Burhan Djabir Magenda: Perbedaan antara revisi

Burhan Djabier Magenda merupakan putra dari Mohammad Djabier Mansyur, tumbuh dan besar oleh pamannya. Tahun 1973, Burhan mempesuntingmempersunting istrinya Harijanti Hadinoto, gadis asal [[Kabupaten Kediri]], Jawa Timur yang disebutnya sebagai tonggak penting, dengan ini Burhan mengenal Jawa lebih dalam sehingga dalam kehidupannya Burhan dapat membantu istrinya dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, pakaian dan pekerjaan "rumah" lainnya. <ref name=":0" />

Sejak kecil, Burhan bercita-cita untuk menjadi seorang bupati sebab dia sangat tertarik dengan dunia politik. Pendidikan Burhan dimulai di SD dan SMP di Dompu, Sumbawa kemudian melanjutkan SMA di Mataram, Lombok. Bagi Burhan Lombok adalah dunia lain yang membantunya untuk mematangkan kehidupannya, selain itu Burhan belajar banyak tentang kehidupan di Jakarta pada 1964. Setelah lulus SMA, Burhan melanjutkan pendidikannya di FK [[Universitas Kristen Indonesia|UKI]] sampai menjadi sarjana muda Kedokteran pada tahun 1967. Memang sejak kecil Burhan tidak tertarik dengan dunia [[kedokteran]] sehingga setelah bergelar Sarjana Burhan berhenti kuliah itupun dengan keterpaksaan. <ref name=":0" />

Burhan meninggalkan istrinya yang sedang megandungmengandung untuk pergi belajar ilmu politik di [[Universitas Stanford]], AS dan dilanjutkan mengambil gelar doktor [[Universitas Cornell]] dengan disertasi ''The Aristrocacy in Provincial Politics in Indonesia: A Study of Three Outer Islands.''<ref name=":0" />

Burhan tertarik dengan dunia politik, namuntetapi keluarganya mengingikanmenginginkan dia menjadi seorang dokter,. setelahSetelah lulus Burhan berkiprah di dunia Jurnalistik dengan menjadi wartawan Harian ''Kami'' sampai koran itu dibreideldibredel pada tahun 1974,. baginyaBaginya menjadi seorang wartawan adalah sebuah kebebasan yang menyenangkan, memiliki hubungan sengandengan banyak lapisan masyarakat, serta banyak membaca. Kemudian Burhan diangkat menjadi redaktorredaktur politik kemudian naik pangkat menjadi wakil pemimpin redaksi. Tahun 1980, setelah Burhan menyelesaikan pendidikannya di [[Universitas Cornell]], BuhanBurhan diangkat menjadi dosen tetap di FIS [[Universitas Indonesia]]. <ref name=":0" />