Kerajaan Sarawak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
file correcion |
Benyusuf07 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name =
| conventional_long_name =
| common_name = Sarawak
| continent = Asia
| region
| empire = Britania Raya
| status = Protektorat
| status_text = Protektorat [[Britania Raya]]
| era = [[Imperialisme Baru]]
| year_start = 1842
| year_end = 1946
| date_start = 18 Agustus
| date_end = 30 Juni
| event_start = Kemerdekaan
| event_end = Digabung ke Britania Raya
| event1 = Protektorat
| date_event1 = 14 Juni 1888
| event_post = [[Malaysia|Federasi]]
| date_post = 16 September 1963
| p1 = Kesultanan Brunei
| flag_p1 = Flag of Brunei.svg
| s1 = Koloni Mahkota Sarawak
| flag_s1 = Flag_of_Sarawak.svg
| image_flag = Flag of the Kingdom of Sarawak (1870).svg
| image_coat =
| image_map =
| capital = Kuching
| common_languages = [[Bahasa Inggris]], [[Bahasa Iban|Iban]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]
| government_type = Monarki
| legislature = Dewan Negeri
| title_leader = [[Raja Putih|Rajah]]
| leader1 = James Brooke
| year_leader1 = 1841–1868
| leader2 = Charles Anthoni Johnson Brooke
| year_leader2 = 1868–1917
| leader3 = Charles Vyner Brooke
| year_leader3 = 1917–1946
| stat_area1 = 124450
| currency =
| demonym = Sarawakian
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
| today =
| s2 = Pendudukan Jepang di Borneo Britania
| flag_s2 = War flag of the Imperial Japanese Army.svg
| motto = [[Dum Spiro Spero]]
| national_anthem = [[Sarawak Bahagia]] [[File:Sarawak_Bahagia.ogg|220x124px|thumb|right]]
}}
Sultan Tengah / Raja Tengah itu kemudian menurunkan zuriatnya di Sambas yang mana keturunan Baginda itu kemudian turun temurun menjadi Sultan-Sultan Sambas. Namun setelah Sultan Tengah wafat pada sekitar tahun 1657 M, karena situasi dan kondisi tertentu, anak Baginda tidak diangkat sebagai penggantinya yang meneruskan tahta Kesultanan Sarawak itu tetapi Negeri Sarawak itu kemudian dikembalikan ke pemerintahan Kesultanan Brunei yang kemudian oleh Sultan Brunei diangkat seorang Wakil Sultan Brunei di wilayah Sarawak itu dengan gelar '''Pangeran Indra Mahkota'''. Sehingga dengan demikian Sultan Tengah atau Raja Tengah itu adalah Sultan Sarawak yang pertama dan sekaligus sebagai Sultan Sarawak yang terakhir.
Selanjutnya pada masa Pangeran Indra Mahkota yang ke-3 yaitu Pangeran Indra Mahkota Muhammad Saleh, yaitu pada sekitar tahun 1834 M, seorang Saudagar yang juga mantan tentara British yang bernama James Brooke datang ke Sarawak dan bertemu dengan Pangeran Indra Mahkota Muhammad Saleh itu. James Brooke ini yang memang sangat berambisi untuk menjadi Seorang Raja Melayu itu kemudian melihat peluang bahwa ia dapat memperoleh kekuasaan di wilayah Sarawak ini. Maka kemudian setelah berhasil mempengaruhi Pangeran Muda Hasyim yaitu seorang tangan kanan (kepercayaan) Sultan Brunei saat itu, Pangeran Indra Mahkota Muhammad Saleh disingkirkan dan kemudian sebagai gantinya James Brooke diangkat oleh Sultan Brunei sebagai Gubernur di wilayah Sarawak itu. Dalam waktu kurang dari 10 tahun kemudian James Brooke dengan strategi liciknya berhasil mengkhianti Sultan Brunei sehingga kemudian wilayah Sarawak terlepas dari kekuasaan Kesultanan Brunei yaitu pada tahun 1842 M. Setelah itu maka James Brooke mengumumkan dirinya sebagai "Raja" yang kemudian disebut orang dengan sebutan '''Raja Putih Sarawak'''. Setelah menjadi Raja Sarawak yang wilayah pemerintahannya berdampingan dengan pemerintahan Kesultanan Brunei, James Brooke ini dengan berbagai strategi licik dan kekuatannya yang semakin besar dengan tentunya dukungan British dibelakangnya, kembali merongrong wilayah kekuasaan Kesultanan Brunei lainnya sehingga dari masa ke masa wilayah Kesultanan Brunei menjadi semakin kecil hinggalah seperti yang ada sekarang ini.▼
Selanjutnya pada masa Pangeran Indra Mahkota yang ke-3 yaitu Pangeran Indra Mahkota Muhammad Saleh, yaitu pada sekitar tahun 1834 M, seorang Saudagar yang juga mantan tentara Inggris yang bernama James Brooke datang ke Sarawak dan bertemu dengan Pangeran Indra Mahkota Muhammad Saleh itu. James Brooke ini yang memang sangat berambisi untuk menjadi Seorang Raja Melayu itu kemudian melihat peluang bahwa ia dapat memperoleh kekuasaan di wilayah Sarawak ini. Maka kemudian setelah berhasil mempengaruhi Pangeran Muda Hasyim yaitu seorang tangan kanan (kepercayaan) Sultan Brunei saat itu, Pangeran Indra Mahkota Muhammad Saleh disingkirkan dan kemudian sebagai gantinya James Brooke diangkat oleh Sultan Brunei sebagai Gubernur di wilayah Sarawak itu.
