Bahan bakar etanol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(99 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{artikel bagus}}
[[Berkas:Saab 9-3 SportCombi 1.8t BioPower Facelift rear.JPG|jmpl|ka|[[Saab 9-3]] SportCombi BioPower. Model kedua yang berbahan bakar [[E85]] diperkenalkan oleh [[Saab]] di pasar Swedia.]]
[[Berkas:EthanolPetrol.jpg|
{{Energi terbaharui}}
'''Bahan bakar etanol''' adalah [[etanol]] (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada [[minuman beralkohol]] dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol sering kali dijadikan bahan tambahan [[bensin]] sehingga menjadi ''biofuel''. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%.<ref name=UNEP2009>{{cite web|url=http://www.unep.fr/scp/rpanel/pdf/Assessing_Biofuels_Full_Report.pdf|title=Towards Sustainable Production and Use of Resources: Assessing Biofuels|date=16 October 2009|accessdate=24 October 2009|publisher=[[United Nations Environment Programme]]|archive-date=2009-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20091122133933/http://www.unep.fr/scp/rpanel/pdf/Assessing_Biofuels_Full_Report.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia.<ref name=RFAProd2010>{{cite web|url=http://www.ethanolrfa.org/pages/statistics#E|title=Industry Statistics: 2010 World Fuel Ethanol Production|publisher=[[Renewable Fuels Association]]|author=F.O. Lichts|accessdate=30 April 2011|archive-date=2015-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924002634/http://www.ethanolrfa.org/pages/statistics/#E|dead-url=yes}}</ref> Etanol mempunyai nilai "[[ekuivalensi galon bensin]]" sebesar 1.500 galon AS.
Etanol digunakan secara luas di [[Bahan bakar etanol di Brasil|Brasil]] dan [[Bahan bakar etanol di Amerika Serikat|Amerika Serikat]]. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia.<ref name=RFAProd2010/> Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol [[Campuran bahan bakar etanol umum#E10 atau kurang|sampai 10%]],<ref>Worldwatch Institute and Center for American Progress (2006). [http://images1.americanprogress.org/il80web20037/americanenergynow/AmericanEnergy.pdf ''American energy: The renewable path to energy security'']</ref> dan penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal adalah berkisar [[Campuran bahan bakar etanol umum#E20, E25|25% etanol dan 75% bensin]] (E25).<ref name="Portaria2007">{{cite web|url=http://extranet.agricultura.gov.br/sislegis-consulta/consultarLegislacao.do?operacao=visualizar&id=17886|title=Portaria Nº 143, de 27 de Junho de 2007|publisher=Ministério da Agricultura, Pecuária e Abastecimento|accessdate=5 October 2008|language=Portuguese}}</ref> Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta [[kendaraan bahan bakar fleksibel|kendaraan dan truk ringan bahan bakar fleksibel]] dan lebih dari 500 ribu [[sepeda motor]] yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni ([[Bahan bakar etanol murni|E100]]).<ref name=ANFAVEA4>{{cite web|url=http://www.anfavea.com.br/tabelas/autoveiculos/tabela10_producao.pdf|format=PDF| title= Produção de Automóveis por Tipo e Combustível - 2010(Tabela 10) |publisher=ANFAVEA - Associação Nacional dos Fabricantes de Veículos Automotores (Brasil)|date=January 2011|accessdate=5 February 2011|language=Portuguese}} ''Production up to December 2010''</ref><ref name=ANFAVEA2>{{cite web|url=http://anfavea2010.virapagina.com.br/anfavea2010/|title=Anúario da Industria Automobilistica Brasileira 2010: Tabelas 2.1-2.2-2.3 Produção por combustível - 1957/2009|publisher=ANFAVEA - Associação Nacional dos Fabricantes de Veículos Automotores (Brasil)|accessdate=5 February 2011|language=Portuguese|archive-date=2011-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20110118035745/http://anfavea2010.virapagina.com.br/anfavea2010/|dead-url=yes}}</ref><ref name=MotoFlex10>{{cite web|url=http://www.abraciclo.com.br/images/stories/dados_setor/motocicletas/producao/2010%20produo-dezcorreto.pdf|title=Produção Motocicletas 2010|publisher=ABRACICLO|accessdate=15 February 2011|language=Portuguese}}</ref><ref name=MotoFlex09>{{cite web|url=http://unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=4771CECF-FDB8-43B5-9CF9-E342B99F5C23|title=Motos flex foram as mais vendidas em 2009 na categoria 150cc|author=Abraciclo|publisher=[[UNICA, Brazil|UNICA]]|date=27 January 2010|accessdate=10 February 2010|language=Portuguese|archive-date=2012-12-05|archive-url=https://archive.today/20121205031059/http://unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=4771CECF-FDB8-43B5-9CF9-E342B99F5C23|dead-url=yes}}</ref>
Bioethanol adalah salah satu bentuk [[energi terbaharui]] yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya [[tebu]], [[kentang]], [[singkong]], dan [[jagung]]. Telah muncul perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin yang ada saat ini. Kekhawatiran mengenai produksi dan adanya kemungkinan naiknya harga makanan yang disebabkan karena dibutuhkan lahan yang sangat besar,<ref>{{cite web|url=http://www.efrc.com/manage/authincludes/article_uploads/Deforestation%20diesel1.pdf |title=Deforestation diesel – the madness of biofuel |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref> ditambah lagi energi dan polusi yang dihasilkan dari keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman jagung.<ref>Youngquist, W. [[Geodestinies]], National Book company, Portland, OR, 499p.</ref><ref>{{cite web |url=http://www.oilcrash.com/articles/pf_bio.htm |title=The dirty truth about biofuels |publisher=Oilcrash.com |date=14 March 2005 |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2009-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091204053139/http://www.oilcrash.com/articles/pf_bio.htm |dead-url=yes }}</ref> Pengembangan terbaru dengan munculnya [[komersialisasi etanol selulosa|komersialisasi dan produksi etanol selulosa]] mungkin dapat memecahkan sedikit masalah.<ref name="news.bbc.co.uk">{{cite web|last=Kinver |first=Mark |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/5353118.stm |title=Biofuels look to the next generation |publisher=BBC News |date=18 September 2006 |accessdate=27 August 2011}}</ref>
[[Etanol selulosa]] menawarkan prospek yang menjanjikan karena serat selulosa merupakan komponen utama pada dinding sel di semua tumbuhan, dapat digunakan untuk memproduksi etanol.<ref>{{cite journal|doi=10.1039/b822951c|author=O. R. Inderwildi, D. A. King|title=Quo Vadis Biofuels|year=2009|journal=Energy & Environmental Science|volume=2|page=343|issue=4}}</ref><ref name=autogenerated5>Biotechnology Industry Organization (2007). [http://bio.org/ind/biofuel/CellulosicEthanolIssueBrief.pdf ''Industrial Biotechnology Is Revolutionizing the Production of Ethanol Transportation Fuel''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060212025744/http://www.bio.org/ind/biofuel/CellulosicEthanolIssueBrief.pdf |date=2006-02-12 }} pp. 3-4.</ref> Menurut [[Badan Energi Internasional]] etanol selulosa dapat menyumbangkan perannya lebih besar pada masa mendatang.<ref name=autogenerated1>International Energy Agency (2006). [https://web.archive.org/web/20070928041451/http://www.worldenergyoutlook.org/summaries2006/English.pdf ''World Energy Outlook 2006''] p. 8.</ref>
== Kimia ==
[[Berkas:Ethanol-3d-stick-structure.svg|jmpl|Struktur dari molekul etanol. Semua ikatannya adalah [[ikatan tunggal]].]]
Glukosa (gula sederhana) dibuat oleh tumbuhan melalui proses [[fotosintesis]].
:6 CO<sub>2</sub> + 6 H<sub>2</sub>O +
Dalam [[fermentasi etanol]], [[glukosa]] akan dipecah menjadi [[etanol]] dan [[karbon dioksida]].
Baris 24:
Setelah reaksi pembakaran digandakan (karena didapatkan 2 molekul etanol dari tiap molekul glukosa]], dan ditambahkan 3 reaksi bersamaan, maka jumlah atom di sebelah kiri akan sama dengan jumlah atom di sebelah kanan pada persamaan tersebut, maka reaksi bersih dari produksi dan konsumsi etanol hanya berupa:
:cahaya → panas
Panas yang dihasilkan dari pembakaran etanol digunakan untuk menggerakkan piston pada mesin. Dapat dikatakan bahwa cahaya matahari digunakan untuk menjalankan mesinnya.
Bukan hanya glukosa saja yang dapat difermentasi. Gula lainnya seperti [[fruktosa]] juga dapat digunakan untuk fermentasi. 3 macam gula lainnya juga dapat difermentasi dengan memecahnya melalui [[hidrolisis]] menjadi molekul-molekul glukosa atau fruktosa. [[Amilum]] dan [[selulosa]] adalah molekul yang terdiri dari ikatan-ikatan glukosa. [[Sukrosa]] (atau gula tebu) merupakan molekul glukosa yang berikatan dengan molekul fruktosa. Energi untuk membuat fruktosa berasal dari metabolisme glukosa yang diperoleh dari fotosintesis (yang membutuhkan sinar matahari). Maka dari itu, sinar matahari juga menyediakan energi yang dihasilkan oleh fermentasi dari molekul-molekul ini.
