Parijata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Deskripsi: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
Terdapat tradisi lisan yang menyebutkan bahwa parijata pertama kali ditanam oleh [[Sunan Muria]]. Kapal ''Dampo Awang'' yang karam di sekitar [[Selat Muria|Pulau Muria]] menumpahkan muatan yang telah terkumpul dari berbagai pulau di kawasan perdagangan rempah [[Nusantara]], salah satunya adalah biji parijata. Ceceran biji parijata kemudian diambil Sunan Muria dan ditanamnya di hutan [[Gunung Muria|Pegunungan Muria]]. Saat istri Sunan Muria, Nyai Sujinah (Dewi Ayu Nawangsih) hamil dan mengidam buah masam, Sunan Muria kemudian memerintahkan para santrinya untuk mencari buah di hutan Pegunungan Muria. Para santri tersebut kemudian pulang membawa buah parijata dan menyerahkannya kepada Sunan Muria.{{Sfn|Faza|2021|p=150–151}}
Buah parijata diyakini dapat menyuburkan kandungan pasangan yang sulit memiliki keturunan. Bagi ibu yang sedang hamil, parijata juga diyakini dapat menjadikan [[janin]] memiliki paras rupawan.{{Sfn|Faza|2021|p=150}}
== Manfaat ==
Baris 50:
{{Taxonbar|from=Q2439762}}
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Medinilla|speciosa]]
[[Kategori:Tumbuhan epifit]]
|