Takeran, Magetan: Perbedaan antara revisi

{{kecamatan
|nama=Takeran

|luas=-25,46 km²²

|penduduk=-39.124 jiwa (BPS 2016)

|kelurahan=1112

|nama camat=-Boimin, S.Sos, M.Si

|kepadatan=-1.537 jiwa/km²²

'''Takeran''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Magetan]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini duluberjarak dikenalsekitar sebagai17 salahKilometer satudari pusat[[ibu pengembangankota Islamkabupaten]] diMagetan wilayahke itu.arah Haltimur inimelalui ditandai[[Kawedanan, denganMagetan|Kawedanan]]. kehadiranPusat pesantrenpemerintahannya yangberada dikenaldi dengankelurahan Pesantren Sabilil Muttaqien[[Takeran, (PSM)Takeran, yangMagetan|Kelurahan didirikan oleh Kiai Imam Mursyid Muttaqien pada era 1948-anTakeran]]. KiaiKecamatan ImamTakeran Muttaqienmerupakan inikecamatan menjadipaling korban keganasan gerakan Partai Komunis Indonesia yang kala itu punya basis massa kuattimur di wilayah Kabupaten Madiun dankabupaten Magetan.

Pesantren itu kemudian diteruskan oleh santri-santrinya. Salah satu santrinya yang terkenal adalah K.H. Muchtar Syaiin yang mengembangkan pesantren ini sehingga memiliki sekolah modern seperti madrasah tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas Panca Bhakti, sekolah luar biasa, sekolah menengah khusus. Salah seorang santri di pesantren PSM Takeran ini kemudian melahirkan tokoh pers nasional yakni Dahlan Iskan, bos Jawa Pos Group. Dahlan adalah penduduk kelahiran kelurahan Takeran{{fact}}.