Etanol juga dapat diproduksi dari [[etena]] (etilena). Dengan penambahan air ke dalam etena maka akan mengubah etena menjadi etanol:
:C<sub>2</sub>H<sub>4</sub> + H<sub>2</sub>O → CH<sub>3</sub>CH<sub>2</sub>OH
Ketika etanol dibakar di [[atmosfer]] (bukan di oksigen murni), maka akan ada reaksi kimia yang lain yang menghasilkan 4 komponen kimia lainnya, termasuk dengan gas nitrogen (N<sub>2</sub>). Gas nitrogen dapat menimbulkan munculnya [[NOx|nitrogen oksida]], salah satu polutan utama di udara.{{citation needed|date=August 2011}}
== Sumber ==
{{Main|Tanaman energi}}
[[Berkas:Saccharum-officinarum-harvest.JPG|jmpl|Panen tebu]]
[[Berkas:Cornfield in South Africa2.jpg|jmpl|Ladang jagung di [[Afrika Selatan]]]]
[[Berkas:Panicum virgatum.jpg|jmpl|lurus|[[Switchgrass]]]]
Etanol merupakan salah satu sumber [[energi terbaharui]] karena energi ini didapatkan dari energi matahari. Pembuatan etanol diawali tanaman seperti tebu atau jagung yang melakukan [[fotosintesis]] sehingga tumbuh sampai besar. Nantinya tanaman ini yang diproses menjadi etanol.
Sekitar 5% dari etanol yang diproduksi di dunia pada tahun 2003 sebenarnya malah merupakan produk minyak bumi.<ref>{{cite web |url=http://www.meti.go.jp/report/downloadfiles/g30819b40j.pdf |title=meti.go.jp file g30819b40j |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2016-03-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160328142005/http://www.meti.go.jp/report/downloadfiles/g30819b40j.pdf |dead-url=yes }}</ref> Etanol dari minyak bumi ini dibuat dengan hidrasi katalis dari etilena dengan memakai [[asam sulfat]] sebagai [[katalis]]nya. Etanol juga bisa dihasilkan via [[etilena]] atau [[asetilena]], [[kalsium karbida]], gas bumi, dan sumber lainnya. 2 juta ton etanol yang berasal dari minyak mentah dihasilkan setiap tahunnya.<ref>{{cite web |url=http://www.grainscouncil.com/Policy/Biofuels/Qld_Biofuels_study.pdf |title=(grainscouncil.com, Biofuels_study 268 kB pdf, footnote, p 6) |publisher=Web.archive.org |date=18 July 2008 |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2008-07-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080718185555/http://www.grainscouncil.com/Policy/Biofuels/Qld_Biofuels_study.pdf |dead-url=unfit }}</ref> Etanol yang berasal dari minyak bumi (etanol sintetik) secara kimia sama dengan bio etanol dan hanya bisa dibedakan melalui penanggalan radiokarbon.
Bio-etanol biasanya diperoleh dari tanaman pertanian. Tanaman pertanian ini dianggap bisa diperbaharui karena mereka mendapatkan energi dari matahari melalui [[fotosintesis]]. Etanol dapat diproduksi dari banyak macam tanaman seperti [[tebu]], [[bagasse]], [[miscanthus]], [[bit gula]], [[sorgum]], grain [[sorghum]], [[switchgrass]], [[jelai]], [[hemp]], [[kenaf]], [[kentang]], [[ubi jalar]], [[singkong]], [[bunga matahari]], [[buah]], [[molasses]], [[jagung]], [[stover]], [[serealia]], [[gandum]], [[straw]], [[kapas]], [[biomassa]] lainnya, termasuk berbagai macam sampah [[selulosa]].
Sebuah proses alternatif untuk memproduksi bioetanol dari algae (rumput laut) saat ini sedang dikembangkan oleh perusahaan [[Algenol]]. Daripada algae hanya ditanam dan lalu dipanen jika sudah matang, algae dapat memproduksi etanol secara langsung tanpa membunuh tanaman itu sendiri. Diklaim bahwa proses dari algae ini dapat menghasilkan 6000 galon per acre per tahun, daripada tanaman jagung yang hanya 400 galon per acre per tahun.<ref>{{cite web |author=By: Martin LaMonica |url=http://news.cnet.com/8301-11128_3-9966867-54.html |title=Algae farm in Mexico to produce ethanol in '09 |publisher=News.cnet.com |date=12 June 2008 |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2011-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111103183532/http://news.cnet.com/8301-11128_3-9966867-54.html |dead-url=yes }}</ref>
Saat ini, pemrosesan etanol generasi pertama untuk memproduksi etanol dari jagung hanya menggunakan sebagian kecil dari tanaman jagung itu sendiri. Hanya bagian amilum dari kernel jagung saja yang diproses menjadi etanol. Amilum ini massanya hanya 50% dari massa kernel kering. 2 pemrosesan tingkat lanjut sedang dikembangakan saat ini. Proses tersebut adalah penggunaan [[enzim]] dan [[fermentasi (biokimia)|fermentasi]] [[ragi]] untuk mengubah selulosa tanaman menjadi etanol. Proses yang kedua adalah menggunakan [[pirolisis]] untuk mengubah seluruh bagian tanaman menjadi cairan minyak bio atau [[syngas]]. Pemrosesan generasi kedua ini juga bisa digunakan untuk tanaman lain misalnya rumput-rumputan atau kayu.
=== Proses produksi ===
Langkah dasar yang dibutuhkan untuk memproduksi etanol adalah [[fermentasi (biokimia)|fermentasi]] jamur [[khamir]], [[distilasi]], [[dehidrasi]], dan [[alkohol terdenaturasi|denaturasi]]. Sebelum dilakukan fermentasi, beberapa tanaman membutuhkan [[hidrolisis]] karbohidrat seperti selulosa dan amilum menjadi gula. Hidrolisis selulosa disebut sebagai [[selulosis]]. Enzim digunakan untuk mengubah amilum menjadi gula.<ref>{{cite web
|url=http://www.greencarcongress.com/2005/06/new_enzyme_for_.html
|title=New Enzyme for More Efficient Corn Ethanol Production
|date=30 June 2005|publisher=Green Car Congress
|accessdate=14 January 2008}}</ref>
=== Fermentasi ===
{{Main|Fermentasi etanol}}
Etanol diproduksi dengan cara [[fermentasi]] mikrob pada gula. Fermentasi mikrob saat ini hanya bisa dilakukan langsung pada gula. 2 komponen utama dalam tanaman, [[amilum]] dan [[selulosa]], dua-duanya terdiri dari gula dan bisa diubah menjadi gula melalui fermentasi. Sekarang ini, hanya gula (contohnya tebu) dan amilum (contohnya jagung) yang masih bernilai ekonomis jika dikonversi.
=== Distilasi ===
[[Berkas:Ethanol plant.jpg|jmpl|ka|Pabrik etanol di [[Burlington, Iowa]] ]]
[[Berkas:UsinaSantaElisa.jpg|jmpl|ka|Pabrik etanol di Sertãozinho, Brazil.]]
Jika etanol ingin digunakan sebagai bahan bakar, maka sebagian besar kandungan airnya harus dihilangkan dengan cara [[distilasi]]. Tingkat kemurnian etanol setelah didistilasi masih sekitar 95-96%. (masih ada kandungan airnya 3-4%). Campuran ini dinamakan etanol hidrat dan bisa digunakan sebagai bahan bakar, tetapi tidak bisa dicampur sama sekali dengan bensin. Jadi, biasanya kandungan air dalam etanol hidrat dibuang habis terlebih dahulu dengan pengolahan lainnya sehingga baru bisa dicampurkan dengan bensin.<ref name=DSATC>{{cite web|url=http://www.epiphergy.com/uploads/Brazil_Hydrous_Ethanol.pdf |title= Gasoline C made with Hydrous Ethanol in Brazil |date=2008-07-30|publisher=Delphi South America Technical Center – Brazil}}</ref>
=== Dehidrasi ===
Pada dasarnya ada 5 tahap proses dehidrasi untuk membuang kandungan air dalam campuran etanol [[azeotropik]] (etanol 95-96%). Proses yang pertama, yang sudah digunakan di banyak pabrik etanol sejak dulu, adalah proses yang disebut [[distilasi azeotropik]]. Distilasi azeotropik dilakukan dengan cara menambahkan [[benzena]] atau [[sikloheksana]] ke dalam campuran. Ketika zat ini ditambahkan, maka akan membentuk campuran azeotropik heterogen. Hasil akhirnya nanti adalah etanol anhidrat dan campuran uap dari air dan sikloheksana/benzena. Ketika dikondensasi, uap ini akan menjadi cairan. Metode lama lainnya yang digunakan adalah [[distilasi ekstraktif]]. Metode ini digunakan dengan cara menambahkan komponen terner dalam etanol hidrat sehingga akan meningkatkan ketidakstabilan relatif etanol tersebut. Ketika campuran terner ini nantinya didistilasi, maka akan menghasilkan etanol anhidrat.
Saat ini penelitian juga sedang mengembangkan metode pemurnian etanol dengan menghemat energi. Metode yang saat ini berkembang dan mulai banyak digunakan oleh pabrik-pabrik pembuatan etanol adalah penggunaan [[saringan molekul]] untuk membuang air dari etanol. Dalam proses ini, uap etanol bertekanan melewati semacam tatakan yang terdiri dari butiran saringan molekul. Pori-pori dari dari saringan ini dirancang untuk menyerap air. Setelah beberapa waktu, saringan ini pun divakum untuk menghilangkan kandungan air di dalamnya. 2 tatakan biasanya digunakan sekaligus sehingga ketika satu sedang dikeringkan, yang satunya bisa dipakai untuk menyaring etanol. Teknologi dehidrasi ini diperkirakan dapat menghemat energi sebesar 3.000 btus/gallon (840 k[[joule|J]]/L) jika dibandingkan dengan distilasi azeotropik.<ref>{{cite web|url=http://www.bioethanol.ru/images/bioethanol/Fuel%20ethanol%20production%20-%20Katzen.pdf|format=PDF|title=Modern Corn Ethanol plant description|access-date=2011-10-06|archive-date=2011-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20111007091301/http://www.bioethanol.ru/images/bioethanol/Fuel%20ethanol%20production%20-%20Katzen.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Teknologi ==
=== Mesin berbahan bakar etanol ===
[[Berkas:Common_ethanol_fuel_mixtures.png|jmpl|Ringkasan dari campuran bahan bakar etanol yang digunakan di seluruh dunia]]
[[Berkas:Brazilian 2003 VW Gol 1.6 Total Flex.jpg|jmpl|[[Volkswagen Gol|VW Gol 1.6 Total Flex]] 2003 merupakan mobil pertama yang [[kendaraan bahan bakar fleksibel|berbahan bakar fleksibel]] yang bisa berjalan dengan campuran [[bensin]] dengan [[etanol]].]]
