Koko Cici Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tionghoa-Indonesia menggunakan HotCat |
|||
(35 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{DISPLAYTITLE:Koko Cici Jakarta}}▼
[[Berkas:Koko Cici Jakarta 2016.jpg|jmpl
'''Koko Cici Jakarta''' adalah wujud dari minat besar generasi muda untuk menghidupkan kembali kekayaan seni dan budaya khas dari masyarakat [[Tionghoa]], sebagai salah satu daya tarik wisata Indonesia, khususnya Kota Jakarta. Sebagai duta budaya, Koko Cici Jakarta harus menjadi contoh dan pedoman bagi masyarakat terutama generasi muda dalam menghidupkan dan melestarikan budaya Tionghoa di tengah masyarakat Indonesia.
Selain itu, melalui berbagai kegiatan, Koko Cici Jakarta mengajak masyarakat untuk mencintai kebudayaan Indonesia yang sangat kaya dan beraneka ragam keunikannya. Sedangkan sebagai duta pariwisata, Koko Cici Jakarta akan bersama pemerintah membangun dunia kepariwisataan yang unik, menarik, dan elegan, dimana akhirnya Kota Jakarta akan memiliki daya tarik dari bidang pariwisatanya sendiri yang tidak kalah dengan kota lain bahkan dengan negara-negara lain di dunia. Koko Cici Jakarta juga nantinya akan bertugas mendampingi [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] atau [[Wakil Gubernur DKI Jakarta]] dalam acara-acara kebudayaan.
Pemegang gelar Koko Cici Jakarta
== Sejarah ==
=== Asal Usul Koko Cici Jakarta ===
Koko Cici Jakarta dirintis oleh angkatan pertama
Adapun pendiri-pendiri Koko Cici Jakarta yang telah berjasa mewujudkan terbentuknya Koko Cici Jakarta pada tahun 2002 yakni, Bapak Brigjen TNI (Purn.) Teddy Yusuf, Suryadi, Edy Rusli, Ernawati Sugondo, dan Sarimun Hadisaputra.
== Program ==
Baris 23:
=== Koci Academy ===
Setiap manusia lahir dengan talenta dan bakat yang berbeda-beda. Beauty, brain, behaviour, dan talent merupakan kategori penilaian untuk para finalis Koko Cici Jakarta. Dibentuk pada bulan Juni 2014, Koci Academy merupakan sebuah wadah yang ditujukan untuk mengembangkan dan menyalurkan talenta yang ada pada setiap anggota Koko Cici Jakarta. Koci Academy diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi langsung bagi anggota Koko Cici Jakarta terhadap lingkungannya.
=== Koci Peduli ===
Baris 31 ⟶ 29:
=== Koci Talks ===
*
*
== Pemenang-pemenang Koko Cici Jakarta ==
{| class="wikitable"
!Tahun
Baris 42 ⟶ 40:
|-
|2002
|Tommy Hiwakari
|
|-
|2003
|[[Freddy
|Caroline
|-
|2004
Baris 71 ⟶ 69:
|2009
|Alvin Tjondro
|Vienna
|-
|2011
Baris 82 ⟶ 80:
|-
|2013
|[[Ivan Kabul|Ivanaldy Kabul]]
|Irma Janita
|-
Baris 94 ⟶ 92:
|-
|2017
|Steven Tanuwijaya
|Michelle Theodora
|-
|2018
|Adam Tirta
|Catherine Sasmita
|-
|2019
|Andreas Lumampauw
|Sabrina Yules
|-
|2021
|Vincent Giovanni
|Nathasya Danniella D.
|}
{| class="wikitable"
|+
Salah satu keunikan dari kebudayaan Indonesia yaitu akulturasi dari budaya lain, misalnya budaya Tionghoa yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini tentu perlu dilestarikan serta dibanggakan oleh warga negara Indonesia.Koko Cici Jakarta sebagai duta pariwisata, duta budaya, dan duta sosial juga turut serta dalam melestarikan kebudayaan Tionghoa di Indonesia. Berikut merupakan event yang selalu diadakan oleh Koko Cici Jakarta setiap tahunnya, yaitu sebagai berikut:▼
!Predikat
!Koko
!Cici
|-
|Pemenang
|Vincent Giovanni
|Nathasya Danniella D.
|-
|Wakil I
|Setiyadi Ngadiman
|Christie Amanda H.
|-
|Wakil II
|Juan Manuel F.
|Nathania
|-
|Berbakat
|Firmand Chen
|Odelia Sabrina
|-
|Favorit
|Paul Amaze Grant
|Cindy Koessuryana
|}
▲Salah satu keunikan dari kebudayaan Indonesia, yaitu akulturasi dari budaya lain
=== Bakcang ===
Salah satu hari Raya kebudayaan Tionghoa adalah Backang Festival. Perayaan menyantap beras berisi daging dan sayuran yang dibungkus dengan daun ini jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Lunar.
Pada tahun 2016, Koko Cici Jakarta melaksanakan sebuah acara [[Bakcang]] Festival dengan tema“''BAKCANG SHARE, We Care, We Share'' "yang akan dilaksanakan pada 12 Juni 2016.
===
Hari Raya [[Kue bulan|Kue Bulan]] atau “Zhong Qiu Jie” (atau Tiong Ciu), merupakan hari raya yang jatuh pada pertengahan musim gugur, yakni hari ke-15 bulan ke-8 dan merupakan hari raya terbesar kedua setelah Hari Raya Imlek. Tradisi ini berkembang dimana seluruh keluarga akan berkumpul untuk merayakan dengan menyantap kue bulan sambil menikmati bulan purnama. Kue Bulan atau yang biasa disebut “Tiong Ciu Pia”, berbentuk bulat dan melambangkan reuni keluarga yang erat dan tiada putusnya.
===
Hari [[Tangyuan|Onde]] merupakan hari raya yang jatuh pada musim dingin. Pada festival ini, biasanya orang akan membuat kue onde dan memakannya bersama keluarga. Asal usul festival ini dapat ditelusuri kembali ke filsafat Tao ‘Ying dan Yang’ sebagai keseimbangan dan harmoni dalam alam semesta. Hari Raya Onde juga menceritakan dimana ada seorang anak yang ingin berbakti kepada orang tuanya. Onde sendiri melambangkan kesempurnaan, dimana bentuk keluarga seharusnya sempurna, bulat seperti kue onde tersebut. Perayaan ini dirayakan pada tanggal 15 bulan Lunar dengan perayaan pesta lampion dan berkumpul bersama keluarga.
===
Hari Raya Imlek adalah hari raya terbesar dalam kebudayaan Tionghoa dan telah menjadi tradisi yang terus dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa hingga kini. Tahun baru Imlek adalah tahun baru bagi masyarakat Tionghoa yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru di kalender bulan Lunar. Namun, seiring berjalannya waktu, perayaan budaya
== Pranala luar ==
[[Kategori:Duta Wisata]]
[[Kategori:Acara bakat]]
▲# Website Koko Cici Jakarta <ref>{{Cite web|url=http://www.kokocicijakarta.com/about/kocijakarta|title=Koko Cici Jakarta|website=www.kokocicijakarta.com|language=en|access-date=2017-03-02}}</ref>
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
|