Jujutsu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Duyaba (bicara | kontrib)
merapikan tulisan
Tidak ada ringkasan suntingan
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Infobox_martial_art
| logo =
Baris 21 ⟶ 20:
Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, di mana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu [[Aikido]] dan [[Judo]], keduanya juga berasal dari [[Jepang]].
 
Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (''Ryuha)''. Namun, pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri pada zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan pada zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan pada zaman [[Edo]] (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).
 
Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik di atas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum [[Samurai]] (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).
 
Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, Jiu Jitsu Bantaran Angin Ponorogo i kyushim Ryu yang didirkan Kapten Raden Soetopo dan banyak aliran lainnya.
 
Uniknya aliran Jiu-Jitsu Bantaran Angin Ponorogo i kyushin Ryu yang kemudian menjadi Institut Jiu-Jitsu Indonesia merambah hingga ke luar negeri yang kemudian dikenal dengan ''Indonesian Jiu-Jitsu,'' Karena Hasil penggabungan Pencak Ponorogo dengan Jiu-Jitsu i kyushin Ryu.
 
== Perguruan Jujutsu di Indonesia ==
[[Berkas:Kapten raden soetopo pendiri jiu jitsu bantaran angin ponorogo yang kemudian menjadi IJI.png|jmpl|Kapten Raden Soetopo, Pendiri Jiu Jitsu Bantaran Angin Ponorogo yang kemudian berkembang menjadi IJI atau Indonesian Jiu-Jitsu]]
Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, Awlanya dibawa oleh Ishikawa Sensei yang merupakan Tentara Jepang mengajarkan beladiri Jiu Jitsu aliran I Kyushin Ryu kepada '''Raden Soetopo''' seorang Pemuda bangsawan Ponorogo yang mendapat kesempatan menjadi Heiho. Kemudian Raden Soetopo menciptakan berbagai jurus baru hasil penggabungan bela diri Tradisional Pencak Ponorogo dengan Jiu JItsu aliran Kyushin Ryu dengan nama '''Perguruan Bantaran Angin I-Kyushin Ryu (PERNYUBATA)''' di jalan Ontorejo 16  Ponorogo dan mengajarkan kepada pemuda Ponorogo. Nama Perguruan ini mengambil dari nama Kerajaan Bantarangin yang pernah ada di Ponorogo.
 
Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu hasil karya Raden Soetopo ini ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama '''Institut Jiu-Jitsu Indonesia''' disingkat '''IJI''' , tepatnya tanggal 8 Desember 1981. Perguruan IJI hanya mengajarkan aliran Ju-Jitsu hasil karya Raden Sutopo dan tidak mengajarkan aliran Ju-Jitsu lainnya. Sedangkan ilmu warisan dari Master Ishikawa yang sesuai bentuk aslinya diajarkan di perguruan '''Persatuan Olah Raga Ishikawa Karate-do''' ('''PORBIKAWA)''' yang sekarang masih eksis di Surabaya.