Bahasa Wedda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Periksa terjemahan}}
{{Infobox language
|name=Wedda
Baris 6 ⟶ 7:
|speakers=300
|ref=<ref>{{Cite web|url=http://www.unesco.org/languages-atlas/index.php|title=UNESCO Atlas of the World's Languages in danger|website=www.unesco.org|language=en|access-date=2017-12-25}}</ref>
|familycolor= bahasa campurancreole
|iso3=ved
|glotto=vedd1240
|glottorefname=Veddah
|notice=ipa
|sk=CR
}}
 
Baris 17 ⟶ 19:
Ketika studi lapangan sistematis dilakukan pada tahun 1959, bahasa itu terbatas pada generasi tua Wedda dari Dambana. Pada tahun 1990-an, identifikasi diri sendiri Wedda tahu beberapa kata dan frase dalam Wedda, tetapi ada individu yang tahu bahasanya secara komprehensif. Awalnya ada perdebatan besar di antara para [[Linguistik|lingusitik]], apakah bahasa Wedda adalah [[dialek]] [[Bahasa Sinhala|Sinhala]] atau [[Bahasa alami|bahasa]] independen. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa bahasa yang diucapkan oleh suku Wedda saat ini adalah kreol yang berevolusi dari zaman kuno, ketika suku Wedda bersentuhan dengan Sinhala awal, dari mana mereka semakin meminjam kata dan fitur sintetis, menghasilkan efek kumulatif bahwa Wedda menyerupai bahasa Sinhala di banyak khusus, tetapi inti tata bahasanya tetap utuh.<ref name=v229>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=229–230}}</ref>
 
Induk bahasa Wedda adalah asal linguistik yang tidak diketahui, sedangkan Sinhala adalah bagian dari cabang bahasa [[Rumpun bahasa Indo-Arya|Indo-Arya]], [[Rumpun bahasa Indo-Eropa| Indo-Eropa]]. Secara [[fonologi]], Wedda dibedakan dari Sinhala oleh frekuensi yang lebih tinggi dari bunyi [[palatum]] [c] dan [ɟ]. Efeknya juga meningkat dengan penambahan [[Akhiran|sufiks mati]]. Secara morfologi, [[kelas kata]] Wedda adalah [[Nomina|kata benda]], [[Verba|kata kerja]] dan tidak beraturan, dengan perbedaan jenis kelamin yang unik dalam nomina hidup. Ini telah mengurangi dan menyederhanakan banyak bentuk Sinhala seperti [[pronomina]] orang kedua dan denotasi makna negatif. Bukannya meminjam kata-kata baru dari Sinhala atau bahasa lain, Wedda menciptakan kombinasi kata-kata dari stok leksikal yang terbatas. Wedda juga mempertahankan banyak istilah Sinhala kuno dari abad ke-10 sampai abad ke-12, sebagai randa dari kontak dekat dengan Sinhala. Wedda juga mempertahankan sejumlah kata-kata unik yang tidak dapat diturunkan dari bahasa Sinhala. Wedda telah memberikan pengaruh substratum dalam pembentukan Sinhala. Hal ini terbukti dengan adanya elemen leksikal dan struktural dalam Sinhala yang tidak dapat dilacak ke bahasa Indo-Arya atau [[Rumpun bahasa Dravida|bahasa Dravida]].
 
