Spektrometer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Sultan23081993 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Spektrometer''' adalah alat untuk mengukur [[spektrum]] [[cahaya]].
[[Berkas:Spektrometr.jpg|jmpl|Spektrometer, spektrograf atau Spektroskop]]
[[Berkas:Spectrometer schematic.gifsvg|jmpl|Diagram skema dari alat spektrometer]]
Dalam [[astronomi]] dan beberapa cabang ilmu [[fisika]] dan [[kimia]], '''spektrometer''' adalah sebuah alat [[optik]] untuk menghasilkan [[garis spektrum]] [[cahaya]] dan mengukur [[panjang gelombang]] serta intensitasnya.
 
Baris 8:
Alam ruang hampa (vakum), kecepatan cahaya c adalah sama untuk setiap panjang gelombang atau warna cahaya, artinya kecepatan cahaya biru sama dengan kecepatan cahaya inframerah. Akan tetapi, jika sebuah berkas cahaya putih jatuh pada sebuah permukaan prisma kaca dengan membentuk sudut terhadap permukaan tersebut kemudian melewati prisma, maka cahaya putih itu akan diuraikan atau didespersikan menjadi spektrum warna. Fenomena ini membuat Newton percaya bahwa cahaya putih merupakan campuran dari komponen-komponen warna. Despersi atau penguraian warna terjadi di dalam prisma karena kecepatan gelombang cahaya di dalam prisma berbeda untuk setiap panjang gelombang.<sup>[1]</sup>
 
Spektrometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati dan mengukur sudut deviasi cahaya datang karena pembiasan dan dispersi. Dengan menggunakan [[Hukum Snellius]], indeks bias dari kaca prisma untuk panjang gelombang tertentu atau warna tertentu dapat ditentukan.<sup>[3]</sup>
 
Pada praktikum Spektrometer ini, para praktikan diharapkan dapat mempelajari teori spektrometer prisma dengan pendekatan eksperimental, dapat menentukan indeks bias prisma kaca dan panjang gelombang dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi. Para praktikan juga diharapkan dapat mengamati spektrum warna cahaya dari panjang gelombang tertentu.
 
Adapun prinsip kerja dari spektrometer yang akan digunakan pada praktikum ini adalah cahaya didatangkan lewat celah sempit uang disebut kalimator. Kalimator ini merupakan fokus lensa sehingga cahaya yang diteruskan akan bersifat sejajar, kemudian diteruskan ke kisi untuk kemudian ditangkap oleh [[teleskop]] yang posisinya dapat digerakkan. Pada posisi teleskop tertentu yaitu pada sudut θ, merupakan posisi yang sesuai dengan terjadinya pola terang (pola maksimum), maka hubungan panjang gelombang cahaya memenuhi persamaan :
 
λ = m. d. sin θ……………………….(1)
 
Di mana m adalah [[bilangan bulat]] yang merepresentasikan orde dan d jarak antara garis-garis pada kisi. Dengan mengukur nilai θ, maka nilai λ (panjang gelombang) dari cahaya dapat diukur.<sup>[4]</sup>
 
Peristiwa pembiasan cahaya pada dua medium yang memiliki kecepatan berbeda disebabkan oleh perbedaan kecepatan jalar cahaya di udara dan di medium lain, misalkan air dan kaca.
Baris 26:
Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata lain sinar bias mendekati garis normal terjadi ketika sinar menembus batas bidang dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat. Bila sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium yang lebih renggang, maka sinar menjauhi garis normal (i > r).
 
Hukum Snellius<sup>[2]</sup> :
 
''' = = = '''………..………...(2)
Baris 32:
V = λ. f = ……………………………….(3)
 
Di mana :
 
V = Cepat Rambat Gelombang (m/s)
Baris 44:
Pada peristiwa pembiasan cahaya pada dua medium dengan kerapatan yang berbeda memang terjadi perubahan kecepatan cahaya dari cahaya yang memiliki kecepatan V<sub>1</sub> pada medium 1 menjadi V<sub>2</sub> di medium 2. Namun frekuensi cahaya tersebut tidak mengalami perubahan saat melalui 2 medium yang berbeda indeks biasnya. Sementara itu peristiwa pembiasan pada prisma dapat kita tinjau pada gambar berikut.
 
Kita dapatkan persamaan sudut puncak prisma<sup>[4]</sup> :
 
β = r<sub>1</sub> + i<sub>2</sub>………………………….(4)
 
Di mana :
 
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma
Baris 56:
i<sub>2</sub> = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara
 
Persamaan Sudut Deviasi Prisma :
 
D = ( i<sub>1</sub> + r<sub>2</sub> ) – β…………………………(5)
 
Keterangan :
 
D = Sudut Deviasi Prisma
Baris 80:
n<sub>1</sub> sin = n<sub>2</sub> sin ………....(7)
 
Keterangan :
 
n<sub>1</sub> = Indeks bias medium
Baris 94:
δ = ( n<sub>2-1</sub> – n<sub>1</sub> ) β……………………….(8)
 
Keterangan :
 
δ = Deviasi minimum untuk β 15<sup>o</sup>
Baris 111:
* [[Takometer]]
* [[Alat ukur]]
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Fisika]]