Para Martir Tiongkok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Saint
|name='''Para Martir dari Tiongkok<br>中華殉道聖人
Baris 6 ⟶ 4:
|martyred_by=Serikat Petinju, dan lain-lain.
|means_of_martyrdom=
|image=
|caption=Ikon ''Holy Orthodox Martyrs'' di Tiongkok (1900)
|feast_day=9 Juli
Baris 45 ⟶ 43:
4. '''Santo Francis Diaz''', O.P., Pastur.
== Kemartiran
Meskipun [[agama Katolik]] telah diakui oleh beberapa kaisar pada abad-abad sebelumnya, [[Kaisar Jiaqing]] (1796-1821) malah mengeluarkan beberapa dekret yang sebaliknya. Dekret pertama dikeluarkan pada 1805. Dua dekret tahun 1811 ditujukan pada warga Tiongkok yang belajar [[imamat]] untuk ditahbiskan dalam jajaran ordo suci, dan para [[Pastor]] yang menyiarkan agama nasrani. Dekret tahun 1813 menyatakan pengampunan kepada semua umat Nasrani yang secara spontan menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan agama mereka, tetapi akan menghukum yang berkeras kepala. Berikut ini adalah para martir yang terbunuh selama periode tersebut.
5. '''Santo
6. '''Santo Joseph [[Zhang Dapeng]]''', seorang [[katekis]] awam dan seorang pedagang. Dibaptis tahun 1800 kemudian menjadi penggerak utama dalam misi di Kota Kony-Yang. Ia dipenjara kemudian dihukum mati pada tanggal 2 Maret 1815.
Baris 60 ⟶ 58:
9. '''Santo John da Triora''', O.F.M., Pastor. Dipenjara bersama dengan yang lain pada musim panas tahun 1815, ia kemudian divonis mati dan dieksekusi pada tanggal 7 Februari 1816.
10. '''[[Yosef Yuan Zaide|Santo Joseph Yuan]]''', seorang pastor keuskupan berkebangsaan Tiongkok. Setelah mendengar kotbah Monsignor Dufresse, ia terkesan dan memutuskan menjadi [[katekumen]]. Ia kemudian menjadi [[Pastor]] dan berkotbah di berbagai wilayah. Ia ditangkap pada bulan Agustus 1816, divonis dicekik sampai mati, dan eksekusinya berlangsung pada tanggal 24 Juni 1817.
11. '''Santo Paul Liu Hanzuo''', seorang pastur keuskupan berkebangsaan Tiongkok, dibunuh tahun 1819.
Baris 70 ⟶ 68:
14. '''Santo Peter Liu''', seorang [[katekis]] awam berkebangsaan Tiongkok. Ia ditangkap tahun 1814 dan divonis pembuangan ke Tartar, ia tinggal di sana hampir 20 tahun. Setelah kembali ke tanah airnya, ia kembali ditangkap dan dicekik sampai mati tanggal 17 Mei 1834.
15. '''Santo
16. '''Santo [[Auguste Chapdelaine]]''', [[M.E.P.]], seorang pastur dari ''Diocese of Coutances'' (Gereja Katolik di [[
17. '''Santo Laurence Bai Xiaoman''', seorang umat awam dan pekerja yang sederhana. Ia bergabung dengan Blessed Chapdelaine dalam tempat perlindungan yang diperuntukkan untuk misionaris kemudian keduanya ditangkap bersama. Ia tidak bisa dibujuk untuk mengingkari imannya sehingga akhirnya dipenggal pada tanggal 25 Februari 1856.
Baris 79 ⟶ 77:
== Para Martir dari MaoKou dan Guizhou ==
[[Berkas:Saint Paul Tchen.jpg|jmpl|ka|Santo Paul Chen]]
Tiga orang [[katekis]], dikenal sebagai '''Para Martir dari MaoKao''' (pada Provinsi [[Guizhou]]), dibunuh pada tanggal 28 Januari 1858 oleh perintah ''Mandarin'' (pejabat pemerintah) MaoKao:
Baris 104 ⟶ 102:
== Perkembangan sosial dan politik pada Abad ke-19 ==
[[Berkas:China imperialism cartoon.jpg|jmpl|ka|Kartun politik Prancis yang menggambarkan Tiongkok sebagai kue yang hendak dibagi antara Ratu Victoria (Inggris), Kaisar Wilhelm II (Jerman), Kaisar Nicholas II (Russia), Marianne (
Selama masa ini, beberapa kejadian politik sangat mempengaruhi kehidupan Kristen di Tiongkok.
Bulan Juni 1840, [[Lin Zexu|komisaris kerajaan]] di [[Guangdong]] berkeinginan menghapuskan perdagangan opium yang dilakukan oleh [[Inggris]]; ia menyuruh membuang sebanyak 20.000 peti peti candu ke laut. Hal tersebut memicu [[Perang Candu|perang]] yang dimenangkan oleh Inggris. Setelah perang berakhir, Tiongkok terpaksan menandatangani [[Perjanjian Nanking|perjanjian modern]] pertama mereka pada tahun 1842, diikuti perjanjian oleh [[
Comparative Study. Journal of World History, Vol. 16, No. 3 (Sep., 2005), pp. 327-369</ref> Perjanjian tahun 1844 juga menyebutkan bahwa para [[misionaris]] diperbolehkan untuk datang ke Tiongkok, tetapi hanya pada beberapa kota pelabuhan yang dibuka untuk bangsa Eropa; ketentuan inilah yang menjadi dasar hukum untuk mengeksekusi Augustus Chapdelaine (disebutkan di atas).