== Sejarah ==
Tidak diketahui bahasa apa yang diucapkan di Sri Lanka sebelum diselesaikan oleh imigran [[Bahasa Prakerta|Prakerta]] yang berbicara pada abad ke-5 SM. Istilah "Wedda" adalah kata [[Rumpun bahasa Dravida|Dravida]] dan berasal dari kata [[Bahasa Tamil|Tamil]] ''Vēdu'' yang berarti ''berburu''.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.encyclopedia.com/places/asia/sri-lankan-political-geography/vedda|title=Vedda facts, information, pictures {{!}} Encyclopedia.com articles about Vedda|website=www.encyclopedia.com|language=en|access-date=2017-09-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://agarathi.com/word/%E0%AE%B5%E0%AF%87%E0%AE%9F%E0%AE%A9%E0%AF%8D|title=வேடன் {{!}} அகராதி {{!}} Tamil Dictionary|last=|first=|date=|website=agarathi.com|publisher=University of Madras Lexicon|others=|archive-url=|archive-date=|dead-url=|access-date=2017-09-18}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.no/books?id=AtdjAAAAMAAJ&q=vedda+etymology+hunter+tamil&dq=vedda+etymology+hunter+tamil&hl=no&sa=X&ved=0ahUKEwj_1e-iya_WAhVhIpoKHUIVCKAQ6AEIPTAD|title=Knox's Words: A Study of the Words of Sri Lankan Origin Or Association First Used in English Literature by Robert Knox and Recorded in the Oxford English Dictionary|last=Boyle|first=Richard|date=2004|publisher=Visidunu Publication|isbn=9789559170679|language=en}}</ref> Istilah yang disengaja (Seperti bedar, beda) digunakan di seluruh [[India Selatan]] untuk menggambarkan pemburu-pengumpul.<ref>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=217}}</ref> Sri Lanka telah memiliki bangsa pemburu-pengumpul lain seperti Rodiya dan Kinnaraya.<ref name=V242/><ref>{{Harvnb|International Labour Office |1953|page=190}}</ref>
 
Catatan Awal Wedda ditulis oleh Ryklof Van Goens (1663-1675), yang menjabat sebagai Direktur Jenderal [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] di Sri Lanka. Dia menulis bahwa bahasa Wedda jauh lebih dekat dengan bahasa Sinhala daripada bahasa [[Bahasa Tamil|Tamil]].<ref name=v218>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=218}}</ref> [[Robert Knox (pelaut)|Robert Knox]], seorang Inggris yang disandera oleh [[Kerajaan Kandy|raja Kandy]], menulis pada tahun 1681 bahwa suku Wedda yang liar dan menetap berbicara bahasa suku Sinhala. Pastor Portugis [[Fernão de Queiroz]], yang menulis deskripsi yang bernuansa tentang suku Wedda pada 1686, melaporkan bahwa bahasa itu tidak dapat dimengerti satu sama lain dengan bahasa asli lainnya.<ref name=v222>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=222}}</ref> [[Robert Percival]] menulis pada tahun 1803 bahwa suku Wedda, meskipun tampaknya berbicara dengan dialek Sinhala yang rusak, di antara mereka berbicara dengan bahasa yang hanya diketahui oleh mereka.<ref>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=219}}</ref> Tetapi John Davies pada tahun 1831 menulis bahwa suku Wedda berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh suku Sinhala kecuali beberapa kata. Perbedaan dalam pengamatan ini diklarifikasi oleh Charles Pridham, yang menulis pada tahun 1848 bahwa suku Wedda mengetahui bentuk Sinhala yang dapat mereka gunakan dalam berbicara dengan orang luar, tetapi untuk diri mereka sendiri mereka berbicara dalam bahasa yang, meskipun dipengaruhi oleh Sinhala dan Tamil, hanya dipahami oleh mereka.<ref>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=223}}</ref>
 
