Sawo duren: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(44 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info spesies}}
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Sawo Duren
| image = Chryso caini 071010-0476 jtg.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Beberapa kultivar sawo duren dari [[Lumajang]], [[Jawa Timur]]
| regnum = [[Plant]]ae
| subregnum = [[Tracheobionta]]
| divisio = [[Magnoliophyta]]
| subdivisio = [[Spermatophyta]]
| classis = [[Magnoliopsida]]
| subclassis = [[Dilleniidae]]
| ordo = [[Ericales]]
| familia = [[Sapotaceae]]
| genus = ''[[Chrysophyllum]]''
| species = '''''Chrysophyllum cainito'''''
| binomial = ''Chrysophyllum cainito''
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]], 1753
}}
'''Sawo duren''' disebut neesbery adalah nama sejenis [[buah]] dari suku sawo-sawoan (Sapotaceae). Buah ini juga dikenal dengan nama sawo apel, ''sawo ijo'' atau ''apel ijo'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''sawo hejo'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''sawo kadu'' ([[Banten]]), dan ''kenitu'' atau ''manécu'' ([[Jawa Timur|Jatim]]).
 
|[[File:Chryso image_captioncaini =071010-0476 jtg.jpg|thumb|250px|Beberapa kultivar sawo duren dari [[Lumajang]], [[Jawa Timur]]]]
Dalam pelbagai bahasa asing seperti di [[Filipina]] dengan sebutan ''cainito'', [[Inggris]] dengan sebutan ''caimito'' dan ''star apple'', [[Thailand]] dengan sebutan ''Sataa appoen'' serta [[Malaysia]] dengan sebutan ''sawu duren'' dan ''pepulut'' buah ini dikenal pula dengan pelbagai nama lain seperti ''chicle durian'', , ''sterappel'', ''golden leaf tree'', ''abiaba'', ''pomme de lait'', ''estrella'', ''aguay'' dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Chrysophyllum cainito''.
 
'''Sawo duren''', disebut'''sawo neesberyhijau''', atau '''kenitu''' adalah nama sejenis [[buah]] dari suku sawo-sawoan ([[Sapotaceae]]). Buah ini juga dikenal dengan nama sawo apel, ''sawo ijo'' atau ''apel ijo'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''sabo susu'' ([[bahasa Sasak|Sas.]]), ''sawo hejo'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''sawo kadu'' ([[Banten]]), dan ''kenitu'', ''gemintu'' atau ''manécu'' ([[Jawa Timur|Jatim]]),sawo manila (Lampung) dan sawo beludru.
== Deskripsi ==
 
DalamNama-nama dalam pelbagai bahasa asing sepertimisalnya di [[Filipina]] dengan sebutan ''cainito'', [[Inggris]] dengan sebutan ''caimito'' dan ''star apple'', [[Thailand]] dengan sebutan ''Sataasataa appoen'' serta [[Malaysia]] dengan sebutan ''sawu duren'' dan ''pepulut''. buah Buah ini dikenal pula dengan pelbagaianeka nama lain seperti ''chicle durian'', , ''sterappel'', ''golden leaf tree'', ''abiaba'', ''pomme de lait'', ''estrella'', ''aguay'' dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Chrysophyllum cainito''.
 
== Pemerian ==
[[Berkas:Chrusophyllum cainito.jpg|left|thumb|200px|Sawo duren ungu, dijual di [[Belanda]] ]]
[[Berkas:Chrysophyllum cainito0.jpg|left|thumb|200px|Pola serupa bintang ketika buah dibelah]]
Pohon sawo duren dapat tumbuh hingga ketinggian 50 meter. [[Diameter]] batangnya dapat mencapai 225 cm.<ref>{{Cite book|last=Gunawan, H., dkk.|date=2019|url=http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|title=100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati|location=Bogor|publisher=IPB Press|isbn=978-602-440-771-1|editor-last=Partomiharjo|editor-first=Tukirin|pages=76|url-status=live}}</ref> [[Pohon]] yang selalu hijau dan tumbuh cepat. Bagian batangnya berkayu, silindris, tegak, pepagan berpermukaan kasar berwarna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan; dengan banyak bagian pohon yang mengeluarkan [[lateks]]—getah putih yang pekat—manakala dilukai.{{Butuh rujukan}}
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur menahun ([[perenia]]l), tinggi 15 - 20 dapat mencapai ketinggian tidak melebihi 30 [[meter|m]] yang selalu hijau dan tumbuh cepat, berakar tunggang. dengan batang berkayu, silindris, tegak, warna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan, permukaan kasar berdaun tunggal, warna permukaan atas hijau - bawah cokelat, panjang 9 - 14 cm, lebar 3 - 5 cm, helaian daun agak tebal, kaku, bentuk lonjong (elliptica), ujung runcing (acutus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), tidak pernah meluruh Bunga Buah buni (bacca), bulat, warna hijau keputih-putihan, dengan biji hitam, pipih, panjang sekitar 1 cm, berkeping dua Perbanyaan Generatif (biji) dengan banyak bagian pohon yang mengeluarkan [[lateks]], getah putih yang pekat, apabila dilukai.
 
