Hadi Sukatno: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Dolanan Anak: menambah arti dolanan anak menurut Ki Hadi Sukatno |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(39 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
|honorific-prefix =
|name = Ki Hadi Sukatno
|image =
|imagesize =
|caption = Ki Hadi Sukatno
Baris 13 ⟶ 12:
|religion = [[Islam]]
}}
'''Ki Hadi Sukatno''' ({{lahirmati|[[
== Biografi ==
Seni permainan anak-anak, nasibnya tidak semanis dulu. Kini sulit menjumpai kegembiraan anak yang berdendang jamuran, soyang, cublak-cublak suweng, dan sebangsanya, di kala rembulan bersinar terang. Anak-anak lebih suka melihat TV daripada keluar rumah bermain
Ki Hadi Sukatno yang kita kenal dengan panggilan akrabnya Pak Katno, adalah salah seorang yang mendapat penghargaan seni dari Pemerintah pada tanggal 6 April 1981.
Kiranya sudah wajar, dan tepat demikian seharusnya, Pak Katno yang ditempa di lingkungan Perguruan Tamansiswa ini sejak duduk di bangku Taman Guru Taman Siswa Yogyakarta pada tahun 1937,<ref>{{cite web
Ki Hadi Sukatno memang orang perguruan Taman Siswa atas jasa-jasanya selama 40 tahun mengabdi tanpa pamrih.
Banyak piagam ada padanya,<ref>{{cite web
Baginya kebudayaan Jawa adalah segala-galanya. Ia merasa dibentuk dan menjadi 'berarti' dari kultur itu.
Baris 30 ⟶ 29:
== Karya ==
=== Langen Carita (Operet Anak) ===
[[Berkas:Cover-langen-tjarita-katno-cmprs.jpg|245px|
Banyak
* Arya Penangsang
* Bocah Lola
* Jaka Tingkir
* Aji Saka<ref>{{cite web |
* Babat Alas
* Kancil Nyolong Timun
* Kethek lan Garuda
* Bineka Tunggal Ika
Adapun yang sudah berulang kali dipentaskan tetapi belum dibukukan antara lain:
* Bango Thonthong Jatiningsih
* Dadung Awuk
* Nini Towong
* Aryo Jipang
=== Tembang Dolanan Anak ===
Tembang Dolanan Anak yang sekarang masih diperdengarkan antara lain:<ref>{{cite web|url=http://pmp-publisher.co.id/pmp/?page=katalog.html&id_pencipta_awal=61|title=Daftar lagu Ciptaan|publisher=PT. PENERBIT KARYA MUSIK PERTIWI|accessdate=March 18, 2012|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304134006/http://pmp-publisher.co.id/pmp/?page=katalog.html&id_pencipta_awal=61|dead-url=yes}}</ref>
{{col|3}}
* Ajar Maca (ABC)
* Aduh Simbah
* Aku Kancil
* Aku Kembang
* Aku Wis Sekolah
* Anti
* Ayo Tuku Kluwih
* Bang-Bang Wis Rahina
* Baris Rampak
* Bibis
* Brambang-Bawang
* Ca-Kanca
* Cah Dolan
* Doloan Kene
* Duh Gusti
* E Kowe
* E-Kae
* Ela Kae
* Enthik
* Gajah-Gajah
* Gobag
* Grumegah
* Heh Kanca
* Ha Na Ca Ra Ka
* Ing Saiki
* Iwake Sliweran
* Jaranan<ref>{{cite web|url=http://pmp-publisher.co.id/pmp/|title=PENCIPTA LAGU BERGABUNG DENGAN KELUARGA BESAR PT. PENERBIT KARYA MUSIK PERTIWI|publisher=PT. PENERBIT KARYA MUSIK PERTIWI|accessdate=March 18, 2012|archive-date=2011-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20110830091433/http://pmp-publisher.co.id/pmp/|dead-url=yes}}</ref>
* Jamuran
* Jamur Cepaki
* Kae Kae
* Kembang Jagung
* Kok-Kok Petok
* Kula Nuwun
* Kulo Mboten Dora
* Lamun Sayah
* Lincek-Lincek
* Lindri Telung Kati
* Lepetan
* Mbok Uwi
* Nora Gampang
* Ojo Ndomblong
* Pitik Walik Jambul
* Pyok-Pyok Ngumbahi
* Rame-Rame
* Sar-Sur Kulonan
* Sayuk Rukun
* Srengengene
* Tak Pancinge
* Tak Petik Melati
* Tokung-Tokung
* Undhi
* Widara Kayun
* Yo Pada Suka-Suka
* Yo Prakanca
{{EndDiv}}
<br>
{{listen
|title =
|filename = Jaranan_-_Tembang_Dolanan_-_Ki_Hadi_Sukatno.ogg
|description = Lagu Dolanan Anak Daerah "Jaranan" merupakan salah satu hasil ciptaan Ki Hadi Sukatno<br>
'Lirik Lagu Jaranan':<br>Jaranan, jaranan jarané jaran Tèji,Sing numpak Mas Ngabèhi, Sing ngiring para abdi,Jrèk jrèk nong, jrèk jrèk gung jrèk è jrèk turut lurung,Gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedhèr,Gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedhèr.
