Bokashi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Taylorbot (bicara | kontrib)
::: organik-> senyawa organik | t=535 su=37 in=39 at=37 -- only 51 edits left of totally 89 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Bokashi''' adalah sebuah metode [[kompos|pengomposan]] yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan [[Senyawa organik|bahan organik]], yang biasanya berupa campuran [[molasses]], [[air]], starter [[mikroorganisme]], dan [[sekam padi]]. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat di[[inokulasi]]kan dari material sederhana seperti [[kotoran hewan]], [[jamur]], [[spora jamur]], [[cacing]], [[ragi]], [[acar]], [[sake]], [[miso]], [[natto]], [[anggur]], bahkan [[bir]], sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
 
Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, [[sampah dapur]] umumnya menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam padi, [[sisa gergaji kayu]], ataupun [[kulit gandum]] dan batang [[jagung]] (Yusuf, 2000). Mikroorganisme starter umumnya berupa [[bakteri asam laktat]], ragi, atau [[bakteri fototrofik]] yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah dapur dan mempercepat pembusukan materi organik.
Baris 5:
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam [[tanah]]. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.
 
Pupuk Bokashi, menurut Wididana et al (1996) dapat memperbaiki sifat [[fisika tanah|fisika]], [[kimia tanah|kimia]], dan [[biologi tanah]], meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil [[pertanian]] yang berwawasan lingkungan. Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namuntetapi hanya memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga [[pupuk anorganik]] masih diperlukan (Cahyani, 2003). Pupuk bokashi, seperti [[pupuk kompos]] lainnya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan [[material organik]] pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi ''[[bulk density]]'' tanah (Susilawati, 2000, dan Cahyani, 2003). Berdasarkan hasil penelitian Cahyani (2003), Penambahan pupuk bokashi berbahan dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas plastis tanah latosol, namuntetapi terjadi peningkatan [[indeks plastisitas]]. Penambahan bokashi arang sekam padi juga berpengaruh terhadap kekuatan geser tanah dan peningkatan tinggi maksimum tanaman. Bokashi juga dapat digunakan untuk mengurangi kelengketan tanah terhadap alat dan mesin bajak sehingga dapat meningkatkan performa alat dan mesin bajak (Yusuf, 2000), dengan pengaplikasian bokashi sebelum pengolahan tanah dilakukan.
 
== Referensi ==