Ngga Pulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{sedang ditulis}}'
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Puncak di Gunung Carstensz, Indonesia}}
{{sedang ditulis}}
{{Infobox mountain
| name = Ngga Pulu
| photo =
| photo_caption =
| elevation_m = 4862
| elevation_ref =
| prominence_m = 100
| prominence_ref = <ref name="peakbagger">[http://www.peakbagger.com/peak.aspx?pid=24496 "Ngga Pulu, Indonesia"] Peakbagger.com. Peakbagger currently gives a prominence of less than 100 m for this peak. Retrieved 2012-07-09.</ref>
| map = Indonesia Papua Tengah
| coordinates = {{coord|4|3|59|S|137|11|16|E|type:mountain_scale:100000|format=dms|display=inline,title}}
| label_position = bottom
| location = [[Provinsi Papua Tengah]], [[Indonesia]]
| range = [[Barisan Sudirman]]
| first_ascent = 5 Desember 1936 oleh [[Anton Colijn]], [[Jean Jacques Dozy]], dan Frits Wissel
| easiest_route = Pendakian batu/salju/es
}}
'''Ngga Pulu''' adalah sebuah puncak di sisi utara dari [[Gunung Carstensz]] di bagian barat dari [[Pulau Papua]] dengan ketinggian {{convert|4862|m}}. Pengukuran trigonometri menunjukkan bahwa Ngga Pulu dulu adalah puncak tertinggi di Pulau Papua dan juga merupakan puncak tertinggi di [[Benua Australia|Benua Australia-Papua]]. Ketinggian Ngga Pulu pada tahun 1936 adalah sekitar {{cvt|4907|m}}, sehingga Ngga Pulu merupakan puncak tertinggi di antara [[Himalaya]] dan [[Andes]]. Namun, akibat [[Penyusutan gletser sejak 1850|penyusutan gletser]], Ngga Pulu kehilangan ketinggiannya pada abad ke-20, sehingga akhirnya kalah tinggi dengan [[Puncak Jaya]].
 
==Nama==
Ngga Pulu adalah satu-satunya puncak di Gunung Carstensz yang masih memakai nama lokal. [[Puncak Sumantri]] dulu disebut sebagai puncak barat daya dari Ngga Pulu, sementara Puncak Ngga Pulu yang ada saat ini dulu disebut sebagai puncak tenggara. [[Heinrich Harrer]] menyebut puncak barat daya sebagai Ngapalu di [http://7summits.com/pix/carstensz/pix/hhcarmapnorm7s.gif petanya yang digambar pada tahun 1962], sementara puncak tenggara ia sebut sebagai ''Puncak Minggu''. Setelah Indonesia menguasai Pulau Papua bagian barat, pada tahun 1973, nama puncak barat daya diubah menjadi Puncak Sumantri untuk menghormati mantan Menteri Pertambangan, [[Soemantri Brodjonegoro]], yang belum lama meninggal.
 
Pada tahun 2002, [[Pelni]] mulai mengoperasikan Kapal Motor (KM) baru yang diberi nama "KM Nggapulu". Selain mengangkut penumpang, kapal dengan panjang 146,5 meter dan lebar 23,4 meter tersebut juga dapat mengangkut [[peti kemas]].<ref name="pelni">{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/32566/papua-masih-membutuhkan-angkutan-laut|title=Papua Masih Membutuhkan Angkutan Laut|publisher=Liputan 6|first=|last=|date=16 April 2002|language=id|access-date=8 November 2023}}</ref>
 
==Sejarah pendakian==
[[Anton Colijn]], [[Jean Jacques Dozy]], dan [[Frits Wissel]] berhasil mencapai Puncak Ngga Pulu pada tanggal 5 Desember 1936 selama [[Ekspedisi Carstensz]] di Northwall Firn. Pendaki berikutnya adalah [[Heinrich Harrer]] dkk pada tahun 1962 dan rombongan ekspedisi Jepang-Indonesia pada tahun 1964.[https://web.archive.org/web/20181126152211/http://papuaweb.org/dlib/bk/hope1976/01.pdf]. Pada bulan September 1972, Dick Isherwood menjadi yang pertama untuk mendaki sendiri sisi utara dari Ngga Pulu setinggi {{cvt|600|m|||}}.<ref>R.J. Isherwood, [http://www.alpinejournal.org.uk/Contents/Contents_1973_files/AJ%201973%20188-194%20Isherwood%20Dugundugoo.pdf The Dugundugoo], [[The Alpine Journal]] 1973, pp 188–194.</ref>
 
== Penurunan ketinggian dan es ==
[[Ekspedisi Carstensz]] pada tahun 1936 menghasilkan pengukuran setinggi {{cvt|5030|m}} untuk Ngga Pulu. Sebuah survei topografi Australia pada tahun 1973 menyatakan bahwa perkiraan barometrik pada tahun 1936 terlalu tinggi antara {{cvt|117|and|125|m}}, sehingga mengindikasikan bahwa tinggi dari Ngga Pulu pada tahun 1936 sebenarnya adalah {{cvt|4907|±|10|m}}.<ref>Edward G. Anderson, [http://www.papuaweb.org/dlib/bk/hope1976/02.pdf Topographic Survey and Cartography] in ''The Equatorial Glaciers of New Guinea'', A.A. Balkema, Rotterdam, 1976</ref>
Semua lembah di dalam kawasan Carstensz awalnya diselimuti oleh es, sehingga [[Piramida Carstensz]] saat itu hanya merupakan sub-puncak dari Ngga Pulu, dengan perbedaan ketinggian sekitar {{cvt|200|m}}. Ekspedisi ilmiah Australia pada tahun 1971–73 mengukur Ngga Pulu pada {{cvt|4862|m}}, dan penyusutan es di lembah menghasilkan perbedaan ketinggian sekitar {{cvt|300|m}}. Pada tahun 2000, semua gletser Pulau Papua di luar kawasan Carstensz telah hilang. Di dalam kawasan Carstensz, sebuah bekas sub-puncak, yang kini menjadi [[Puncak Sumantri]], menjadi beberapa meter lebih tinggi daripada Ngga Pulu yang masih diselimuti oleh es. Sehingga, Ngga Pulu kini hanya berbeda ketinggian sekitar {{cvt|100|m}} sebagai sub-puncak dari Sumatri setinggi {{convert|4870|m|adj=on}}, yang memiliki perbedaan ketinggian sekitar {{cvt|350|m}}. Penyusutan gletser telah menyebabkan perubahan ketinggian yang signifikan di dalam kawasan Carstensz. Puncak-puncak lain di Pulau Papua kemungkinan juga mengalami hal serupa, seperti [[Puncak Mandala]], [[Puncak Carstensz Timur]], dan [[Ngga Pilimsit]]. Ilmuwan yang memantau penyusutan gletser memperkirakan bahwa sekitar tahun 2020–2030, semua gletser di Pulau Papua akan hilang.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Sumber ==
* [http://www.peakbagger.com/peak.aspx?pid=24496 "Ngga Pulu, Indonesia" on Peakbagger]
 
[[Kategori:Gunung di Papua]]