}}
Karya-karyanya pada umumnya bersumber pada dongeng rakyat tradisional yang diangkat menjadi permainan anak-anak. Sesekali juga dibuatnya karya modern seperti untuk peringatan Hari Kartini, Serangan Umum 1 Maret, Hari ABRI, atau yang berlatar belakang perjuangan. Bahkan yang berdialog pun digarapnya, umpamanya untuk penyuguhan di TV, agar dapat berkomunikasi dengan baik, dialognya dengan bahasa Indonesia tetapi iringannya tetap menggunakan gamelan. "Mengapa tidak memakai piano? Dengan rendah dia menegaskan; "tidak menguasai". Di kelak kemudian hari pada tahun 1991, ide dan gagasannya dilanjutkan oleh putra ke duanya [[Ki Priyo Dwiarso]] di bawah pembinaan [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] berupa [[Festival Operet Anak]] untuk memperingati Jumenengan Dalem (Hari Penobatan Raja Yogyakarta).
Tema-tema karyanya senantiasa sama, bahwa kelaliman pasti terkalahkan, dan kebaikan pasti menang. Jangan lupa "Keriangan" yang menjadi ciri utama gairah anak harus diikutsertakan.<ref>{{cite book|first=Ki|last=Hadisukatno|title=Permainan Kanak-Kanak Sebagai Alat Pendidikan|publisher=Madjelis-Luhur Taman-Siswa|location=Yogyakarta|year=1952}}</ref>
== Dolanan Anak ==
Menurut Ki Hadi Sukatno "dolanan anak" yang tradisional dapat dibagi menurut maksudnya:<ref>{{cite book
'''Pertama''', mainan yang bersifat menirukan perbuatan orang dewasa, misalnya: pasaran, mantenan, dayoh-dayohan, membuat rumah dari batu dan pasir, membuat pakaian boneka dari kertas, membuat wayang dari janur atau rumput-rumputan, dan lain sebagainya. Permainan ini dilakukan dengan asyiknya, seakan anak-anak merasakannya sebagai perbuatan yang sungguh-sungguh.
'''Ke dua''', permainan untuk mencoba kekuatan dan kecakapan. Permainan ini dengan tidak disadari oleh anak-anak sendiri mempunyai maksud melatih kekuatan dan kecakapan jasmani. Misalnya: tarik-menarik, berguling-guling, bergulat, berkejar-kejaran, gobaksodor, gobak-bunder, bengkat, benthik-uncal, jetungan, genukan dengan gendongan, obrok, tembung, bandhulan, dan masih banyak lagi yang sudah kuranga dikenal lagi oleh generasi masa kini.
'''Ke tiga''', permainan melatih panca-indra. Dalam permainan ini termasuk latihan kecakapan meraba dengan tangan, menghitung bilangan, memperkirakan jarak, menajamkan alat penglihatan dan pendengaran, menggambar, dan lain sebagainya. Permainan semacam ini, misalnya: gatheng, dakon, macanan, sumbar-suru, sumbbarmanuk, sumbar-dulit, kubuk, adu-kecik, adu-kemiri, main kelereng, jirak, bengkat, paton, dekepan, menggambar di tanah, main petak umpet, main bayang-bayangan, serangserongan, dan lain sebagainya. Permainan jenis ke dua dan ke tiga ini erat sekali hubungannya dengan kegiatan olahraga.
'''Ke empat''', permainan dengan latihan bahasa, yaitu permainan anak-anak berupa percakapan. Setiap kali anak-anak berkumpul, biasanya selalu terlibat dalam perbincangan tentang dongeng, cerita pengalaman atai teka-teki, yang menimbulkan tumbuhnya fantasi. Biasanya selalu tampil seseorang dengan teka-tekinya, yang kemudian diikuti oleh yang lain, ketiks seseorang tidak hanya pasif menebak saja, tetapi juga membalas mengajukan teka-tekinya sendiri. Ini tidak terbatas pada teka-teki yang sudah lazim saja, seperti: pitik-walik saba kebon, pong-pong bolong, tetapi bisa timbul teka-teki buatan sendiri yang orisinal. Di sinilah tumbuh-kembangnya kecakapan bahasa dan kecerdasan otak.
'''Ke lima''', permainan dengan lagu dan wirama. Membicarakan "dolanan anak" dengan lagu dan gerak wirama, sangatlah luas dan banyak sekali ragamnya, misalnya: jamuran, cublak-cublak suweng, bibi tumbas timun, manuk-manuk dipanah, tokung-tokung, blarak-blarak sempal, demplo, bang-bang-tut, pung-irung, bethu-thonthong, kidang-talun, ilir-ilir karya Sunan kalijaga, dan lain sebagainya.
