Toboali, Bangka Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →Pariwisata: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati3
|nama =Toboali
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Bangka Selatan
|provinsi =Kepulauan Bangka Belitung
|
|caption = Jalan Jenderal Sudirman, Toboali
|coordinates ={{coord|-3.010553|106.453706|source:wikidata|display=title, inline}}
|pushpin_map =Indonesia Bangka Belitung#Indonesia Sumatra#
|luas =796,12
|penduduk =77987
|penduduktahun=[[2021]]
|pendudukref =<ref name="DUKCAPIL"/>
|kelurahan =3 [[kelurahan]]<br> 8 [[desa]]
|nama camat =
|kepadatan =98
|kode pos = [[Daftar kode pos di Indonesia|33783]]
}}
'''Toboali''' adalah
== Sejarah ==
Hari Jadi Kota Toboali di tetapkan pada 25 Oktober 1708
Asal kata Toboali menurut beberapa versi adalah;
# Pada tempat tersebut terdapat kebun tebu milik Ali dan orang menyebut daerah itu '''Tebu Ali'''.
Baris 29 ⟶ 32:
== Geografi ==
[[File:Pantai Kelisut di Toboali.jpg|thumb|left|Pantai Kelisut]]
Kecamatan Toboali beriklim tropis tipe A, dengan tekanan udara rata-rata berkisar 1.009,4 mb pada tahun 2010. Suhu udara rata-rata yang terjadi di Kecamatan Toboali tahun 2010 cukup sejuk yaitu 26,95 dengan kelembaban sebesar 82,8 % dan curah hujan rata-rata sebesar 287,0 mm/bulan yang terjadi selama 260 hari.[http://bangkaselatankab.bps.go.id/][http://bangkaselatankab.go.id/kbasel]
Baris 45 ⟶ 49:
=== Agama ===
Sementara itu, agama yang dianut juga beragam. Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun [[2021]], adapun persentasi penduduk kecamatan Toboali menurut agama yang dianut ialah [[Islam
== Pendidikan ==
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai-mana disebut dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Upaya pemenuhan tujuan tersebut dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah nusantara baik negri atau swasta.
Untuk Kecamatan Toboali tahun
Sebagai pendukung sarana dan prasarana yang telah dibangun harus diimbangi pula dengan keberadaan guru yang relatif banyak. Hingga tahun 2010 jumlah guru yang berada di Kecamatan Toboali seluruhnya ada 618 orang baik untuk sekolah negeri ataupun swasta dengan rincian mengajar di SD sebanyak 419 orang, di SMP sebanyak 155 orang, dan di SMU sebanyak 95 orang.[http://bangkaselatankab.go.id/kbasel]
Baris 59 ⟶ 63:
Jumlah tenaga medis di Kecamatan Toboali tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun 2009. Dimana pada tahun 2010 jumlah dokter yang ada sebanyak 12 orang, 100 orang sebagai paramedis, dan 18 orang sebagai bidan desa.[http://bangkaselatankab.go.id/kbasel]
Dari sepuluh penyakit terbanyak yang menjadi gangguan kesehatan penduduk di Kecamatan Toboali, penyakit infeksi akut Malaria paling banyak diderita oleh masyarakat. Selain paling banyak, perkembangan penyakit ini pesat, bisa dilihat tahun 2009 penderita penyakit ini sebanyak 2535 orang kemudian meningkat tajam pada tahun 2010 menjadi 3061 orang. Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah agar tercipta SDM yang sehat.<ref>{{Cite web|date=2022-11-10|title=Berobat Pakai e-KTP: Cara Basel Sehat Ala Riza-Debby|url=https://radarbabel.com/berobat-pakai-e-ktp-cara-basel-sehat-ala-riza-debby|language=id|access-date=2022-11-10}}</ref>[http://bangkaselatankab.go.id/kbasel]
== Pertanian ==
[[File:Tugu Nanas Toboali.jpg|thumb|right|150px|Tugu Nanas]]
Sektor Pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian Kecamatan Toboali, karena merupakan kontributor terbesar ke dua terhadap PDRB Kecamatan Toboali. Dilihat dari subsektor pendukungnya, kontribusi subsektor tanaman
Lada dan karet merupakan komoditas unggulan pada subsektor perkebunan di Kecamatan Toboali. Selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2010 produksi lada dan karet selalu meningkat. Tahun 2008 produksi lada mencapai 500 ton kemudian meningkat hingga tahun 2010 mencapai 505 ton, sedangkan untuk karet tahun 2008 produksinya mencapai 651 ton kemudian terus meningkat hingga tahun 2010 mencapai 671 ton.[http://bangkaselatankab.go.id/kbasel]
Baris 83 ⟶ 87:
[[Berkas:Fort Toboali North Wall.png|jmpl|Tembok utara Benteng Toboali]]
;[[Benteng Toboali]]
Benteng Toboali merupakan peninggalan [[Belanda]].<ref>{{Cite book|last=Situmorang|first=Nurarta|date=2019|url=https://www.anri.go.id/download/naskah-sumber-arsip-citra-daerah-kabupaten-bangka-selatan-dalam-arsip-1586396255|title=Citra Kabupaten Bangka Selatan dalam Arsip|location=Jakarta Selatan|publisher=Arsip Nasional Republik Indonesia|isbn=978-602-6503-19-0|editor-last=Sunjaya|editor-first=Sapta|pages=59|url-status=live}}</ref> Pembangunan Benteng Toboali dilakukan pada tahun 1825.<ref>{{Cite journal|last=Januardi|first=Kristanto|date=2008|title=Benteng Toboali: Memaknai Arti Sebuah Reruntuhan|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/wp-content/uploads/sites/30/2014/02/hal-29-36-terbaru.pdf|journal=Relik|issue=6|pages=30}}</ref> Lokasi pembangunannya di sebuah bukit yang berada di pinggir pantai sebelah utara kelurahan Tanjung Ketapang, Toboali di Bangka Selatan.
Jarak benteng dari pusat kota Toboali hanya sekitar 10 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Jarak benteng ini sekitar 130 Km dari Kota Pangkalpinang. Dari bukit yang berketinggian sekitar 18 meter itu, dapat dilihat pemandangan Pantai Bhayangkara atau yang lebih akrab di sebut warga setempat dengan Pantai Nek Aji.
Baris 89 ⟶ 93:
Ketika memasuki area benteng, pengunjung akan disambut oleh deretan anak tangga yang landai dan sebuah artifak berbentuk rudal tua yang dipasang mengarah ke langit di sisi kanan anak tangga. Pada dinding benteng terdapat pohon-pohon yang tumbuh dengan akar-akar besarnya yang menempel, yang menjadi spot menarik bagi pengunjung untuk berfoto.
Benteng dengan ukuran luas 54X32 meter ini memang sudah tidak utuh lagi. Atap serta sebagian dinding sudah rubuh. Benteng ini dibangun dengan tinggi bervariasi antara 2 meter – 3 meter, dengan ketebalan dinding benteng bagian utama sekitar
Benteng Toboali memang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk melindungi Kota Toboali yang mempunyai posisi sangat strategis dalam penguasaan pertambangan timah oleh pemerintah kolonial Belanda sejak abad ke-16. Lokasi benteng juga dipilih karena alasan strategis, yaitu berada di atas bukit yang dapat memantau perairan di laut Jawa di sebelah selatan Bangka serta Pelabuhan Bom Pendek di Toboali.
Baris 103 ⟶ 107:
{{Kabupaten Bangka Selatan}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Toboali, Bangka Selatan| ]]
|