Anjing tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dameer Ezaz (bicara | kontrib)
menambahkan pemanfaatan sesorok dan referensi
Pravito (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 18:
}}
 
'''Anjing tanah''' atau, '''sesorok''', '''sigasir''', '''orong-oronggangsir''', (bahasaatau Sunda: Ga'ang)''orong-orong''' adalah [[serangga]] berukuran sedang, berwarna cokelat terang hingga gelap, memiliki kulit pelindung yang tebal yang hidup di dalam tanah, dengan sepasang [[tungkai]] depan termodifikasi berbentuk [[cangkul]] untuk menggali tanah dan berenang. Orang [[bahasa Jawa|Jawa]] menyebutnya ''orong-orong'', di tanah [[bahasa Sunda|Sunda]] disebut ''gaang'', sementara dalam [[bahasa Toba]] disebut ''singke''. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai ''mole cricket'', atau "jangkrik tikus mondok". Semua anggotanya termasuk dalam [[familia|keluarga]] '''Gryllotalpidae'''. Serangga yang kadang-kadang ditemukan berlari cepat di sudut pekarangan ini dapat pula terbang hingga sejauh 8 km dalam musim kawin. Hewan muda memiliki [[sayap]] yang pendek. Hewan ini aktif pada malam hari (nokturnal) dan pada musim dingin melakukan [[hibernasi]]. Pada musim kawin hewan ini dapat menghasilkan suara melalui mekanisme mirip [[jangkrik]] (dengan organ stridulasi), tetapi dengan suara yang jauh berbeda. Suaranya bersifat monoton, tanpa jeda, dan amat mengganggu pendengaran. Bila lubang persembunyiannya didekati, ia akan berhenti bersuara namun akan memulai lagi begitu merasa gangguan berlalu.
 
Anjing tanah memakan segala, meskipun pada dasarnya ia adalah [[karnivora]]. Menunya adalah larva-larva serangga lain atau cacing. Bila kekurangan makanan ia akan memakan akar dan rumput-rumputan. Akibat tindakan yang terakhir ini anjing tanah kadang-kadang digolongkan sebagai [[hama]] tanaman. Pemangsanya bermacam-macam, mulai dari [[burung]], [[ayam]], [[tikus]], [[sigung]], hingga [[rubah]].