Sola scriptura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(42 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
Jika di satu pihak makna ayat-ayat Alkitab disampaikan lewat perantaraan berbagai macam otoritas yang lebih rendah, misalnya jawatan-jawatan pengajaran Gereja, pengakuan-pengakuan iman ekumenis, konsili-konsili Gereja Katolik, dan seterusnya, maka di lain pihak ''sola scriptura'' menolak segala macam otoritas-asal yang mustahil-keliru selain [[Alkitab]] itu sendiri. Menurut doktrin ini, semua otoritas yang lebih rendah bersumber dari otoritas Alkitab, sehingga harus direformasi jika tidak selaras dengan ajaran Alkitab. Konsili Gereja, pengkhotbah, mufasir Alkitab, wahyu yang diterima orang pribadi, bahkan warta malaikat maupun wasiat rasul bukanlah otoritas-asal yang sejajar dengan Alkitab dalam pendekatan ''sola scriptura''.
Banyak denominasi dalam rumpun besar Kristen Protestan memandang ''Sola scriptura'' sebagai [[prinsip formal dan material teologi|prinsip formal]], dan salah satu dari [[Panca Sola]]. ''Sola scriptura'' merupakan prinsip doktrinal asasi [[Reformasi Protestan]], dan dianut [[Daftar tokoh reformasi Protestan|tokoh-tokoh Reformasi Protestan]] yang mengajarkan bahwa pembuktian kebenaran Alkitab ditentukan oleh kegamblangan ayat-ayatnya maupun oleh kesaksian [[Roh Kudus]] secara pribadi kepada hati tiap-tiap orang. Sejumlah denominasi [[Evangelikalisme|Injili]] dan [[gereja Baptis|Baptis]] membahasakan doktrin ''sola scriptura'' secara lebih tegas, yakni bahwasanya Alkitab mampu membuktikan sendiri kebenarannya, jelas (gamblang) bagi pembaca yang berakal budi, mampu menjelaskan sendiri isinya (Alkitab menjelaskan Alkitab), dan mampu berdiri sendiri selaku otoritas pamungkas [[doktrin]] [[Kekristenan|Kristen]].<ref>[http://www.ligonier.org/blog/what-does-sola-scriptura-mean/ ''What Does Sola Scriptura Mean?''] 2015 </ref>
[[Anglikanisme|Gereja Anglikan]] dan [[
== Ikhtisar ==
Baris 26:
Gereja Lutheran mengajarkan bahwa Alkitab tidak semata-mata berisi Firman Allah, tetapi tiap-tiap perkataan di dalamnya adalah perkataan Allah karena diilhamkan dalam bentuk perkataan (inspirasi verbal).{{sfn|Engelder|Arndt|Graebner|Mayer|1934|p=26}}<ref>{{Alkitab|2 Timotius 3:16}}, {{Alkitab|1 Korintus 2:13}}, {Alkitab|1 Tesalonika 2:13}}, {{Alkitab|Roma 3:2}}, {{Alkitab|2 Petrus 1:21}}, {{Alkitab|2 Samuel 23:2}}, {{Alkitab|Ibrani 1:1}}, {{Alkitab|Yohanes 10:35}}, {{Alkitab|Yohanes 16:13}}, {{Alkitab|Yohanes 17:17}}</ref> Sebagian besar gereja rumpun Lutheran mengakui bahwa memahami Alkitab bukanlah perkara yang sederhana, mengingat Alkitab memuat sehimpun naskah dan sisa-sisa naskah yang ditulis dan dikumpulkan selama beribu-ribu tahun. Sebagai contoh, [[Gereja Lutheran Injili di Amerika]] mengajarkan bahwa "umat Kristen Lutheran yakin bahwa kisah cinta kasih dan belas kasih Allah yang teguh dalam Yesus adalah jantung dan pusat dari penyampaian Alkitab."<ref>{{Cite web | author = | url=http://elca.org/Faith/ELCA-Teaching/Scripture-Creeds-Confessions | title = Scriptures, Creeds, Confessions | publisher = Evangelical Lutheran Church in America}} </ref>
