Andadinata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ditengah +di tengah); kosmetik perubahan |
typo nama perguruan dan nama senior |
||
(34 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
{{no footnotes|date=September 2016}}
{{refimprove|date=September 2016}}
{{rapikan}}
'''S. Andadinata''' yang lebih dikenal dengan nama '''Abah Andadinata''' ([[Majalaya, Bandung]], [[1893]] - [[30 Januari]] [[1969]]) adalah seorang pendiri perguruan [[Pencak silat|silat]] yang kontribusinya telah diakui oleh komunitas Silat Indonesia.
Baris 11 ⟶ 14:
Keahlian ilmu-ilmu hikmah yang dipelajari adalah dari para ulama, utamanya yaitu dari '''Mama Ajengan Syeh Haji Abdul Kahpi''', seorang ulama di wilayah Petaruman Tarogong [[Garut]]. Ilmu Hikmah yang didapat di antara lain adalah '''ilmu Haqmaliyah'''. Sampai saat ini ilmu Haqmaliyah masih eksis dilaksanakan oleh anak keturunanya.
Ilmu pencak silat pertama yang dikuasai oleh abah Andadinata adalah '''Silat jurus Peksi Muih''' sebagai warisan dari keluarganya. Yang kelak dikemudian hari inti dari tata gerak jurus peksi muih menjadi '''jurus Payung Rasul'''. Sampai saat ini jurus silat Peksi Muih masih eksis dan boleh dipelajari oleh warga penghayat Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat.
Pada masa itu ilmu pencak silat yang jurus-jurusnya bermuatan / menyatu dengan ilmu hikmah masih belum banyak di kenal masyarakat.
Baris 19 ⟶ 22:
== Berguru di Cirebon ==
Ilmu hikmah lainya didapat oleh abah Andadinata awalnya bermula dari seringnya
Ketertarikan Ajengan Asep Samsudin terhadap sosok Andadinata, karena setiap ta’lim dilaksanakan
Sebagai ulama dan ajengan, Mama ajengan Asep Samsudin sudah melihat bahwa pedagang telur ini memiliki kharomah yang spesifik. Dan akhirnya abah Andadinata diangkat sebagai murid untuk melestarikan ilmu ilmu hikmah ajengan Asep Samsudin.
== Perjalanan ke Cianjur ==
Perkembangan pencak silat semakin berkembang, meski pencak silat masih terbatas diajarkan kepada keluarga ningrat dan kalangan ulama. Maka atas saran mama Ajengan Asep Samsudin, Andadinata untuk melanjutkan pembelajaran melengkapi ilmu pencak silat di ke wilayah Parahiangan barat tepat nya di wilayah Kadipaten [[Cianjur]]. Berbekal referensi dari mama ajengan Asep Samsudin, abah Andainata datang ke Padepokan silat juragan '''Rd Haji Ibrahim'''. Yang dikenal sebagai pendiri dan pencetus [[Maenpo]] [[Cikalong]].
