Musik tegalan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
{{Infobox Music genre
|name=Musik Tegalan
Baris 14 ⟶ 15:
}}
{{Musik Indonesia}}
'''Musik Tegalan''' adalah musik khas daerah [[Jawa Tengah]], yang berpusat di [[Kota Tegal]] sebagai pionir munculnya jenis musik ini. Jenis musik ini diciptakan pada akhir era 70an sebagai promosi pariwisata yang sedang digalakkan oleh pemerintah daerah setempat. Pencetusnya adalah Lanang Setiawan, [[Nurngudiono]], Dhimas Riyanto, Alm. Najeeb
== Awal Mula ==
Jenis musik yang satu ini dulunya dianggap musik bajakan oleh pendengarnya, terutama saat musik tegalan dipopulerkan oleh Alm. Najeeb
== Perkembangan ==
Musik Tegalan mulai populer pasca melejitnya mendiang Najeeb
==Kemunduran==▼
Musik Tegalan sempat mengalami kemunduran di era pertengahan 90an, dikarenakan krisis ekonomi dan mahalnya biaya sewa studio rekaman. Ironisnya, selera orang pada masa itu berpindah ke jenis musik lainnya. Misalnya rock, pop dan alternative yang mulai digandrungi kawula muda di seantero tegal. Walaupun pada masa itu sekitar tahun 1995 ada penyanyi musik tegalan yang bernama Soni Mukson, rupanya kehadiran musisi muda yang satu ini belum bisa mengangkat derajat musik tegalan yang sedang terpuruk. Lewat kedua singlenya yang berjudul ''Ana Crita Ana Kanda'' dan ''Nyong Cinta Padamu ''ciptaan Dhimas Riyanto, ternyata belum memaksimalkan perfoma musik yang satu ini ke orbit yang semestinya. Apalagi krisis moneter yang terjadi di [[Indonesia]] membuat beberapa orang seniman di tanah air harus merasakan imbasnya termasuk Musik Tegalan.▼
==Kebangkitan==▼
Akhir era 90an menjadi keadaan yang menguntungkan bagi Musik Tegalan, pasalnya seusai krisis ekonomi yang melanda Indonesia' para seniman kembali beraksi dengan berbagai macam gebrakan ampuh. Seorang dalang wayang kulit dari desa [[Bengle, Talang, Tegal]], Ki [[Enthus Susmono]] dengan berani menciptakan album bergenre [[Campursari]] dengan lirik Bahasa Tegal yang berjudul "Topeng Monyet". Bersama grup musiknya, Sanggar Satria Laras ia membuat perubahan dan gebrakan unik dalam percaturan musik tegalan. Apalagi musik tegalan yang Ki [[Enthus Susmono]] sajikan berbeda dengan musik tegalan di era sebelumnya, dia memadukan musik reggae, rock, dangdut dan jaipongan dalam satu lagu. Hal semacam itu dimanfaatkan dengan baik sehingga Industri musik tegalan kembali bangkit dan berjalan hingga kini.▼
==Kemajuan==▼
Tidak sampai disini saja, musik tegalan kerap menghadirkan lagu-lagu baru yang terkesan lebih lucu, lebih segar dan lebih merakyat. Di awal era 2000an saja ada beberapa penyanyi musik tegalan yang terbilang baru, kebanyakan mereka masih ada yang duduk di bangku sekolah atau menganggur sama sekali. Misalnya saja Amarrudin, seorang penganggur dari pedalaman [[Kabupaten Tegal]] ini berhasil sukses lewa lagu ''Poma Rong Poma'' yang ia bawakan pada tahu 2001. Selanjutnya ada lagu-lagu yang genre musiknya dipengaruhi musik disco yang sempat menjadi hits di awal era [[2000]]-an di antaranya ''Kondangan Wurung'', ''Aja Onggrongan'', ''Gadis Slawi'', ''Rika Tega Nyong Tega'' dan ''Man Droup Tukang Becak'' versi disco remix.▼
▲== Kemunduran ==
Disamping itu muncul penyanyi-penyanyi Musik tegalan generasi baru, seperti Santi Sartika dari [[Brebes]], Agus Jambrong dari [[Kota Tegal]], Mega Novia Arifiani dari [[Tembok Kidul, Adiwerna, Tegal]], Teguh Herdys dari [[Tarub, Tegal]], Fetty Kombor dari [[Dampyak, Kramat, Tegal]], Yani Asmara dari [[Slawi, Tegal]], Windo Sapatuli dari [[Slawi]] dan Mantan Bupati Tegal, H. Agus Riyanto dari [[Margasari]].▼
