Pamflet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda)
Kim Nansa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:TDKGM 01.185 Selebaran "Perdjoeangan Rakjat".pdf|jmpl|Pamflet "Perdjoeangan Rakjat" di Yogyakarta]]
'''Pamflet''' atau '''Sebaran Lipat''' (atau dapat juga disebut ''selebaran, sebaran, risalah, tebaran''<ref>''Tesaurus Bahasa Indonesia.'' Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.</ref>) adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar [[kertas]] di satu sisi atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil (dapat juga disebut selebaran). Pamflet dapat pula terdiri dari beberapa lembar kertas yang dilipat atau disatukan secara sederhana sehingga menjadi sebuah buku kecil. Untuk dapat dikategorikan sebagai sebuah pamflet, [[UNESCO]] mendefinisikannya sebagai keperluan publikasi yang bisa terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu disebut [[buku]]. Disebabkan oleh biayanya yang murah dan kemudahan produksi serta distribusi, pamflet sering digunakan untuk mempopulerkan ide-ide [[politik]] dan [[agama]], atau untuk menyebarkan [[berita]] dan [[Promosi (pemasaran)|promosi]] / [[iklan]].
 
== Etimologi dan sejarah ==
Baris 5 ⟶ 6:
Konotasi modern dari kata pamflet terkait dengan isu komtemporer yang dibuat sebagai argumen kebencian mengarahkan pada terjadinya Perang Sipil Inggris; artian ini muncul pada tahun 1642.
 
Di [[Jerman]], [[PerancisPrancis]], dan [[Italia]], pamflet biasanya memiliki konotasi negatif sebagai usaha [[propaganda]] agama atau semacamnya; terjemahan netral dari Bahasa Inggris ''pamphlet'', termasuk “''flugblatt''” dan “''broschüre''” dalam [[Bahasa Jerman]], serta “''fascicule''” dalam [[Bahasa PerancisPrancis]]. Sedangkan dalam Bahasa Romawi, pamflet dapat dikonotasikan sebagai usaha propaganda atau [[Satire|''[[satire'']]'', sehingga lebih cocok diterjemahkan menjadi “''brochure''” (''DEX online – Cautare'': pamflet). Kemudian dapat disandingkan dengan kata ''libelle'' atau ''libellus'' dalam Bahasa Latin yang diartikan sebagai “buku kecil”.
 
Di [[Spanyol]], “''panfleto''” diartikan sebagai tulisan yang jelas, atau pada umumnya agresif. Lalu diperluas menjadi tulisan propaganda politik. Tidaklah membingungkan terkait kata ''pamphlet'' dalam Bahasa Inggris, yang tidak memiliki konotasi negatif. Konotasi negatif di atas, dalam [[Bahasa Spanyol]] lebih tepat diterjemahkan sebagai “''folleto''”.
Sebenarnya kata pamphlet ini pertama kali muncul dalam buku ''Philobiblon'' (1344) karya Richard de Bury, seorang [[Uskup Agung|uskup agung]] [[Durham]], yang menyebutkan "''..panfletos exiguos..''" di bab 8. Pada abad ke-17, kata ''pamphlet'' disamaartikan dengan sekali pakai, puisi, [[koran]], atau [[surat kabar]] (''Murray's New English Dict. vii. 410'').
 