== Masa muda dan awal karier ==
Baris 131 ⟶ 138:
Ia dilahirkan di Delanggu 26 Mei 1915, sejak kanak-kanak sudah hafal isi kitab Wedhatama dan Wulangreh. Kitab sastra Jawa yang mengajarkan tentang kebijakan hidup manusia. Hal ini adalah berkat bimbingan ayahandanya R. Djojomartono yang selalu mengajarnya nembang dan membaca kitab-kitab itu. Memang ayahandanya R. Djojomartono seorang penggemar satra Jawa nomor wahid yang bekerja sebagai wiraswasta.
Ayahandanya Ki Hadi Sukatno ini banyak meninggalkan koleksi buku-buku,
Ki Hadi Sukatno yang kita kenal ini memberikan penjelasan, bahwa pada zaman dahulu untuk sekolah bagi pribumi sangat dipersulit oleh kolonial, untuk ''melek'' (melihat) pengetahuan dipersukar. Setelah lulus Ongko Loro (SD 5 tahun), ia ingin melanjutkan ke Schakel School, tetapi usianya sudah melampui batas, maka ia lalu kursus Bahasa Belanda dan diajar oleh kakaknya sendiri Djalal.
Setahun Hadi Sukatno kursus bahasa Belanda, kemudian waktu Taman Siswa membuka Schakel School Taman Siswa, ia segera memasukinya. Jarak Delanggu-Yogyakarta ditempuhnya dengan kereta api yang biayanya waktu itu 6 sen.
Saat itu tahun 1929, ia mulai kenal Taman Siswa
Tiga tahun Ki Hadi Sukatno langsung mendapat bimbingan dari [[Ki Hajar Dewantara]], terutama pengarahan dalam pembinaan kesenian anak-anak (gending dolanan anak-anak). Selain [[Ki Hajar Dewantara]], nama-nama lain yang turut mempengaruhi proses selanjutnya adalah [[Ibu Sukemi]], [[Ibu Mangun Sarkara]], [[Ibu Mangunpuspito]] dan [[Ibu Surip]].
== Aktivitas pergerakan ==
Hadi Sukatno muda ini selalu digelitik untuk berkreasi, ketika [[Pendapa Agung Taman Siswa]] diresmikan pada tahun 1938, ia mementaskan Seni permainan anak-anak Cemporowa dan Kembang jagung. Hadi Sukatno juga turut memeriahkan peresmian Pendapa Agung itu, dengan membawakan Tari Hindu
Pengalaman yang mengesankan waktu muda, yaitu waktu pertama kalinya diperkenalkan memukul gamelan, saat ia menjadi siswa Taman Guru, memukul gamelan dengan tidak boleh melihat penarinya, sebab penarinya putri. Ia memukul gamelan dengan membungkuk dan terhalang papan kayu. Menurutnya mungkin inilah yang mejadi
Di sini Hadi Sukatno muda jatuh hati kepada salah seorang putri gurunya, [[RAj Kustihadi]] putri [[RW. Hatmodidjojo]] yang kemudian dipersuntingnya sebagi istri. Semula Raden Ajeng Kustihadi digigit Tokek dibalut dengan saputangan Hadi Sukatno, sesuai cerita lisan [[Ki Hajar Dewantara]] kepada putra
Ki Hadi Sukatno yang Pembina seni permainan anak-anak ini, juga seorang pembaca ceritera berbahasa Jawa yang baik. Sejak tahun 1953 setiap dua minggu sekali membaca di RRI Nusantara II Yogyakarta program "Bacaan Buku", penggemarnya banyak. Tetapi tahun 1981, acara ini tiba-tiba
Demikian ucap Ki Hadi Sukatno, seorang Pembina Seni permainan anak-anak, seorang pendidik tulen yang penuh pengabdian.
Ki Hadi Sukatno adalah tokoh karawitan Jawa yang banyak mencipta gending/tembang dolanan anak yang karyanya sampai sekarang sering diputar di RRI dan untuk Buku Panduan Tembang Dolanan Anak Sekolah Dasar, salah satunya "[[Jaranan]]".<ref>{{cite web |
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.thewindowofyogyakarta.com/seniman.php?id=MjE4&orig= Taman Budaya Yogyakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812201248/http://ww16.thewindowofyogyakarta.com/seniman.php?id=MjE4&orig=&sub1=20230813-0612-489b-9bb7-d61d5b53821d |date=2023-08-12 }}
* {{id}} [http://lirik.kapanlagi.com/daerah/jawa_tengah%252Fjateng/jaranan KapanLagi.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305055304/http://lirik.kapanlagi.com/daerah/jawa_tengah%252Fjateng/jaranan |date=2016-03-05 }}
* {{id}} [http://www.kaperda.jogjaprov.go.id/kesenian/1098-tari-klasik-yogyakarta Kantor Perwakilan Daerah untuk DIY] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130608201628/http://www.kaperda.jogjaprov.go.id/kesenian/1098-tari-klasik-yogyakarta |date=2013-06-08 }}
* {{ms}} [[:ms:Jaranan|Wikipedia Malay]]
* {{id}} [http://www.salonnet.info/listing-lagump3-ki+hadi+sukatno.html SolonNet.Info]
{{lifetime|1915|1983|Sukatno, Ki Hadi}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
|