Pada pertengahan abad ke-19 terjadi perang saudara di Tiongkok yang dikenal sebagai [[Pemberontakan Taiping]], yang dipicu oleh seorang umat Kristen dari [[Guangdong]] yang bernama Hong Xiuqian. Ia mengklaim bahwa ia menerima misi khusus dari Tuhan untuk memerangi kejahatan dan menjadi ''gerbang'' bagi periode perdamaian. Hong dan para pengikutnya sukses mengambil alih wilayah yang luas, mereka menghancurkan kuil-kuil [[agama Buddha|Buddhis]] dan [[Taoisme|Taois]], serta melawan [[Tridharma|agama tradisional]] masyarakat.<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/> Perang tersebut kira-kira menelan 20-30 juta korban jiwa sehingga menjadikannya konflik paling berdarah kedua dalam sejarah manusia (setelah [[Perang Dunia II]]). Setelah pemberontakan dihancurkan, kerusakan yang ditinggalkan menyebabkan kekristenan memperoleh nama buruk karena asosiasinya dengan pemberontakan.<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/> Hal tersebut menjadi salah satu pemicu kekerasan terhadap para [[misionaris]].
Hal lain yang memicu adalah meningkatnya hubungan antara aktivitas misionaris dengan [[imperialisme]] barat,<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/>
Setelah kemartiran St Augustus Chapedelaine (disebutkan di ataspada tahun 1856,
Namun, para misionaris memprovokasi masyarakat Tiongkok dengan membangun gereja-gereja atau sekolah di atas bekas kuil-kuil kuno atau di dekat kantor pemerintahan. Mereka juga menghapuskan institusi katolik pribumi yang selamat dari pelarangan pemerintah.<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/> Terkadang dalam kotbah juga ditegaskan bahwa mereka akan dilindungi dari masyarakat sekitar (yaitu dari tekanan dan kemarahan keluarga serta teman), dan bagaimana cara mereka ''melakukan pemisahan'' menyebabkan timbulnya rumor-rumor buruk di antara masyarakat setempat mengenai apa yang sebenarnya dilakukan umat nasrani. Rumor semacam itu juga menimpa sebuah rumah yatim piatu di [[Tianjin]] yang mengakibatkan pembunuhan 60 orang pada tahun 1870.<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/> Namun kolonialis Barat justru memanfaatkan tindakan pengrusakan dan pembunuhan tersebut (yang dilakukan oleh gerombolan maupun dinas rahasia) sebagai dalih untuk memeras keuntungan finansial dan ekonomi.<ref name="Heuken">A. Heuken, SJ. 2005. ''Ensiklopedi Orang Kudus'', Cetakan ke-17, hal.299-300. Penerbit: Yayasan Cipta Loka Caraka.</ref>
Baris 120 ⟶ 118:
Aliran-aliran [[Protestanisme|Protestan]] yang lebih tertutup diperlakukan dengan lebih baik oleh pihak-pihak yang berwenang.<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/>
Para kaum terpelajar serta keluarga terhormat di Tiongkok, dalam gerakan bahwa tanah, menyebarkan pamflet yang menyerang iman Kristen sebagai pemahaman yang tidak rasional. Surat-surat edaran untuk pembakaran properti juga disebarkan ke kerumunan penduduk dan diperkirakan sebagai pemicu kekerasan terhadap umat Kristen. Bahkan terkadang tidak diperlukan edaran semacam itu untuk memprovokasi masyarakat menyerang umat Kristen. Misalnya peristiwa pada masyarakat [[Hakka]] yang tinggal di wilayah tenggara, para misionaris Kristen
Misi Katolik menawarkan perlindungan kepada siapapun yang datang kepada mereka, termasuk para kriminal, pelanggar hukum, dan pemberontak terhadap pemerintah; hal tersebut meningkatkan kebencian pemerintah terhadap misi pengembangan agama.<ref name="A Comparative Study 2005 pp. 327-369"/>
Baris 143 ⟶ 141:
36. '''Santo Cesidio Giacomantonio''', Pastur (menjadi martir 4 Juli 1900).
Selain itu juga tujuh suster Franciscan Missionaries of Mary (tiga berkebangsaan
37. '''Santa Mary Hermina of Jesus''' (in saec: Irma Grivot),<br />
Baris 173 ⟶ 171:
57. '''Santo Peter Wang Erman''', koki.
Gerakan Boxer dimulai di [[Shandong]] dan menyebar ke [[Shanxi]] dan [[Hunan]], menuju Tcheli Tenggara (sekarang [[Hebei]]). Di Tcheli terdapat Apostolic Vicariate of Xianxian, dibawah naungan [[Yesuit|Ordo Jesuit]], umat kristen yang terbunuh mencapai ribuan. Diantaranya adalah empat misionaris Yesuit berkebangsaan
58. '''Santo Leo Mangin''', S.J., Pastur,<br />
Baris 249 ⟶ 247:
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Beato dan Beata]]
|