Upaya sistematis pertama dalam mempelajari bahasa Vedda dilakukan oleh Hugh Neville, seorang pegawai sipil Inggris di [[Ceylon Britania]]. Ia mendirikan The Taprobanian, jurnal triwulanan yang ditujukan untuk mempelajari segalanya Ceylon. Dia berspekulasi, berdasarkan studi [[etimologi]], bahwa Wedda didasarkan pada bentuk Sinhala Tua yang disebut Hela.<ref>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=225}}</ref> Pandangannya diikuti oleh Henry Parker, pegawai sipil Inggris lain dan penulis ''Ancient Ceylon'' (1909), yang menulis bahwa sebagian besar kata-kata Wedda dipinjam dari Sinhala, tetapi ia juga mencatat kata-kata asal yang unik, yang ia tetapkan ke bahasa asli Wedda.<ref>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=226}}</ref> Studi kedua yang paling penting dibuat pada tahun 1935 oleh Wilhem Geiger, yang juga membunyikan alarm bahwa bahasa Wedda akan segera punah dan perlu dipelajari secara terperinci.<ref name=V227>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=227}}</ref> Salah satu ahli bahasa untuk mengindahkan panggilan itu adalah Manniku W. Sugathapala De Silva yang melakukan studi komprehensif bahasa pada tahun 1959 sebagai tesis PhD, yang ia terbitkan sebagai sebuah buku:<ref name=V227-8>{{Harvnb|Van Driem|2002|pages=227–228}}</ref> menurut dia, bahasa itu terbatas pada generasi tua orang-orang dari wilayah Dambana, dengan generasi muda yang beralih ke Sinhala, sedangkan Pantai Wedda berbicara [[dialek]] Tamil Sri Lanka yang digunakan di wilayah tersebut. Selama festival keagamaan, orang-orang yang [[Kerasukan|kesurupan]] atau kerasukan roh kadang-kadang menggunakan bahasa campuran yang mengandung kata-kata dari Wedda.<ref name=S73>{{Harvnb|Samarasinghe|1990|page=73}}</ref><ref group="note">Vedars or Coast Veddas consider themselves and are considered by the [[Sri Lankan Tamils]] as a [[caste]] (''kulam'' or ''jati'' in Tamil), rather than an ethnic group. Nevertheless there is considerable debate amongst Vedars and their Tamil neighbors to their status within the caste system, Vedars claiming very high status and their neighbors assigning somewhat lower status. Vedars use the [[Sri Lankan Tamil dialects|Sri Lankan Tamil dialect]] peculiar to that region called Batticaloa Tamil dialect in their day to day conversations. Vedar children also study in that language in schools. But during religious (''Sadangu'' in Tamil) ceremonies, those who are possessed by spirits speak in a mixed language that they call ''Vedar Sinkalam''(Vedar Sinhala") or ''Vedar Bhasai'' ("Vedar language") which is Vedda language of the interior Vedas. ''Vedar Sinkalam'' is mixed with many Tamil words, as people no longer know the language. At some point in the past that the people were [[bilingual]] in Vedda and Tamil, but that is no longer the case.</ref> Wedda dari wilayah [[Anuradhapura]] berbicara dalam bahasa Sinhala, tetapi menggunakan kata-kata Wedda untuk menunjukkan hewan selama perjalanan berburu.<ref name=V242>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=242}}</ref><ref group="note">In the late 1800s, Veddas of Anuradhapura did not identify themselves as Veddas to Parker and other British ethnologists. They self identified themselves as Vanniyas or people of the forest. But to James Brow an anthropologists who studied them in the 1970s they readily identified themselves as Veddas. Parker recorded number of hunting terms used by the Vanniyas that were similar to what the Veddas of Bintanne region used.</ref>
 
== Klasifikasi ==
 
; Dialek Sinhala atau bahasa mandiri
 
Para ahli bahasa dan pengamat bahasa awal menganggapnya sebagai bahasa yang terpisah atau dialek Sinhala. Pemrakarsa utama dari teori dialek adalah Wilhelm Geiger, tetapi ia juga menentang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa Wedda adalah bahasa asli yang telah diartikulasikan.<ref name=V227/>
 
Baru-baru ini, ahli bahasa, John McWhorter memperebutkan klasifikasi bahasa Wedda modern sebagai bahasa Kreol, mendukung pernyataan bahwa bahasa Wedda adalah dialek, "sejenis bahasa Sinhala dengan dekorasi bahasa Wedda." Menurut McWhorter, klasifikasi bahasa Wedda ini sebagai bahasa Kreol berasal dari metode taksonomi bahasa yang lebih tua (sekarang ketinggalan zaman), yang mengakibatkan berlebihnya definisi bahasa Kreol untuk menjelaskan sifat tata bahasa Wedda. <ref>{{Cite book|title=What Language Is (And What It Isn't and What It Could Be)|last=McWhorter|first=John|publisher=Gotham Publishing|year=2011|location=New York|pages=183}}</ref>
 
Suku Wedda menganggap bahasa Wedda berbeda dari bahasa Sinhala dan menggunakannya sebagai penanda etnis untuk membedakannya dari suku Sinhala.<ref name=D81>{{Harvnb|Dharmadasa|1974|page=81}}</ref>
Baris 38 ⟶ 40:
; Bahasa Kreol berdasarkan bahasa Sinhala
 