[[Berkas:3 Views Honda Flex Titan CG 150 Mix Fuel Injection 06 2009 Itu.jpg|jmpl|ka|[[Honda]] CG 150 Titan Mix 2009 diluncurkan ke pasar Brasil dan menjadi [[kendaraan bahan bakar fleksibel|motor berbahan bakar fleksibel]] yang pertama dijual di dunia.]]
Etanol merupakan cairan yang sering digunakan pada mobil, meskipun juga mungkin digunakan pada kendaraan lainnya, seperti [[traktor]], perahu, dan [[pesawat terbang]]. Konsumsi etanol dalam mesin lebih boros 51% dibandingkan bensin, karena energi per unit volume etanol 34% lebih rendah dibandingkan dengan bensin.<ref name=EEREFAQ /><ref name=EIAATTF /> [[Rasio kompresi]] pada mesin yang berbahan bakar etanol saja, dapat membuat mesin ini lebih bertenaga dan lebih irit bahan bakar.<ref name=autogenerated6>{{cite web|url=http://courses.washington.edu/me341/oct22v2.htm |title=washington.edu, course, 22 October v2 |publisher=Courses.washington.edu |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.swri.edu/4org/d03/engres/spkeng/sprkign/pbeffimp.htm |title=Efficiency Improvements Associated with Ethanol-Fueled Spark-Ignition Engines |publisher=Swri.edu |date=21 January 2011 |accessdate=27 August 2011}}</ref> Pada umumnya, mesin yang hanya berbahan bakar etanol dikonfigurasi untuk menambahkan sedikit tambahan tenaga dan [[torsi#torsi mesin|torsi]] yang lebih baik dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin. Pada [[kendaraan bahan bakar fleksibel]], rasio kompresi yang lebih rendah menyebabkan mesinnya perlu dikonfigurasi ulang, sehingga bisa mendapatkan keluaran tenaga yang sama saat memakai bahan bakar bensin atau etanol. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari etanol, maka rasio kompresi harus dinaikkan.<ref>{{cite web|url=http://web.mit.edu/newsoffice/2006/engine.html|title=MIT's pint-sized car engine promises high efficiency, low cost|author=N. Stauffer|date=25 October 2006|publisher=MIT|accessdate=14 January 2008|archive-date=2011-09-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20110927011159/http://web.mit.edu/newsoffice/2006/engine.html|dead-url=yes}}</ref> Rasio kompresi pada mobil bermesin berbahan bakar etanol murni saat ini didesain kira-kira lebih boros 20-30% dibandingkan dengan versi bahan bakar bensinnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.hybridcars.com/component/option,com_joomblog/Itemid,0/joomblog_task,blog_view/joomblog_contentid,12019/ |title=Squeezing More Out of Ethanol |access-date=2011-09-21 |archive-date=2007-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070828084225/http://www.hybridcars.com/component/option,com_joomblog/Itemid,0/joomblog_task,blog_view/joomblog_contentid,12019/ |dead-url=yes }}</ref>
Etanol mengandung bahan-bahan yang dapat larut dan tidak dapat larut.<ref>Brinkman, N., Halsall, R., Jorgensen, S.W., & Kirwan, J.E., "The Development Of Improved Fuel Specifications for Methanol (M85) and Ethanol (Ed85), SAE''' Technical Paper 940764</ref> Bahan-bahan yang dapat larut, yaitu ion-ion klorida, mempunyai sifat [[korosif]]. [[Halida|Ion halida]] meningkatkan korosi dengan 2 cara: secara kimia, ion ini akan menyerang pasivator film oksida pada logam sehingga akan menimbulkan korosi, dan kedua, ion ini akan meningkatkan konduktivitas bahan bakar. Konduktivitas elektrik yang meningkat menyebabkan korosi pada elektrik dan galvanis pada sistem bahan bakar. Bahan-bahan yang dapat larut, seperti [[aluminium hidroksida]] yang merupakan produk dari ion halida tadi, akan menyumbat sistem bahan bakar sedikit demi sedikit.
Etanol bersifat [[higroskopis]], yang artinya etanol akan menyerap uap air langsung dari atmosfer. Karena menyerap air akan mengencerkan nilai bahan bakar etanol (dan juga akan menimbulkan ''knocking'' pada mesin), maka dalam pengepakannya, bahan bakar etanol harus ditutup rapat. Karena etanol dengan amat mudah bercampur dengan air, maka etanol tidak dapat didistribusikan dengan pipa yang lebih efisien dan modern.<ref>W. Horn and F. Krupp. Earth: The Sequel: The Race to Reinvent Energy and Stop Global Warming. 2006, 85</ref> Para teknisi sekarang juga melihat dampak yang ditimbulkan karena adanya kandungan air dalam etanol yang menyebabkan kerusakan pada mesin-mesin kecil, terutama pada karburatornya.<ref>[http://www.msnbc.msn.com/id/25936782/ Mechanics see ethanol damaging small engines], msnbc.com, 8 January 2008</ref>
Sebuah studi yang dilakukan oleh [[Massachusetts Institute of Technology|MIT]] pada tahun 2004<ref>{{cite web |url=http://www.psfc.mit.edu/library1/catalog/reports/2000/06ja/06ja016/06ja016_full.pdf |title=Microsoft Word - Direct_Injection_03=08=05_1.doc |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2013-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130602080432/http://www.psfc.mit.edu/library1/catalog/reports/2000/06ja/06ja016/06ja016_full.pdf |dead-url=yes }}</ref> dan sebuah ''paper'' yang dipublikasika oleh ''Society of Automotive Engineers''<ref>{{cite web|url=http://www.sae.org/technical/papers/2000-01-2902 |title=SAE Paper 2001-01-2901 |publisher=Sae.org |date=16 October 2000 |accessdate=27 August 2011}}</ref> mengidentifikasikan sebuah metode yang lebih baik untuk mengeksplorasi karakteristik bahan bakar etanol daripada jika hanya mencampurkannya dengan bensin. Metode ini akan memunculkan kemungkinan bahwa alkohol nantinya akan memperbaiki efektivitas pada mobil elektrik hibrida. Perubahan ini akan menggunakan mesin 2 bahan bakar (''dual-fuel'') yaitu alkohol murni (atau azeotrop atau E85) dengan injeksi langsung turbocharger, dengan rasio kompresi tinggi, volume silinder kecil, tetapi menghasilkan tenaga yang sama dengan mesin yang memiliki volume silinder 2 kalinya. Setiap bahan bakar akan ditempatkan terpisah, dengan tangki alkohol yang berukuran jauh lebih kecil. Mesin berkompresi tinggi ini (yang berarti juga efisiensinya tinggi), akan menggunakan bahan bakar bensin pada kondisi daya jelajah rendah. Alkohol hanya akan diinjeksikan ke silinder ketika dibutuhkan, yaitu misalnya saat ingin berakselerasi dengan cepat. Injeksi silinder langsung ini akan meningkatkan nilai oktan etanol yang sudah tinggi sampai 130. Dari sini, penggunaan bensin serta emisi gas buang akan berkurang sampai 30%.
Nilai [[oktan]] etanol yang lebih tinggi meningkatkan rasio kompresi mesin dan juga meningkatkan [[efisiensi termal]].<ref name=autogenerated6 /> Dalam sebuah studi, kontrol mesin yang kompleks ditambah sirkulasi ulang pipa gas buang yang ditingkatkan bisa meningkatkan rasio kompresi sampai 19,5 dengan bahan bakarnya etanol murni sampai E50.<ref>{{cite web|url=http://www.epa.gov/otaq/presentations/epa-fev-isaf-no55.pdf|title=Economical, High-Efficiency Engine Technologies for Alcohol Fuels|author=M. Brusstar, M. Bakenhus| format=PDF| publisher=U. S. Environmental Protection Agency|accessdate=14 January 2008}}</ref> Hal ini nantinya akan menghasilkan [[ekonomi bahan bakar pada mobil|ekonomi bahan bakar]] mobil etanol sama dengan ekonomi bahan bakar mobil bensin.
Sejak tahun 1989 juga telah dioperasikan mesin etanol yang memakai basis dari mesin diesel di Swedia.<ref name=Scania1>[http://www.scania.com/Images/P07503EN%20New%20ethanol%20engine_tcm10-163550.pdf "Scania continues renewable fuel drive, New highly efficient diesel ethanol engine-- ready to cut fossil CO<sub>2</sub> emissions by 90%"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090320033944/http://www.scania.com/Images/P07503EN%20New%20ethanol%20engine_tcm10-163550.pdf |date=2009-03-20 }} Scania PRESSInfo, 21 May 2007</ref> Mesin-mesin ini dipakai di bus kota, juga digunakan di truk-truk distribusi dan pengangkut sampah. Mesin ini dibuat oleh perusahaan [[Scania]], mempunyai rasio kompresi yang telah dimodifikasi dan bahan bakarnya adalah 93.6 % etanol dan 3.6 % peningkat pembakaran, dan 2.8% denaturan (bahan bakar ini disebut sebagai ED95).<ref>[http://ethanolproducer.com/article.jsp?article_id=3888 "England receives ethanol buses] Brian Warshaw, ''Ethanol Producer, 21 March 2008</ref> Adanya peningkat pembakaran memungkinkan mesin ini melakukan pembakaran seefisien dengan siklus pembakaran pada mesin diesel. Mesin-mesin ini telah digunakan di [[Britania Raya]] oleh [[Reading Transport#Penggunakan bahan bakar bio|Reading Transport]] tetapi penggunaan bahan bakar bioetanol saat ini akan ditutup.
