Pekalongan, Winong, Pati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8:
|kode pos =59181
|nama pemimpin =Ukhwatur Roi, S.Pd.I.
[[Berkas:Roi.jpg|
|luas =198,970 Ha
|penduduk =2.
}}
'''Desa Pekalongan''' merupakan salah satu dari 30 desa di
Baris 16:
[[Kabupaten Pati]] [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], yang berlokasi di sebelah tenggara dari pusat Kota [[Kabupaten Pati]] dengan jarak tempuh kurang lebih 17 Km.
'''Desa Pekalongan''' tidak ada hubungannya dengan [[Kabupaten Pekalongan]] atau [[Kota Pekalongan]]. Secara kebetulan saja namanya yang sama,
== Sejarah ==
Menurut cerita yang turun-temurun, orang pertama yang membuka '''Desa Pekalongan''' adalah '''Ki Ageng Rante Kencono Wulung''', yang biasa disebut Mbah Rante. Semua tokoh di desa ini sepakat mengenai peranan Mbah Rante tersebut sehingga ia dijuluki ''waliyyul qoryah'' (walinya desa). Karena itu, nama Mbah Rante selalu disebut oleh warga desa ini saat memanjatkan doa hajatan (selamatan). Dan, haulnya selalu diperingati setiap tahun. Salah satu kegiatan haul yang sering dilaksanakan adalah kirab budaya Jawa.<ref>[http://www.pasfmpati.com/radio/index.php/2268-masyarakat-desa-pekalongan-sedekah-bumi-gelar-kirab-budaya pasfmpati.com, 18 September 2015], diakses pada 28 Januari 2017</ref>
[[Berkas:Makam_Mbah_rante_Kencono_Wulung.jpg|
Hanya saja, para tokoh desa tidak satu suara mengenai pertanyaan, apakah Mbah Rante mempunyai keturunan. Sebagian berpendapat bahwa nenek moyang warga desa ini adalah Mbah Rante, sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa Mbah Rante tidak mempunyai keturunan.
Baris 31:
Desa-desa yang berbatasan dengan '''Desa Pekalongan''' adalah sebagai berikut:
* Sebelah Utara
* Sebelah Timur
* Sebelah Selatan
* Sebelah Barat
Luas wilayah 198,970 Ha yang dimiliki '''Desa Pekalongan''', terbagi menjagi kawasan hunian seluas 61,340 Ha, lahan pertanian 134,630 Ha, lapangan
== Silsilah ==
Baris 226:
|}
</onlyinclude>
== Pemerintahan ==
Tidak diketahui secara tepat kapan pemerintahan '''Desa Pekalongan''' mulai beroperasi. Yang diketahui, bahwa Desa Pekalongan sudah mempunyai 6 (enam) kepala desa. Secara berurutan adalah Sapawi (Abdul Wahab), Abu Thoyib, Samari, Madpur, Ahmad Fahroni dan Ukhwatur Roi, S.Pd.I.
Baris 236 ⟶ 237:
||Kepala Desa||Ukhwatur Roi, S.Pd.I.
|-
||Sekretaris Desa||
|-
||Kaur Keuangan ||
|-
||Kaur Administrasi/Umum||
|-
|Kaur Perencanaan
| -▼
|-
||Kasi Kesejahteraan Rakyat||Ah. Basith
Baris 249 ⟶ 251:
|-
||Kasi Pembangunan||Sabari
|-▼
||Perangkat Desa Lainnya||Rizaldi Ardiawan
|}
</onlyinclude>
Baris 257 ⟶ 261:
|'''Jabatan'''
|-
||1.||
|Ketua
|-
||4.||
|Wakil Ketua
|-
||3.||
|Sekretaris
|-
||2.||
|Anggota
|-
||5.||
|Anggota
|-
||6.||
|Anggota
|-
||7.||
▲|-
▲|-
|Anggota
|-
Baris 291 ⟶ 289:
||'''Ketua RT / RW'''||'''Nama'''
|-
||Ketua RW 01||
|-
||Ketua RT 01 RW 01||
|-
||Ketua RT 02 RW 01||H. Dhofir Maqoshid, S.Ag., M.Pd.I.
|-
||Ketua RT 03 RW 01||
|-
||Ketua RT 04 RW 01||
|-
||Ketua RT 05 RW 01||
|-
||Ketua RT 06 RW 01||Nur Muhsin
|-
||Ketua RT 07 RW 01||Sufaat
|-
||Ketua RW 02||
|-
||Ketua RT 01 RW 02||
|-
||Ketua RT 02 RW 02||
|-
||Ketua RT 03 RW 02||
|-
||Ketua RT 04 RW 02||Nurul Huda
Baris 325 ⟶ 323:
|}
</onlyinclude>
== Kependudukan ==
Menurut data statistik tahun 2014, jumlah penduduk '''Desa Pekalongan''' mencapai 2.854 jiwa. Yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.442 jiwa (50,53 %) dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.412 jiwa (49,47 %).<ref
Berikut ini data berdasarkan mata pencarian:<ref
{| border="1" class="wikitable"
Baris 361 ⟶ 360:
|}
</onlyinclude>
=== Pendidikan ===
'''Desa Pekalongan''' terkenal dengan warganya yang terpelajar. Walaupun untuk hidup sehari-hari saja warganya masih ada yang serba kekurangan,
Semangat belajar di desa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Baris 370:
Ada 2 sekolah tingkat dasar, 2 sekolah tingkat menengah pertama dan 3 sekolah menengah tingkat atas. Tidak ada alasan bagi anak-anak '''Desa Pekalongan''' untuk tidak belajar, karena sekolah ada di depan mata. Sekurang-kurangnya mereka bisa menikmati pendidikan sampai tingkat SLTA.
