Khalifatul Masih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ahmadiyah}}
'''Khalifatul Masih''' atau '''Khalifat-ul Masih''' adalah pemimpin yang terpilih dari Komunitas Muslim Ahmadi, [[Jamaah Ahmadiyah]].
 
'''Khalifatul Masih''' atau '''Khalifat-ul Masih''' ({{lang-ar|خليفه المسيح}}; {{lang-ur|خلیفہ المسیح}}; {{lang-id|Penerus Al Masih}}), atau secara singkat disebut '''Khalifah''', adalah pemimpin yang terpilih dari Komunitas Muslim Ahmadi, [[Jamaah Ahmadiyah]].
Anggota dari komunitas muslim ahmadi percaya ''Khalifatul Masih'' itu adalah manifestasi kedua dari ''[[Khalifah]]''. Sebagaimana tradisi dalam [[Islam]], setelah kewafatan [[Muhammad|Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.]], diikuti oleh [[Khulafaur Rasyidin|Khulafa'ur Rasyidin]] begitupun yg diyakini komunitas ahmadi, sesudah mangkatnya [[Mirza Ghulam Ahmad]] yang telah mereka percayai sebagai [[Al-Masih]] dan [[Imam Mahdi]] yang dijanjikan,<ref>Artikel "Ahmadiyah",[http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/640/ahmadiyah]</ref> dilanjutkan dan dipimpin oleh para Khalifah Al-Masih sebagai penerusnya.<ref>Artikel "Ahmadiyah", hal.4, [http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/640/ahmadiyah]</ref><ref>Artikel "Jawaban Atas Beberapa Keberatan Mengenai Khilafatur Rasyidah", [http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/artikel/03_0007.php]</ref>
 
Anggota dari komunitas muslim ahmadi percaya ''Khalifatul Masih'' itu adalah manifestasi kedua dari ''[[Khalifah]]''. Sebagaimana tradisi dalam [[Islam]], setelah kewafatankematian nabi Islam [[Muhammad|Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.]], diikuti oleh [[Khulafaur Rasyidin|Khulafa'ur Rasyidin]] begitupun yg diyakini komunitas ahmadiAhmadi, sesudah mangkatnya [[Mirza Ghulam Ahmad]] yang telah mereka percayai sebagai [[Alal-Masih]] dan [[Imam Mahdi]] yang dijanjikan,<ref>Artikel "Ahmadiyah",[https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/640/ahmadiyah Artikel "Ahmadiyah"]</ref> dilanjutkan dan dipimpin oleh para Khalifah Alal-Masih sebagai penerusnya.<ref>Artikel "Ahmadiyah", hal[https://web.4, [archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/640/ahmadiyah Artikel "Ahmadiyah", hal.4]</ref><ref>Artikel "Jawaban Atas Beberapa Keberatan Mengenai Khilafatur Rasyidah", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/artikel/03_0007.php Artikel "Jawaban Atas Beberapa Keberatan Mengenai Khilafatur Rasyidah"]</ref>
Menurut komunitas muslim ahmadi, keberadaan khalifah yang berkesinambungan dan berlangsung terus adalah bukti bahwa ''Islam'' akan terpelihara. Dan keberadaan khalifah ini, [[Allah]] akan memberikan kesatuan, keamanan dan kemajuan. Hal ini sesuai dengan nubuwatan dari ''Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.'',<ref>''('''Musnad Ahmad''', Jil. 4, hal. 273, Darul Fikr Beirut, Lebanon. ''Misykat Babul Inzaar wat Tanzir'')''</ref> <ref>Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam", [http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/162/A-Kebangkitan-Khilafat-Islam]</ref> dan janji Allah bagi mereka orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh yang telah diisyaratkan dalam ''[[Al-Quran]] [[Surat An Nur]] ayat 56''.<ref>Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ''Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad'' edisi kedua 1997.</ref> <ref>Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat", [http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/105/Kemajuan-Islam-Khilafat]</ref>
 