Umat Lutheran percaya bahwa [[Roh Kudus]] "berfirman dengan perantaraan para nabi", sebagaimana yang tercantum dalam [[kredo Nicea|pengakuan iman Nicea]]. [[Apologia Pengakuan Iman Augsburg]] mengidentikkan "Kitab Suci" dengan Firman Allah,<ref>"Firman Allah, atau Kitab Suci" dari [http://www.bookofconcord.org/defense_2_originalsin.php Apologia Pengakuan Iman Augsburg, Pasal II, Perihal Dosa Asal]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> dan menyebut Roh Kudus sebagai penulis Alkitab.<ref>"Kitab Suci dari Roh Kudus". [http://www.bookofconcord.org/defense_greeting.php Apologia Pengakuan Iman Augsburg, Prakata, 9]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Karena itulah umat Lutheran, dalam [[Rumusan Concordia]], mengaku, "kami terima dan rengkuh dengan segenap hati kami, kitab-kitab para nabi dan para rasul dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebagai pancuran Israel yang murni lagi jernih".<ref>{{cite web|url=http://www.bookofconcord.org/sd-ruleandnorm.php|title=The Solid Declaration of the Formula of Concord|publisher=}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kitab-kitab apokrif bukanlah tulisan para nabi, tidak ditulis berdasarkan ilham ilahi, mengandung kekeliruan,<ref>(Tobit 6, 71; 2 Makabe 12, 43 f; 2 Makabe 14, 411),</ref> tidak pernah tercantum dalam Kanon Palestina yang dipakai Yesus,{{sfn|Lueker|Poellot|Jackson|2000a}} dan oleh karena itu bukan bagian dari Alkitab.{{sfn|Engelder|Arndt|Graebner|Mayer|1934|p=27}} Gereja Lutheran berpandandangan bahwa kitab-kitab para nabi dan para rasul benar-benar ditulis oleh para nabi dan para rasul, dan terjemahan yang tepat dari tulisan-tulisan mereka adalah Firman Allah, karena searti dengan bentuk aslinya dalam [[bahasa Ibrani Alkitabiah]] dan [[bahasa Yunani Koine]].{{sfn|Engelder|Arndt|Graebner|Mayer|1934|p=27}} Terjemahan-yang-keliru bukanlah Firman Allah, dan tidak ada otoritas insani yang sanggup membuat terjemahan-yang-keliru memiliki otoritas ilahi.{{sfn|Engelder|Arndt|Graebner|Mayer|1934|p=27}}
==== Otoritas ilahi ====
Baris 38:
==== Mangkus ====
Gereja Lutheran mengajarkan bahwa Alkitab menyatu dengan kuasa Roh Kudus. Dengan penyertaan Roh Kudus, Alkitab tidak sekadar bisa menuntut tetapi juga mampu menumbuhkan kerelaan untuk menerima ajarannya.{{sfn|Graebner|1910|p=11}} Ajaran Alkitab menumbuhkan iman dan ketaatan. Alkitab bukanlah huruf-huruf yang mati melainkan huruf-huruf yang mengandung kuasa Roh Kudus.{{sfn|Graebner|1910|pp=11–12}} Alkitab tidak memaksakan doktrinnya untuk sekadar diterima dengan akal budi, berlandaskan argumentasi logis, tetapi menumbuhkan persetujuan iman yang hidup.{{sfn|Graebner|1910|p=12}} [[Dalil-dalil Schmalkalden]] menegaskan bahwa "sehubungan dengan Firman yang nuzul dan dilisankan, kita harus berpendirian teguh bahwa Allah sekali-kali tidak mengaruniakan Roh-Nya atau kasih karunia-Nya kepada manusia kecuali melalui atau dengan Firman yang nuzul".<ref>{{cite web|url=http://www.bookofconcord.org/smalcald.php#confession|title=Smalcald Articles - Book of Concord|publisher=|access-date=2020-08-12|archive-date=2017-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20170731111923/http://www.bookofconcord.org/smalcald.php#confession|dead-url=yes}}</ref>
==== Kafi ====
Baris 62:
Menurut ''sola scriptura'', Gereja tidak mustahil-keliru dalam hal tradisi-tradisinya, dan hanya mustahil-keliru dalam hal Kitab Suci. Pada abad ke-18, [[John Wesley]] menegaskan bahwa "dalam segala hal, Gereja semestinya dihakimi oleh Kitab Suci, bukan Kitab Suci yang dihakimi oleh Gereja."<ref>{{cite web|url=https://books.google.com/?id=CZEPAAAAIAAJ&pg=PA180&lpg=PA177&dq=%22popery+calmly+considered%22#PPA177,M1|title=The Works of the Rev. John Wesley|publisher=|last1=Wesley|first1=John|last2=Benson|first2=Joseph|year=1812}}</ref> Karena alasan inilah ''sola scriptura'' disebut pangkal atau prinsip formal Reformasi Protestan.
