Burung hantu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.85.80 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh OrophinBot
Tag: Pengembalian
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Distinguish|hantu}}
{{Taxobox
| name = Burung Hantuhantu
| status =
| image = Northern Spotted Owl.USFWS.jpg
| status_system =
| image_caption = [[Burung hantu belang]]
| status_ref =
| status2 =
| status2_system =
| status2_ref =
| fossil_range = [[Thanetium]] – sekarang {{fossilrange|60|0}}
| image = Portrait of owls.jpg
| image_upright =
| image_caption = kumpulan wajah dari beberapa jenis burung hantu
| image2 =
| image2_caption =
| domain = [[Eukaryota]]
| regnum = [[Animalia]]
| subregnum =
| phylum = [[Chordata]]
| subphylum =
| superdivisio =
| divisio =
| subdivisio =
| superclassis =
| classis = [[Aves]]
| cohort =
| subclassis =
| infraclassis =
| subterclassis =
| superordo =
| ordo = '''Strigiformes'''
| subordo =
| infraordo =
| zoosectio =
| superfamilia =
| familia =
| subfamilia =
| supertribus =
| tribus =
| subtribus =
| genus =
| species =
| ordo_authority = [[Johann Georg Wagler|Wagler]], 1830
| familia_authority =
| subdivision_ranks = Suku/familia
| subdivisiongenus_authority =
| species_authority =
[[Strigidae]]{{br}}
| subdivision_ranks = Suku/familiaKlasifikasi
[[Tytonidae]]
|subdivision = Lihat teks
| range_map = Owl range.png
| range_map_caption = Peta persebaran
| type_genus =
| type_genus_authority =
| synonyms = Strigidae <small>''sensu'' Sibley & Ahlquist</small>
| synonyms_ref =
}}
 
'''Burung hantu''' adalah kelompok [[burung]] yang merupakan anggota dari ordo '''Strigiformes'''. Burung ini termasuk golongan burung buas (''karnivora'',[[karnivor]]a/ pemakan daging) dan merupakan hewan malam (''nokturnal''). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali [[AntartikaAntarktika]], sebagian besar [[Greenland]], dan beberapa pulau-pulau terpencil.
 
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanyadari '''itu dinamakan "Burung Hantu'''". Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah ''darès'' atau ''manuk darès'' yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di [[Sulawesi Utara]], burung hantu dikenal dengan nama '''Manguni'''.
 
Burung hantu dikenal karena ''matanya besar dan menghadap ke depan'', tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama ''paruh yang bengkok tajam'' seperti paruh [[elang]] dan susunan bulu di kepala yang membentuk ''lingkaran wajah'', tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga ''wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang''.
 
Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan;terlihat, begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
 
Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
Baris 37 ⟶ 77:
Burung hantu merupakan salah satu jenis burung hantu yang kerap digunakan sebagai hewan pembasmi hama tikus di sektor [[pertanian]]. Burung hantu merupakan musuh bebuyutan dari tikus. Karena itu mulai banyak petani maupun perusahaan pertanian yang menggunakan burung hantu untuk menanggulangi serangan tikus. Burung hantu lebih efektif dibandingkan pengendalian tikus menggunakan [[racun tikus]], ''gropyokan'' (perburuan tikus melibatkan banyak orang secara bersama-sama dan serempak) dan lain-lain.
 
Sebagai [[predator alam]], burung hantu jenis [[Serak Jawa]] merupakan pemburu [[tikus]] yang paling populer dan andal, baik di perkebunan [[kelapa sawit]] maupun di pertanian [[padi]]. Dalam pertanian, sepasang burung hantu bisa melindungi 25 hektare tanaman padi. Dalam waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1300 ekor tikus.<ref>[http://intisari-online.com/read/burung-hantu-predator-alami-yang-ulung- Burung Hantu, Predator Alami yang Ulung, diakses tgl 24/6/2013]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Burung hantu juga merupakan predator tikus yang efektif di perkebunan [[kelapa sawit]]. Penggunaan burung hantu bisa menurunkan serangan tikus pada tanaman kelapa sawit muda hingga di bawah 5 persen. Dari segi biaya, pengendalian serangan tikus menggunakan burung hantu lebih rendah 50 persen dibandingkan penanggulangan tikus secara kimiawi.<ref>[http://ditjenbun.deptan.go.id/index.php/component/content/article/36-news/260-burung-hantu-predator-tikus-di-areal-tanaman-perkebunan.html Burung Hantu, Predator Tikus di Areal Tanaman Perkebunan, diakses tgl 24/6/2013]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.
 