=== Menyalakan mobil di musim dingin ===
[[Berkas:Brazilian Honda Civic Flex car 09 2008 logo & secondary gas tank.jpg|jmpl|ka|[[Honda Civic]] berbahan bakar fleksibel di Brasil tahun 2008, mempunyai akses langsung ke tangki bensin cadangan yang terletak di bagian depan kanan, tempat pengisiannya ditunjukkan dengan tanda panah.]]
[[Campuran bahan bakar etanol umum|Campuran etanol]] yang tinggi akan memunculkan masalah yaitu kurangnya [[tekanan uap]] bahan bakar tersebut sehingga susah untuk menguap dan memicu pembakaran di musim dingin selagi musim dingin (hal ini terjadi karena etanol cenderung menaikkan [[kalor penguapan]] bahan bakar).<ref name=Balabin_2007>{{cite journal|journal=Fuel|doi=10.1016/j.fuel.2006.08.008|title=Molar enthalpy of vaporization of ethanol–gasoline mixtures and their colloid state|year=2007|volume = 86|page=323|author=Roman M. Balabin, et al.|issue=3}}</ref>) Ketika tekanan uap kurang dari 45 [[kPa]] maka mesin akan suusah untuk dinyalakan.<ref>{{cite web|url=http://royalsociety.org/displaypagedoc.asp?id=28632|title=Sustainable biofuels: prospects and challenges|month=January|year=2008|format=PDF|publisher=The Royal Society|accessdate=27 September 2008|archive-date=2008-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20081005001713/http://royalsociety.org/displaypagedoc.asp?id=28632|dead-url=yes}} Policy document 01/08. See 4.3.1 Vapour pressure and bioethanol and Figure 4.3 for the relation between ethanol content and vapor pressure.</ref> Maka, untuk menghindari masalah ini, terutama ketika suhu kurang dari 11 °C (52 °F), maka pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk menggunakan E85 sebagai campuran etanol maksimum yang digunakan di kendaraan bahan bakar fleksibel di negara mereka. Di tempat-tempat yang suhunya sangat dingin, pemerintah Amerika Serikat mengurangi campuran etanol pada bahan bakar menjadi [[Campuran bahan bakar etanol umum#E70, E75|E70]], meskipun namanya tetap dijual sebagai E85.<ref name="E70green">{{cite web|url=http://www.autobloggreen.com/2007/02/27/when-is-e85-not-85-percent-ethanol-when-its-e70-with-an-e85-st/|title=When is E85 not 85 percent ethanol? When it’s E70 with an E85 sticker on it|author=Ethanol Promotion and Information Council|publisher=AutoblogGreen|date=27 February 2007|accessdate=24 August 2008|archive-date=2013-07-21|archive-url=https://www.webcitation.org/6IHQkcEiW?url=http://green.autoblog.com/2007/02/27/when-is-e85-not-85-percent-ethanol-when-its-e70-with-an-e85-st/|dead-url=yes}}</ref><ref name="E70">{{cite web|url=http://interestingenergyfacts.blogspot.com/2008/09/ethanol-fuel-and-cars.html|title=Ethanol fuel and cars|publisher=Interesting Energy Facts|accessdate=23 September 2008}}</ref> Selain itu, di tempat yang suhunya turun sampai dibawah −12 °C (10 °F), maka disarankan untuk menambahkan sistem pemanas mesin, berlaku untuk bensin dan kendaraan E85. Pemerintah Swedia juga mempunyai sistem pengurangan campuran etanol ini, mereka mengurangi campuran etanol menjadi E75 selagi musim dingin.<ref name="E70"/><ref name="E75">{{cite web|url=http://ec.europa.eu/enterprise/automotive/mveg_meetings/subgroup_euro/meeting9/swedish_comments_on_draft_v4.pdf|format=PDF|title=Swedish comments on Euro 5/6 comitology version 4, 30 May 2007: Cold Temperature Tests For Flex Fuel Vehicles|publisher=European Commission|author=Vägverket (Swedish Road Administration)|date=30 May 2007|accessdate=23 September 2008}}</ref>
Kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil dapat dioperasikan menggunakan etanol sampai E100. Mesin kendaraan ini juga akan menimbulkan turunnya uap penguapan seperti pada kendaraan E85. Untuk mengatasinya, kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil juga dibuatkan tangki bensin kecil cadangan yang diletakkan dekat mesin. Ketika mesin akan dinyalakan, maka bensin akan diinjeksikan ke ruang bakar sehingga tidak menimbulkan masalah di suhu rendah. Bensin ini biasanya dibutuhkan bagi penduduk yang tinggal di Brasil bagian tengah atau selatan, dimana saat musim dingin suhunya akan turun sampai dibawah 15 °C (59 °F). Pada tahun 2009, akhirnya diluncurkan mesin berbahan bakar fleksibel generasi terbaru yang tidak membutuhkan tangki bensin tambahan lagi.<ref name="BioEnergia">{{cite journal|url=http://cenbio.iee.usp.br/download/revista/RBB3.pdf|format=PDF|title=Here comes the 'Flex' vehicles third generation|journal=Revista Brasileira de BioEnergia|publisher=Centro Nacional de Referência em Biomassa (Cenbio)|month=August|year=2008|accessdate=23 September 2008|language=Portuguese|archive-date=2008-10-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20081003062358/http://cenbio.iee.usp.br/download/revista/RBB3.pdf|dead-url=yes}} Ano 2, No. 3 (every article is presented in both English and Portuguese)</ref><ref name="Gazeta">{{cite news|url=http://portal.rpc.com.br/gazetadopovo/economia/conteudo.phtml?tl=1&id=774927&tit=|title=Bosch investe na segunda geração do motor flex|publisher=Gazeta do Povo|author=Agência Estado|date=10 June 2008|accessdate=23 September 2008|language=Portuguese}}</ref> Di bulan Maret 2009, [[Volkswagen do Brasil]] meluncurkan [[Volkswagen Polo|Polo E-Flex]], mobil berbahan bakar fleksibel pertama di Brasil yang tidak lagi menggunakan tangki bensin tambahan untuk menyalakan mesin.<ref name="FlexStart1">{{cite news|url=http://quatrorodas.abril.com.br/carros/lancamentos/volkswagen-polo-e-flex-425390.shtml|author=Q. Rodas|publisher=Editora Abril|title=Volkswagen Polo E-Flex|year=2009|month=March|accessdate=12 March 2003|language=Portuguese|archive-date=2009-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20090307000657/http://quatrorodas.abril.com.br/carros/lancamentos/volkswagen-polo-e-flex-425390.shtml|dead-url=yes}}</ref><ref name="FlexStart2">{{cite web|url=http://www.unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=0548296D-D8CE-4E25-9973-BF18D30BDFFD|publisher=UNICA|title=Volks lança sistema que elimina tanquinho de gasolina para partida a frio|date=12 March 2009|accessdate=12 March 2003|language=Portuguese|archive-date=2012-12-06|archive-url=https://archive.today/20121206040122/http://www.unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=0548296D-D8CE-4E25-9973-BF18D30BDFFD|dead-url=yes}}</ref>
=== Campuran bahan bakar etanol ===
{{details|Campuran bahan bakar etanol umum}}
[[Berkas:EPA E15 warning label.jpg|jmpl|kiri|Label EPA E15 di Amerika Serikat yang harus dicantumkan di semua pom bensin yang menjual etanol E15.]]
Banyak negara mewajibkan kendaraan-kendaraannya menggunakan bahan bakar bensin yang dicampur dengan etanol. Semua kendaraan ringan di Brasil bisa beroperasi dengan menggunakan etanol dengan campuran sampai 25% (E25). Sejak tahun 1993, pemerintahan federal sudah mewajibkan campuran etanol berkisar antara 22% sampai 25%, dan di bulan Juli 2011 adalah 25%.<ref name=USP>{{cite web|url=http://www.teses.usp.br/teses/disponiveis/86/86131/tde-07052008-115336/|author=Julieta Andrea Puerto Rico|title=Programa de Biocombustíveis no Brasil e na Colômbia: uma análise da implantação, resultados e perspectivas|publisher=[[Universidade de São Paulo]]|date=8 May 2008|language=Portuguese|accessdate=5 October 2008}} Ph.D. Dissertation Thesis, pp. 81–82</ref> Di Amerika Serikat, semua kendaraan ringan bisa memakai campuran etanol dalam bahan bakar sampai 10% ([[Campuran bahan bakar etanol umum#E10 atau kurang|E10]]). Di akhir tahun 2010, lebih dari 90 persen bensin yang dijual di AS dicampur dengan etanol.<ref name=RFA2011>{{cite web|url=http://www.ethanolrfa.org/page/-/2011%20RFA%20Ethanol%20Industry%20Outlook.pdf?nocdn=1|title=2011 Ethanol Industry Outlook: Building Bridges to a More Sustainable Future|publisher=Renewable Fuels Association|year=2011|accessdate=30 April 2011|archive-date=2011-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20110928131808/http://www.ethanolrfa.org/page/-/2011%20RFA%20Ethanol%20Industry%20Outlook.pdf?nocdn=1|dead-url=yes}}''See pages 2-3, 10-11, 19-20, and 26-27''.</ref> Di bulan Januari 2011, [[Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat]] mengeluarkan surat pernyataan untuk mencampurkan etanol dalam bensin sampai 15% ([[Bahan bakar E15|E15]]). Bahan bakar dengan etanol 15% ini hanya dijual untuk mobil kecil dan truk ringan dengan keluaran tahun 2001 atau lebih baru.<ref name=NYT1013>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2010/10/14/business/energy-environment/14ethanol.html?_r=1&emc=eta1|title=A Bit More Ethanol in the Gas Tank|author=Matthew L. Wald|work=[[New York Times]]|date=13 October 2010|accessdate=14 October 2010}}</ref><ref name=USAToday1013>{{cite news|url=http://content.usatoday.com/communities/driveon/post/2010/10/epa-to-allow-15-ethanol-in-gasoline-up-from-10-now-/1?POE=click-refer|title=EPA allows 15% ethanol in gasoline, but only for late-model cars
|author=Fred Meier|work=[[USA Today]]|date=13 October 2010|accessdate=14 October 2010}}</ref> Negara lainnya juga telah menerapkan peraturan serupa, dengan kebijakan masing-masing.