[[Protestanisme|Tokoh-tokoh Protestan]] berpandangan bahwa Kitab Suci terjamin tetap selaras dengan sumber ilahinya, dan oleh karena itu Gereja juga terjamin tetap berkenan kepada Allah sepanjang berpegang kepada iman yang diajarkan Kitab Suci. Mereka kemudian mengemukakan bahwa jika Gereja berpaling dari iman yang diajarkan Kitab Suci (kemungkinan yang dinafikan pihak Katolik tetapi dibenarkan pihak Protestan), maka
Menurut [[Pengakuan Iman Westminster]] bab 1 ayat ke-6, ''sola scriptura'' bukanlah doktrin "nyata tertulis di dalam Kitab Suci", tetapi ''sola scriptura'' lolos uji tahap ke-2, yakni dapat dibuktikan sebagai bagian dari "seluruh maksud Allah" karena "dideduksi dari Kitab Suci dengan [[konsekuensi yang baik dan sewajarnya]]" (penalaran deduktif yang baik dan benar). Demi memperkuat pernyataan ini, dikutiplah ayat ke-20 dari bab 8 kitab Nabi Yesaya yang berbunyi, "carilah petunjuk dari Hukum Taurat dan kesaksian! Jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, itu karena mereka tidak memiliki terang fajar" ({{Alkitab|Yesaya 8:20|Yesaya 8:20
<blockquote>
Baris 76:
Tradisi yang dimaksud dalam pernyataan di atas adalah tradisi warisan para rasul, yakni hal-hal yang mereka dapatkan dari ajaran maupun teladan Yesus dan hal-hal yang mereka ketahui dari Roh Kudus. Gereja Katolik membedakan Tradisi Suci dari kebiasaan-kebiasaan lokal yang boleh saja dipertahankan, dimodifikasi, maupun ditinggalkan. Sebagaimana imbauan [[Athanasius dari Alexandria|Atanasius dari Aleksandria]] dalam ''Surat Pertama kepada Serapion'', "hendaklah kita mengindahkan tradisi, ajaran, dan iman sejati Gereja Katolik sedari awal, yang diberikan ({{lang-el|ἔδωκεν}}, ''edoken'') Sang Logos, diwartakan ({{lang-el|ἐκήρυξαν}}, ''ekeriksan'') para rasul, dan dilestarikan ({{lang-el|ἐφύλαξαν}}, ''efilaksan'') para bapa. Di atasnyalah Gereja dibina ({{lang-el|τεθεμελίωται}}, ''tetemeliotai'')."<ref name=goarch>[https://www.goarch.org/-/tradition-in-the-orthodox-church Bebis, "Tradition in the Orthodox Church", Greek Orthodox Archdiocese of America]</ref>
Tradisi-tradisi yang berterima juga dianggap bersifat kohesif oleh Gereja. Tafsir yang pantas atas Kitab Suci dipandang sebagai bagian dari iman Gereja, dan memang dipandang sebagai sarana untuk menegakkan otoritas Kitab Suci (baca {{Alkitab|Kisah Para Rasul 15:28–29}}). Makna ayat-ayat Kitab Suci dianggap terbukti dari iman yang dianut secara universal oleh jemaat-jemaat (baca {{Alkitab|Filipi 2:1}}, {{Alkitab|Kisah Para Rasul 4:32}}), dan kebenaran dari iman universal itu dianggap terbukti dari Kitab Suci dan Tradisi Suci rasuli (baca {{Alkitab|2 Tesalonika 2:15}}, {{Alkitab|2 Tesalonika 3:6}}, {{Alkitab|1 Korintus 11:2}}). Dengan demikian, [[kanon Alkitab]] itu sendiri dipandang Gereja sebagai bagian dari tradisi Gereja, karena disusun oleh para pemimpinnya dan diakui oleh umatnya. Umat Kristen generasi pertama belum memiliki Kitab Suci Perjanjian Baru seperti yang ada sekarang ini, dan Kitab Suci Perjanjian Baru itu sendiri memperlihatkan proses dari Tradisi yang hidup.{{sfn|CCC|loc=§83}}