Daun tunggal berwarna coklat-keemasan (''chrysophyllum'' berarti daun yang berwarna keemasan), karena bulu-bulu halus yang tumbuh terutama di sisi bawah daun dan di rerantingan; permukaan atasnya lekas gundul dan berwarna hijau cerah. Duduk daun berseling, memencar, bentuk lonjong sampai bundar telur terbalik, 3-6 x 5-16 [[sentimeter|cm]], seperti kulit, bertangkai 0,6-1,7 &nbsp;cm panjangnya.
 
Perbungaan terletak di ketiak daun, berupa kelompok 5-35 kuntum bunga kecil-kecil bertangkai panjang, kekuningan sampai putih lembayung, harum manis. Kelopak 5 helai, bundar sampai bundar telur; mahkota bentuk tabung bercuping 5, bundar telur, panjang sampai 4 [[milimeter|mm]].
 
[[Buah#Buah buni|Buah buni]] berbentuk bulat hingga bulat telur sungsang, ber[[diameter]] 5-10 5–10&nbsp;cm, dengan kulit buah licin mengkilap, coklat keunguan atau hijau kekuningan sampai keputihan. Kulit agak tebal, liat, banyak mengandung lateks dan tak dapat dimakan. Daging buah putih atau keunguan, lembut dan banyak mengandung sari buah, manis, membungkus endokarp berwarna putih yang terdiri dari 4-11 ruang yang bentuknya mirip bintang jika dipotong melintang. Biji 3-10 butir, pipih agak bulat telur, coklat muda sampai hitam keunguan, keras berkilap.
 
== Kegunaan ==
Sawo duren umumnya dikonsumsi sebagai buah segar, meski juga dapat digunakan sebagai bahan baku [[es krim]] atau [[serbat]] (''sherbet''). Pohon sawo duren menghasilkan buah setelah berumur 5-6 tahun, dan biasanya musim puncak buah itu di [[Jawa]] terjadi pada musim [[kemarau]].
 
Di samping itu, banyakBanyak bagian pohon yang berkhasiat [[obat]]; misalnya [[kulit kayunyakayu]]nya, getah, buah dan biji. Rebusan daunnya dipakai untuk menyembuhkan [[diabetes]] dan [[rematik]]. Dari pepagannya (kulit kayu) dihasilkan obat kuat dan obat [[batuk]].
 
Pohonnya kerap digunakan sebagai [[tanaman hias]] dan peneduh di [[taman]]-taman dan tepi [[jalan]]. Kayunya[[Kayu]]nya cukup baik sebagai bahan bangunan. Dan cabang-cabangnya yang tua dimanfaatkan untuk menumbuhkan [[anggrek]].
 
== Asal-usul dan penyebaran ==
Sawo duren berasal dari dataran rendah [[Amerika Tengah]] dan [[Hindia Barat]]. Karena manfaatnya, kini sawo duren telah menyebar ke seluruh daerah tropis. Di [[Asia Tenggara]], sawo duren banyak ditanam di [[Filipina]], [[Thailand]] dan [[Indocina]] bagian selatan.
 
<!-- Bagian ini meragukan. Nampaknya disalin dari http://www.agrikaindoraya.com/menanam-tabulampot-sawo/
 
== Hama dan penyakit ==
=== Hama ===
* Lalat buah (''[[Dacus]]'' sp.), Gejala terdapat bintik-bintik kecil berwarna hitam atau cokelat pada permukaan kulit, tetapi dagin buah sudah membusuk. Cara pengendaliannya (1) membersihkan (sanitasi) sisa-sisa tanaman di sekitar tanaman dan kebun; (2) membungkus buah sejak stadium muda; (3) memasang perangkap lalat buah yang mengandung bahan metyl eugenol, misalnya M-Atraktan, dalam botol plastik bekas; (4) menyemprotkan perangkap lalat buah, seperti Promar yang dicampur dengan insektisida kontak atau sistemik; (5) menginfus akar tanaman dengan larutan insektisida sistemik, seperti Tamaron, dengan konsentrasi 3-5% pada fase sebelum berbunga; (6) menyemprot tanaman dengan insektisida kontak, seperti Agrothion 50 EC dengan dosis 3-4 cc/liter air.
* Kutu hijau ([[Lecanium viridis]] atau [[Coccus viridis]]) dan Kutu cokelat ([[Saissetia nigra]]) yang menyerang ranting muda dan daun tanaman sawo dengan cara menghisap cairan yang terdapat di dalamnya. Selain menghisap cairan, kutu-kutu ini juga menghasilkan embun madu yang dapat mengundang kehadiran cendawan jelaga. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida, seperti Diasinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/liter air atau Basudin 50 EC dengan dosis 2 cc/liter air yang disemprotkan langsung ke kutu-kutu tersebut.
 