Studi komprehensif pertama bahasa ini dilakukan oleh Manikku W. Sugathapala de Silva pada tahun 1959; dia bersama dengan K. N. O Dharmadasa telah mengedepankan pandangan bahwa bahasa Wedda adalah [[Bahasa kreol|bahasa Kreol]]. Menurut De Silva, bahasa Wedda adalah bahasa Kreol berdasarkan bahasa Wedda asli dengan bahasa Sinhala sebagai faktor penyumbang kedua yang paling penting yang didukung oleh pandangan Geiger bahwa bahasa Wedda adalah bahasa asli yang telah diekpresikan. <ref name=V227/> De Silva menyimpulkan bahwa meskipun bahasa Kreol meminjam banyak dari kosakata Sinhala, morfologinya sangat berbeda. <ref name=V227/> Dia juga menyimpulkan bahwa bahasa Wedda masih mengandung istilah-istilah kosakata yang tidak dikenal oleh bahasa Sinhala. Dia menulis bahwa secara gramatikal bahasa Wedda tetap berbeda dari bahasa Sinhala. <ref name=v229/> Pada tahun 1990, K.N.O Dharmadasa menulis bahwa tanpa memandang pernyataan apakah bentuk bahasa Wedda yang digunakan pada tahun 1990-an adalah bahasa independen atau bahasa Kreol, kekhasan bahasa membuatnya masih menjadi bentuk bahasa yang berbeda dari semua jenis bahasa Sinhala. Menurut De Silva dan Dharmadasa, ketika kolonisasi pulau oleh berbagai pemukim India menggunakan [[Bahasa Prakerta|Prakerta]] umum yang digunakan di India dimulai pada abad ke-5 SM, beberapa elemen dari bahasa Wedda menyatu dengan para pemukim dan kehilangan bahasa mereka melalui [[peralihan bahasa]].<ref name=D74>{{Harvnb|Dharmadasa|1974|page=74}}</ref> Sedangkan ketika elemen yang lebih konservatif mempertahankan gaya hidup [[Pemburu-pengumpul|pemburu dan pengumpul]] pindah ke dataran tinggi tengah yang dikenal dalam literatur awal sebagai Malaya Rata. Sebagian besar pemukim India mengolonisasi dataran rendah Utara, Barat Laut, Timur dan Selatan di negara itu khususnya Rajarata dan Ruhuna, meninggalkan dataran tinggi yang berhutan lebat ke nenek moyang suku Wedda. <ref name=D74/> Dengan runtuhnya peradaban zona kering dataran rendah yang dimulai pada abad ke-9, keturunan para pemukim India yang mulai berbicara Sinhala pindah di dataran tinggi tengah. Perdagangan dan koneksi lain yang dibuat oleh pembicara bahasa Sinhala dan afinitas genetik yang tidak diketahui bahasa Wedda / bahasa 'memunculkan periode penggunaan bahasa [[Bahasa pijin|Pijin]]. <ref name=D74/> Peminjaman istilah-istilah awal dibatasi untuk tujuan perdagangan, tetapi pada akhirnya diadopsi oleh para elit suku Wedda dan kemudian oleh sisa suku Wedda. Suku Wedda juga tampaknya telah bergerak lebih jauh dari kontak suku Sinhala dengan pindah ke hutan-hutan Binttanne yang tidak dapat diakses dan sekarang mengunjungi bekas daerah kering. Hal ini menyebabkan penangkapan kontak antara komunitas bahasa sehingga memungkinkan bahasa Wedda baru menjadi stabil dan menjadi bahasa yang independen. Sebagai rekaan dari periode kontak terbatas ini, suku Wedda memelihara banyak kata-kata Sinhala kuno yang sedang populer selama periode itu. Kata-kata ini sudah tidak digunakan dalam bahasa Sinhala kontemporer.
 