Dengan segala contoh tersebut, pamflet sudah diproduksi secara masalmassal, tidak seperti buku pada masa itu yang sangat terbatas produksinya.<ref>Dalam Bahasa Inggris, "''this leud pamflet''" (''Test. of Love, bk. iii.''), dalam ''Occleve'' "''Though that this pamfilet''" (''Reg. of Pr. 2060''), dalam ''Lydgate'' "''Whiche is a paunflet''" (''Minor Poems, 180''), dan dalam ''Caxton'' "''paunflettis and bookys''" (''Book of Eneydos, 1490, Prologue''). Lalu pada 1495, disebutkan "''this pampelet''" (''Test. Ebor. iv. 26'').
</ref><ref>Di dalam tulisan “''Curiosities of Literature''”, oleh Isaac D’Israeli (1766-1848), dengan mengutip tulisan Myles Davies berjudul “''Icon Libellorum''”, dijelaskan bahwa etimologi kata pamphlet dapat dibedakan ke dalam 4 asal. Pertama, pamflet dapat dihubungkan dengan kisah “''Nine Worthies of the World, of the Seven Champions of Christendom''”, oleh Tom Thumb, Valentine dan Orson, &c. Penjelasan etimologi ini dapat dilihat pada tradisi ''Rabbinik'', ''Talmud'', serta berkenaan dengan legenda Paus, “''Lives of the Saints''” yang semuanya berbentuk pamflet. Kedua, arti kata pamflet dapat dikaitkan dengan ''πάν'', ''all'', dan ''φιλέω'', ''I love'' (aku cinta), menandakan sesuatu yang dicintai oleh semua orang; berbentuk kecil dan ringkas, serta murah, lalu diadaptasikan pada pemahaman dan bacaan semua orang. Ketiga, berdasarkan pemikiran Dr. Skinner dalam bukunya, “''Etymologicon Linguæ Anglicanæ''”, kata pamflet berasal dari Bahasa Belgia, “''pampier''” yang berarti kertas kecil. Keempat, pamflet berasal dari pengakuan seragam mengenai segala jenis buku kecil, baik sedikit atau banyak, disatukan dengan jahitan atau diikat, baik atau buruk, maupun yang serius atau sekadar lelucon.</ref>
Di [[Indonesia]] sendiri, kata ''pamphlet'' diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi pamflet. Berdasarkan sejarah yang disebutkan di atas, pamflet pada awalnya berkembang di Eropa. Kemudian dibawa ke Indonesia oleh bangsa [[Portugis]] dan [[Belanda]]. Proses adaptasi ini berlangsung selama masa perdagangan abad ke-17, dan masa [[kolonialisme]] abad ke-18.
 
== Revolusi di Eropa dan Amerika Utara ==
Pamflet adalah produk era [[Abad Renaisans|Renaisans]], dan juga sangat berperan pada pergolakan dipada era itu. Sebelum ditemukan [[mesin cetak]] ([[Media massa|''press'']]), pamflet sangat terbatas produksinya. Namun dengan penggunaan mesin cetak, maka pamflet dapat diproduksi dengan jumlah ribuan lembar dalam waktu singkat, begitu pula dengan literatur lainnya, yang secara masif menularkan [[informasi]] dan [[IDE|ide-ide]] pencerahan, terutama di bidang politik, sehingga mendorong terjadinya [[revolusi]].
 
[[Revolusi PerancisPrancis]] adalah pemicu timbulnya berbagai revolusi di [[Eropa]]. Terkuaknya kebangkrutan pemerintahan [[monarki]] PerancisPrancis karena gaya hidup elit ([[Borjuis|''borguese'']]) yang serba mewah, mendorong diterbitkannya ribuan pamflet di antara tahun 1788 hingga awal 1789. Pamflet-pamflet tersebut banyak mengecam [[korupsi]] [[Louis XVI dari PerancisPrancis|Raja Louis XVI]] dan [[Marie Antoinette|Permaisuri Marie Antoinette]]. Pada Januari, 1789, Abbé Emmanuel-Joseph Sieyès's memberikan kontribusi [[Sastra|literatur]] yang sangat keras berjudul “''Qu'est-ce que le Tiers État?''”. Literatur ini adalah adaptasi paling original dari pemikiran JJ. Rosseau mengenai isu pembentukan badan perwakilan yang sebenarnya di PerancisPrancis.
 
Di [[Amerika Utara]], setelah tahun 1763, semua gerak-gerik [[Parlemen Inggris]] yang memengaruhi “''Thirteen Colonies''” di [[Amerika]] selalu mendapat respon tegas di pamflet maupun surat kabar. Para penulis politik saat itu percaya bahwa Parlemen Inggris sudah dipenuhi oleh orang-orang korup, yang terus merongrong konstitusi dan dapat mengancam kebebasan di Amerika. Sesudah tahun 1774, lahir implementasi ''Britain's Coercive Acts'', yang semakin membatasi [[Kekuasaan|otoritas]] dewan [[koloni]] [[Massachusetts]], dan memberikan maksud jelas kepada rakyat Amerika, bahwa Amerika harus bebas dari Inggris.
Baris 24 ⟶ 25:
 
== Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ==
Pada tahun 1913, ''[[Indische Partij|]]''Indische Partij'']] menerbitkan sebuah pamflet yang ditulis oleh RM. Suwardi Suryaningrat (atau kemudian dikenal sebagai [[Ki Hadjar Dewantara]]), yang dalam Bahasa Indonesia berjudul "Jika Saya Menjadi Seorang Belanda," yang membuatnya terkenal sekaligus dicari. Pamflet tersebut berisi hal-hal yang dianggap [[Subversi|subversif]] dan kurang ajar oleh pemerintahan kolonial dan orang-orang Belanda. Pamflet ini diterjemahkan ke dalam [[Bahasa Melayu]], yang kemudian membuatnya beserta dua orang temannya, [[Ernest Douwes Dekker|EFE. Douwes Dekker]] dan [[Tjipto Mangoenkoesoemo|Dr. Cipto Mangunkusumo]] (mereka dikenal sebagai [[Tiga Serangkai]]) diasingkan ke Belanda.
 
Pada awal [[kemerdekaan Indonesia]], yakni tahun 1945, [[Sutan Syahrir]] menerbitkan pamflet berjudul “Perjuangan Kita” (“''Our Struggle''”) yang sangat berpengaruh. Pamflet tersebut mengungkapkan secara khusus keinginannya untuk melihat Indonesia menghindari suatu sistem satu partai di bawah [[eksekutif]] yang monolitik. Dia takut jika nantinya berkembang pemerintahan [[Totaliterisme|totaliter]] di Indonesia karena warisan [[otoritarianisme]] [[Feodalisme|feodal]] yang telah hidup lama dan diperkuat oleh periode panjang pemerintahan [[Hindia Belanda|kolonial]].
 
== Kegunaan ==
Literatur berbentuk pamflet sudah digunakan selama berabad-abad sebagai penggerak [[ekonomi]] serta sarana [[distribusi]] informasi yang cepat dan luas, terutama kepada pelanggan. Selain itu, pamflet juga telah menjadi alat penting bagi [[Unjuk rasa|protes politik]] dan [[kampanye]], karena alasan yang sama. Pamflet dapat menjadi bukti fisik dari [[sejarah]] kehidupan manusia, yang mampu memulai maupun menandakan perubahan zaman dalam sebuah gerakan [[rakyat]]. Hal itu dapat dilihat pada koleksi [[Perpustakaan Umum New York|''New York Public Library'']], [[Universitas New York|''the Tamiment Library of New York University'']], dan koleksi ''Jo Labadie di University of Michigan'', mengenai [[sejarah politik]] Amerika.
 
Dalam perkembangannya, pamflet mulai berisi beragam informasi, dari informasi [[Dapur|perlengkapan dapur]] sampai [[Obat|obat-obatan]], ataupun [[Publikasi ilmiah|publikasi hasil penelitian ilmiah]]. Wujud dari pamflet sendiri semakin beragam. Pamflet pada zaman modern juga dianggap sebagai [[Seni|karya seni]] dan patut dikoleksi. Telah diadakan lomba-lomba membuat pamflet sebagai ajang ekspresi dan kreasi di berbagai negara. Dalam dunia periklanan, pamflet adalah salah satu sarana promosi acara, [[jasa]], dan [[produk]], yang mudah, efektif, dan murah, sehingga masih terus digunakan sampai sekarang.
Baris 42 ⟶ 43:
* Gezar, Langitantyo Tri. ''Pamflet: Sejarah Eropa dan Indonesia''. CTD 2011 Press. ISBN 100-669-50-85.
 
== Pranala Luarluar ==
* http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Pamphlet, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Common_Sense_(pamphlet, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.1911encyclopedia.com/Pamphlets, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.spamula.net/col/archives/2005/04/pamphlets.html, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.arthistoryspot.com/2010/05/pamphlets/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101228011243/http://www.arthistoryspot.com/2010/05/pamphlets/ |date=2010-12-28 }}, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.bricklin.com/pamphleteers.htm, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://epress.anu.edu.au/mdap/mobile_devices/ch02.html, diakses tanggal 16 Maret 2011.