Gendang Lima Sedalanen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HaidirAndiNovianto (bicara | kontrib)
Memperbaiki susunan kata
 
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Gendang karoLima Sedalanen''' atauadalah '''gendangadalah limaansambel simusik dalinen'''tradisional Karo yang terdiri dari lima perangkat [[Instrumen musik perkusi|alat musik tabuh]]. Alat musik tersebut adalah [[Sarune]] (perkusiaerofon), yang[[Gendang dimainkanSinganaki]], olehGendang limaSingindugi, orangGendang pemusik.Penganak, Kelimadan perangkatGung tersebut(membranofon). adalahInstrumen satuini juga disebut ''penarunéranggutna sepuluh dua'', yaitu angka dua ''penggual''belas untuk hitung-hitungan perangkat yang dipergunakan seluruhnya, dantermasuk duastik ''siatau malualat gong''memukul instrumen musik tersebut.
Gendang Lima sedalanen disebut karena ensambel musik tersebut terdiri dari lima instrumen musik, yaitu Sarune (aerofon), gendang indung (membranofon), gendang anak (mebranofon, gung, dan penganak. Namun biasa juga disebut dengan gendang lima sedalanen, ranggutna sepulu dua, yaitu angka dua belas untuk hitung-hitungan perangkat yang dipergunakan seluruhnya, termasuk stik atau alat memukul instrumen musik tersebut.
 
Jika diklasifikasi berdasarkan ensambel musik, sebenarnya gendang Karo terdiri dari gendang lima sedalanen dan ''gendang telu sedalanen''. Gendang telu sedalanen adalah terdiri dari tiga instrumen musik yang dimainkan secara bersamaan, yang terdiri dari ''kulcapi'' (long neck lute) sebagai pembawa melodi, ''keteng-keteng'' (idiokordofon, tube-zhyter) sebagai pembawa ritmis, dan ''mangkuk mbentar'' (idiofon) sebagai pembawa tempo.
 
Jika diklasifikasi berdasarkan ensambel musik, sebenarnyaselain gendangGendang KaroLima terdiriSedalanen, darijuga gendangterdapat lima sedalanen dan ''gendangGendang teluTelu sedalanen''Sedalanen. Gendang teluTelu sedalanenSedalanen adalah terdiri dari tiga instrumen musik yang dimainkan secara bersamaan, yang terdiri dari ''kulcapi'' (long neck lute) sebagai pembawa melodi, ''keteng-keteng'' (idiokordofon, tube-zhyter) sebagai pembawa ritmis, dan ''mangkuk mbentar'' (idiofon) sebagai pembawa tempo.
{{Suku Karo}}
{{musik-stub}}