Invasi Mongol ke Kwarezmia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20240109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
|||
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 24:
{{plainlist|
* [[Ala ad-Din Muhammad II|Syah Muhammad II]]
* [[
* [[Inalchuq]]{{Executed}}
* [[Timur Malik]]{{Executed}}
Baris 54:
'''Invasi Mongol ke Kwarezmia''' ({{Lang-fa|حمله مغول به خوارزمشاهیان}}) berlangsung tiga tahun, antara tahun 1219 hingga 1221,<ref>{{Cite book|last=May|first=Timothy|date=2016|title=The Mongol Empire: A Historical Encyclopedia|location=Santa-Barbara, CA|publisher=ABС-СLIO|page=162|quote=...he (Genghis Khan) led his main army over 1,000 miles to invade the Khwarazmian Empire in 1219. Within two years, a once dynamic and powerful empire has been erased from the map and largely forgotten in history.}}</ref> yang dilancarkan pasukan [[Kekaisaran Mongol]] di bawah pimpinan [[Jenghis Khan]] atas wilayah [[Kekaisaran Khwarezmia|Kekaisaran Kwarezmia]] di [[Asia Tengah]]. Invasi tersebut menandai selesainya [[penaklukan Mongol di Asia Tengah]] dan dimulainya [[penaklukan Mongol atas Persia]].
Kedua pihak yang berperang adalah dua kerajaan yang belum lama terbentuk. [[Kekaisaran Khwarezmia|Dinasti Khwarezmia]], yang berasal dari [[Khwarezmia|wilayah Khwarezmia]], tumbuh membesar dan menggantikan [[Kesultanan Seljuk Raya|Kekaisaran Seljuk]] pada akhir tahun 1100-an dan awal tahun 1200-an; dan di saat hampir bersamaan, Jenghis Khan berhasil [[Kebangkitan Jenghis Khan|menyatukan]] [[Orang-orang Mongolik|bangsa Mongol]] dan menaklukkan dinasti [[Penaklukan Mongol atas Xia Barat|Xia Barat]]. Hubungan kedua kerajaan merenggang setelah terjadi provokasi diplomatik, terutama pasca eksekusi seorang diplomat senior Mongol oleh Kharezmsyah [[Ala ad-Din Muhammad II|
Setelah menghabisi sisa-sisa pasukan Kharezmia, Jenghis terpaksa kembali ke wilayahnya untuk [[Penaklukan Mongol atas Dinasti Jin|berperang melawan Dinasti Jin]] pada tahun 1223. Penaklukan wilayah Kwarezmia, di kemudian hari, menjadi basis bagi serangan bangsa Mongol atas [[Invasi Georgia oleh Mongol|Georgia]] dan [[Penaklukan Mongol atas Persia|wilayah Persia]] lainnya. Kampanye Mongol atas wilayah Kharezmia merupakan momen penting dalam pertumbuhan Kekaisaran Mongol keluar dari wilaya-wilayah yang dipengaruhi tradisi Cina ([[Sinifikasi|sinisisasi]]).