Tidak jelas apakah abah Andadinata dilatih langsung oleh juragan Rd Haji Ibrahim yang pada tahun 1900an sudah sepuh, atau dilatih oleh seseorang pelatih yang di tugaskan, tapi ada sumber lain yang memberikan kesaksian bahwa Mama Anda belajar gerak jurus 10 dari Mama Rd. Hasan - yang masih keluarga mama Rd. Ibrahim. Sumber kesaksian menyebutkan bahwa mama Anda dan Mama Rd. Hasan, beserta Mama Endin dari Samarang Garut merupakan tiga serangkai murid Mama Rd. H. Abdul Kahp<!-- Tiga serangkai: Mama Anda, Mama Rd. Hasan dan Mama Endin, selain berguru kepada Mama Rd. H. Abdul Kahpi, juga ketiga tokoh ini saling berbagi ilmu. 1. Mama Anda, Mama Endin, dan juga Mama Rd. Asep Martawijaya belajar jurus dari Mama Rd. Hasan; 2. Mama Anda, Mama Rd. Asep Martawijaya dan Mama Endin saling berbagi ilmu tentang ageman Sunda Wiwitan' dan Ilmu Pancakalima (ilmu tentang hakikat Naktu), yang oleh karenanya dalam Layang Muslimin-Muslimat Jilid 3, Rd. Asep Martawijaya membahas 'Naktu Madinah' dari sudut pandang ilmu Pancakalima. 4. Penyempurnaan Jurus 1-10 dilakukan juga oleh Mama Anda bersama Mama Rd, Hasan dan Abah Iya di Bandung (putra Mama Endin) yang dikaitkan dengan ajaran tarikat dengan landasan lafadz alip-lam-lam-he-tasjid-mim-he-mim-dal-tasjid, yang dalam dalam olahraganya oleh Mama Anda dinamakan jurus keupeul, teundeut, jeblag,beset, giles, tamplok, liliwatan, colok, potong,seuseup. Pada waktu itu juga Bung Karno yang masih kuliah di ITB mempelajari jurus 10 dan mengikuti pelajaran layang Muslimin-Muslimat. -->i. Yang jelas dari 10 jurus halusan Margaluyu Pusat sangat kental dengan pengaruh maenpo Cikalong. yang berbasis pada silat '''Madi''', '''Kari''' dan silat asli Cianjur.
Tokoh Maenpo Cikalong yang usianya relatip lebih muda dari juragan Rd Haji Ibrahim adalah juragan '''Rd Haji Abullah''' yang mewarisi ilmu pencak silat '''Sabandar'''. Sedangkan Silat Sabandar berasal dari '''Moh Kosim''' yang konon berasal dari Pagaruyung Minangkabau [[Sumatera Barat]].
Dari juragan Rd Haji Abdullah, abah Andadinata mewarisi ilmu pencak silat Sabandar yang tata geraknya sangat halus dan lembut. Tapi jika kita teliti dan cermat, beberapa bagian dari sejarah ini menjadi kabur, dengan lahir pada tahun 1893 dan menemui Raden Haji Ibrahim pada tahun 1900 berarti ia datang sebagai anak umur 7 tahun. Dalam sejarah maenpo Cikalong tak pernah satupun catatan atau cerita dari para tokoh aliran ini yang pernah menyebutkan ada anak kecil yang belajar ke Raden Haji Ibrahim. Karen hal ini tentunya akan menjadi istimewa, adanya anak kecil di antara murid-murid yang sudah berumur, namun dalam Sajarah Nu Nyebarkeun Penca Cikalong di Tatar Pasundan tak pernah disebutkan nama Abah Andadinata. Dan maenpo Cikalong sendiri sebagai bela diri keluarga untuk saat itu tak pernah ada "padepokan" karena pada generasi awal bela diri ini tertutup dan sulit dijumpai oleh orang yang bukan keluarga Dalem Cikundul.
Pengaruh silat [[Budaya Bugis|Bugis]] dan [[Budaya Madura|Madura]] dalam keilmuan Margaluyu didapat sewaktu abah Andadinata berpetualang
Kompilasi tata gerak '''Madi''', '''Kari''', '''Sabandar''' dan '''Khaer''' inilah yang dikemudian hari menjadi 10 jurus wajib Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat ditambah ilmu Hikmah yang diharkatkan setelah selesai berlatih.
Mengingat tata gerak 10 jurus Margaluyu Pusat boleh dikatakan sangat sederhana, jurus-jurus tersebut tidak bisa diperagakan dipanggung sewaktu ada tabeuh gendang pencak. Oleh karena itu atas saran para kerabat bahwa jurus Margaluyu Pusat harus dilengkapi dengan jurus silat murni yang benar benar merupakan maenpo. Dengan demikian Margaluyu Pusat dilengkapi dengan '''Maenpo Selah Eurih''', '''Paleredan''' warisan dari juragan Rd Haji Soma.
Oleh karena itu dalam setiap proses harkatan, ketiga tokoh Rd Haji Ibrahim, Rd Haji Abdullah dan Rd Haji Soma yang kesemuanya adalah kerabat Cikalong Cianjur selalu disebut untuk dimohon keikhlasanya serta mohon kepada Allah
Keilmuan Margaluyu, boleh dikatakan lengkap, karena berintikan ilmu hikmah Sunda wiwitan yang ditulis tangan oleh abah Andadinata dalam aksara Sunda Wiwitan yang serupa dengan tulisan pada relief prasasti2 di pulau Jawa, serta aksara [[Hanacaraka]]. Secara otentik buku ini masih ada dalam bentuk aseli.
