Wanita simpanan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
pelakor Tag: kemungkinan vandalisme artikel selebritas |
||
(40 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Image:François Boucher 019.jpg|thumb|270px|[[Marquise de Pompadour]], wanita simpanan Raja [[Louis XV dari Perancis]]. Sekitar tahun [[1750]]]]▼
{{Globalize|1=article|2=Inggris|3=Prancis}}
'''Wanita''' atau '''perempuan simpanan''' adalah pasangan seks wanita jangka panjang milik seorang lelaki dan mitra yang tidak dinikahi dengan lelaki tersebut. Hubungan biasanya stabil dan sekurang-kurangnya semi-permanen; namun, pasangan ini tidak hidup bersama secara terang-terangan. Hubungan ini juga biasanya tidak senantiasa rahasia. Terdapat banyak lelaki pada masa lalu yang memiliki wanita simpanan bersama isteri mereka.▼
{{Hubungan dekat}}
▲'''Wanita
Dalam sejarah, istilah ini digunakan bagi wanita yang disimpan dengan gaya hidup mewah oleh lelaki kaya agar wanita ini senantiasa bersedia melayani kebutuhan seksualnya. Wanita demikian dapat berganti peranan dari perempuan simpanan dan [[pelacur]] tergantung pada keadaan diri dan sekelilingnya. Namun,
Secara ''sejaran'', lelaki "menyimpan" wanita simpanan. Sebagaimana yang dibayangkan oleh istilah itu, ia bertanggung jawab bagi [[utang]]nya dan memberi [[uang]] sebagaimana dia berikan kepada isterinya. Pada zaman ini dan kebebasan hak, kemungkinan wanita simpanan tersebut turut bekerja, dan jika ada, kurang bergantung sepenuhnya secara keuangan kepada lelaki tersebut. Adalah menjadi perkara biasa bagi lelaki mempunyai anak bersama wanita simpanannya.
Baris 8 ⟶ 10:
Perempuan simpanan tidak dianggap pelacur (menurut undang-undang). Pelacur mendapatkan uang dengan layanan seks, tetapi perbedaan mendasar adalah perempuan simpanan menyimpan dirinya khusus bagi satu lelaki, sama seperti seorang isteri. Terdapat juga kemungkinan adanya hubungan sosial dan emosi antara lelaki dan perempuan, sementara pelacur hanyalah khusus secara seksual.
==
▲[[
[[
Perempuan simpanan yang paling dikenal dan banyak diteliti adalah perempuan simpanan raja-raja Eropa semasa [[Renaisans]], sebagai contoh [[Nell Gwynne]] dan [[Madame de Pompadour]]. Namun, menyimpan perempuan simpanan di [[Eropa]] tidak terbatas kepada keluaga raja dan bangsawan tetapi menurun ke segala lapisan masyarakat. Siapapun yang mampu memiliki wanita simpanan akan menyimpan satu, tanpa memandang kedudukannya dalam masyarakat Eropa. Pedagang yang kaya atau bangsawan muda mungkin memiliki perempuan simpanan. Juga sebagian [[Paus (Katolik Roma)|paus]] dan [[pendeta]] yang lain menyimpan perempuan simpanan, untuk memenuhi [[sumpah]] [[selibat]] yang diwajibkan oleh [[Gereja Katolik Roma]]. Menjadi perempuan simpanan merupakan
Di istana kerajaan Eropa, terutama di [[Versailles]] dan [[Whitehall]] pada [[abad ke-17]] dan [[abad ke-18|18]], wanita simpanan sering kali memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar. Perempuan simpanan [[Louis XV dari
Seseorang yang amat kaya menjaga wanita simpanannya sepanjang hidupnya (seperti [[George II dari Inggris]] denga "[[Henrietta Howard, Countess of Suffolk|Ny. Howard]]"), malahan setelah tak memiliki hubungan romantis apapun, meskipun hal itu tak berlaku bagi beberapa orang wanita. Pada tahun [[1736]], ketika George II baru naik tahta, [[Henry Fielding]] (di ''[[Pasquin]]'')
==
Di [[dunia Barat]], selama [[abad ke-19]], ketika [[moral]] menjadi lebih [[puritan]], penjagaan wanita simpanan menjadi lebih berhati-hati, tetapi sebaliknya mengeratnya moralitas juga membentuk hasrat besar untuk seorang pria memiliki wanita simpanan. Ketika seorang pria kelas atas menikahi wanita berderajat setara, amat mungkin bahwa sang isteri dibawa secara ketat untuk percaya bahwa [[hubungan seksual]] hanyalah untuk pro-kreasi ketimbang rekreasi. Hal itu membuat beberapa pria lari ke wanita simpanan jika menginginkan mitra wanita yang kurang pemalu.