Baris 65:
Ekspansi pesat dari wilayah yang sekarang disebut Kekaisaran Kwarezmia mengguncang stabilitas Kara-Khitan sebagai penguasa di wilayah itu. Pada awal abad ke-13, Kara-Khitan semakin terdesak dengan dimulainya ekspansi [[Jenghis Khan]] yang menyatukan suku-suku nomaden di Transoksiana.<ref name="Biran">{{Cite journal|last=Biran|first=Michal|date=2009|title=The Mongols in Central Asia from Chinggis Khan's invasion to the rise of Temür|journal=The Cambridge History of Inner Asia|volume=The Chinggisid Age|page=47|isbn=978-1-139-05604-5}}</ref>
[[Berkas:Khwarezmian_Empire_1190_-_1220_(AD).PNG|kiri|jmpl|Kekaisaran Khwarezmia (1190–1220)|230x230px]]
[[Ala ad-Din Muhammad II|
Setelah kekalahan Kuchlug, yang menjadi musuh Mongol dan Kharezmia, hubungan antara [[Kekaisaran Mongol|bangsa Mongol]] dengan Khwarezmia pada awalnya kuat. Namun, Syah Muhammad II mulai khawatir dengan perkembangan Kekaisaran Mongol yang cepat. Penulis sejarah al-Nasawi mengaitkan perubahan sikap ini dengan kenangan Syah terhadap kekuatan dan kecepatan pasukan Mongol ([[Pertempuran di Sungai Irghiz|Pertempuran Sungan Irghiz]]) yang telah membuatnya khawatir.<ref name="Nasawi">{{Cite book|last=Al-Nasawi|first=Shihabuddin Muhammad|date=1241|url=|title=Sirah al-Sultan
Pada tahun 1218, Jenghis Khan mengirim rombongan besar pedagang Mongol ke Kwarezmia. Nampaknya sebagian besar elit Mongol telah berinvestasi dalam ekspedisi tersebut, dan dengan demikian banyak kepentingan pribadi akan kesuksesan rombongan pedagang ini. Namun, [[Akhirnya|Inalchuq]], gubernur kota [[Otrar]] di Kwarezmia, merampas barang dagangan Mongol dan mengeksekusi anggotanya atas tuduhan spionase.<ref>{{Cite book|last=Leo de Hartog|year=2004|url=https://archive.org/details/genghiskhanconqu00hart/page/86|title=Genghis Khan: Conqueror of the World|publisher=Tauris Parke|isbn=1-86064-972-6|pages=86–87}}</ref> Validitas tuduhan itu masih diperdebatkan, begitu pula keterlibatan Syah; Namun yang pasti, ia menolak tuntutan Khan agar Inalchuq dihukum, bahkan sampai membunuh seorang utusan Mongol yang dikirim untuk diplomasi dan mempermalukan dua utusan lainnya. Sikap ini dipandang sebagai penghinaan besar terhadap Mongol, karena pada dasarnya seorang duta "sama suci dan tidak dapat diganggu gugat" seperti Khan Agung sendiri.<ref name="Juvani">{{Cite book|last=Juvaini|first=Ata-Malik|date=c. 1260|title=Tarikh Jahangushay|volume=1|language=Persia|translator-last=Andrew Boyle|translator-first=John|script-title=fa:تاریخ جهانگشای|trans-title=Sejarah Para Penakluk Dunia|url-status=live}}</ref> Maka Jenghis Khan meninggalkan pertempuran melawan Bangsa Jin dengan hanya menyisakan pasukan kecil untuk mengejarnya, dan segera mengumpulkan pasukan besar untuk menyerang Kwarezmia.<ref name="Timothy2">{{Cite book|last=May|first=Timothy|date=2018|url=https://www.jstor.org/stable/10.3366/j.ctv1kz4g68.11|title=The Mongol Empire|location=Edinburgh|publisher=Edinburgh University Press|isbn=978-0-7486-4237-3|pages=58–61|chapter=The Mongols outside Mongolia|jstor=10.3366/j.ctv1kz4g68.11}}</ref>
== Linimasa Pertempuran ==
[[Berkas:Genghis_Khan's_Middle_Eastern_campaigns_1216-1224.jpg|jmpl|400x400px|Invasi [[Jenghis Khan]] ke [[Asia Tengah]] pada tahun 1216-1224]]
Syah ʿAlāuddīn Muhammed II dan para penasihatnya berasumsi bahwa bangsa Mongol akan menyerbu melalui [[Gerbang Dzungaria|Gerbang Dzungarian]], jalur pegunungan alami di antara Kerajaan Khara-Khitan dan Khwarezmia. Salah satu pilihan bagi pertahanan Khwarezmia adalah maju ke luar kota Syr Darya dan memblokir Gerbang Dzungarian, mengingat Jenghis Khan akan memerlukan waktu berbulan-bulan untuk mengumpulkan pasukannya di Mongolia dan maju melewati celah tersebut setelah musim dingin berlalu.<ref>Juvayni, Rashid al-Din.</ref>