=== Ekonomi bahan bakar ===
Secara teori, semua kendaraan yang beroperasi dengan bahan bakar akan mempunyai nilai [[ekonomi bahan bakar pada mobil|ekonomi bahan bakar]] yang satuannya adalah liter per 100 kilometer. Nilai ekonomi bahan bakar ini biasanya berbanding lurus dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar.<ref>http://www.eia.doe.gov [http://www.eia.doe.gov/cneaf/alternate/page/faq.html#12 DOE FAQ]</ref> Tapi, pada faktanya ada banyak variabel yang dapat memengaruhi performa bahan bakar di dalam mesin. Etanol sendiri memiliki energi per unit volume 34% lebih rendah daripada bensin. Maka, teorinya adalah jika memakai bahan bakar etanol, maka jumlah bahan bakar yang dikonsumsi akan lebih boros 34% daripada bensin biasa. Tapi etanol memiliki kelebihan lain yaitu nilai oktan yang tinggi, maka mesin dapat dibuat lebih efisien dengan cara meningkatkan rasio kompresinya. Misalnya, dengan penambahan turbocharger variabel maka rasio kompresi dapat menjadi optimum, sehingga ekonomi bahan bakar nantinya bisa konstan dengan campuran etanol berapapun.<ref name=EEREFAQ>http://www.afdc.energy.gov [http://www.afdc.energy.gov/afdc/ethanol/ Energy.gov site]</ref><ref name=EIAATTF>http://www.eia.doe.gov [http://www.eia.doe.gov/cneaf/solar.renewables/alt_trans_fuel/attf.pdf#page=39 Alternative Fuel Efficiencies in Miles per Gallon]</ref> Untuk campuran E10 (10% etanol dan 90% bensin), maka efeknya akan kecil jika dibandingkan dengan bensin biasa.<ref>{{cite web|url=http://www.raa.net/page.asp?TerID=146|title=Ethanol in Petrol|month=February|year=2004|publisher=Royal Automobile Association of South Australia|accessdate=29 April 2007|archive-date=2007-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20070609142818/http://www.raa.net/page.asp?TerID=146|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.epa.gov/orcdizux/rfgecon.htm|title=EPA Info |publisher=US EPA|date=2011-03-07|accessdate=2011-08-27}}</ref> Untuk bahan bakar etanol E85 (85% etanol), maka efeknya akan menjadi signifikan. E85 memang lebih boros daripada bensin sehingga pemilik mobil akan lebih sering mengisi bahan bakar. Performa kendaraan sendiri tergantung dari mobilnya apa. Sebuah tes yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) pada mobil-mobil E85 menyebutkan bahwa ekonomi bahan bakar mobil E85 lebih boros sekitar 25,56% daripada bensin.<ref name="Ethanol">{{Cite book|author=J. Goettemoeller, A. Goettemoeller|title=Sustainable Ethanol: Biofuels, Biorefineries, Cellulosic Biomass, Flex-Fuel Vehicles, and Sustainable Farming for Energy Independence|url=https://archive.org/details/sustainableethan0000goet|year=2007|publisher=Prairie Oak Publishing, Maryville, Missouri|page=[https://archive.org/details/sustainableethan0000goet/page/42 42]|isbn=9780978629304}}</ref> Rating ekonomi bahan bakar yang dikeluarkan oleh EPA ini berpengaruh<ref>{{cite web|url=http://www.fueleconomy.gov/feg/byfueltype.htm|title=EPA Mileage |publisher=Fueleconomy.gov |date= |accessdate=2011-08-27}}</ref> ketika orang akan membeli mobil. Tapi, karena E85 ini adalah bahan bakar dengan performa tinggi (nilai oktannya 94-96), maka semestinya juga dibandingkan dengan bensin yang mahal.<ref>{{cite web |url=http://www.ethanolrfa.org/page/-/rfa-association-site/ChangesinGasolineManualIV-UpdatedLogo.pdf |title=Changes in Gasoline IV, sponsored by Renewable Fuels Foundation |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011 |archive-date=2012-08-02 |archive-url=http://webarchive.loc.gov/all/20120802001152/http://www.ethanolrfa.org/page/-/rfa-association-site/ChangesinGasolineManualIV-UpdatedLogo.pdf |dead-url=yes }}</ref> Harga ritel etanol E85 di Amerika Serikat adalah 2,62 dolar AS per galon AS, sedangkan harga bensin biasa adalah 3,03 dolar AS per galon AS. Harga etanol murni di Brasil (E100) adalah 3,88 dolar, sedangkan harga bensin campuran E25 adalah 4,91 dolar (pada bulan Juli 2007).
== Produksi per negara ==
{{main|Bahan bakar etanol berdasarkan negara}}
Produsen etanol terbesar di dunia pada tahun 2010 adalah Amerika Serikat dengan jumlah 13,2 miliar galon AS dan Brasil dengan 6,92 galon AS. 2 negara ini memproduksi 88% etanol dunia, yang total semuanya adalah 22,95 galon AS (86,9 miliar liter).<ref name=RFAProd2010/> Insentif yang diberikan pemerintah, diikuti dengan pengembangan inisiatif dari industri, telah mendorong negara-negara seperti [[Jerman]], [[Spanyol]], [[Prancis]], [[Swedia]], [[China]], [[Thailand]], [[Kanada]], [[Kolombia]], [[India]], [[Australia]], dan beberapa negara [[Amerika Tengah]] untuk mengembangkan industri etanol.
{|class="wikitable" style="margin: 1em auto 1em auto"
! colspan="6" style="text-align:center; background:#abcdef;"|Produksi Bahan bakar etanol Per tahun Per negara <br />(2007–2010)<ref name=RFAProd2010/><ref name=RFAstats2009>{{cite web|url=http://www.ethanolrfa.org/page/-/objects/pdf/outlook/RFAoutlook2010_fin.pdf?nocdn=1|title=2009 Global Ethanol Production (Million Gallons)|publisher=[[F.O. Licht]], cited in [[Renewable Fuels Association]], Ethanol Industry Overlook 2010, pp. 2 and 22|year=2010|accessdate=12 February 2011|archive-date=2011-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20110718131036/http://www.ethanolrfa.org/page/-/objects/pdf/outlook/RFAoutlook2010_fin.pdf?nocdn=1|dead-url=yes}}</ref><ref name=RFAstats2008>{{cite web|url=http://www.ethanolrfa.org/industry/statistics/|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080408091334/http://www.ethanolrfa.org/industry/statistics/|archivedate=2008-04-08|title=2007 and 2008 World Fuel Ethanol Production|publisher=[[Renewable Fuels Association]]|accessdate=17 April 2010|author=F.O. Licht|dead-url=no}}</ref> <br /> Top 10 negara/kawasan <br /><small>(Satuan dalam juta galon AS)</small>
|- style="background:#abcdef; text-align:center;"
|{{Tooltip|Per.<br /> Dunia|Peringkat Dunia}}||Negara/wilayah||2010||2009||2008||2007
|- style="text-align:center;"
|1||align="left"|{{USA}}||13,230.00||10,600.00||9,000.00||6,498.60
|- style="text-align:center;"
|2||align="left"|{{BRA}}||6,921.54||6,577.89 ||6,472.2||5,019.2
|- style="text-align:center;"
|3||align="left"|{{flag|Uni Eropa}}||1,176.88||1,039.52 ||733.60||570.30
|- style="text-align:center;"
|4||align="left"|{{CHN}}||541.55||541.55 ||501.90||486.00
|- style="text-align:center;"
|5||align="left"|{{THA}}|| ||435.20||89.80||79.20
|- style="text-align:center;"
|6||align="left"|{{CAN}}||356.63||290.59 ||237.70||211.30
|- style="text-align:center;"
|7||align="left"|{{IND}}|| ||91.67 ||66.00||52.80
|- style="text-align:center;"
|8||align="left"|{{COL}}|| || 83.21||79.30||74.90
|- style="text-align:center;"
|9||align="left"|{{AUS}}||66.04 ||56.80||26.40 ||26.40
|- style="text-align:center;"
|10||align="left"|Lainnya|| ||247.27|| ||
|- style="background:#abcdef;"
| ||Total dunia||22,946.87 ||19,534.993||17,335.20||13,101.7
|}
== Lingkungan ==
=== Keseimbangan energi ===
<div style="float: right; margin-left: 10px">
{|class="wikitable"
|+ Keseimbangan energi<ref name=bourne>''Green Dreams'' J.K. Bourne JR, R. Clark [[National Geographic Magazine]] October 2007 p. 41 [http://ngm.nationalgeographic.com/2007/10/biofuels/biofuels-text Article]</ref>
