Soedarsono (politikus): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rachmat04 memindahkan halaman Soedarsono, Bupati Jombang ke Soedarsono (bupati Jombang) |
k →clean up: perbaikan kategori Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
|imagesize = 150px
|caption =
|office =
|order = 7
|term_start = [[1958]]
Baris 15:
|successor = [[Hassan Wirjokoesoemo]]
|birth_date = {{Birth date|1921|9|24}}
|birth_place =
|death_date = {{Death date and age|1997|5|6|1921|9|24}}
|death_place =
|restingplace = TPU Pulo Sampurno, [[Jombang]]
|nationality =
|party = [[Golongan Karya]]
|spouse = My. Roro Oentari
|relations =
|children = 1. Endang Sri Undarti{{br}}2. Edi Raharjo{{br}}3. Endang Sri{{br}}4. Ernawati{{br}}5. Endang Sri Ruliati.
|alma_mater = HIS Magetan, [[SMP Negeri 3 Malang|MULO Malang]]
|occupation =
Baris 36:
}}
'''R. Soedarsono''' ([[EYD]]
== Kehidupan awal ==
Soedarsono lahir di [[Karangrejo, Magetan|Karangrejo]], 24 September 1921, tepatnya di [[Sambirembe, Karangrejo, Magetan|Desa Sambirembe
Meski anak dari keluarga berpangkat, masa kecil Soedarsono tidak jauh beda dengan anak desa pada umumnya. Berkecipak dengan lumpur di [[sawah]], bermain petak umpet, hingga mandi di sungai. Tidak jarang, Soedarsono kecil juga ikut menggembalakan kerbau di sawah sembari bermain jerami. Kakeknya bernama K.H. M. Tauhid, seorang ulama desa setempat. Dari kakeknya itulah ia mempelajari banyak ilmu agama, mulai dari salat hingga mengaji. Berdasarkan keterangan dari keluarganya, jika ditarik garis ke atas, K.H. M. Tauhid masih ada keturunan dari seorang pejuang yang juga sahabat dari [[Pangeran Diponegoro]], yakni [[Sentot Prawirodirdjo|Sentot Alibasyah Prawirodirjo]].
== Riwayat pendidikan ==
Pada [[Hindia
== Karier sebagai pendidik dan kaum terpelajar ==
Tepat tahun 1941, Soedarsono tamat dari ''Kweekschool''. Selanjutnya, ia mengabdikan diri sebagai guru di [[SR]] (Sekolah Rakyat) VI [[Caruban, Madiun|Caruban]], [[Kabupaten Madiun|Madiun]]. Ia memulai
== Karier militer ==
Baris 61:
Usai [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB) pada Desember 1949, sebagai Kepala Japen ia mendapat tugas menghadiri konferensi [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Dinas Kementerian Penerangan RI]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Konferensi itu dihadiri oleh Kepala Japen [[Provinsi]]/[[Kabupaten]] dan Kepala studio radio ([[RRI]]) se-[[Jawa]]. Dalam forum itu, [[Soepomo|Prof. DR Soepomo]], salah satu delegasi RI dalam KMB, memberikan penjelasan hasil konferensi yang baru saja digelar di [[Den Haag]], [[Belanda]] tersebut. Harapannya, hasil perundingan itu disosialisasikan di masing-masing daerah.
== Menjadi Bupati ==
Meski sejak kecil tidak pernah punya cita-cita menjadi seorang bupati,
Saat menjabat sebagai bupati, karakter sederhana, disiplin, dan tegas, merupakan sesuatu yang lekat dengannya. Bukan hanya itu, untuk menambah wawasan, bupati ke tujuh ini selalu rajin membaca buku serta surat kabar. Buku koleksinya yang hingga kini masih terawat misalnya, karya besar mantan Presiden [[Soekarno]] yang berjudul Di Bawah Bendera Revolusi (DBR). Kebiasaan yang lain yang tidak pernah lepas dari Soedarsono adalan sarapan berita. Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor kabupaten, ia selalu menyempatkan diri membaca koran. Jika ada sesuatu yang dianggap penting, maka ia akan mengambil gunting. Berita tersebut dipotong kemudian dikliping. Menjaga kesehatan, berolahraga, hidup bersih, juga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dalam diri bapak empat anak ini. Maka tidak heran, saat pagi buta ia sudah bersih-bersih rumah. Selanjutnya, ia mengeluarkan sepeda kumbang miliknya. Dengan sepeda itulah ia berkeliling kota. Selain berolahraga, hal tersebut dilakukan untuk memantau perkembangan masyarakat. Kegiatan berolahraga itu semakin padat jika memasuki hari Kamis dan Minggu. Wajar saja, bupati ke tujuh ini menyenangi olahraga [[tenis]]. Bupati Soedarsono meyakini, selain untuk menjaga kesehatan, hal-hal yang bersifat informal semisal olahraga, merupakan salah satu media untuk membangun komunikasi dengan jajaran di bawahnya. Dengan tenis itu pula hubungan emosi antara atasan dan bawahan bisa lebih terjaga. Jabatan Soedarsono berakhir pada 5 Januari 1962.
Baris 71:
Usai pensiun, pemikiran Soedarsono masih banyak dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Sekretaris DPD II [[Golkar]] [[Kabupaten Mojokerto]]. [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|Pemilu]] pertama [[Orde Baru]] pun digelar pada tahun itu. Walhasil, Soedarsono terpilih menjadi wakil rakyat dan masuk dalam FKP (Fraksi Karya Pembangunan). Jabatan itu sesuai dengan SK (Surat Keputusan) Gubernur Jawa Timur, [[Soenandar Prijosoedarmo]], tertanggal [[4 Juli]] [[1977]]. Dalam surat dengan Nomor: PM 012.4/40/1977/SK itu dijelaskan bahwasannya Soedarsono ditetapkan menjadi anggota [[DPRD]] Kabupaten Mojokerto bersama 39 anggota dewan lainnya.
Meski bertugas di Mojokerto,
== Keluarga ==
[[Berkas:RmhSOEDARSONO7thJOMBANG.JPG|
Pada masa ia menjadi bekerja di Jawatan Penerangan [[Tulungagung]], ia mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi anak salah seorang pejabat di [[Tulungagung]] bernama Roro Oentari. Pada saat Soedarsono dipindahtugaskan dari Tulungagung ke Jombang, ia bersama istrinya tinggal sebuah rumah kontrakan di Jalan Setya Budi. Di rumah itu pula mereka membesarkan ke empat anaknya. Kemudian pindah ke rumah pribadi di Jalan [[WR Supratman]].
Pernikahan ini dikaruniai 4 anak yakni
# Endang Sri Undarti
# Edi Raharjo
Baris 97:
{{Bupati Jombang}}
[[Kategori:Tokoh dari Magetan]]▼
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jombang]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Karangrejo]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Bupati Jombang]]
|