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Kristus mempercayakan karya pewartaan Injil kepada para rasul, yang melaksanakannya secara [[tradisi Injil lisan|lisan]] maupun tertulis. Menurut ''[[Katekismus Gereja Katolik]]'', "karya pewartaan para rasul, yang diejawantahkan secara khusus ke dalam bentuk kitab-kitab yang diilhami Allah, akan terlestarikan dalam suatu rentang suksesi yang berkelanjutan sampai ke akhir zaman. Tradisi Suci dan Kitab Suci merupakan satu sumber tunggal khazanah suci Firman Allah, yang padanya, laksana pada cermin, Gereja yang berziarah merenungi Allah, sumber dari segala kekayaannya."{{sfn|CCC|loc=97}} Bagi [[Gereja Ortodoks Timur]], "Kitab Suci merupakan bagian dari Tradisi Suci, dan tidak berada di luarnya. Sesatlah orang yang beranggapan bahwa Kitab Suci dan Tradisi Suci adalah dua sumber iman Kristen yang terpisah dan berbeda satu sama lain, sebagaimana yang dilakukan sebagian orang, karena sesungguhnya cuma ada satu sumber saja, dan Kitab Suci mewujud maupun terumuskan di dalam lingkup Tradisi Suci".<ref>{{Cite web |url=http://www.orthodoxoutreach.net/orthodoxy/TTtradition.pdf |title=Orthodox Outreach, "Holy Tradition" |access-date=2020-08-13 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304075130/http://www.orthodoxoutreach.net/orthodoxy/TTtradition.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Karena Gereja Katolik berkeyakinan bahwa tradisi rasuli maupun Kitab Suci adalah Firman Allah, umat Katolik dengan yakin dapat melekatkan sebagian besar dari isi pernyataan di atas pada Tradisi Suci, yakni "karya Roh Kudus, yang tidak dapat diturunkan tarafnya ke tingkat pandangan manusiawi maupun segala tingkat kesadaran tinggi.
Hal ini berkaitan dengan pertanyaan tentang apa itu tradisi rasuli. Menurut Katekismus Gereja Katolik, tradisi rasuli adalah hal-hal yang diwariskan "para rasul melalui kata-kata lisan pewartaan mereka, melalui suri teladan yang mereka tunjukkan, dan melalui lembaga-lembaga yang mereka bentuk, yakni hal-hal yang mereka sendiri terima, baik dari mulut Kristus, dari cara hidup dan karya Kristus, maupun dari yang mereka ketahui berkat dorongan Roh Kudus".{{sfn|CCC|loc=76}}
Meskipun demikian, tetap saja masih ada kebingungan mengenai perkara ini di kalangan umat Katolik maupun non-Katolik. Kebingungan tersebut tampak jelas pada anggapan pihak-pihak tertentu bahwa peneliti Katolik, James Keenan, mengklaim kalau doktrin-doktrin yang didapatkan dari tradisi rasuli sudah berubah. James Keenan menelaah kembali sejarah teologi moral, khususnya perubahan pendekatan yang dipakai para ahli teologi moral, teristimewa para ahli teologi moral abad ke-20. James Keenan mengemukakan bahwa menurut Mark D. Jordan, teks-teks Abad Pertengahan yang ditelaahnya tampak tidak konsisten. Teks-teks Abad Pertengahan yang tidak konsisten tersebut sesungguhnya adalah tradisi-tradisi Abad Pertengahan, bukan tradisi maupun doktrin rasuli. Meskipun demikian, menurut James Keenan, [[John T. Noonan Jr.]] menunjukkan bahwa "meskipun mengklaim sebaliknya, para manualis adalah kooperator-kooperator dalam perkembangan-tak-terhindarkan dari sejarah tradisi moral". Menurut John T. Noonan Jr., "sejarah tidak meninggalkan satu pun prinsip atau ajaran yang belum tersentuh; setiap penerapan suatu prinsip pada suatu situasi mempengaruhi pemahaman kita akan prinsip itu sendiri."{{sfn|Keenan|2010|p=45}}
== Kritik ==
Sesudah jemaat-jemaat Protestan memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma, gagasan ''sola scriptura'', yang