▲Musik Tegalan sempat mengalami kemunduran
▲== Kebangkitan ==
▲Akhir era 90an menjadi keadaan yang menguntungkan bagi Musik Tegalan, pasalnya seusai krisis ekonomi yang melanda Indonesia' para seniman kembali beraksi dengan berbagai macam gebrakan ampuh. Seorang dalang wayang kulit dari desa [[Bengle, Talang, Tegal]], Ki [[Enthus Susmono]] dengan berani menciptakan album bergenre [[Campursari]] dengan lirik Bahasa Tegal yang berjudul "Topeng Monyet". Bersama grup musiknya, Sanggar Satria Laras ia membuat perubahan dan gebrakan unik dalam percaturan musik tegalan yang waktu itu baru bangkit. Apalagi musik tegalan yang Ki [[Enthus Susmono]] sajikan berbeda dengan musik tegalan
▲== Kemajuan ==
▲Tidak sampai disini saja, musik tegalan kerap menghadirkan lagu-lagu baru yang terkesan lebih lucu, lebih segar dan lebih merakyat juga kritis. Di akhir era 90an dan awal era 2000an saja ada beberapa penyanyi musik tegalan yang terbilang baru, kebanyakan mereka masih ada yang duduk di bangku sekolah atau menganggur sama sekali. Misalnya saja Amarrudin, seorang penganggur dari pedalaman [[Kabupaten Tegal]] ini berhasil sukses lewa lagu ''Poma Rong Poma'' yang ia bawakan pada
▲Disamping itu muncul penyanyi-penyanyi Musik tegalan generasi baru, seperti
Dan musik tegalan saat ini bisa didownload di internet dan menjadi musik yang perlu dilestarikan. Terlebih lagi ada kabar menghebohkan tentang lagu ciptaan Imam Joend yang berjudul ''Man Warso''. Lagu tersebut di upload oleh seseorang yang jahil telah mencuri lagunya, anehnya lagu ini telah terdownload sebanyak 3,262 kali.
Disusul dengan lagu lainnya seperti ''Tegal Banyumas'' sebanyak 1,983 kali, kemudian ''Cinta Tiba Tangi'' sebanyak 1,225 dan ''2 Q Yem'' dengan jumlah download sebanyak 1,173 kali. Ini merupakan rekor yang belum pernah diraih dalam sejarah penyedia layanan simpan unduh.
==Lagu-lagu yang pernah muncul==▼
Pencapaian ini tentu harus mendapat apresiasi tinggi dan kebanggaan tersendiri dari masyarakat Tegal pada umumnya.
Bahkan sejak tahun 2012, setiap peringatan hari jadi Kabupaten Tegal yang diperingati setiap bulan Mei' sering diadakan "Lomba Nembang Tegalan" yang diadakan Dewan Kesenian Kabupaten Tegal.
Sayangnya, lomba semacam ini hanya ada di Kabupaten Tegal' sedangkan di Brebes, dan Kotamadya Tegal, perlombaan ini tidak begitu menarik lantaran kurang promosi dan minat orang dalam melestarikan musik tegalan.
▲== Lagu-lagu yang pernah muncul ==
Dibawah ini ada beberapa lagu yang sempat muncul di awal kehadiran musik tegalan, berikut ini adalah lagu-lagu yang diurutkan berdasarkan era kemunculannya.
{{col|2}}
=== Lagu Tegalan Klasik ===
* "
* "
* "
* "IMPLANG IMPLENG" karya Najeeb Bahresy
* "Tukang Patri" oleh Tri Widarti ( 1979 )▼
* "
* "WARTEG" karya Jaja Nehista
* "MAN SAPAR KUSIR DOKAR" karya Tri Widarti
* "Ayu-ayu Bisu" oleh Najeeb Balapulang ( 1980 )▼
* "MAN PI'AN BAKUL BAKSO" karya Tri Widarti
* "ROKHIMAH" karya Najeeb Bahresy
* "
* "
* "MENEK PUCANG" karya Najeeb Bahresy
* "RONGGENG KETEK" karya Najeeb Bahresy (Adaptasi lagu "Anak Kambing Saya")
* "NYONG CINTA PADAMU" karya Dhimas Riyanto (Dinyanyikan oleh Sony Muchson)
* "ANA CRITA ANA KANDA" karya Dhimas Riyanto (Dinyanyikan oleh Sony Muchson)
* "TAHU PLETOK" karya Najeeb Bahresy (Adaptasi Lagu "Jelita Siapa Engkau" karya Muchsin Alatas)
* "NGLINDUR" karya Najeeb Bahresy
=== Lagu Tegalan Modern ===
* "Kondangan Wurung" oleh Arief Effato & Pipit Sandra (2001)
* "Aja Onggrongan" oleh Pipit Sandra (2001)
* 'Cinta Keder" oleh Pipit Sandra (2001)
* "Ora Tak Sangka" oleh Iman Joend (2001)
