Udyogaparwa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k robot Adding: jv |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan [[Karna]], dan Kresna membujuk Karna agar berpihak kepada Pandawa, mengingat [[Kunti]] adalah ibunya dan Pandawa adalah saudaranya. Tetapi Karna terikat dengan budi baik ayah angkatnya dan [[Duryudana]], yang mengangkatnya menjadi raja, dan utang budi itu jauh lebih mengikat daripada hubungan darah yang kurang terpelihara. ''Udyogaparwa'' sarat dengan nasihat keutamaan. Misalnya ada empat tahap menghadapi musuh; yang pertama adalah ''sama'', mencari kesepakatan damai; yang kedua adalah ''bheda'', artinya setuju berbeda, dan dalam posisi status-quo; yang ketika adalah ''dana'', memberikan silih yang dapat mengerem kemarahan; yang keempat adalah ''denda'', menghukum. Setelah ketiga langkah pertama gagal diusahakan, maka tidak ada jalan lain, kedua belah pihak siap perang untuk menghukum. Mereka menggerakkan pasukan ke medan perang, [[Kurusetra]].
Bagian akhir dari ''Udyogaparwa'' berisi dialog antara [[Dretarastra|Drestarasta]] dan Kumara Sanatasugata yang berisi ajaran tentang keabadian dan brahmacarya. Dialog ini terdiri dari 5 bab (''adhyāya'' 41–46) dan dikenal sebagai [[Sanatsujatiya]].
{{Mahabharata}}
{{mahabharata-stub}}
[[Kategori:Kitab Mahabharata]]
|