Menurut komunitas muslim ahmadiAhmadi, keberadaan khalifah yang berkesinambungan dan berlangsung terus adalah bukti bahwa ''Islam'' akan terpelihara. Dan keberadaan khalifah ini, [[Allah]] akan memberikan kesatuan, keamanan dan kemajuan. Hal ini sesuai dengan nubuwatan dari ''Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.'',<ref>''('''Musnad Ahmad''', Jil. 4, hal. 273, Darul Fikr Beirut, Lebanon. ''Misykat Babul Inzaar wat Tanzir'')''</ref> <ref>Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/162/A-Kebangkitan-Khilafat-Islam Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam"]</ref> dan janji Allah bagi mereka orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh yang telah diisyaratkan dalam ''[[Al-Quran]] [[SuratSurah An -Nur]] ayat 56''.<ref>Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ''Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad'' edisi kedua 1997.</ref> <ref>Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/105/Kemajuan-Islam-Khilafat Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat"]</ref>
Komunitas muslim ahmadi dari ''Ahmadiyah Lahore'' atau di Indonesia dikenal dengan [[Gerakan Ahmadiyah Indonesia]] tidak masuk dalam kepercayaan Kekhalifahan Masih ini.<ref>http://www.ahmadiyah.org/</ref>
 
Komunitas muslim ahmadiAhmadi dari ''Ahmadiyah Lahore'' atau di Indonesia dikenal dengan [[Gerakan Ahmadiyah Indonesia]] tidak masuk dalam kepercayaan Kekhalifahan Masih ini.<ref>http://www.ahmadiyah.org/</ref>
Yang terpilih sebagai Khalifatul Masih I pada tahun 1908 adalah [[Hakim Maulana Nur-ud-Din]] (1841-1914), setelah mangkatnya Hakim Maulana Nur-ud-Din pada tahun 1914, selanjutnya pada tahun yang sama terpilih [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] (1889-1965) sebagai Khalifatul Masih II. Sepeninggal Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad pada tahun 1965, selanjutnya yang menggantikannya adalah [[Mirza Nasir Ahmad]] (1909-1982) yang kemudian terpilih sebagai Khalifatul Masih III. Setelah kewafatan Mirza Nasir Ahmad, kemudian terpilih [[Mirza Tahir Ahmad]] (1928-2003) sebagai Khalifatul Masih IV pada tahun 1982. Setelah wafatnya Mirza Tahir Ahmad pada tanggal 19 April 2003, Jemaat Ahmadiyah selanjutnya dipimpin oleh [[Mirza Masroor Ahmad]] yang terpilih sebagai Khalifatul Masih V pada tanggal 23 April 2003 sampai sekarang.<ref>Buku "Bukan Sekedar Hitam Putih", [http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/buku/bshp/bshp.pdf] halaman 3</ref> <ref>http://www.alislam.org/topics/khilafat/</ref>
 
Yang terpilih sebagai Khalifatul Masih I pada tahun 1908 adalah [[Hakim Maulana Nur-ud-Din]] (1841-1914), setelah mangkatnya Hakim Maulana Nur-ud-Din pada tahun 1914, selanjutnya pada tahun yang sama terpilih [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] (1889-1965) sebagai Khalifatul Masih II. Sepeninggal Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad pada tahun 1965, selanjutnya yang menggantikannya adalah [[Mirza Nasir Ahmad]] (1909-1982) yang kemudian terpilih sebagai Khalifatul Masih III. Setelah kewafatankematian Mirza Nasir Ahmad, kemudian terpilih [[Mirza Tahir Ahmad]] (1928-2003) sebagai Khalifatul Masih IV pada tahun 1982. Setelah wafatnyakematian Mirza Tahir Ahmad pada tanggal 19 April 2003, Jemaat Ahmadiyah selanjutnya dipimpin oleh [[Mirza Masroor Ahmad]] yang terpilih sebagai Khalifatul Masih V pada tanggal 23 April 2003 sampai sekarang.<ref>Buku "Bukan Sekedar Hitam Putih", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/buku/bshp/bshp.pdf] halaman 3</ref> <ref>http://www.alislam.org/topics/khilafat/</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 16 ⟶ 18:
 
[[Kategori:Ahmadiyah]]
 
[[de:Khalifat ul-Massih]]
[[en:Khalifatul Masih]]
[[nl:Khalifatul Masih]]