Cantik Itu Luka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
± 3 kategori menggunakan HotCat
Muhammad August (bicara | kontrib)
k Muhammad August memindahkan halaman Cantik itu Luka ke Cantik Itu Luka: Judul yang tepat
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Book
[[Berkas:Cantikituluka1.jpg|thumb|right|''Cantik itu Luka'' versi Gramedia Pustaka Utama, 2004, desain oleh Rully Susanto]]
| name = Cantik itu Luka
'''Cantik itu Luka''' merupakan novel pertama karya penulis Indonesia, [[Eka Kurniawan]]. Pertama kali diterbitkan tahun 2002 atas kerjasama Akademi Kebudayaan Yogyakarta dan Penerbit Jendela. Edisi kedua dan seterusnya, diterbitkan oleh [[Gramedia Pustaka Utama]] sejak tahun 2004.
| image = CiL (sampul).jpg
| author = [[Eka Kurniawan]]
| country = [[Indonesia]]
| language = [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
| genre =
* [[Fiksi]]
* [[Fiksi sejarah]]
* [[Realisme]]
| publisher =
* Penerbit Jendela
* [[Gramedia Pustaka Utama]]<small>([[Jakarta]])</small>
| release_date = [[2002]]
| pages = 537 halaman
| isbn = 978-602-031-258-3
| harga =
}}
 
'''''Cantik itu Luka''''' merupakan novel pertama karya penulis Indonesia, [[Eka Kurniawan]]. Pertama kali diterbitkan tahun 2002 atas kerjasama Akademi Kebudayaan Yogyakarta dan Penerbit Jendela. Edisi kedua dan seterusnya, diterbitkan oleh [[Gramedia Pustaka Utama]] sejak tahun 2004.
Novel ini pernah masuk ''long list'' [[Khatulistiwa Literary Award]] tahun 2003. Pada tahun 2006, terbit edisi bahasa asing pertama atas usaha Ribeka Ota yang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Jepang.
 
Novel ini pernah masuk ''longdaftar list''panjang [[Khatulistiwa Literary Award]] tahun 2003. Pada tahun 2006, terbit edisi bahasa asing pertama atas usaha [[Ribeka Ota]] yang menerjemahkannya ke dalam Bahasabahasa Jepang.
== Dari Sampul Buku ==
 
== Sinopsis ==
Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.
 
Baris 12 ⟶ 30:
 
== Dalam Bahasa Asing ==
[[Berkas:Cil-jepang2.jpg|thumbjmpl|''Cantik itu Luka'' versi bahasa Jepang, Shinpusha, 2006]]
* '''Bi wa Kizu''' (Bahasa [[Jepang]]), diterjemahkan oleh Ribeka Ota (Shinpu-sha, 2006)
 
== ReviewUlasan ==
[[Berkas:Cantikituluka2.jpg|thumbjmpl|rightka|''Cantik itu Luka'' versi Akademi Kebudayaan Yogyakarta, 2002, desain oleh Siti Soendari]]
* "Inilah sebuah novel berkelas dunia! Membaca novel karya pengarang [[Indonesia]] kelahiran [[1975]] dan alumnus [[Filsafat]] [[UGM]] ini, kita akan merasakan kenikmatan yang sama dengan nikmatnya membaca novel-novel kanon dalam kesusastraan [[Eropa]] dan [[Amerika Latin]]. Kecakapan Eka mengisahkan kejatuhan sebuah keluarga incest dengan titik pusat pengisahan pada tokoh Dewi Ayu (lahir dari ayah [[Belanda]] dan ibu Nyai) dalam gaya berkisah yang dengan enteng mencampuradukkan realisme dan surealisme, mengawinkan kepercayaan-kepercayaan lokal dengan silogisme filsafat yang membobol semua tabu, dan memberikan hormat yang sama pada realitas sejarah dan mitos, merupakan pencapaian luar biasa mengingat novel ini merupakan novel pertamanya. Di akhir masa kolonial sebuah Suratan yang aneh memaksa Dewi Ayu, seorang perempuan elok, memasuki kehidupan yang tak pernah dia bayangkan: menjadi pelacur. Kehidupan sebagai pelacur terus dijalaninya sampai ia memiliki tiga anak gadis yang cantik. Ketika ia mengandung anaknya keempat ia berharap anaknya buruk rupa. Itulah yang terjadi. Si buruk rupa itu ia beri nama si Cantik. Sebagaimana layaknya novel-novel kuat, tokoh-tokoh dalam novel ini perkembangan karakter dan fase hidupnya dikawal dengan teliti dari awal hingga akhir sehingga kemungkinan terjadinya desepsi dan akronisme peluangnya tertutup sama sekali." (HORISON, edisi Maret 2003)
* "Perihal berbagai gaya dan bentuk yang diaduk jadi satu ini, CIL memang sebuah penataan berbagai capaian sastra yang pernah ada. Seluruh referensi yang ada dalam bagasi penulisnya, hadir bercampur aduk membentuk mozaik konstruksi linguistik yang dinamis." (Alex Supartono, [[Kompas]], 30/11/2003)