== Perubahan peran ==
Secara kebetulan amat mungkin bahwa wanita simpanan berada dalam kedudukan tinggi bagi pasangannya dalam hal keuangan dan sosial. [[Katarina yang Agung]] dikenal memiliki beberapa lelaki simpanan semasa pemerintahannya; namun, seperti banyak wanita berkuasa di zamannya, meskipun menjanda dan bebas menikah, ia tak memilih berbagi kekuasaan dengan seorang suami, dan lebih memilih mempertahankan kekuasaan absolut sendirian.
Dalam sastra, ''[[Lady Chatterley's Lover]]'' karya [[D.H. Lawrence]] menampilkan keadaan di mana seorang wanita menjadi wanita simpanan pengawas binatang buruan suaminya. Hingga kini, seorang wanita yang mengambil pasangan lelaki yang lebih rendah status sosialnya dianggap lebih mengejutkan dibandingkan sebaliknya.
Baris 28 ⟶ 30:
Pada [[abad ke-20]], banyak wanita telah mendapat pendidikan tinggi dan mampu menanggung diri mereka sendiri, tidak banyak wanita mendapat kepuasan dalam kedudukan menjadi wanita simpanan dan mereka lebih cenderung menjalin hubungan dengan lelaki yang belum menikah. Oleh karena perceraian menjadi lebih mudah diterima masyarakat, lebih mudah bagi lelaki untuk menceraikan isteri mereka dan menikah dengan wanita yang telah menjadi kekasih mereka yang pada masa sebelumnya menjadi perempuan simpanan mereka. Namun, kebiasaan menyimpan perempuan simpanan masih ada di kalangan lelaki yang menikah, terutama yang kaya. Di Eropa, sebagai contoh, sebagian besar kebudayaan kebudayaan terus menerima dan membiarkan perbuatan menyimpan perempuan simpanan.
== Wanita simpanan dalam sastra ==
2 karya [[John Cleland]], ''[[Fanny Hill]]'' dan [[Daniel Defoe]] dalam ''[[Moll Flanders]]'' termasuk dalam pelbagai novel mengenai masalah wanita, perbedaan antara "wanita simpanan" dan pelacur amat penting. Mereka yang mengamalkan hal itu merujuk kepada amalan Timur Dekat kuno yang mengamalkan wanita simpanan dan sering memetik dari [[Perjanjian Lama]] untuk membuktikan bahwa wanita simpanan adalah
[[John Dryden]], dalam ''[[Annus Mirabilis]],'' telah mencoba mengesankan bahwa raja menyimpan perempuan simpanan; dan anak di luar nikah adalah hasil dari sifat murah hati dan semangat raja tersebut. Dalam bentuk yang lebih serius, tema sebagai "disimpan" tidak pernah jauh-jauh dalam novel mengenai wanita sebagai korban pada abad ke-18 di [[Inggris]], begitu juga dalam novel [[Eliza Haywood]] atau [[Samuel Richardson]] (yang pahlawatinya dalam ''novel Pamela'' dan ''Clarissa'' diletakkan dalam kedudukan diancam dengan penghinaan seksual dan dianggap semata-mata benda simpanan).
Dengan kemunculan Romantisisme pada awal [[abad ke-19]], isu perempuan simpanan menimbulkan masalah, dalam erti hubungan seksual tanpa pernikahan
==
{{reflist}}
== Lihat juga ==
* [[Pelakor]]
[[Kategori:Seksualitas]]
[[Kategori:Pasangan]]
▲[[ms:Perempuan simpanan]]
|