Kyuurai Jujitsu dirintis pertama kali di '''Gelanggang Generasi Muda Bandung''' tahun 2000. Berkembang di '''Universitas Katolik Parahyangan Bandung''' yang dirintis oleh '''Renshi Ichi-Dan Yosafat Tunjung''', '''Bulungan, Jakarta Selatan''', dirintis oleh '''Sempai Tagor Ricardo, Sempai Beverly Charles, dan Sempai Ira Hutabarat''' ,dikembangkan di '''Batamindo-Batam''' Kep.Riau dirintis oleh '''Dr. John Sulistiawan, bersama dengan Renshi Ichi-Dan Khufran Hakim Noor dan Rizka Billitania.''' Tahun 2009 murid dari Khufran Hakim Noor dan Rizka Bilitania yaitu '''Renshi Ichi-Dan Abdillah''' mendirikan '''Dojo Kyuurai Jujitsu Tiban-Batam''' Kep.Riau, selanjutnya Abdillah mempunyai murid yaitu '''Renshi Ichi-Dan''' '''Yofirga Fachrisma''' yang mendirikan '''Dojo Kyuurai Jujitsu Bengkong-Batam''' Kep.Riau. Aliran Kyuurai menitik beratkan pada pemahaman dan filosofi gerak koshi no mawari yang langka.Dan sistem pengobatan yang berdasarkan pada '''Kokyu-ho dan pengaturan pola makanan dengan buah-buahan dan sayuran'''.
 
Selain itu tidak boleh dilupakan bahwa aliran '''Kushin Ryu Jujutsu''' yang diajarkan oleh Mahaguru Horyu Matsuzaki juga diajarkan sebagai bagian dari silabus perguruan '''Kushin Ryu M Karatedo Indonesia''', oleh murid-murid diamuridnya yang berkebangsaan Indonesia, yaitu '''(alm) Bp. Alibasyah''' ayahhanda '''Bp. H. Sofyan Hambally dari Dojo Kopo Bandung'''. Sepeninggalnya Bp. Alibasyah, praktis tongkat pengembangan Kushin Ryu dilakukan oleh Shihan Sofyan Hambally. Saat ini, mantan Ketua Dewan Guru PP-KKI itu mengembangkan dan memfokuskan pelatihan jujitsu melalui wadah komunitas ''' KUSHIN RYU JUJITSU INDONESIA (KJI)" bersama Sensei Arman Hidayat, Ketua Dewan Guru KKI Jawa Barat.'''
 
Dari tinjauan di atas dapat kita lihat bahwa di Indonesia ada cukup banyak perguruan seni beladiri Jujutsu dengan berbagai alirannya.
Baris 77 ⟶ 72:
Salah satu perguruan Jujutsu di Indonesia yang cukup sukses dan berhasil memiliki anggota dalam jumlah besar adalah dari aliran '''Kyushin Ryu'''. Jiu-Jitsu aliran "Kyushin Ryu" yang kabarnya masuk ke Indonesia pada masa pergolakan Perang Dunia II (1942) di bawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama '''Ishikawa'''. Karena itu '''Jiu-jitsu Indonesia (skrg. IJI-Institut Jiu-Jitsu Indonesia)''' dikenal dengan aliran '''I Kyushin Ryu'''.
 
Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (seorang ahli Silat dari BANTAR ANGIN Ponorogo) yang kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. FirmanSitompul(Dan X),Prof. Irjen(Pol)Drs. DPM Sitompul, SH, MH(Dan X), Drs. Heru Nurcahyo (Dan VIII), Drs. Bambang Supriyanto (Dan VI), dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiu-Jitsu aliran IJI di Indonesia. Salah satu penerusnya adalah Drg. Poul DH Sitompul, M.M (Dan IV) yang langsung belajar dari kedua pamannya (Drs. Firman Sitompul, Dan X dan Prof. Irjen. Drs DPM Sitompul, SH., MH., Dan X)Perguruan IJI hanya mengajarkan aliran Ju-Jitsu hasil karya Raden Sutopo dan tidak mengajarkan aliran Ju-Jitsu lainnya.
Sitompul(Dan X),Prof. Irjen(Pol)Drs. DPM Sitompul, SH, MH(Dan X), Drs. Heru Nurcahyo (Dan VIII), Drs. Bambang Supriyanto (Dan VI), dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiu-Jitsu aliran IJI di Indonesia. Salah satu penerusnya adalah Drg. Poul DH Sitompul, M.M (Dan IV) yang langsung belajar dari kedua pamannya (Drs. Firman Sitompul, Dan X dan Prof. Irjen. Drs DPM Sitompul, SH., MH., Dan X)Perguruan IJI hanya mengajarkan aliran Ju-Jitsu hasil karya Raden Sutopo dan tidak mengajarkan aliran Ju-Jitsu lainnya.
 
Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu hasil karya Bp. Sutopo ini ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama " '''Institut Jiu-Jitsu Indonesia''' " disingkat " '''IJI''' ", tepatnya tanggal 8 Desember 1981.
Baris 90 ⟶ 84:
Intinya Jiu-Jitsu versi IJI menghalalkan segala cara agar dapat menguasai lawan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Jiu-Jitsu versi IJI adalah teknik bertarung bebas, jadi bukanlah sport. Akan tetapi dalam masa modern ini Jiu-Jitsu IJI juga mulai marak menggiatkan Sport Jiu-Jitsu sehingga muncul banyak sekali even-even pertandingan Ju-Jitsu IJI yang berskala Nasional. Oleh karena itu, IJI adalah pelopor pertandingan Sport Ju-Jitsu di Indonesia, yaitu pertandingan internal IJI sendiri (tidak diikuti oleh perguruan lain) dengan peraturan yang hanya berlaku untuk anggota IJI.
 
Adalah lazim bagi perguruan-perguruan Jujutsu yang independen untuk membuat peraturan pertandingan sendiri, karena belum ada badan dunia yang secara aklamasi dipilih oleh semua perguruan Jujutsu untuk mensyahkan peraturan yang disepakati bersama. Bahkan di negara-negara besar di dunia Internasional menggunakan standar nasionalnya masing-masing, misalnya di Amerika antara lain menggunakan standar American Jujutsu Association [www.americanjujitsuassociation.org] sedangkan di Eropa antara lain menggunakan standard European Budo Council [http://www.europeanbudocouncil.eu/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080414000037/http://www.europeanbudocouncil.eu/ |date=2008-04-14 }}. Namun sejak tahun 1998 sudah mulai ada kemajuan yang signifikan dengan berdirinya Ju-Jitsu International Federation (JJIF).
 
== Jujutsu Tradisionaltradisional dan Nonnon-Tradisionaltradisional ==
 
Di Indonesia, ada beberapa perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu yang cukup populer. Di berbagai kota besar dapat dijumpai perguruan-perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu, antara lain PORBIKAWA (Persatuan Olahraga Beladiri Ishikawa) yang didirikan oleh Murid Tunggal Master Yoshen Ishikawa yaitu Bp. Tan Sing Tjay (Soetikno)pada tahun 1949 dengan nama :Ishikawa Jiu Jitsu Club.
 
Perguruan Jiujitsu Club Indonesia (JCI) yang didirikan oleh Bp. Ferry Sonneville pada tahun 1953, perguruan Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) dengan pendiri-pendirinya: Drs. Firman Sitompul (DAN X) dan Prof Irjen Pol Drs. DPM. Sitompul, SH., MH (DAN X) pada tahun 1982, '''perguruan [[Goshinbudo Jujutsu Indonesia]] (GBI)''' yang didirikan oleh Bp. Ir. C.A. Taman M.Eng, Nanadan Renshi-Shihan dan Bp. Ben Haryo S.Psi, M.Si, Godan-Shihan pada tahun 1990-an, perguruan Take Sogo Budo yang didirikan oleh Bp. Hero Pranoto pada tahun 1995, dan perguruan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) yang didirikan oleh Bp. Budi Martadi atau [[Efer martadi]] pada tahun 2000.
 
Perguruan '''PORBIKAWA, JCI, IJI''' dan '''Take Sogo Budo''' telah mengembangkan berbagai teknik beladiri baru yang disesuaikan dengan bangsa Indonesia, misalnya dengan mengkombinasikan teknik-teknik dari beladiri lain kedalam silabusnya dan menciptakan teknik-teknik baru yang lebih sesuai dengan situasi pembelaan diri di Indonesia. Sehingga disebut sebagai perguruan yang '''independen''' dan '''tidak terikat dengan tradisi''' dari negara asal Jujutsu (Jepang).
 