=== Tata bahasa ===
[[Berkas:Important_locations_of_Anuradhapura_KingdomAnuradhapura Kingdom Infinity Resolution.pngsvg|al=|jmpl|{{legend|#BF00ED|Kerajaan Anuradhapura}}{{legend|#ED72A5|Kerajaan Malaya}}{{legend|#FCDF90|Kerajaan Ruhuna}}Perlindungan bahasa Wedda di Malaya Rata atau Dataran tinggi tengah sampai jatuhnya peradaban Zona kering dimulai pada abad ke-9, juga wadah perkembangan Wedda Kreole kemudian dari abad ke-10 hingga ke-12.<ref name=D96>{{Harvnb|Dharmadasa|1974|page=96}}</ref>]]
Dalam bahasa Sinhala, kalimat indikatif dinegasikan dengan menambahkan partikel negatif pada bentuk tegas kata kerja, sedangkan dalam bahasa Wedda, partikel negatif ditambahkan ke infinitif. Dalam bahasa Sinhala, semua kalimat indikatif, baik negatif atau afirmatif, menunjukkan dua bentuk kalimat - lampau dan tidak lalu, tetapi dalam bahasa Wedda, sistem tegang tiga-istilah digunakan dalam kalimat afirmatif, tetapi tidak negatif. Kata ganti bahasa Sinhala memiliki nomor pembedaan, tetapi dalam bahasa Wedda tidak memiliki nomor pembedaan. Verbal dan nominal infleksi bahasa Wedda mirip dengan bahasa Sinhala tetapi tidak identik. Bahasa Wedda juga menunjukkan klasifikasi jenis kelamin dalam benda mati dan hidup.<ref name=v229/>
 
Baris 119 ⟶ 121:
* kirigejja (kelapa)
* kavitana (ayat)
* giniracca (api)<ref name=S88>{{Harvnb|Samarasinghe|1990|page=88}}</ref>
 
Ada sejumlah formulir yang berasal dari bahasa Wedda asli yang tidak memiliki akhiran seperti
Baris 182 ⟶ 184:
 
=== Negasi ===
Contoh lain penyederhanaan dalam bahasa Wedda adalah minimisasi makna negatif yang ditemukan dalam bahasa Sinhala :<ref name=D88>{{Harvnb|Dharmadasa|1974|page=88}}</ref>
{| class="wikitable"
!Sinhala
Baris 207 ⟶ 209:
 
== Leksikon ==
Banyak dari kata-kata bahasa Wedda secara langsung dipinjam dari bahasa Sinhala atau bahasa Tamil melalui bahasa Sinhala sambil mempertahankan kata-kata yang tidak dapat diturunkan dari bahasa Sinhala atau bahasa yang dikenalnya dari kelompok bahasa Indo-Arya. Bahasa Wedda juga menunjukkan kecenderungan untuk parafrasa dan kata-kata koin dari stok leksikal yang terbatas daripada meminjam kata-kata dari bahasa lain termasuk bahasa Sinhala. Sebagai contoh :<ref name=S96>{{Harvnb|Samarasinghe|1990|page=96}}</ref>
{| class="wikitable"
!Sinhala
Baris 239 ⟶ 241:
 
=== Istilah kuno ===
Bahasa Wedda mempertahankan dalam kata-kata leksikon istilah Sinhala yang tidak lagi digunakan setiap hari. Kata-kata kuno ini dibuktikan dari prosa Sinhala klasik dari abad ke-10 sampai abad ke-13, periode konkret kontak dekat antara bahasa Wedda asli dan Sinhala Lama yang mengarah ke pengembangan bahasa Kreol. Beberapa contohnya :
 
* ''devla'' di Vedda berarti Langit tetapi sebuah karya eksegetik Sinhala abad ke-10 yang disebut Dhampia Atuva Getapadaya, digunakan dalam arti awan.
Baris 246 ⟶ 248:
* arti koomantana memakai pakaian mirip dengan kata Sinhami konama yang ditemukan dalam karya abad ke-13 Ummagga Jatakaya atau komanam di Tamil adalah cawat, kain yang dikenakan oleh suku Wedda awal.<ref name=D923>{{Harvnb|Dharmadasa|1974|pages=92–93}}</ref>
 