! style="background:#f3d161;"|Negara
! style="background:#f3d161;"|Tipe
! style="background:#f3d161;"|Keseimbangan energi
|-
|Amerika Serikat||Etanol dari jagung||1.3
|-
|Brasil||Etanol dari tebu||8
|-
|Jerman||Biodiesel||2.5
|-
|Amerika Serikat||Etanol selulosa<sup>†</sup>||2–36<sup>††</sup>
|}
† hanya eksperimen, belum diproduksi secara komersial
†† tergantung dari metode produksi
</div>
{{Main|Keseimbangan energi bahan bakar etanol}}
Semua biomassa paling tidak pasti mempunyai tahap-tahap seperti ini: ditanam, dipanen, dikeringkan, difermentasi, dan kemudian dibakar. Semua tahap-tahap ini membutuhkan sumber daya dan infrastruktur. Total energi yang digunakan untuk menghasilkan etanol jika dibandingkan dengan total energi yang dihasilkan etanol maka akan menghasilkan "keseimbangan energi" atau "hasil energi bersih". Sebuah penelitian yang dilakukan oleh majalah ''National Geographic'' pada tahun 2007 menjelaskan tentang etanol dari jagung yang dihasilkan oleh Amerika Serikat: satu unit energi bahan bakar fosil dibutuhkan untk memproduksi 1,3 unit energi bahan bakar etanol. Keseimbangan energi dari etanol yang diproduksi di Brasil lebih baik, yaitu 1:8. Estimasi untuk keseimbangan energi ini sebenarnya juga tidak pasti, karena beberapa laporan menyatakan yang sebaliknya. Contohnya adalah sebuah survei yang terpisah menyatakan bahwa etanol yang diproduksi dari tebu dapat mengembalikan 8 sampai 9 kali energi yang dibutuhkan untuk membuatnya, jika dibandingkan dengan jagung yang hanya mengembalikan 1,34 kali energi yang dibutuhkan untuk membuatnya.<ref name="BIOFUELS">{{Cite web |url=http://www.iea.org/textbase/nppdf/free/2004/biofuels2004.pdf |title=iea.org, biofuels2004.pdf |access-date=2011-09-30 |archive-date=2015-09-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150908130551/http://www.iea.org/textbase/nppdf/free/2004/biofuels2004.pdf |dead-url=yes }}</ref> Studi yang dilakukan oleh [[Universitas California, Berkeley]] pada tahun 2006 menyatakan bahwa memproduksi etanol dari jagung menggunakan minyak mentah yang lebih sedikit daripada memproduksi bensin.<ref name="UCB">Sanders, Robert (26 January 2006).[http://www.berkeley.edu/news/media/releases/2006/01/26_ethanol.shtml Ethanol can replace gasoline with significant energy savings, comparable impact on greenhouse gases]. ''University of California Berkley'' Energy Resources Group, Dan Kammen and Alex Farrell; Michael O'Hare, Goldman School of Public Policy. Also published 27 JANUARY 2006 VOL 311 Science, www.sciencemag.org .Retrieved 22 August 2011.</ref>
[[Karbon dioksida]], yang termasuk dalam [[gas rumah kaca]], akan dihasilkan selama proses fermentasi dan pembakaran. Karbon dioksida ini nantinya bisa digunakan oleh tanaman untuk memproduksi biomassa lagi.<ref>{{cite web|url=http://www.oregon.gov/ENERGY/RENEW/Biomass/forum.shtml |title=oregon.gov, biomass forum |publisher=Oregon.gov |date=27 March 2009 |accessdate=27 August 2011}}</ref>
Ketika dibandingkan dengan bensin, tergantung dari metode produksinya juga, etanol akan menghasilkan gas rumah kaca yang lebih sedikit.<ref>{{cite web|url=http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/58.pdf|format=PDF|title=Effects of Fuel Ethanol Use on Fuel-Cycle Energy and Greenhouse Gas Emissions|accessdate=7 July 2009|publisher=Argonne National Laboratory|author=M. Wang, C. Saricks, D. Santini|archive-date=2011-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20110929022626/http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/58.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/271.pdf|format=PDF|author=M. Wang|accessdate=7 July 2009|title=Energy and Greenhouse Gas Emissions Effects of Fuel Ethanol|archive-date=2011-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20110929023541/http://www.transportation.anl.gov/pdfs/TA/271.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Polusi udara ===
Etanol adalah bahan bakar yang jika dibakar dengan oksigen maka akan menghasilkan karbon dioksida, air, dan [[aldehida]]. Bensin sendiri menghasilkan 2,44 kg CO<sub>2</sub> per liter dan etanol 1,94 kg/liter.<ref>{{cite web|last=Popa|first=Bogdan|title=Emissions: Gasoline vs. Diesel vs. Bioethanol|url=http://www.autoevolution.com/news/emissions-gasoline-vs-diesel-vs-bioethanol-3657.html|publisher=autoevolution.com|accessdate=27 December 2010|date=29 Jan 2009}}</ref> Karena energi yang dihasilkan oleh etanol hanya 2/3 energi yang dihasilkan bensin, maka etanol menghasilkan CO<sub>2</sub> 19% lebih banyak daripada bensin dengan energi yang sama. Undang-undang Kebersihan Udara AS mengharuskan penambahan [[oksigenat]] untuk mengurangi emisi karbon dioksida di Amerika Serikat. Zat adiktif yang biasa digunakan pada bensin, [[MTBE]], saat ini mulai dikurangi penggunaannya karena ternyata mencemari air tanah, sehingga etanol dianggap sebagai aditif alternatif yang menjanjikan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti atmosfer di [[Universitas Stanford]] mengemukakan bahwa bahan bakar E85 dapat meningkatkan risiko kematian akibat pencemaran udara sampai 9% di kota [[Los Angeles]].<ref name="stanfordpollutionstudy">{{cite news|publisher=San Francisco Chronicle|date=18 April 2007|url=http://sfgate.com/cgi-bin/article.cgi?file=/c/a/2007/04/18/MNG7EPAN601.DTL|title=Study warns of health risk from ethanol|accessdate=7 July 2009|first=Keay|last=Davidson}}</ref> Level [[ozon]] juga meningkat secara signifikan, kabut asap meningkat dan penyakit seperti asma juga meningkat.<ref>{{cite web|url=http://pubs.acs.org/cgi-bin/sample.cgi/esthag/asap/html/es062085v.html
|title=Effects of Ethanol (E85) vs. Gasoline Vehicles on Cancer and Mortality in the United States|author=M. Z. Jacobson|date=14 March 2007|publisher=ACS Publications|accessdate=2008-1-14}}</ref>
=== Karbon dioksida ===
{{See also|Standar bahan bakar rendah karbon}}
[[Berkas:BioEthanolFootprint.jpg|ka|jmpl|Kalkulasi intensitas karbon dari bioetanol jagung yang ditanam di AS dan dibakar di Inggris, yang dilakukan oleh pemerintah Inggris.<ref name="UKRTFO"/>]]
[[Berkas:BioethanolsCountryOfOrigin.jpg|ka|jmpl|Grafik dari pemerintah Inggris yang menggambarkan intensitas karbon dari bioetanol dan [[bahan bakar fosil]]. Grafik ini mengasumsikan bahwa semua bioetanol dibakar di negara asalnya dan tanah yang digunakan sebelumnya telah digunakan untuk menanami tanaman bio ini.<ref name="UKRTFO"/>]]
Penghitungan pasti berapa banyak karbon dioksida yang dihasilkan untuk memproduksi bioetanol sangatlah kompleks dan prosesnya juga tidak pasti, sehingga sangat tergantung dari bagaimana etanol itu diproduksi dan nantinya akan dibuat asumsi dalam penghitungan tersebut. Penghitungan karbon dioksida itu semestinya termasuk:
* Biaya untuk menanam tanaman
* Biaya untuk mengangkut tanaman ke pabrik
* Biaya untuk mengolah tanaman itu menjadi bioetanol
Penghitungan itu juga mungkin termasuk:
* Biaya penggantian penggunaan lahan dimana tanaman bio itu ditanam.
* Biaya transportasi bioetanol dari pabrik ke tempat penggunaan.
* Efisiensi bioetanol jika dibandingkan dengan bensin biasa.
* Banyaknya karbon dioksida yang dihasilkan di pipa pembuangan.
* Keuntungan lain yang didapat dari produksi sampingan seperti pakan ternak atau listrik.
