Raden Mattaher: Perbedaan antara revisi

| name = Raden Mattaher

| image = Raden Mattaher.jpg

| imagesize = 200px

| alt =

| caption =

| birth_name =

| birth_date = [[1871]]

| birth_place = Dusun Sekamis, [[Kesultanan Jambi]]

| death_date = [[10 September]] = {{death yeardate and age |1907|9|10|1871|df=y}}

| death_place = Dusun Muaro Jambi, [[Keresidenan Jambi]], [[Hindia Belanda]]

| other_names = Raden Mohammad Tahir/ Pangeran Mattahir/ Raden Mat= Tahir/Raden MatMohammad Tahir/, SingoPangeran KumpehMattahir

| known_for = Pejuang Kemerdekaan [[Indonesia]] dari [[Jambi]], dan [[Pahlawan Nasional Indonesia]]<ref>[https://m.republika.co.id/amp/qjk8kb335 Raden Mattaher, Singo Kumpeh yang Jadi Pahlawan Nasional] ''republika'' 10 November 2020</ref>

| occupation =

| religion =

| spouse =

| children =

| parents = Raden Kusin (ayah)<br> Ratumas Esa (ibu)

|family relatives = [[Thaha Syaifuddin dari Jambi| = [[Sultan Thaha Syaifuddin]] (kakek)

'''Raden Mattaher''' terlahir dengan nama '''Raden Mohammad Tahir''' (lahir di dusunDusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, [[Sarolangun|BatinKesultanan VI]], [[Jambi]], [[1871]] - meninggalDusun diMuaro dusunJambi, Muaro[[Keresidenan Jambi]], [[10 September]] [[1907]]) adalah seorang pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] dari [[Jambi]], dan [[Pahlawan Nasional Indonesia]].<ref>[https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/11/10/14525511/raden-mattaher-panglima-perang-jambi-yang-jadi-pahlawan-nasional Raden Mattaher, Panglima Perang Jambi yang Jadi Pahlawan Nasional] ''kompas.com'' 10 November 2020</ref><ref>[https://m.cnnindonesia.com/nasional/20201109152358-20-567680/raden-mattaher-panglima-andalan-jambi-melawan-kolonial Raden Mattaher, Panglima Andalan Jambi Melawan Kolonial] ''cnnindonesia'' 10 November 2020</ref>

AyahMattaher darilahir Radenpada Mattahertahun 1871 di Dusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, Batin VI, Jambi dan meninggal di Dusun Muaro Jambi, 10 September 1907. Ayahnya bernama Pangeran Kusin yang wafatnya di [[Mekkah]]., sedangkan Ibunyaibunya adalah Ratumas Esa (Ratumas Tija) kelahiran Mentawak [[Air Hitam, Sarolangun|Air Hitam Pauh]], dahulunya adalah daerah tempat berkuasanya Temenggung Merah Mato. Raden Mattaher dalam silsilahnya adalah Raden Mattaher bin Raden Kusin gelar Pangeran Jayoninggrat bin Pangeran Adi bin Raden Mochamad gelar Sultan Mochammad Fachruddin.

Mattaher silsilahnya adalah Raden Mattaher bin Raden Kusin dengan gelar Pangeran Jayoningrat bin Pangeran Adi bin Raden Mochamad gelar Sultan Mochammad Fachruddin. Ia sendiri adalah cucu dari [[Thaha Syaifuddin dari Jambi|Sultan Thaha Syaifuddin]] yang merupakan salah satu [[Pahlawan Nasional]]. Hubungannya kakek dari Raden Mattaher yang bernama Pangeran Adi adalah saudara kandung dari Sultan Thaha Syaifuddin.

Raden Mattaher tidak bisa dipisahkan dari [[Thaha Syaifuddin dari Jambi|Sultan Thaha Syaifuddin]]. Sebab, beliau merupakan sosok panglima perang tangguh yang dimiliki Sultan Thaha masa itu. Sosoknya dengan segudang taktik gerilya, Raden Mattaher mampu menggempur serdadu [[Belanda]]. Oleh prajurit dan masyarakatnya dimasa itu, ia mendapat gelar ''Singo Kumpeh''. Julukan itu diberikan karena keberingasannya layaknya singa dalam menumpas [[penjajah]].

Raden Mattaher bertugas sebagai panglima perang. Ia membentuk kantong-kantong dan barisan pertahanan serta barisan perlawanan yang bergerak di terotirial dari [[Muara Tembesi, Batanghari|Muara Tembesi]] sampai ke Muaro Kumpeh. Pola serangan yang difokuskan Raden Mattaher adalah dengan menyerang kapal-kapal perang Belanda yang masuk ke Jambi lewat jalur sungai. Kapal-kapal perang Belanda itu membawa personil, obat medis dan amunisinya.

Berkat taktik perangnya yang memfokuskan pada pola menyerang kapal yang bermuatan personil tentara dan amunisinya itu, Raden Mattaher paling ditakuti oleh tentara Belanda. Pada tahun 1885 Sultan Thaha dan Raden Mattaher berhasil menenggelamkan kapal perang Belanda di perairan Sungai Kumpeh [[Muaro Jambi]]. Peristiwa (penenggalaman kapal) itulah menjadi tonggak sejarah dan membuatnya digelari sebagai ''Singo Kumpeh''.

Perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907. Ia ditembak mati di rumahnya sendiri dalam sebuah operasi militer Belanda. Raden Mattaher dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Jambi di tepi Danau Sipin [[Kota Jambi]]. Selain itu jari kelingking Raden Mattaher juga dimakamkan di sebuah desa di Muaro Jambi.<ref>[https://m.liputan6.com/regional/read/4105964/jejak-raden-mattaher-singo-kumpeh-yang-bikin-penjajah-belanda-ciut Jejak Raden Mattaher, Singo Kumpeh yang Bikin Penjajah Belanda Ciut] ''liputan6'' 8 November 2019. Diakses 11 Oktober 2020</ref>

* [https://www.jambi-independent.co.id/read/2020/04/14/49840/perjuangan-raden-mattaher Perjuangan Raden Mattaher ]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''jambi-independent'' 14 April 2020.

* [https://www.gebraknews.co.id/dinilai-telah-penuhi-syarat-tokoh-muda-jambi-usulkan-raden-mattaher-sebagai-pahlawan-nasional/ Dinilai Telah Penuhi Syarat, Tokoh Muda Jambi Usulkan Raden Mattaher Sebagai Pahlawan Nasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200930023611/https://www.gebraknews.co.id/dinilai-telah-penuhi-syarat-tokoh-muda-jambi-usulkan-raden-mattaher-sebagai-pahlawan-nasional/ |date=2020-09-30 }} ''gebraknews'' 10 Juni 2020