Walaupun sekolah yang ada di '''Desa Pekalongan''' kebanyakan sekolah agama,
Hingga saat ini, sudah ada 3 (tiga) putra kelahiran '''Desa Pekalongan''' yang meraih gelar tertinggi di bidang akademik, yaitu doktor (S-3). Bahkan satu dari tiga itu juga meraih professor. Mereka adalah Prof. DR. Imam Asrori, M.Pd. (guru besar [[Universitas Negeri Malang]]), DR. Munjahid, M.Ag. (dosen [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta]]) dan DR. A. Zaenurrosyid, MA. (dosen [[Institut Pesantren Mathali’ul Falah|Institut Pesantren Mathali’ul Falah Kajen]]).
Baris 377:
Selain layak dijuluki “Desa Pendidikan”, '''Desa Pekalongan''' ini juga layak menyandang predikat “Desa Agamis”. Hal itu, karena kultur yang terbentuk menunjukkan semangat keberagamaannya yang kental. Misalnya, dari pagi anak-anak berangkat ke sekolah, lalu sore hari mereka berangkat ke [[Taman Pendidikan Al-Qur'an]] dan malam hari berangkat ke mushola untuk belajar mengaji lagi. Tidak hanya anak-anak. Bapak-bapak biasanya mengadakan pengajian tersendiri. Demikian pula ibu-ibu juga mengadakan pertemuan rutin bulanan.
Banyak kyai (ahli ilmu agama) yang tinggal di '''Desa Pekalongan'''. Antara lain K. Ahmad Fadlil, KH. Masyhuri Marzuki, K. Hasyim Syukur, K. Abu Thoyib, KH. Syahri Ismail, KH. Jabir Hasan, KH. Zaini Surahman, KH. Habib Hasan, KH. Nur Yahya K. Lahuri, K.
Banyak pula ditemukan penghafal Al-Quran di '''Desa Pekalongan'''. Mereka adalah K. Hamid Manan, Drs. KH. Abdul Kafi, M.Ag. (sekarang kepala KUA [[Winong, Pati|Kecamatan Winong]]), DR. Munjahid, M.Ag. (sekarang pindah ke [[Yogyakarta]]), Hanifah Rofi’i, Khadrowi, Ahmad Muslih, Musta’in Yasir, Hendri Marwan Anas, Amirotus Saidah, Sikhoh Nur Mukhsin, Mahmudah Arfat, Fariha Izzulmuna Hamid, Lutfiana dan Yun Nafe’.
Baris 387:
=== Olah Raga ===
Kebiasaan bermain
Selain
=== Kesenian ===
Baris 408:
Grup sholawatan ini masih aktif hingga saat ini. Pernah tampil di Masjid Agung An-Nur Pati dan beberapa kali tampil di luar kota. Bahkan pernah diminta tampil di kediaman Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf di [[Kota Surakarta]].
* Sanggar Seni Kencono Laras
Sanggar seni yang digawangi oleh Sudadi dan Jaswadi ini
== Sarana dan Prasarana ==
Baris 417:
* Sekolah Dasar Negeri Pekalongan
* Madrasah Tsanawiyyah Negeri 1 Pati
Sekolah yang awalnya bernama MTs Negeri Winong ini berdiri tahun 1980.<ref>[https://jateng.kemenag.go.id/berita/342743/dies-natalis-mtsn-1-winong-pati jateng.kemenag.go.id, 15 Maret 2016] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170202053003/https://jateng.kemenag.go.id/berita/342743/dies-natalis-mtsn-1-winong-pati |date=2017-02-02 }}, diakses pada 28 Januari 2017</ref> Guru-gurunya untuk pertama kali banyak yang berasal dari luar kota. Lalu mereka menikah dengan penduduk setempat dan menetap di sini.
* Madrasah Tsanawiyyah [[Tarbiyatul Banin]]
* [[Madrasah Aliyah Darul Ma'la]]
* Sekolah Menengah Kejuruan Al-Falah
* Madrasah Aliyah [[Tarbiyatul Banin]]
Baris 431:
Di '''Desa Pekalongan''' terdapat masjid dan mushola di tiap-tiap RT.
* Masjid Darussalam
[[Berkas:Masjiddarussalampeka.jpg|
Masjid Darussalam dibangun di atas tanah wakaf H. Siraj. Didirikan oleh KH. Munji dari Kajen tahun 1935 atau selang 5 tahun setelah berdirinya [[Tarbiyatul Banin|Madrasah Tarbiyatul Banin]]. Masjid ini tergolong masjid pertama di [[Winong, Pati|Kecamatan Winong]]. Saat ini kepengurusan takmir masjid diketuai oleh H. Ali Syafa', S.H. (mantan Kepala KUA [[Winong, Pati|Kecamatan Winong]]).
* Mushola
Baris 487:
|}
</onlyinclude>
=== Perbelanjaan ===
Di '''Desa Pekalongan''' terdapat banyak sekali tempat-tempat perbelanjaan. Antara lain:
|