Studi kelayakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pembuatan laman baru, diterjemahkan secara manual dari artikel berjudul sama di en.wp
 
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Studi kelayakan''' atau '''telaah keterlaksanaan''' ({{lang-en|feasibility study}}) adalah sebuah penilaian mengenai kelayakan dari suatu proyek yang akan dikerjakan. Studi kelayakan bertujuan untuk mengetahui secara obyektif dan rasional, keunggulan dan kelemahan dari hal yang sudah ada dan proyek yang akan dikerjakan, serta dampaknya terhadap [[lingkungan hidup]], [[sumber daya]] yang diperlukan, dan pada akhirnya prospek dari proyek tersebut.<ref name="Justis">Justis, R. T. & Kreigsmann, B. (1979). The feasibility study as a tool for venture analysis. ''Business Journal of Small Business Management'' 17 (1) 35-42.</ref><ref>Georgakellos, D. A. & Marcis, A. M. (2009). Application of the semantic learning approach in the feasibility studies preparation training process. ''Information Systems Management'' 26 (3) 231-240.</ref> Secara sederhana, dua kriteria untuk menilai kelayakan adalah [[biaya]] yang diperlukan dan [[nilai (ekonomi)|nilai]] yang didapat.<ref>Young, G. I. M. (1970). Feasibility studies. ''Appraisal Journal'' 38 (3) 376-383.</ref>
 
Studi kelayakan yang dirancang dengan baik seharusnya menyertakan latar belakang sejarah dari proyek, deskripsi mengenai [[Produk (bisnis)|produk]] atau [[jasa]], laporan keuangan, rincian [[operasi bisnis|operasi]] dan [[manajemen]], kebijakan dan [[riset pemasaran]], data keuangan, persyaratan hukum, dan kewajiban pajak.<ref name="Justis"/> Secara umum, studi kelayakan dilakukan sebelum pengembangan teknis dan implementasi [[proyek]]. Studi kelayakan mengevaluasi potensi keberhasilan proyek, sehingga obyektivitas menjadi faktor penting bagi para investor potensial dan lembaga pemberi pinjaman untuk menentukan kredibilitas dari studi kelayakan tersebut.{{citation needed|date=Januari 2013}}<ref>Feasibility studies as a tool for successful co-operative business enterprises {{Cite web|title = (A case study of the importance of Feasibility students to co-operative investment)|url = https://www.grossarchive.com/project/1796/FEASIBILITY-STUDIES-AS-A-TOOL-FOR-SUCCESSFUL-COPERATIVE-BUSINESS-INTERPRISES--A-CASE-STUDY-OF-THE-IMPORTANCE-OF-FEASIBILITY-STUDENTS-TO-CO-OPERATIVE-INVESTMENT-.html|website =grossarchive.com|access-date = 2015-11-09}}</ref>
 
==Definisi formal==
Studi kelayakan proyek adalah sebuah laporan komprehensif yang mencakup lima bingkai analisis terhadap suatu proyek. Studi kelayakan juga mempertimbangkan empat P, resikorisiko, dan titik rapuh, serta batasan (waktu, biaya, dan kualitas). Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu proyek seharusnya dikerjakan, dirancang ulang, atau dibatalkan.<ref>Mesly, Olivier. (2017). ''Project feasibility – Tools for uncovering points of vulnerability.'' New York, NY: Taylor and Francis, CRC Press. 546 pages. ISBN 9 781498 757911. See page 130.</ref> Lima bingkai analisis terhadap suatu proyek adalah bingkai definisi, bingkai resikorisiko kontekstual, bingkai potensi, bingkai parametrik, serta bingkai strategi utama dan darurat. Salah satu bidang studi kelayakan adalah studi kelayakan agribisnis. Studi kelayakan agribisnis merupakan dasar untuk menilai apakah kegiatan investasi atau suatu usaha agribisnis layak untuk dijalankan. Saat ini studi kelayakan agribisnis sudah menjadi tolak ukur yang sangat berguna sebagai dasar penilaian keberhasilan suatu rencana usaha agribisnis terutama oleh pihak investor dan lembaga keuangan sebelum memberi bantuan dana atau modal.<ref>{{Cite book|last=Nurmalina|first=Rita|date=2016|url=http://repository.ut.ac.id/4446/1/LUHT4312-M1.pdf|title=Studi Kelayakan Agribisnis (Edisi 2)|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9789790116955|pages=1.4 - 1.5|url-status=live}}</ref>
 
Secara tradisional, empat P adalah rencana (''plan''), proses (''process''), orang (''people''), dan kekuatan (''power''). Sementara resikorisiko dianggap sebagai faktor eksternal dalam suatu proyek (contohnya kondisi cuaca). Empat P dibagi menjadi delapan kategori, yakni rencana keuangan, rencana organisasi, lingkungan, teknologi, pemasaran, sosial budaya, hukum, dan politik. Titik rapuh berbeda dengan resikorisiko, karena merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan atau dieliminasi.
 
Sedangkan batasan adalah batasan waktu, batasan biaya, dan batasan kualitas yang dapat ditentukan dan diukur secara obyektif selama proyek berlangsung. Tergantung pada proyeknya, sebagian dari studi dapat tidak dilakukan, contohnya pada proyek kecil, mungkin saja tidak memerlukan penilaian dampak lingkungan.
Baris 99:
 
== Bacaan lebih lanjut ==
*Matson, James. [http://plantsforhumanhealth.ncsu.edu/extension/marketready/cost-share/pdfs/Cooperative-Feasibility-Study-Guide.pdf "Cooperative Feasibility Study Guide"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120324000748/http://plantsforhumanhealth.ncsu.edu/extension/marketready/cost-share/pdfs/Cooperative-Feasibility-Study-Guide.pdf |date=2012-03-24 }}, ''[[United States Department of Agriculture]]'', [[Rural Business-Cooperative Service]]. October 2000.
*https://pilotandfeasibilitystudies.qmul.ac.uk/
 
Baris 110:
* [http://www.unido.org/ United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)]
* [https://web.archive.org/web/20080916131105/http://www.rurdev.usda.gov/rbs/pub/sr58.pdf Matson]
* [http://bestentrepreneur.murdoch.edu.au/Business_Feasibility_Study_Outline.pdf Allan Thompson 2003] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110812092006/http://bestentrepreneur.murdoch.edu.au/Business_Feasibility_Study_Outline.pdf |date=2011-08-12 }}
 
{{Authority control}}
 
[[CategoryKategori:Metode evaluasi]]
[[CategoryKategori:Manajemen proyek]]