Grafik di kanan menunjukkan penghitungan yang dilakukan oleh pemerintah Inggris untuk keperluan obligasi bahan bakar transportasi terbaharukan.<ref name=UKRTFO>{{cite web|url=http://webarchive.nationalarchives.gov.uk/+/http://www.dft.gov.uk/pgr/roads/environment/rtfo/govrecrfa.pdf |title=Part One |format=PDF |date= |acessdate=27 August 2011}}</ref>
Pada bulan Januari 2006, sebuah artikel sains dari ERG UC Berkeley mengestimasi pengurangan gas rumah kaca dari etanol jagung adalah 13% setelah mempelajari berbagai macam studi. Tak lama kemudian, mereka mengeluarkan versi revisi dari artikel itu dan menurunkan angkanya menjadi 7,4% saja. Sebuah ulasan dari [[Majalah National Geographic]] pada tahun 2007<ref name=bourne/> mengemukakan bahwa produksi dan penggunaan etanol dari jagung akan mengurangi emisi CO<sub>2</sub> sebesar 22% jika dibandingkan dengan bensin, sedangkan untuk etanol dari tebu maka pengurangan emisinya adalah 56%. Perusahaan Ford mengatakan bahwa akan ada pengurangan emisi CO<sub>2</sub> sebesar 70% untuk penggunaan bahan bakar bioetanol pada kendaraan bahan bakar fleksibel mereka.<ref>[http://www.eubia.org/fileadmin/template/main/res/pics/projects/RESTMAC_-_Bioethanol_Production___Use.pdf Bioethanol Production and Use Creating Markets for Renewable Energy Technologies] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071128055459/http://www.eubia.org/fileadmin/template/main/res/pics/projects/RESTMAC_-_Bioethanol_Production___Use.pdf |date=2007-11-28 }} EU, RES Technology Marketing Campaign, European Biomass Industry Association EUBIA 2007</ref>
=== Perubahan penggunaan lahan ===
{{See also|Bahan bakar vs. makanan}}
Perkebunan skala besar dibutuhkan untuk memproduksi alkohol dan ini membutuhkan lahan yang luas juga. Universitas Minnesota melaporkan bahwa jika semua jagung yang ditanam di A.S. digunakan untuk memproduksi etanol maka akan menggantikan 12% konsumsi bensin A.S. sekarang ini.<ref name="cornundrum">{{cite web|url=http://www1.umn.edu/umnnews/Feature_Stories/Ethanol_fuel_presents_a_cornundrum.html|title=Ethanol fuel presents a corn-undrum|author=D. Morrison|date=18 September 2006|publisher=University of Minnesota|accessdate=14 January 2008}}</ref> Mereka mengklaim bahwa lahan yang digunakan untuk memproduksi etanol diperoleh melalui deforestasi hutan, dan lainnya juga telah meneliti bahwa area yang sekarang ini dipakai untuk menanam tanaman ini biasanya tanahnya tidak cocok.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/6718155.stm|title=Lula calls for ethanol investment|date=4 June 2007|publisher=BBC|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite news
|url=http://www.msnbc.msn.com/id/17500316/|title=Brazil's ethanol push could eat away at Amazon|date=7 March 2007|agency=Associated Press|accessdate=14 January 2008}}</ref> Dalam beberapa hal, pertanian dapat saja membuat kesuburan tanah berkurang karena berkurangnya organisme organik,<ref>Kononova, M. M. ''Soil Organic Matter, Its Nature, Its role in Soil Formation and in Soil Fertility'', 1961</ref> turunnya kualitas dan kuantitas air, penggunaan pestisida yang semakin besar, dan potensi penggusuran komunitas lokal.<ref>{{cite web
|url=http://actetsme.info/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=178&Itemid=2
|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080329113658/http://actetsme.info/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=178&Itemid=2
|archivedate=2008-03-29
|title=Biofuels: An advisable strategy?
|author=D. Russi
|date=7 March 2007
|access-date=2011-10-06
|dead-url=no
}}</ref> Teknologi yang semakin modern memungkinkan para petani untuk memperoleh hasil yang sama besar dengan pengorbanan yang lebih sedikit.<ref name="cornundrum"/>
Produksi etanol selulosa merupakan salah satu pendekatan baru yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penggunaan lahan ini. Etanol selulosa dapat diproduksi dari bagian mana saja dari sebuah tanaman, sehingga berpotensi akan melipatgandakan hasil, sehingga akhirnya konflik makanan vs. bahan bakar akan bisa diminimalkan. Daripada biasanya yang hanya menggunakan amilumnya saja, produksi etanol selulosa akan memaksimalkan penggunaan seluruh bagian tumbuhan. Dengan ini, maka pengeluaran karbon pun menjadi lebih sedikit karena mendapatkan hasil yang lebih banyak dengan menggunakan material yang masih bisa dipakai. Teknologi untuk memproduksi etanol selulosa ini sampai saat ini sudah sampai pada [[Komersialisasi etanol selulosa|tahap komersialisasi]].<ref name=autogenerated5 /><ref name=autogenerated1 />
==== Penggunaan etanol untuk listrik ====
Mengubah biomassa menjadi listrik untuk kemudian digunakan untuk mengisi baterai mobil elektrik mungkin akan lebih "ramah lingkungan" daripada menggunakan biomassa untuk memproduksi etanol, menurut salah satu publikasi ilmiah. "Anda akan menggunakan lahan lebih efisien dan penggunaan yang lebih efisien juga dengan mengubah biomassa menjadi listrik daripada menjadi etanol," kata Elliott Campbell, seorang peneliti lingkungan di Universitas California di Merced, yang memimpin penelitian ini. "Daripada untuk membuat bahan bakar bio cair, lebih baik kita menjadikannya sebagai sumber daya alam bio."
Karena bioenergi saat ini telah menjadi solusi dari masalah iklim global, maka pengembangan teknologi diperlukan, kata analis. Para peneliti terus mencari bagaimana cara mencari pengembangan yang paling efektif, baik di etanol selulosa maupun baterai kendaraan listrik.<ref>Block, Ben. "Study: biofuels more efficient as electricity source.(EYE ON EARTH)(Brief article)." World Watch 22</ref>
==== Ongkos biaya akibat emisi etanol ====
Untuk setiap satu miliar galon bahan bakar etanol yang diproduksi dan dibakar di AS, maka diperkirakan ongkos produksi disertai dengan perubahan iklim adalah 469 juta dolar AS untuk bensin, 472–952 juta dolar AS untuk etanol jagung tergantung dari sumber panas pengilangannya beserta teknologinya, dan hanya 123–208 juta dolar AS untuk etanol selulosa tergantung dari tanamannya (biomassa prairie, Miscanthus, stover jagung, atau switchgrass).<ref>Hill, Jason, Stephen Polasky, Erik Nelson, David Tilman, Hong Huo, Lindsay Ludwig, James Neumann, Haochi Zheng, and Diego Bonta. "Climate change and health costs of air emissions from biofuels and gasoline.(SUSTAINABILITY SCIENCE)(Author abstract)." Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States 106.6 (10 February 2009): 2077(6). Expanded Academic ASAP. Gale. BENTLEY UPPER SCHOOL LIBRARY (BAISL). 6 October 2009</ref>
== Efisiensi tanaman ==
Ketika hasil etanol semakin meningkat dan tanaman yang bisa dipakai untuk etanol semakin banyak, maka produksi etanol bisa semakin ekonomis. Sekarang ini, penelitian untuk meningkatkan hasil etanol dari tanaman jagung sedang dilakukan menggunakan bioteknologi. Juga, selama harga minyak tetap tinggi, maka penggunaan tanaman sebagai bahan bakar akan semakin dipilih. Tanaman [[switchgrass]], yang tumbuhnya cepat, bisa ditanam di lahan yang tidak cocok untuk tanaman lain dan menghasilkan etanol banyak per unit wilayah.<ref name=bourne />
{|class="wikitable"
|- style="font-size:92%"
!Jenis tanaman
!Hasil per tahun (Liter/hektar, galon AS/acre)
!Penghematan gas rumah kaca<br />vs. bensin<small>[a]</small>
!Keterangan
|-
|''[[Miscanthus]]''
|7300 L/ha,<br />780 g/acre
|37%–73%
|Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa.
|-
|[[Switchgrass]]
|3100–7600 L/ha,<br />330–810 g/acre
|37%–73%
|Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Usaha peranakan dilakukan untuk meningkatkan hasil. Kemungkinan produksi biomassa lebih besar dengan campuran dari rumput perennial lainnya.
|-
|[[Poplar]]
|3700–6000 L/ha,<br />400–640 g/acre
|51%–100%
|Tanaman cepat tumbuh. Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Jika proyek pengurutan genomik tanaman ini selesai, maka bisa diusahakan untuk meningkatkan hasil tanaman.
|-
|[[Tebu]]
|6800–8000 L/ha,<ref name="Ethanol"/><ref name="Wilson">{{cite web|url=http://www.wilsoncenter.org/topics/pubs/Brazil_SR_e3.pdf|format=PDF|title=Brazil Institute Special Report: The Global Dynamics of Biofuels|author=D. Budny, P. Sotero|publisher=Brazil Institute of the Woodrow Wilson Center (updated to Jan, 2011)|date=2007-04|accessdate=3 May 2008|archive-date=2008-05-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20080528051442/http://www.wilsoncenter.org/topics/pubs/Brazil_SR_e3.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref name="Veja_30_04">{{cite web|url=http://veja.abril.com.br/300408/p_058.shtml|title=Ele é o falso vilão|author=J. Duailibi|publisher=Veja Magazine|language=Portuguese|date=27 April 2008|accessdate=3 May 2008|archive-date=2008-05-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20080506103110/http://veja.abril.com.br/300408/p_058.shtml|dead-url=yes}}</ref><ref name="Epoca_16_06">{{cite web|url=http://revistaepoca.globo.com/Revista/Epoca/0,,EMI5865-15273.html|title=Por que a cana é melhor que o milho|publisher=[[Época]] Magazine|author=M. H. Tachinardi|date=13 June 2008|language=Portuguese|accessdate=6 August 2008}} Print edition pp. 73</ref><br />727–870 g/acre
|87%–96%
|Tanaman yang digunakan sebagai sumber utama untuk etanol di Brasil Pabrik pemrosesan terbaru dapat membakar residu yang tidak digunakan untuk etanol untuk menghasilkan listrik. Hanya tumbuh di iklim tropis dan subtropis.
