Akabiluru, Lima Puluh Kota: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
#1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
(26 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| dati2 = Kabupaten
| nama dati2 = Lima Puluh Kota
| nama camat =
| luas = 94,26 Km<sup>2</sup>
| penduduk = 25.631 Jiwa
Baris 11:
| kelurahan = 7 Nagari
}}
'''Akabiluru''' adalah salah satu dari 13 [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kelarasan Koto Nan Bunta Batu Hampa ini dibentuk berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2001 dan diresmikan pada 22 Januari 2002.
▲'''Akabiluru''' adalah salah satu [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kelarasan Koto Nan Bunta Batu Hampa ini dibentuk berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2001 dan diresmikan pada 22 Januari 2002 yang melingkupi tujuh [[nagari]], yaitu [[Koto Tangah, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Koto Tangan]], [[Batu Hampar, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Batu Hampar]], [[Sariak Laweh, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Sariak Laweh]], [[Sungai Balantik, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Sungai Balantik]], [[Suayan , Akabiluru, Lima Puluh Kota|Suayan]], [[Pauh Sangik , Akabiluru, Lima Puluh Kota|Pauh Sangik]], dan [[Durian Gadang, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Durian Gadang]].
== Geografis ==
Batas Kecamatan sebagai berikut
Berikut adalah nagari-nagari yang dilingkupi kecamatan ini
# [[Koto Tangah, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Koto Tangan]]
# [[Batu Hampar, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Batu Hampar]], mempunyai 2 jorong,yaitu: a)Batu Hampa, b)Koto Baru.
# [[Sariak Laweh, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Sariak Laweh]], mempunyai 7 jorong,yaitu: a)Gadang, b)Baruah Andaleh, c)Sawah Padang,d) Niur Kapalo Koto, e)Koto Baru, f)Koto Malintang,g)Simpang Tigo.
Baris 29 ⟶ 28:
Topografi Kecamatan Akabiluru berbukit dan bergelombang dengan ketinggian tempat terendah dari permukaan laut berada disekitar aliran persawahan Batang Lampasi Nagari Batu Hampa ( 540 m dpl), dan tertinggi adalah Bukit Runciang 1.100 m dpl.
Di kenagarian Batu Hampa. Bukit yang mengelilingi Kecamatan Akabiluru
Daratannya dialiri oleh Batang Agam, Batang Lampasi, Sungai Balantiak, Batang Lamparik, Batang Haruwar, dan Batang Sawah yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sumber pengairan sawah dan sebagai sumber Galian C sirtukil. Dan tempat PLTA Batang Agam.
Baris 40 ⟶ 39:
=== Zaman Belanda ===
Di zaman Belanda wilayah kecamatan ini merupakan satu Kelarasan yang bernama Kelarasan Batu Hampa dengan nagari ( Batu Hampa, Koto Tangah, Tigo Baririk, Durian Gadang, Sariak Laweh, Sungai Balantiak dan Suayan ).
Tuanku Lareh Batu Hampa terakhir bernama Rasad Datuk Penghulu Basa nan Kuniang yang berasal dari suku Piliang Tambun Ijuak Batu Hampa. Setelah kelarasan dihapus bulan
=== Zaman Kemerdekaan ===
Wilayah Kecamatan Akabiluru sejak kemerdekaan merupakan bagian dari .Kecamatan Payakumbuh. Sehubungan dengan luasnya Kecamatan Payakumbuh maka pada tahun 1986 dibentuk kecamatan perwakilan Payakumbuh di Akabiluru berpusat di Padang Laweh daerah paladangan yang terletak di daerah perbatasan antara kenagarian Batu Hampa dan kenagarian Sariak Laweh .
Menurut “ tutua nan badanga “ Nama Akabiluru ini diambilkan dari keinganan masyarakat di Batuhampa yang merupakan pusat pengembangan agama Islam
Dengan semangat otonomi daerah maka berdasarkan Perda No.14 Tahun 2001 Kecamatan Perwakilan Payakumbuh di Akabiluru dijadikan kecamatan defenitif dengan nama Kecamatan Akabiluru yang diresmikan pada tanggal 22 Januari 2002 dengan camatnya Bakhri, S.Sos
Nama-nama camat sejak kecamatan perwakilan tahun 1986 adalah
== Agama ==
Untuk menunjang kehidupan beragama di Kecamatan Akabiluru terdapat fasilitas tempat ibadah berupa Masjid (27 buah) Diantaranya 2 Masjid Tua di Nagari Batu Hampa Dan Koto Tangah Batu Hampa (Masjid Jamik Batu Hampa 1838 & [[Masjid Raya Piladang]] 1879) , Mushala (55 buah), dan Langgar (28 buah). Masyarakatnya 100 % memeluk agama Islam. Jumlah ulama 17 orang, mubalig 32 orang, penyuluh agama 13 orang dan khatib 27 orang.
== Pendidikan ==
Baris 62 ⟶ 61:
== Kesehatan ==
Dibidang kesehatan, fasilitas dan sarana kesehatan di Kecamatan Akabiluru juga masih sangat terbatas. Untuk melayani 7 Nagari yang ada hanya terdapat 2 unit Puskesmas
== Pertanian dan Perkebunan ==
Di Bidang Pertanian
== Peternakan Dan Perikanan ==
Sapi merupakan hewan ternak besar yang paling banyak terdapat di Kecamatan Akabiluru. Populasi Sapi adalah 2.751 ekor ternak Kerbau 2.015 ekor
Sementara luas Kolam adalah 83,90 ha dengan produksi 1.135,76 ton/tahun, luas penangkapan ikan diperairan umum dengan luas 66ha dengan produksi 6,41ton/tahun.
== Pertambangan ==
Potensi Pertambangan Galian C yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Asli Nagari (PAN) apabila dikelola dengan baik oleh anak nagari adalah
== Pariwisata ==
Di Kenagarian Sariak Laweh terdapat Situs Kebudayaan berbentuk urang jadi batu/balah tingkuluak terdapat di jorong Niur Malambai. Di Kenagrian Koto Tangah Batu Hampa terdapat Situs Kebudayaan “ Batu Basurek “. Tempat Rekreasi di nagari Koto Tangah Batu Hampa adalah milik PLN
Di Kenagarian Batu Hampa telah dikenal sejak Tahun 1840 merupakan pusat pendidikan dan pengembangan agama Islam yang dibawa oleh Syekh Abdurahman ( 1840
Salah seorang dari anak Syekh Abdurahman bernama M. Jamil, terkenal cerdas, berani dan gagah, serta
== Kerajinan ==
Baris 86 ⟶ 85:
== Pasar ==
Untuk memasarkan hasil pertanian dan membeli keperluan harian di Kecamatan Akabiluru terdapat Pasar Tipe A di Kanagarian
== Pranala luar ==
*
{{Akabiluru, Lima Puluh Kota}}
{{Kabupaten Lima Puluh Kota}}
{{Authority control}}
|