Menurut penelitian pada pergantian abad ke-20 oleh antropolog Inggris Charles dan Brenda Seligman, penggunaan kata Sinhala kuno dalam Vedda mungkin muncul dari kebutuhan untuk berkomunikasi secara bebas di hadapan para penutur Sinhala tanpa dipahami. Mereka mengklaim bahwa kebutuhan ini mendorong pengembangan kode internal ke bahasa Vedda yang termasuk kata-kata Sinhala kuno (serta kata-kata salah ucapan dan diciptakan) untuk sengaja mengaburkan makna.<ref>{{Cite book|title=The Veddas|url=https://archive.org/details/veddas__00seliuoft|last=Seligman|first=C.G. and Brenda Z.|publisher=Cambridge University Press|year=1911|isbn=|location=|pages=[https://archive.org/details/veddas__00seliuoft/page/384 384]-385}}</ref>
 
== Pengaruh substrat dalam bahasa Sinhala ==
Menurut Geiger dan Gair, bahasa Sinhala memiliki fitur yang membedakannya dari bahasa Indo-Arya lainnya. Beberapa perbedaan dapat dijelaskan oleh pengaruh substrat dari stok induk dari bahasa Wedda.<ref>{{Harvnb|Gair|1998|page=4}}</ref> Bahasa Sinhala memiliki banyak kata yang hanya ditemukan dalam bahasa Sinhala atau dibagi antara bahasa Sinhala dan bahasa Wedda dan tidak dapat secara etimologis berasal dari Indo-Arya Tengah atau Tua. Contoh umum adalah Kola di Sinhala dan Vedda untuk daun, Dola dalam Sinhala untuk Babi dan persembahan di Wedda. Kata-kata umum lainnya adalah Rera untuk bebek liar dan Gala untuk batu di Toponim yang ditemukan di seluruh pulau.<ref name=v230>{{Harvnb|Van Driem|2002|page=230}}</ref> Ada juga kata-kata frekuensi tinggi yang menunjukkan bagian tubuh di Sinhala seperti Oluva untuk kepala, Kakula untuk kaki, bella untuk leher dan kalava untuk paha yang berasal dari bahasa pra-Sinhala di Sri Lanka.<ref name=I45>{{Harvnb|Indrapala|2007|page=45}}</ref> Penulis tata bahasa Sinhala tertua, Sidatsangarava, yang ditulis pada abad ke-13 telah mengakui kategori kata-kata yang eksklusif milik bahasa Sinhala awal. Ini daftar naramba (untuk melihat) dan kolamba (ford atau pelabuhan) sebagai milik sumber pribumi. Kolamba adalah sumber dari nama ibukotaibu kota komersial [[Kolombo]].<ref>{{Harvnb|Indrapala|2007|page=70}}</ref><ref>{{Harvnb|Gair|1998|page=5}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 268 ⟶ 270:
| publisher = International Labour Office| year = 1953 | location = Geneva | lccn =l54000004 |ref=harv}}
:{{cite journal|ref=harv|last=Dharmadasa|first=K.N.O|date=February 1974|title=The Creolization of an Aboriginal language:The case of Vedda in Sri Lanka (Ceylon)|journal=Anthropological Linguistics|publisher=[[Indiana University]]|volume=16|issue=2|pages=79–106}}
:{{cite book|ref=harv|last=Samarasinghe|first=S. W. R. de A|title= The Vanishing aborigines : Sri Lanka's Veddas in transition|url=https://archive.org/details/vanishingaborigi00unse|publisher=International Centre for Ethnic Studies in association with NORAD and Vikas Pub. House|year=1990|isbn=978-0-7069-5298-8}}
:{{cite book|ref=harv | last = Gair | first = James | title = Studies in South Asian Linguistics|url=https://archive.org/details/studiesinsouthas0000gair | publisher = Oxford University Press |year=1998 | location = [[New York City|New York]] | isbn = 0-19-509521-9}}
:{{cite book|ref=harv|last=Van Driem |first=George|title=Languages of the Himalayas: An Ethnolinguistic Handbook of the Greater Himalayan Region |publisher=Brill Academic Publishers |date=Jan 15, 2002|isbn=90-04-10390-2 }}
:{{cite journal|ref=harv|last=Blundell|first=David|year=2006|title=Revisiting cultural heritage in Sri Lanka: The Vedda (Vanniyaletto)|journal=Bulletin of the Indo-Pacific Prehistory Association|publisher=[[Australian National University]]|volume=26|issue=|pages=163–167|doi=10.7152/bippa.v26i0.12006}}