=== Penyakit ===
* Jamur upas disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Corticium salmonocolor]]. Spora dari jamur ini menular kemana-mana oleh hembusan angin. Gejala: (1) Stadium rumah laba-laba, yaitu ditandai dengan munculnya meselium tipis berwarna mengkilat seperti sutera atau perak. pada stadium ini jamur belum masuk ke dalam kulit tanaman sawo; (2) Stadium bongkol, yaitu stadium dimana jamur membentuk gumpalan-gumpalan hifa di depan lentisel; (3) Stadium corticium, yaitu stadium dimana jamur membentuk kerak berwarna merah muda yang berangsur-angsur berubah menjadi lebih muda lalu menjadi putih. Kerak yang terbentuk terdiri dari lapisan basidium yang pada setiap basidiumnya terdapat basidiospora. Kulit tanaman sawo yang terdapat di bawah kerak tersebut akhirnya busuk; (4) Stadium necator, yaitu stadium dimana jamur membentuk banyak piknidium yang berwarna merah. Piknidium ini terdapat pada sisi cabang atau ranting yang lebih kering. Cara pengendaliannya (1) Pada stadium laba-laba, penyakit ini dapat diatasi dengan cara menggosok tempat yang terserang jamur sampai hilang. Bekas luka gosokan diolesi dengan cat meni, ter, atau carbolineum; (2) Penyemprotan dengan fungisida yang mengandung tembaga berkadar tinggi seperti Cupravit OB 21 dengan dosis 4 gram/liter air setiap tiga minggu sekali untuk menghindari munculnya serangan lagi; (3) Pemotongan pada bagian tanaman yang terserang apabila jamur sudah mencapai stadium bongkol, corticium, atau necator. Pemotongan dilakukan pada bagian yang sehat jauh dari batas bagian yang sakit. Bagian yang dipotong kemudian diolesi dengan fungisida dan dibakar.
* Jamur jelaga disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Capnodium sp]] Gejala penerangan jamur ini berupa warna hitam seperti beludru yang menutupi permukaan daun sawo. Serangan lebih lanjut dapat menutupi seluruh daun dan ranting tanaman sawo.Jika serangan jamur ini berjumlah banyak, proses fotosintesa tanaman sawo akan terganggu sehingga pertumbuhan terhambat. Serangan yang terjadi pada saat tanaman berbunga dapat mengakibatkan buah yang terbentuk hanya sedikit. Jika yang terserang adalah buah, dapat menyebabkan kerontokan atau berkurangnya kualitas buah. Cara pengendaliannya (1) melenyapkan serangga yang menghasilkan embun madu terlebih dahulu dengan insektisida; (2) dilakukan penyemprotan dengan fungisida seperti Antracol 70 WP dengan dosis 2 gram/liter air atau Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8-2,4 gram/liter air.
* Busuk buah disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Phytopthora palmivora Butl]], Gejala mula-mula kulit buah berbercak-bercak kecil berwarna hitam atau cokelat, kemudian melebar dan menyatu secara tidak beraturan, daging buah membusuk dan berair, serta kadang-kadang buah berjatuhan (gugur). Cara pengendaliannya (1) dengan cara pemotongan buah yang sakit berat, pengumpulan dan pemusnahan buah yang terserang; (2) penyemprotan fungisida, seperti Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8 gr – 2,4 gram/liter air.
* Hawar benang putih disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Marasmius scandens Mass]], yang tumbuh pada permukaan batang dan cabang tanaman sawo. Gejala: daun-daun mengering dan berguguran. Pada ranting yang mengering terdapat benang-benang jamur berwarna putih. Cara pengendaliannya (1) dengan cara mengurangi kelembaban kebun, memotong bagian tanaman yang sakit berat; (2) mengoleskan atau menyemprotkan fungisida, seperti Benlate dengan dosis 2 gr/1 air.
-->
 
== Lihat pula ==
Baris 48 ⟶ 47:
* [[Sawo mentega]]
 
== RujukanReferensi ==
<references />
* Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
 
== Bacaan lanjutan ==
 
* Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
 
== Pranala luar ==
{{commons|Chrysophyllum cainito}}
* {{en}} [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/star_apple.html Dept. of Horticulture Purdue University]
* {{en}} [http://www.ciat.cgiar.org/ipgri/fruits_from_americas/frutales/Ficha%20Chrysophyllum%20cainito.htm Fruits From America: ''Chrysophyllum cainito''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030106022817/http://www.ciat.cgiar.org/ipgri/fruits_from_americas/frutales/Ficha%20Chrysophyllum%20cainito.htm |date=2003-01-06 }}
* {{en}} [http://www.quisqualis.com/09strapjoy.html Quisqualis Site Entry for ''C. cainito'']
 
 
{{tumbuhan-stub}}
{{Taxonbar|from=Q1612679}}
 
[[Kategori:Buah-buahan]]
[[Kategori:Pohon buah]]
[[Kategori:Sapotaceae]]
| genus = ''[[Kategori:Chrysophyllum]]''
 
{{tumbuhanTumbuhan-stub}}
[[ch:Bilembines]]
[[en:Chrysophyllum cainito]]
[[es:Caimito]]
[[fr:Chrysophyllum cainito]]
[[ja:スターアップル]]
[[nl:Cainito]]
[[no:Stjerneeple]]
[[tl:Kaimito]]
[[vi:Vú sữa]]
[[zh:金星果]]