Teater Lingkar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Teater Lingkar1.jpg|thumb|245x245px|Logo [[Teater Lingkar|Teater Lingkar Semarang]]]]
'''Teater Lingkar''' adalah sebuah kelompok seni [[teater]] yang berkedudukan di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Teater ini dirintis oleh Mas Ton, dan mulai mempertunjukkan karyanya [[4]] [[Maret]] [[1980]]. Sejak berdiri sampai sekarang, Teater Lingkar telah memproduksi puluhan pertunjukan, baik naskah sendiri maupun naskah dari penulis luar negeri, dan memenangi sejumlah kompetisi.
 
== Sejarah ==
Teater Lingkar merupakan salah satu pioner berdirinya teater-teater lain di [[Kota Semarang]] dan sekitarnya melalui spirit yang selalu ditularkan melalui pergaulan kesenian dan pertunjukan-pertunjukan. Kelompok ini bermarkas di Jalan Gemah Jaya I No 1 Pedurungan Kidul, [[Kota Semarang]]. Pada awal berdirinya, teater Lingkar merupakan prakarsa sekelompok anak muda di jalan Genuk Krajan II No 9 (sekitar Taman Singosari, jalan Sriwijaya). Dulunya tempat tersebut merupakan terminal bus yang berdekatan dengan Taman Hiburan Rakyat (THR) Tegal Wareng. Sebagai tempat keramaian dengan beragam aktivitas, daerah ini sangat potensial menjadi tempat rawan pada hal-hal negatif. Oleh karena itu kelompok pemuda yang biasa mangkal di sana berusaha menciptakan suatu aktivitas positif dan bermanfaat. Berkat kegigihan usaha, akhirnya membuahkan hasil dan terbentuklah Teater Lingkar.
[[Berkas:Teater Lingkar2.jpg|thumbjmpl|330x330px|[[Teater Lingkar]] dalam lakon ''Bila Malam Bertambah Malam'', karya [[Putu Wijaya]]]]
Nama Teater Lingkar sendiri sarat dengan nilai-nilai filosofis yang menjadi dasar setiap anggotanya yaitu “Lingkar mempunyai satu titik pusat dengan jari-jari yang panjang" yang dapat dijabarkan bahwa semua anggota mempunyai tujuan yang sama dengan hak serta kewajiban yang sama yaitu menjaga estetika.
 
Baris 11 ⟶ 10:
Sistem keanggotaan yang terbuka dan sukarela membuat setiap orang yang punya minat terhadap seni peran dapat bergabung. Saat ini keanggotaan Teater Lingkar didominasi oleh anak muda dengan latar belakang status yang beragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, pegawai swasta, pegawai negeri. Sikap kekeluargaan sangat dijunjung tinggi oleh setiap anggota. Pelestarian nilai-nilai budaya adalah salah satu misi sedang diemban oleh Teater Lingkar, dengan secara rutin setiap malam Jum’at Kliwon menyelenggarakan pergelaran [[wayang kulit]] di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) jalan Sriwijaya No 29 Semarang. Teater Lingkar juga melakukan kerjasama dengan Stasiun [[TVRI]] [[Jawa Tengah]] untuk menyiarkan pementasan mereka dengan mengusung lakon yang mudah dicerna oleh pemirsa televisi dengan acara bertajuk ''Guyon Mathon'', menyindir tapi tidak menimbulkan sakit hati orang lain.
 
Tercatat, beberapa nama seniman yang menjadi pegiat [[Teater Lingkar]] antara lain MasMaston Ton(sutradara/aktor), Bung Kirno (PNSSutradara/Aktor), [[Provinsi]]Budi [[JawaBobo Tengah]](Aktor), sutradaraWiek Ariwibowo (Aktor), Prieh Raharjo (Sutradara/Aktor), Alm. Noer Laoet (Sutradara/aktor), Alm. Giwing Purba (Aktor/Penulis naskah), Ossie Widiastuti (Aktris), Eddie Morphin (Sutradara/aktor), ,[[Eko Tunas]] ([[sastrawan]], penulis skenario), Prie GS ([[sastrawan]], penulis skenario), Edhy Morphin (PNS, aktor/sutradara), Giwing Purba (''stage manager'' dan penulis skenario), Jhony Nantono (praktisi televisi, penulis skenario), [[Agus Maladi Irianto]] (dekan FIB [[Undip]], aktor). Sampai sekarang, mereka masih menyumbangkan gagasan dan karyanya untuk perkembangan Teater Lingkar.
 
== Struktur organisasi ==
Baris 19 ⟶ 18:
|-
|Ketua
|Maston
|Mas Ton
|-
|Sekretaris
|Wiek Ariwibowo
|Ir. Ari Wibowo
|-
|Bendahara
|Khandori
|Alfiyanto
|-
|DeptartemenDepartemen Sastra
|Budi Bobo
|-
|Departemen Musik
|Fanny & Adhit
|Rifai
|-
|Departemen Artistik
|Kris Ganza
|Kristanto
|-
|Departemen Lighting
Baris 43 ⟶ 42:
|-
|Departemen Pendidikan dan Latihan
|PrihPrieh Raharjo
|}
 
Baris 93 ⟶ 92:
* Thn 2005 Gerbong karya Eko Tunas.
* Thn 2007 Kebebasan Abadi karya CN NAS
* Thn 2008 Nyah BadrahBadar atau Anjing Kesayangan karya Joni Nantono
* Thn 2008 Airlangga karya Sanoesi Pane
* Thn 2008 Dramatisasi puisi “Nyanyian Hati” karya Jeng Dhien
* Thn 2009 TUK Karya Bambang Widoyo SP
* Thn 2010 Akhir Sebuah Usia Karya Ayu Putri
* Thn 2016 Kolobendu Karya Giwing Purba
* Thn 2017 Rezim Kata-kata Karya Jhony Nantono
* Th. 2018 Juru Kunci Karya Prie GS
{{end-col}}
 
Baris 102 ⟶ 106:
* Juara 1 Drama Bahasa Jawa [[Kota Semarang]] dengan lakon ''Kali ciliwung'' ([[1986]])
* Juara 2 Festival Teater se-[[Jawa Tengah]], dengan lakon ''AA II UU'' ([[1987]])
* Juara 1 Festival Teater se-[[Jawa Tengah]], dengan lakon ''Nyi Panggung'' ([[1988]]
* Juara 2 Festival Pertunjukan Rakyat di [[Kabupaten Kendal|Kendal]] ([[1989]])
* Juara 1 Festival Drama Bahasa Jawa di [[Solo]], dengan lakon ''Sekolah Unggulan ''([[1994]])
 
* Juara 2 Festival Teater se-[[Jawa Tengah]] di [[Solo]], dengan lakon ''AA II UU'' ([[1995]])
* Juara 2 Festival Bahasa Jawa di [[Solo]], dengan lakon ''Rojokoyo/sugih mblegedu ''([[1996]])