* "Poma Rong Poma" oleh Amarrudin (
* "Brebes Tegal Slawi" oleh Amarrudin (
* "Ngodor Dewek" oleh Windo Sapatuli (
* "Sendehan Lawang" oleh
* "
* "Sepiring Ditinggal Lunga" oleh Najeeb Bahresy (2004)
* "Rokhimah versi India" oleh Najeeb Bahresy (2004)
* "Man Warso" oleh Imam Joend (2005)
* "Ponggol Setan" (2003)
* "Udang Di Balik Batu" (2003)
* "Entit Blirit" (2003)
* "Jare Sapa" oleh Masis Praja (2004)
* "Balik Jakartanan" oleh Ophi Faishol (2005)
* "Luruh Ilmu" oleh Ophi Faishol (2005)
* "Sing Penting Mochi" oleh Ophi Faishol (2005)
* "Purwahamba" oleh Imam Joend (2005)
* "Tragedi Jatilawang" oleh Lanang Setiawan (2007)
* "Jaman Bocah" oleh [[Bram Moersas]] (2006)
* "Nyambung Tung-tung" oleh Najeeb
* "Ngapusi" oleh Yani Asmara (2012)
* "Cinta Tiba Tangi" oleh Imam Joend/Agus Riyanto (2009)
* "Nganggur Bae" oleh Tege On/Off (2009)
* "Sate Tegal" oleh Windo Sapatuli (2002)
* "Aja Mriyang" oleh Agus Riyanto (2011)
* "Gunung Tanjung"
* "Tega" oleh Mega Novia Arifiani (2011)
* "Rika Tega Nyong Tega" oleh Erna Novita (2004)
* "Bharagas" oleh Nelson Purba (2012)
* "Wulan Bunder"
* "Duwe-duwe ora Duwe" oleh Rojikin AH (2009)
* "Pati Geni" oleh Rojikin AH (2012)
* "Udud Dulu" oleh Ki [[Enthus Susmono]] & Sanggar Satria Laras (2010)
* "Mabur Maning" oleh Imam Joend (2013)
* "Kelara-lara" oleh Imam Joend (2014)
* "Program Empat Cinta" oleh Imam Joend (2015)
* "Bapane Jatuh Cinta" oleh Fendy Thahir (2018)
* "Setan Kopet" oleh [[Jaka Nyong]] (2020)
* "Rastimah" oleh Jaka Nyong (2021)
{{end-col}}
== Perhatian Pemerintah ==
Sebagai musik asli Tegal, Pemerintah mewajibkan semua stasiun radio di seluruh penjuru Karesidenan Pekalongan memutar lagu-lagu tegalan untuk mendukung kemajuan yang sedang dialami saat ini. Meskipun musik yang satu ini masih kalah dengan musik Tarling, yang menjadi rujukan adalah kesadaran masyarakat yang mulai ada ketika mereka sudah seharusnya mencintai budaya & kesenian mereka sendiri.
== Diskografi ==
[[Kategori:Musik di Indonesia|Tegalan]]▼
* "Album Teh Poci Vol. I" (1979) oleh Najeeb Bahresy & Tri Widiarti dengan hits "Man Draup Tukang Becak"
* "Album Teh Poci Vol. II" (1980) oleh Najeeb Bahresy & Tri Widiarti dengan hits "Tahu Pletok" & "Kembang Pitutur"
* "Album Teh Poci Vol. III" (1981) oleh Najeeb Bahresy & Yusnia dengan hits "Nontong Golek", "Menek Pucang", "Rokhimah" dan "Mumet"
* "Album Cap Jempol" (1981) oleh Najeeb Bahresy & Tri Widiarti dengan hits "Ngelindur"
* "Album Batir Kerja" (1982) oleh Nuridin & Tri Widarti dengan hits "Pesek-pesek Pacar Enyong"
* "Album Batir Kerja 2" (1983) oleh Nuridin, Najeeb Bahresy & Tri Widiarti dengan hits "Ronggeng Kethek"
* "Album Batir Kerja 3" (1984) oleh Nuridin, Najeeb Bahresy & Tri Widiarti dengan hits "Man Pian Bakul Bakso"
* "Album Duet Tegalan" (1985) oleh Nuridin & Tri Widarti & Najeeb Bahresy dengan hits "Tukmis" & "Numpak Dokar"
* "Album Nyong Cinta Padamu" (1995) oleh Sony Muchson & Bawor Group dengan hits "Ana Crita Ana Kanda" & "Nyong Cinta Padamu"
* "Album Campursari Tegalan" (1999) oleh Ki Enthus Susmono & Sanggar Satria Laras dengan hits "Topeng Monyet"
* "Album Tegalan Enak Satene" (2004) oleh Windo Sapatuli & Artis-Artis Radio CBS dengan hits "Ngodor Dewek"
* "Album Tegalan Joss" (2005) oleh Imam Joend dengan hits "Man Warso"
* "Album Kali Gung" (2007) oleh Imam Joend dengan hits "Kali Gung"
* "Album Tegalan Campur Bawur (2009) oleh Imam Joend & Najeeb Bahresy dengan hits "Alun Alun Slawi"
* "Album Tegalan Jaka Nyong" (2021) oleh Jaka Nyong dengan hits "Setan Kopet"
▲[[Kategori:Musik di Indonesia|Tegalan]]
|