Menurut ''Ensiklopedia Teologi'' Katolik Roma, lantaran tidak ada daftar dalam Alkitab yang memerinci 27 kitab yang menjadi bagian dari [[kanon Perjanjian Baru|kanon Kitab Suci Perjanjian Baru]] sehingga ada bukti autentik bahwa kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab yang diilhamkan Allah, maka keabsahannya tidak dapat dipastikan tanpa merujuk kepada sumber mustahil-keliru lainnya, misalnya [[magisterium]] [[Gereja Katolik]], yang diklaim sebagian orang sebagai pihak yang telah bersidang dan mengesahkan daftar 27 kitab Perjanjian Baru dalam [[Konsili Roma|Sinode Roma]] tahun 382 (klaim ini cukup sengit diperdebatkan).{{sfn|Burkitt|1913}} Sebelum itu, tidak ada Alkitab yang utuh seperti yang dikenal sekarang ini.{{sfn|Neuenzeit|1975|p=172}}
* Meskipun tidak tidak tersurat dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, kalimat "Ia akan disebut orang Nazaret" disebut sebagai "firman yang disampaikan oleh nabi-nabi" ({{Alkitab|Matius 2:23}}). Kalimat nubuat yang dianggap sebagai "Firman Allah" ini diwariskan secara lisan alih-alih dalam bentuk ayat tertulis Kitab Suci.
* Dalam Injil Matius ({{Alkitab|Matius 23:2-3}}) diriwayatkan bagaimana Yesus mengajarkan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang Farisi memiliki otoritas yang sah dan mengikat atas dasar "kursi Musa", tetapi frasa maupun gagasan tentang "kursi Musa" tidak tersurat dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, melainkan merupakan tradisi lisan yang kemudian hari tercatat dalam [[Mishnah|Misnah]], kitab yang mengajarkan semacam "sanad pengajaran" yang berawal dari Musa.
* Dalam surat pertamanya kepada umat Kristen di Korintus ({{Alkitab|1 Korintus 10:4}}), [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] menyinggung tentang batus padas yang "mengikuti" bani Israel melintasi padang gurun Sinai. Kejadian ajaib ini tidak tersurat dalam Kitab Suci Perjanjian lama, tetapi menurut Dave Armstrong termuat di dalam [[literatur Rabinik|karya-karya tulis peninggalan para rabi]].
* Nama Yanes dan Yambres, orang-orang yang menentang Musa ({{Alkitab|2 Timotius 3:8}}) tidak terdapat dalam Kitab Suci Perjanjian Lama maupun kitab-kitab lain dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.
* {{Alkitab|Yudas 9|Ayat ke-9 Surat Yudas}} menyinggung tentang pertengkaran Penghulu Malaikat [[Mikhael]] dengan [[Iblis]] terkait jenazah Musa. Kisah ini tidak tersurat dalam kitab-kitab lain, dan berasal dari tradisi lisan Yahudi.
* Dalam Surat Yakobus ({{Alkitab|Yakobus 5:17}}) dikatakan bahwa doa [[Elia]] (diriwayatkan dalam {{Alkitab|1 Raja-Raja 17}}) berkuasa mencegah turunnya hujan sampai tiga setengah tahun lamanya. Waktu tiga setengah tahun tidak tersurat dalam Kitab Raja-Raja yang pertama.
Menurut Dave Armstrong, Yesus dan para rasul mengakui tradisi lisan Yahudi yang otoritatif, dengan demikian umat Kristen tidak boleh mempermasalahkan keabsahan dan otoritas tradisi-tradisi lisan. Meskipun demikian, menurut Kitab Suci, Yesus juga menyanggah beberapa tradisi lisan Yahudi. Atas dasar fakta ini, umat Kristen ''boleh'' mempermasalahkan otoritas dari ''beberapa'' tradisi lisan tersebut, karena umat Kristen yakin bahwa otoritas Yesus jauh lebih besar.