|-
|[[Sorgum manis]]
|2500–7000 L/ha,<br />270–750 g/acre
|Tidak ada data
|Produksi etanol dapat menggunakan teknologi yang ada saat ini. Tumbuh di tempat beriklim tropis dan sedang, tetapi hasil etanol tertinggi bisa didapat kalau ditanam di tempat tropis. Tidak dapat disimpan lama.<ref>{{cite web
|url=http://www.iwmi.cgiar.org/EWMA/files/papers/Paper%20for%20Bioenergy%20and%20water-BelumReddy.pdf|format=PDF|title=Sweet sorghum: A Water Saving BioEnergy Crop|author= Belum V S Reddy|coauthors= A Ashok Kumar and S Ramesh|publisher=International Crops Research Institute for the SemiArid Tropics|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.bic.searca.org/news/2006/oct/phi/25.html|title=RP INVESTOR TO PUT UP PIONEERING SWEET SORGHUM ETHANOL PLANT|date=25 October 2006|publisher=Manila Bulletin|accessdate=14 January 2008|archive-date=2008-02-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20080212021333/http://www.bic.searca.org/news/2006/oct/phi/25.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1993/v2-394.html
|title=Sweet Sorghum for a Piedmont Ethanol Industry|author=G. C. Rains, J. S. Cundiff, and G. E. Welbaum|date=12 September 1997|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.icrisat.org/Media/2004/media13.htm|title=ICRISAT develops sweet sorghum for ethanol production|date=12 August 2004|accessdate=14 January 2008|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071215014630/http://www.icrisat.org/Media/2004/media13.htm|archivedate=2007-12-15|dead-url=no}}</ref>
|-
|[[Jagung]]
|3100–4000 L/ha,<ref name="Ethanol"/><ref name="Wilson"/><ref name="Veja_30_04"/><ref name="Epoca_16_06"/><br />330–424 g/acre
|10%–20%
|Digunakan sebagai tanaman utama penghasil bioetanol di Amerika Serikat. Saat ini hanya kernelnya saja yang dapat diproses. Pengembangan teknologi selulosa akan memungkinkan brangkasannya digunakan juga dan dapat meningkatkan hasil etanol sampaui 1.100 - 2.000 liter/ha.
|-
|colspan=5|<small>Sumber: ''Nature'' 444 (7 December 2006): 673-676.<br />[a] - Savings of [[Greenhouse gas|GHG]] emissions assuming no land use change (using existing crop lands).</small>
|}
== Penggunaan lain ==
Bahan bakar etanol juga bisa digunakan sebagai [[bahan bakar roket]]. Sampai tahun 2010, ada etanol meskipun dalam jumlah sedikit yang digunakan di [[Pesawat ringan]] contohnya [[Mark-III X-racer]].<ref name=sdc20100426>
[http://www.space.com/businesstechnology/rocket-racing-tulsa-demonstration-100426.html Rocket Racing League Unveils New Flying Hot Rod], by Denise Chow, ''[[Space.com]]'', 2010-04-26, accessed 27 April 2010.</ref>
Sampai saat ini masih banyak penggunaan kerosin untuk penerangan dan memasak di negara-negara yang masih kurang berkembang. Etanol bisa digunakan sebagai sumber untuk menggantikan minyak ini juga. Sebuah proyek non-profit yang bernama [[Proyek Gaia]] sedang mengusahakan agar kompor berbahan etanol bisa menggantikan kayu bakar, arang, atau kerosin.<ref>{{cite web|url=http://www.projectgaia.com/|title=Welcome to Project Gaia
|publisher=Project Gaia|accessdate=6 May 2009}}</ref>
== Bibliografi ==
* {{Cite book|last=J. Goettemoeller, A. Goettemoeller|title=Sustainable Ethanol: Biofuels, Biorefineries, Cellulosic Biomass, Flex-Fuel Vehicles, and Sustainable Farming for Energy Independence (Brief and comprehensive account of the history, evolution and future of ethanol)|url=https://archive.org/details/sustainableethan0000goet|year=2007|publisher=Prairie Oak Publishing,Maryville, Missouri|isbn=9780978629304}}
* {{Cite book|last=The Worldwatch Institute|title=Biofuels for Transport: Global Potential and Implications for Energy and Agriculture (Global view, includes country study cases of Brazil, China, India and Tanzania)|url=https://archive.org/details/biofuelsfortrans0000unse|year=2007|publisher=Earthscan Publications Ltd., London, U.K.|isbn=9781844074228}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Lihat pula ==
* [[Daftar topik energi]]
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[Kendaraan
* [[MTBE]]
* [[Bahan bakar
* [[
* [[Bahan bakar cair]]
* [[Krisis minyak]]
* [[Garis waktu bahan bakar alkohol]]
* [[
== Pranala luar ==
* [http://www.ethanolrfa.org/resource/made/ How Ethanol is Made] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060923190247/http://www.ethanolrfa.org/resource/made/ |date=2006-09-23 }}
*
*
* U.S. Department of Energy: [http://www1.eere.energy.gov/biomass/ethanol.html ethanol].
* [http://www.npi.gov.au/database/substance-info/profiles/35.html National Pollutant Inventory - Ethanol fact sheet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060515194248/http://www.npi.gov.au/database/substance-info/profiles/35.html |date=2006-05-15 }}
* Farm Industry News: [http://farmindustrynews.com/news/hydrogen-corn-economy/ Hydrogen Corn Economy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060502123022/http://farmindustrynews.com/news/hydrogen-corn-economy/ |date=2006-05-02 }}. Article about converting
* Clean Fuels Development Coalition [http://cleanfuelsdc.org]
* [http://whatsnextnetwork.com/technology/index.php/2005/07/08/unfortunately_ethanol_and_biodiesel_may Pimentel: Ethanol - Inefficient Fuel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060305121257/http://whatsnextnetwork.com/technology/index.php/2005/07/08/unfortunately_ethanol_and_biodiesel_may |date=2006-03-05 }} and [http://www.ncga.com/ethanol/debunking/index.htm Debunking Pimentel: Ethanol - Efficient Fuel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060518122201/http://ncga.com/ethanol/debunking/index.htm |date=2006-05-18 }}
* Henry Ford, Charles Kettering and the Fuel of the Future (history of
* [http://rael.berkeley.edu/ Renewable and Appropriate Energy Laboratory's] survey article *[http://rael.berkeley.edu/EBAMM/FarrellEthanolScience012706.pdf Ethanol Can Contribute to Energy and Environmental Goals] (.pdf format). Published in [[Science (journal)|Science]], January 27, 2006
* David Cohn, "[http://www.seedmagazine.com/news/2006/03/ethanols_new_cheap_trick.php Ethanol's New Cheap Trick] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060619105920/http://www.seedmagazine.com/news/2006/03/ethanols_new_cheap_trick.php |date=2006-06-19 }}", ''[http://www.seedmagazine.com Seed Magazine] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200606033642/http://www.seedmagazine.com/ |date=2020-06-06 }}''" March 31, 2006
* [http://www.drivingethanol.org/ DrivingEthanol.org]
* [http://www.e85safety.com/ e85 ethanol information]
* [http://www.futurepundit.com/archives/002722.html FuturePundit.com - Is Corn Ethanol A Good Energy Source?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060513034639/http://www.futurepundit.com/archives/002722.html |date=2006-05-13 }}
* [http://petroleum.berkeley.edu/papers/patzek/CRPS416-Patzek-Web.pdf Thermodynamics of the Corn-Ethanol Biofuel Cycle] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050519140943/http://petroleum.berkeley.edu/papers/patzek/CRPS416-Patzek-Web.pdf |date=2005-05-19 }} Tad W. Patzek, Department of Civil and Environmental Engineering, University of California, Berkeley
* [http://www.popularmechanics.com/science/earth/2690341.html?page=1&c=y How far can you drive on a bushel of corn? Crunching the numbers on alternative fuels. Popular Mechanics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070430031801/http://www.popularmechanics.com/science/earth/2690341.html?page=1&c=y |date=2007-04-30 }} May, 2006 issue
* Robert Rapier, "[http://www.financialsense.com/fsu/editorials/rapier/2006/0623.html Ethanol Investing: Counterpoint] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060809185210/http://www.financialsense.com/fsu/editorials/rapier/2006/0623.html |date=2006-08-09 }}", ''[http://www.financialsense.com/index.html Financial Sense] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060906234641/http://www.financialsense.com/index.html |date=2006-09-06 }}''" June 23, 2006
* [http://online.wsj.com/public/article/SB114970102238673892-uqIEiWAFNkIRiwjTyXcyf7ywToI_20070608.html?mod=blogs Digging into the Ethanol Debate] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060912102628/http://online.wsj.com/public/article/SB114970102238673892-uqIEiWAFNkIRiwjTyXcyf7ywToI_20070608.html?mod=blogs |date=2006-09-12 }} Wall Street Journal Online, June 9, 2006. Summary of the production efficiency debate, with references.
* [http://video.google.com/videoplay?docid=-570288889128950913&q=engEDU Biofuels: Think Outside The Barrel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110520085313/http://video.google.com/videoplay?docid=-570288889128950913&q=engEDU |date=2011-05-20
* [http://www.andersonsinc.com/ The Andersons Agriculture & Ethanol Company]
* [http://www.ethanolindia.net/ Ethanol India]
Baris 70 ⟶ 315:
* [http://www.admworld.com/ Archers Daniels Midland Agriculture & Ethanol Company]
* [http://www.verasun.com Verasun Energy]
* [http://www.phoenixcgi.com Biomass Ethanol Energy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190808230125/http://phoenixcgi.com/ |date=2019-08-08 }}
* [http://www.ethanol.org American Coalition for Ethanol]
* [http://www.cdxetextbook.com/fuelSys/alternate/fuelBatt/03.html Ethanol & Methanol] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060829062148/http://www.cdxetextbook.com/fuelSys/alternate/fuelBatt/03.html |date=2006-08-29 }} - Article by Rob Rodriguez (ASE) on CDX ''e''Textbook
{{Authority control}}
[[Kategori:Bahan bakar bio]]
[[Kategori:Bioteknologi]]
[[Kategori:Bahan bakar]]
|