Pasukan Mongol di bawah pimpinan Chagatai dan Ogedei segera turun ke Otrar dari Pegunungan Altai di utara atau Gerbang Dzungarian dan memulai [[Pengepungan Otrar]]. Rasyiduddin menyatakan bahwa Otrar memiliki 20.000 garnisun sementara Juvayni mengklaim 60.000 (terdiri atas penunggang kuda dan milisi), meskipun catatan ini harus diperlakukan dengan hati-hati dan mungkin dilebih-lebihkan berdasarkan urutan besarnya mengingat ukuran kota.<ref>Sverdrup 2017, p. 148, citing Rashid Al-Din, 107, 356–362.</ref>
Tidak seperti kebanyakan kota lainnya, Otrar tidak terpancing dalam pertempuran kecil, dan gubernurnya juga tidak mengerahkan pasukannya ke medan perang untuk dihancurkan oleh pasukan Mongol yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya garnisun Otrar tetap bertahan di balik tembok kota dan bertahan dengan gigih. Pengepungan berlangsung selama lima bulan tanpa hasil, sampai seorang pengkhianat di dalam tembok (bernama Qaracha) membuka gerbang kota bagi pasukan Mongol, maka pasukan Chagatai dan Ogedei dengan leluasa menyerbu ke dalam benteng kota dan membantai sebagian besar garnisun Otrar.<ref>Juvayni, pp. 83–84</ref> Benteng tersebut, yang menampung sepersepuluh garnisun tersisa, masih bertahan selama satu bulan kemudian dan hanya jatuh setelah menimbulkan banyak korban dari pihak Mongol. Inalchuq bertahan hingga akhir, bahkan naik ke puncak benteng di saat-saat terakhir pengepungan untuk melemparkan ubin ke arah pasukan Mongol yang mendekat dan membunuh banyak dari mereka dalam pertempuran jarak dekat. Jenghis Khan memerintahkan untuk membunuh para penduduk, memperbudak sisanya, dan mengeksekusi Inalchuq.<ref name="Man">{{Cite book|last=John Man|year=2007|title=Genghis Khan: Life, Death, and Resurrection|publisher=Macmillan|isbn=978-0-312-36624-7|pages=163}}</ref> <ref>Juvayni, p. 85</ref>
Setelah jatuhnya Otrar, pasukan Mongol masuk lebih dalam ke wilayah Khwarezmia dan satu per satu berhasil merebut kota Bukhara, Samarkand, dan Gurganji. Jatuhnya Gurganji ([[Kunya-Urgench]]), ibukota Khwarezmia, pasca [[Pengepungan Gurganj]] pada 1221, menandai akhir Dinasti Kharezmia.
== Upaya Terakhir Kharezmia ==
Pasca kekalahan Khwarezmia dan kematian Syah [[Ala ad-Din Muhammad II|ʿAlāuddīn Muhammed II]], pangeran [[
Jalāluddīn Mankburni kemudian membawa seluruh pasukannya ke utara untuk menyebrangi Khurasan dan tiba di wilayah Azerbaijan pada tahun 1225.<ref name=":0">{{Cite book|last=Korobeǐnikov|first=Dimitri Alexandrovich|date=2014|title=Byzantium and the Turks in the thirteenth century|url=https://archive.org/details/byzantiumturksin0000koro|location=Oxford New York|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-870826-1|series=Oxford studies in Byzantium}}</ref> Dari sana pasukan Khwarezmia mulai menginvasi wilayah timur Kesultanan Seljuk Rum. Untuk menahan serangan Khwarezmia, Sultan Kayqubad beraliansi dengan al-Malik al-Asyraf dari Dinasti Ayubiyah yang menjadi emir di Syria; dan aliansi ini berhasil mengalahkan pasukan Khwarezmia dalam pertempuran di Mecidiye (dekat kota Erzincan) pada 10 Agustus 1230. Dalam pelariannya di pegunungan Sivan, Syah Jalaluddin meninggal setahun kemudian di tangan suku Kurdi. Khwarezmia punah selamanya.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Muttaqin|first=Zaenal|date=2023-12-20|title=Para Kesatria Padang Rumput|url=https://medium.com/@zaenal.muttaqin/para-kesatria-padang-rumput-cb980a02ea2e|website=Medium|language=id|access-date=2023-12-20}}</ref>
== Pasca Perang ==
|