== Warisan sejarah ==
''Sola scriptura''
== Baca juga ==
Baris 140:
|year=2004
|title=The Catholic Verses: 95 Bible Passages That Confound Protestants
|url=https://archive.org/details/catholicverses950000arms
|location=Manchester, New Hampshire
|publisher=Sophia Institute Press
Baris 220 ⟶ 221:
|year=2008
|title=Catholicism and Science
|url=https://archive.org/details/catholicismscien0000hess
|location=Westport, Connecticut
|publisher=Greenwood Press
Baris 243 ⟶ 245:
|orig-year=1989
|title=What Christians Believe: An Overview of Theology and Its Biblical and Historical Development
|url=https://archive.org/details/whatchristiansbe0000john_x2k0
|location=Grand Rapids, Michigan
|publisher=Zondervan
Baris 253 ⟶ 256:
|year=2010
|title=A History of Catholic Moral Theology in the Twentieth Century: From Confessing Sins to Liberating Consciences
|url=https://archive.org/details/historyofcatholi0000keen
|location=London
|publisher=Continuum
Baris 263 ⟶ 267:
|year=2001
|title=Christian Social Witness
|url=https://archive.org/details/christiansocialw0000lewi
|location=Cambridge, Massachusetts
|publisher=Cowley Publications
Baris 376 ⟶ 381:
|year=1991
|title=A Dictionary for United Methodists
|url=https://archive.org/details/dictionaryforuni0000walt
|location=Nashville, Tennessee
|publisher=Abingdon Press
Baris 391 ⟶ 397:
**[https://web.archive.org/web/20100328011053/http://www.catholic.com/library/Scripture_and_Tradition.asp ''Kitab Suci dan Tradisi Suci''] [https://web.archive.org/web/20100326075828/http://www.catholic.com/library/What_Your_Authority.asp ''"Apa Otoritasmu?"''] dalih menentang "sola scriptura"
*[http://www.reformed.org/webfiles/antithesis/v1n5/ant_v1n5_issue.html Sebuah debat tertulis mengenai ''sola scriptura''] antara Douglas Jones dan Gerald Matatics dari ''Antithesis Magazine''
*[http://www.bringyou.to/apologetics/a60.htm Sebuah debat tertulis resmi mengenai ''sola scriptura''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080413234431/http://www.bringyou.to/apologetics/a60.htm |date=2008-04-13 }} antara Julie Staples dan Apolonio Latar
*[https://web.archive.org/web/20110321125847/http://thecatholicconvert.webs.com/solascriptura21.html Sebuah penilaian Katolik atas ''sola scriptura'']
*[http://www.orthodoxinfo.com/inquirers/tca_solascriptura.aspx Sebuah penilaian Kristen Ortodoks atas ''sola scriptura'']
Baris 397 ⟶ 403:
*[http://www.catholicapologetics.org/ap040100.htm "Paradosis: Penerusan Wahyu Ilahi"] dari perspektif Katolik
*[https://archive.org/stream/adisputationonho00whituoft/adisputationonho00whituoft_djvu.txt "Perbantahan Seputar Kitab Suci", karya tulis tokoh puritan, William Whitaker (1588)]
*[http://www.contra-mundum.org/essays/herndon/jh_scriptura.pdf Petikan-petikan dari karya tulis bapa-bapa Gereja terdahulu sehubungan dengan "Sola Scriptura"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201124180253/http://www.contra-mundum.org/essays/herndon/jh_scriptura.pdf |date=2020-11-24 }}
*[http://free-brethren.com/doctrines/sola-scriptura.html Sola Scriptura - Otoritas Pamungkas dan Kafi dari Alkitab], dari ''Gereja-Gereja Rumah Persaudaraan Bebas Kristus'', salah satu jemaat dalam rumpun gereja [[Anabaptis]]
Baris 408 ⟶ 414:
[[Kategori:Protestanisme]]
[[Kategori:Soteriologi]]
[[Kategori:Lima sola]]
|