Suku Bulungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.5.212.167 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
Jeff van Timor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(19 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Suku Bulungan''' atau '''Melayu Bulungan''' adalah [[kelompok etnis]] di [[Kalimantan Utara]] (Kaltara) yang mendudukimendiami bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]], seperti pesisir [[Kabupaten Bulungan]], sebagian [[Kabupaten Tana Tidung]], [[Kabupaten Malinau]], [[Kabupaten Nunukan]], [[Kota Tarakan]], dan [[Tawau]] di Sabah, Malaysia.
 
Sejarah suku ini berkaitan erat dengan [[legenda]] mengenai kelahiran Kesultanan Bulungan yang dulu menjadi pusat pemerintahan di wilayah ini.<ref name="WisataKaltara">{{cite web |url=http://www.wisatakaltara.com/2013/12/penduduk-adat-istiadat-dan-kebudayaan-bulungan.html |title=Penduduk, Adat Istiadat dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan |website=WisataKaltara.com |date=2013-12-13 |accessdate=2019-03-16 |archive-date=2019-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190729171012/http://www.wisatakaltara.com/2013/12/penduduk-adat-istiadat-dan-kebudayaan-bulungan.html |dead-url=yes }}</ref>
 
== Periodisasi Kepemimpinan Suku Bulungan ==
Baris 52:
Dalam bahasa Bulungan, "birau" artinya "pesta besar". Pesta ini memang dirayakan dengan sangat meriah oleh semua rakyat. Meskipun pada awalnya, Perayaan Birau hanya dilaksanakan pada masa Kesultanan Bulungan dalam rangka syukuran khitanan anak-anak raja.<ref name="WisataKaltara">{{cite web|url=http://www.wisatakaltara.com/2013/12/penduduk-adat-istiadat-dan-kebudayaan-bulungan.html |title=Penduduk, Adat Istiadat dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan |website=WisataKaltara.com |date=2013-12-13 |accessdate=2019-03-16}}</ref>
 
Namun demi melestarikan adat istiadat dan menciptakan daya tarik [[pariwisata]], Upacara Birau diselenggarakan secara rutin, bahkan menjadi agenda resmi pemerintah Kabupaten Bulungan. Biasanya, pelaksanaannya setiap 12 Oktober, bersamaan dengan peringatan HUT Kota [[Tanjung Selor]] dan Kabupaten Bulungan. Walaupun dari tahun ke tahun, pesta ini terus menunjukkan gejala sepi peminat, karena keterbatasan dana dari pemerintah daerah.<ref name="TribunKaltim">{{citeCite webnews|url=http://kaltim.tribunnews.com/2017/10/10/perhelatan-birau-kian-meredup-dprd-bulungan-sarankan-pembentukan-dewan-kesenian |title=Perhelatan Birau Kian Meredup, DPRD Bulungan Sarankan Pembentukan Dewan Kesenian |websitework=WisataKaltara[[Tribunnews|Tribunnews.com]] |date=2017-10-10 |accessdate=2019-03-19|language=id }}</ref> Banyak pihak khawatir, pesta budaya ini akan dilupakan masyarakat Bulungan, serta suku-suku pendatang yang berada di sana, seperti [[Dayak]], [[Bugis]], dan [[Jawa]].
 
=== Lampi' Sapot ===
Baris 70:
 
Namun, sama seperti warga di tempat-tempat lain yang terbuka, profesi-profesi lainnya pun berkembang. Selain itu, banyak juga pemuda Bulungan yang memutuskan merantau ke daerah lain, bahkan keluar pulau, untuk mencari penghidupan yang layak.
 
== Lihat pula ==
* [[wikt:Lampiran:Kamus bahasa Indonesia – bahasa Bulungan|Kamus bahasa Indonesia – bahasa Bulungan]]
 
== Referensi ==