Sejumlah pemerintah daerah mulai menggunakan burung hantu untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka, termasuk Pemerintah Kabupaten [[Pati]]. Mulai 2012, Bupati [[Pati]] Haryanto mencanangkan program penangkaran burung hantu, dengan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [[APBD]]. Burung hantu yang ditangkarkan digunakan untuk membantu petani mengusir tikus. Pemerintah daerah juga berencana mengeluarkan peraturan daerah ([[Perda]]) yang isinya melarang perburuan burung termasuk jenis burung hantu.<ref>[http://www.portalkbr.com/nusantara/jawabali/2679140_4262.html Berantas Hama Tikus, Pemkab Pati Manfaatkan Burung Hantu]</ref>.
 
Rencana pemerintah Kabupaten [[Pati]] mengeluarkan [[Perda]] larangan berburu burung hantu mendapat tanggapan positif dari [[Kementerian Kehutanan Indonesia]]. Kementerian Kehutanan Indonesia berencana menerbitkan Peraturan Menteri tentang perlindungan burung hantu yang mulai langka di Indonesia.<ref>[http://www.portalkbr.com/nusantara/jawabali/2683681_4262.html Kemenhut Akan Terbitkan Permen Perlindungan Burung Hantu]</ref>
 
== Ragam jenis ==
{{see also|Daftar spesies burung hantu}}
Burung hantu (Ordo Strigiformes) terdiri dari duaenam suku (familia). Namun hanya tersisa dua suku burung hantu yang masih ada, yakniyaitu suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik (menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia, terutama dari marga ''Tyto'', ''Otus'', dan ''Ninox''. Berikut ini merupakan ekluarga-keluarga burung hantu baik yang masih ada maupun yang sudah punah :
 
* [[Strigidae]]{{<br}}/>
Beberapa contohnya adalah:
* [[Serak|Tytonidae]]<br/>
* [[Ogygoptyngidae]] (punah)<br/>
* [[Palaeoglaucidae]] (punah)<br/>
* [[Protostrigidae]] (punah)<br/>
* [[Sophiornithidae]] (punah)
 
Beberapa contohnyacontoh spesiesnya adalah:
* [[Burung hantu Pere David]]
* [[Burung hantu elang Andaman]]
Baris 56 ⟶ 104:
* [[Serak Jawa]] (''Tyto alba'')
* [[Serak bukit]] (''Phodilus badius'')
ew
 
=== Strigidae ===
Baris 66 ⟶ 113:
* [[Burung hantu elang utara]] (''Surnia ulala'')
 
== Bahan BacaanGaleri ==
<gallery>
* MacKinnon, J. 1993. ''Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
Berkas:Strix-varia-005.jpg
* MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. ''Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan''. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7
</gallery>
 
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
 
== PranalaBacaan luarlanjutan ==
* MacKinnon, J. 1993. ''Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
* {{en}} [http://www.owlpages.com/ Owl Pages], website burung hantu, diakses tgl 01/8/2006.
* MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. ''Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan''. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7
* {{en}} [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=177848 Strigiformes pada ITIS Database], diakses 01/8/2006
 
== Galeri ==
{{commons|Owl}}
<gallery>
Berkas:Strix-varia-005.jpg
</gallery>
== Lihat juga ==
* [[Penglihatan burung]]
 
== Pranala luar ==
{{commons|Owl}}
* {{en}} [http://www.owlpages.com/ Owl Pages], website burung hantu, diakses tgl 01/8/2006.
* {{en}} [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=177848 Strigiformes pada ITIS Database]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 01/8/2006
{{Taxonbar|from=Q25222}}
[[Kategori:Aves]]
[[Kategori:Burung hantu| ]]
[[Kategori:Strigiformes]]
[[Kategori:Burung]]
[[Kategori:Burung predator]]
[[Kategori:Burung pemangsa]]