Koefisien fenol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
::: organik-> senyawa organik | t=758 su=76 in=79 at=76 -- only 12 edits left of totally 89 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000 |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Hände-Desinfektionsmittel Braun Sterillium classic pure.JPG|
[[Berkas:Phenol substance photo.jpg|
'''Koefisien fenol''' adalah perbandingan ukuran keampuhan suatu bahan [[antimikrobial]] dibandingkan dengan [[fenol]].<ref name="a"/>
Waktu untuk menguji antibiotika adalah 18-24 jam, sedangkan untuk mata tidak mungkin selama itu.<ref name="jurnalunpad">{{cite journal|title=Penentuan Daya Hambat dari Suatu Sediaan yang Berpotensi Sebagai Antiseptik atau Desinfektan Terhadap Bakteri Uji|author=Dra. Hj. Dewi Rusmiati, Dra. Hj. Sulistianingsih, Dr. Tiana Milanda, Sri Agung F.K, M.Si|year=2009|location=Jatinangor}}</ref>
[[Desinfektan]] digunakan di rumah sakit dan [[laboratorium]] harus diuji secara berkala untuk memastikan potensi dan kemanjuran.<ref name="web">{{en}} {{cite web|url=http://www.microrao.com/micronotes/pg/testing_of_disinfectants.pdf|author=Sridhar|title=Testing of disinfectants|accessdate=May 4 2014}}</ref>
== Sejarah ==
Pada tahun 1868, [[Joseph Linster]], yang mungkin dipacu oleh karya [[Pasteur]] dalam sterilisasi panas serta dekontaminasi [[urin]], [[susu]], [[peralatan bedah]], dan perban, memulai eksperimennya dalam "bedah antiseptik".<ref name="bukuu">{{cite book|title=Buku Ajar: Keperawatan Perioperatif|author=Barbara J. Gruendemann, Billie Fernsebner|publisher=EGC|year=2006|location=Jakarta}}</ref>
== Tujuan ==
Walaupun koefisien fenol ini digunakan untuk menguji desinfektan, koefisien fenol ini juga digunakan untuk menguji efisiensi kemampuan desinfektan tersebut membunuh [[jamur]], untuk menentukan nilai [[germisidal]] atau kemampuannya untuk membunu jamur pada suatu senyawa murni, serta untuk menghitung nilai [[antiseptik]].<ref name="jurnal1">{{en}} {{cite journal|title=Limitation of The Phenol Coefficients Test|author=George F. Reddish|url=http://repository.library.northwestern.edu/fedora/get/inu:inu-mntb-0005391474-pg-09003761-867d-48a9-a488-6abbcc190157/PDF|accessdate=May 4 2014|journal=|archive-date=2014-05-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20140504154357/http://repository.library.northwestern.edu/fedora/get/inu:inu-mntb-0005391474-pg-09003761-867d-48a9-a488-6abbcc190157/PDF|dead-url=yes}}</ref>
== Ciri-ciri Desinfektan Ideal ==
# Aktivitas antimikrobial, pada konsentrasi rendah harus mempunyai aktivitas [[antimikrobial dengan spektrum luas]].<ref name="jurnalunpad"/>
# Kelarutan, harus dapat larut dalam air atau pelarut lain sampai taraf yang diperlukan untuk dapat digunakan secara efektif.<ref name="jurnalunpad"/>
# [[Stabilitas]], perubahan yang terjadi pada substansi bila dibiarkan beberapa hari harus seminimal mungkin dan tidak boleh menghilangkan sifat antimikrobialnya secara nyata.<ref name="jurnalunpad"/>
# Tidak bersifat [[racun]].<ref name="jurnalunpad"/>
# Homogen.<ref name="jurnalunpad"/>
# Tidak bergabung dengan [[Senyawa organik|bahan organik]].<ref name="jurnalunpad"/>
# Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar.<ref name="jurnalunpad"/>
# Tidak menimbulkan [[karat]] dan warna.<ref name="jurnalunpad"/>
# Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.<ref name="jurnalunpad"/>
# Memiliki kemampuan sebagai [[deterjen]]/ pembersih<ref name="jurnalunpad"/>
# Tersedia dalam jumlah yang besar dengan harga yang pantas.<ref name="jurnalunpad"/>
== Referensi ==
|