Frans Sisir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
{{Infobox person
| name = Mesakh Frans Rumbino
| image =
| caption =
| alt =
Baris 75:
{{#if:Frans Sisir.jpg||
}}
'''Mesakh Frans Rumbino''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Biak|Biak]], [[Papua]]|11|2|1972}}) atau lebih dikenal dengan nama '''Frans Sisir''' adalah [[musikus]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Dia memiliki keunikan dalam melakukan pertunjukan, yaitu menggunakan sisir dan plastik sebagai alat musik yang suaranya menyerupai [[tenor]] [[saxophone]]. Ia telah melakukan pertunjukan di berbagai kota di [[Indonesia]], dan beberapa negara dengan sisirnya. Keunikannya dalam bermain musik membawanya kepada pengalaman penting yaitu tampil di ajang bergengsi, [[Java Jazz Festival]], dan tampil di hadapan sejumlah kepala negara seperti [[Soeharto]], [[Megawati Sukarnoputri]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]], [[Ronald Reagan]], [[Xanana Gusmao]], dan [[Silvio Berlusconi]]. Stasiun televisi yang pernah mengundangnya tampil antara lain [[Metro TV]], [[Trans 7]], dan [[RCTI]].<ref>
== Kehidupan pribadi ==
Frans Sisir lahir di sebuah kota kecil, Padaido, [[Kabupaten Biak]], [[Papua]]. Sejak kecil dia sudah memiliki bakat musik. Kehidupannya yang tak jauh dari pantai membuat dia dan kawan-kawannya bergaul dengan alam dan binatang laut. Dari benda-benda itulah, dia menggali kemampuan. Tiap hari dia membantu kebutuhan keluarga dengan mencari ikan. Untuk mengusir kejenuhan itu, ia meniup daun dan kerang untuk mengasilkan bunyi-bunyian, meniupkan melodi lagu-lagu daerah. Dari kebiasaan meniup daun dan kerang itulah, secara tak sengaja bereksplorasi dengan sisir dan plastik kresek. Itu dia lakukan ketika mendukung kesebelasan kesayangannya, PSB Biak, dalam pekan olahraga daerah (Porda) di [[Jayapura]]. Namun karena yang ada hanya sisir dan plastik, jadilah dia memanfaatkan dua benda sederhana itu untuk menyemangati tim kesebelasannya. Dari situlah dia mulai menyukai dan mendalami tekniknya sehingga menghasilkan suara mirip saxophone.<ref>
Pada era [[1980]]-an, Frans mulai merantau ke Jakarta setelah menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 8 Malang. Mengadu nasib di Jakarta pun Frans belum sepenuhnya mendapat tempat. Ia harus menyanyi dari kafe ke kafe, sampai akhirnya bertemu penyanyi [[Melky Goeslaw]] dan diajak bernyanyi di Supit Ministry.<ref>{{Cite web |url=http://sinarharapan.co/news/read/33581/pukau-penonton-java-jazz-dengan-sisir |title=Sinar Harapan, diakses 15 Feb 2015 |access-date=2015-02-15 |archive-date=2015-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150215190946/http://sinarharapan.co/news/read/33581/pukau-penonton-java-jazz-dengan-sisir |dead-url=yes }}</ref>
Dari Supit Ministry inilah Frans terus menanjak hingga nama Frans “Sisir” mulai komersial. Setelah mulai dikenal. Dia sering menerima tawaran main musik dari Sabang sampai Merauke, bahkan sampai ke manca negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Italia, Amerika Serikat, Papua Nugini, dan Australia.<ref>
== Satu sel dengan Xanana Gusmao ==
Baris 101:
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Biak]]
|