Dalam pandangan para Sejarawan dan Pemerhati Sejarah bahwa bila disebutkan "Kesultanan Sarawak" maka itu adalah merujuk kepada Kerajaan Sarawak yang didirikan oleh Sultan Tengah sedangkan bila disebutkan "Kerajaan Sarawak" maka itu adalah merujuk kepada Kerajaan Sarawak yang didirikan oleh James Brooke. ▼
▲
▲Dalam pandangan para Sejarawan dan Pemerhati Sejarah bahwa bila disebutkan "Kesultanan Sarawak" maka itu adalah merujuk kepada Kerajaan Sarawak yang didirikan oleh Sultan Tengah sedangkan bila disebutkan "Kerajaan Sarawak" maka itu adalah merujuk kepada Kerajaan Sarawak yang didirikan oleh James Brooke.
'''Kerajaan Sarawak''' adalah negara yang didirikan oleh Sir [[James Brooke]] tahun 1842 dengan memperoleh kemerdekaan dari [[Kesultanan Brunei]]. Pada tahun 1888, [[Charles Anthony Johnson Brooke]], penerus James Brooke, menerima menjadi Protektorat Britania. Kerajaan ini terus menjadi Protektorat sampai tahun 1946, ketika penguasa ketiga, [[Charles Vyner Brooke]], menyerahkan haknya kepada [[Britania Raya]].
Baris 50 ⟶ 67:
Jadi Kerajaan Sarawak yang didirikan oleh Sultan Tengah itu jauh lebih dahulu yaitu pada tahun 1627 M sebagai Kerajaan yang pertama di wilayah Sarawak yang kemudian pada sekitar tahun 1660 M diganti dengan pemerintahan Wakil Sultan Brunei di wilayah Sarawak dengan gelar Pangeran Indra Mahkota. Pada sekitar Tahun 1840 M, Pemerintahan Pangeran Indra Mahkota digantikan dengan pemerintahan Gubernur Sarawak yang dipimpin olej James Brooke yang masih berada di bawah kekuasaan Kesultanan Brunei hingga kemudian James Brooke merebut kekuasaan wilayah Sarawak itu dari Sultan Brunei dan mendirikan pemerintahan sendiri di Sarawak pada tahun 1842 M.
Dengan demikian urutan pemerintahan yang pernah memerintah di wilayah Sarawak adalah
== Daftar Raja Kerajaan Sarawak ==
* Zaman Kesultanan Sarawak
# '''Sultan Ibrahim Ali Omar Shah/sultan Tengah/Raja tengah ''' memerintah kesultanan Sarawak (yang berakhir apabila dia dibunuh oleh seorang pengikutnya<ref name="Danielle Sendou Ringgit 2016">{{harvnb|Danielle Sendou Ringgit|2016}}</ref><ref name="Tomi 2014">{{harvnb|Tomi|2014}}</ref>) (1627-1657)
* Zaman Kerajaan Sarawak (diperintah Oleh [[Raja Putih]])
# [[James Brooke]] (Raja Putih sarawak Pertama) (1841-1868)
# [[Charles Johnson Brooke|Charles Anthoni Johnson Brooke]] (Raja Putih sarawak Kedua) (1868-1917)
# [[Charles Vyner Brooke]] (Raja Putih sarawak Ketiga) (1868-1946)
== Referensi ==
* [[Steven Runciman|Runciman, Steven]], ''The White Rajahs: A History of Sarawak from 1841 to 1946'', [[Cambridge University Press]], 1960 ▼
{{reflist}}
▲* [[Steven Runciman|Runciman, Steven]], ''The White Rajahs: A History of Sarawak from 1841 to 1946'', [[Cambridge University Press]], 1960
* Brooke, Ranee Margaret, ''My Life in Sarawak'', 1913.
* Sylvia, Lady Brooke, ''Queen of the Headhunters'', 1970.
Baris 59 ⟶ 88:
* Eade, Philip, ''Sylvia, Queen of the Headhunters: A Biography of Lady Brooke, the Last Ranee of Sarawak'' London: Weidenfeld & Nicolson, 2007
{{sejarah-stub}}{{Kerajaan Sarawak}}{{Kekuasaan Britania dalam sejarah Malaysia}}
[[Kategori:Kerajaan Sarawak| ]]
[[Kategori:Bekas negara di Borneo]]
|