Parijata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Etimologi: menambah konten. |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
}}
'''Parijata''' atau '''Parijoto''' (''Medinilla speciosa'')<ref name = "C132">Blume in Van Hall, 1831 ''In: Bijdr. Natuurk. Wetensch., Vol.: 6 p. 256''</ref> adalah tumbuhan [[epifit]] [[tumbuhan menahun|menahun]] dalam marga ''[[Medinilla]]'', suku [[Melastomataceae]].<ref name = "source">
== Etimologi ==
Nama genus ''[[Medinilla]]'' berasal dari nama gubernur [[Mauritius]] pada 1820 yaitu José de Medinilla y Pineda. Pada saat itu Mauritius dikenal sebagai Kepulauan Marianne.<ref name="gledhill">{{Cite book|last=Gledhill|first=D.|date=2008|url=https://books.google.co.in/books?id=NJ6PyhVuecwC&newbks=0&hl=en&redir_esc=y|title=The Names of Plants|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-86645-3|pages=253|language=en|url-status=live}}</ref>
Sementara
== Deskripsi ==
Parijata merupakan tanaman semak [[epifit]] dengan ketinggian 0,45–1,2 meter
Parijata memiliki buah yang tersusun dalam [[malai]] yang besar dengan masing-masing buah berbentuk bulat kecil. Saat masih muda, buah berwarna merah muda dan semakin memerah keunguan saat masak.<ref name=":0" /> Buah parijata memiliki rasa yang sepat dan asam.<ref>{{Cite web|last=Kundori|first=Moch|date=22 Agustus 2022|title=Ini Khasiat Buah Parijoto, yang Tidak Banyak Diketahui|url=https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/pr-044237565/ini-khasiat-buah-parijoto-yang-tidak-banyak-diketahui|website=Suara Merdeka|language=id|access-date=22 September 2022}}</ref>
== Persebaran dan habitat ==
Baris 23 ⟶ 25:
Terdapat tradisi lisan yang menyebutkan bahwa parijata pertama kali ditanam oleh [[Sunan Muria]]. Kapal ''Dampo Awang'' yang karam di sekitar [[Selat Muria|Pulau Muria]] menumpahkan muatan yang telah terkumpul dari berbagai pulau di kawasan perdagangan rempah [[Nusantara]], salah satunya adalah biji parijata. Ceceran biji parijata kemudian diambil Sunan Muria dan ditanamnya di hutan [[Gunung Muria|Pegunungan Muria]]. Saat istri Sunan Muria, Nyai Sujinah (Dewi Ayu Nawangsih) hamil dan mengidam buah masam, Sunan Muria kemudian memerintahkan para santrinya untuk mencari buah di hutan Pegunungan Muria. Para santri tersebut kemudian pulang membawa buah parijata dan menyerahkannya kepada Sunan Muria.{{Sfn|Faza|2021|p=150–151}}
Buah parijata diyakini dapat menyuburkan kandungan pasangan yang sulit memiliki keturunan. Bagi ibu yang sedang hamil, parijata juga diyakini dapat menjadikan [[janin]] memiliki paras rupawan.{{Sfn|Faza|2021|p=150}}
== Manfaat ==
Parijata biasa dimanfaatkan sebagai [[obat tradisional]] dengan cara direbus, direndam, atau dimakan langsung. Buah parijata mengandung [[antioksidan]] dan [[beta-karoten]] dalam kadar yang signifikan sehingga dipercaya akan meningkatkan kesuburan kehamilan. Selebihnya, parijata juga dapat digunakan untuk membantu penanganan penyakit [[diare]] dan [[Seriawan|sariawan]], serta dipakai sebagai [[Antiinflamasi|anti-inflamasi]], antikanker, dan [[antibakteri]].{{Sfn|Faza|2021|p=151}}
== Galeri ==
Baris 36 ⟶ 41:
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|last=Faza|first=Muhammad Iqbal|year=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Benantara/X3BMEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=Benantara|publisher=[[Kepustakaan Populer Gramedia]]|isbn=978-602-481-654-4|editor-last=Masruri|editor-first=Bukhori|language=Indonesia|chapter=Konsep Pelestarian Alam melalui Kebudayaan dan Kearifan Lokal Masyarakat Colo|ref=harv|authorlink=|url-status=live}}
== Pranala luar ==
Baris 47 ⟶ 50:
{{Taxonbar|from=Q2439762}}
[[Kategori:Tumbuhan obat]]▼
[[Kategori:Medinilla|speciosa]]
▲[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Tumbuhan epifit]]
|