Pendekatan yang berbeda diambil oleh '''Perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI''') berafiliasi dengan '''JKF-Wadokai''' (beraliran [[Wado]]) dan '''Sekai Dentokan Renmei''' (beraliran Hakko-ryu) [http://www.dentokanhombu.com] sedangkan '''Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI''') berafiliasi dengan '''Ninpo Bujinkan Indonesia''' [http://ninjutsuindonesia.wordpress.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120826161224/http://ninjutsuindonesia.wordpress.com/ |date=2012-08-26 }}. Kedua perguruan di atas beraliran Jujutsu tradisional/murni, karena gerakannya didasarkan pada teknik-teknik Jujutsu Jepang '''sesuai aslinya''', tanpa perubahan atau inovasi lokal dari anggota-anggota yang ada di Indonesia. Di perguruan GBI misalnya, diajarkan waza (teknik) yang berasal dari Hakko-ryu Jujutsu, Wado-ryu dan Yoshin-ryu Jujutsu, Sedangkan di perguruan SJJI, diajarkan teknik dari Hontai Takagi Yoshin-ryu Jujutsu, Asayama Ichiden-ryu Jujutsu dan beberapa aliran lainnya. Karena itu kedua perguruan ini disebut sebagai '''Jujutsu tradisional''' atau ''"ortodoks"''.
 
Ciri khas Jujutsu tradisional antara lain adalah tidak memiliki format pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di negara asal Jujutsu, yaitu Jepang. SedangkanSementara itu, Jujutsu modern (seperti [[Jiu-jitsu Brasil]]) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak memiliki hubungan keorganisasian dengan negara asalnya (Jepang).
 
Beberapa orang ahli Jujutsu di luar Jepang ada yang mengembangkan aliran seni beladirinya sendiri, yang kemudian diberi nama Jujutsu untuk menjelaskan bahwa walaupun aliran tersebut diciptakan di luar Jepang, namun awalnya berasal dari beladiri Jepang. Beladiri '''Ketsugo Ju-Jitsu''' ( [[:en:Ketsugo|Jujutsu]]) misalnya, diciptakan sendiri oleh '''Prof. Harold Brosious''' dari USA setelah mempelajari Jujutsu Jepang dan melakukan berbagai pengembangan. Demikian juga dengan '''Small Circle Ju-Jitsu''' yang diciptakan oleh [[Wally Jay|Prof. Wally Jay]].
 
== Ju-Jitsu International Federation (JJIF) ==
 
Sejak tahun 1980an sudah ada wacana untuk menjadikan Jujutsu/Ju-Jitsu sebagai sebuah cabang olahraga [[Olympiade]]. Oleh karena itu, pada tahun 1998, atas prakarsa persatuan-persatuan di Eropa berdirilah '''Ju-Jitsu International Federation''' ('''JJIF''') [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Ju-Jitsu_International_Federation] sebagai badan dunia yang mengatur dan meregulasi cabang olahraga Sport Ju-Jitsu. Perlu dicatat bahwa JJIF hanya berwewenang atas pertandingan Sport Ju-Jitsu saja dan tidak punya wewenang atas seni beladiri Jujutsu secara keseluruhan.
 
JJIF adalah anggota dari [[International World Games Association]] (IWGA) dan [[General Association of International Sport Federations]] (GAISF), serta sedang memperjuangkan agar Sport Ju-Jitsu versi JJIF ini dapat menjadi cabang olahraga Olympiade. JJIF didukung terutama di Eropa oleh negara-negara besar seperti [[Denmark]], [[Sweden]] dan [[Jerman]], sedangkan di Asia didukung terutama oleh [[Korea Selatan]] dan [[Pakistan]]. Pada tahun 2009, Sport Ju-Jitsu akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di 1st Asian Martial Arts Games yang telah dilangsungkan pada tanggal 25 April sampai 5 Mei 2009 di [[Bangkok]], [[Thailand]], serta menjadi cabang eksibisi pada Asian Indoor Games yang dilangsungkan bulan November 2009.
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.jjifweb.com/html/welcome.html Website Ju-Jitsu International Federation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081208112307/http://www.jjifweb.com/html/welcome.html |date=2008-12-08 }}
* {{en}} [http://sites.google.com/site/gbiclub/home Website Goshinbudo Jujutsu Indonesia]
* {{en}} [http://www.gyakutedo.com/index.php/aikijutsu-association Website International Association Gyakute-Do]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://ninjutsuindonesia.wordpress.com Website Ninpo Bujinkan Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120826161224/http://ninjutsuindonesia.wordpress.com/ |date=2012-08-26 }}
 
== Lihat pula ==
Baris 109 ⟶ 117:
* [[Tonfa]]
* [[Wado]]
{{olahraga-stub}}
 
[[Kategori:Jujutsu| ]]
 
 
{{olahraga-stub}}