Pengaruh silat Tiongkok (Khun Tao) dan Mande dalam keilmuan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat diperoleh abah Andadinata sewaktu
Adapun pengaruh silat Minang diperoleh dari Mama Sabandar (Moh Kosim). Sedangkan pengaruh silat Betawi pada keilmuan Margaluyu Pusat karena hasil berguru Maenpo di Cikalong.
Hal tersebut dikuatkan tokoh Mbah Madi, Mbah Kari dan mbah Sabandar dan mbah Khaer selalu disebut dalam setiap proses Harkatan sebagai ucapan
Kelengkapan keilmuan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat secara sempurna dikuasai oleh abah Andadinata ketika umur
Karena seringnya terjadi sambung rasa, dan dalam setiap sambung rasa abah Andadinata selalu unggul, maka
== Pendirian Perguruan Margaluyu ==
Ketenaran abah Andadinata sebagai juara kaul yang tidak punya perguruan, sempat terdengar oleh seorang guru perguruan silat yang terkenal di kota Bandung yaitu '''mang Soehandi''' yang bertempat tinggal di Gang
Pertemuan antara mang Soehandi dengan Abah Andadinata untuk sambung rasa merupakan peristiwa penting sebagai tonggak sejarah berdirinya Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat.
Baru pertama kali abah Andadinata bersambung rasa dengan tokoh silat yang berlevel guru. Bagi mang Soehandi juga baru pertama kali bertemu pendekar tanpa paguron yang selalu bisa mengunci geraknya dengan halus tanpa melukai apalagi mencederai. Sebagai ksatria Pendekar, Mang Soehandi menyatakan bahwa keilmuan Margaluyu Pusat adalah ilmu silat yang lengkap ditambah ilmu hikmah yang benar2 murni tanpa menggunakan tenaga khodam. Dan
Permohonan mang Soehandi ditolak oleh Andadinata, tetapi menerimanya sebagai sahabat latih. Maka mulai saat itu, dinyatakan bahwa dalam pakem keilmuan Margaluyu tidak dikenal istilah guru, apalagi gelar guru besar. Yang dikenal adalah sahabat (ikhwan / ahwat) yang sedang berlatih.
Sumbangan yang terbesar dari Mang Soehandi dalam keilmuan Margaluyu Pusat adalah jurus kasaran yang lebih dikenal dengan jurus 14 dan jurus-jurus peupeuhan (Maenpo Sabandar dari Mama Hamim Cicendo-Bandung)
. Dengan demikian semakin lengkaplah jurus jurus Kelimuan Margaluyu Pusat yang merupakan jurus jurus yang memiliki kharomah. Dengan masuknya mang Soehandi ke dalam Margaluyu Pusat, kemudian
Marga adalah jalan, Luyu = Saluyu atau lancar, Pusat berarti selalu di tengah. Jadi secara harfiah Margaluyu Pusat diartikan sebagai Selalu berjalan di tengah agar selalu lancar.
Meski jurus-jurus Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat berbasis pada gerak pencak silat. Tetapi sesungguhnya adalah ilmu beladiri pernapasan, yang berkharomah tenaga dalam. Yang mana seni beladiri pernapasan saat itu pada akhir decade 1930an belum banyak dikenal oleh masyarakat. Sehingga sulit
== Nama-nama jurus halusan 1 – 10 (Dikenal juga oleh penghayat paguron Margaluyu Pusat sebagai Jurus muslimin-muslimat) ==
Baris 61 ⟶ 65:
# Jurus 2 --- Jurus teunded ==
# Jurus 3 --- Jurus jeblag ==
# Jurus 4 --- Jurus
# Jurus 5 --- Jurus
# Jurus 6 --- Jurus
# Jurus 7 --- Jurus liliwatan ==
# Jurus 8 --- Jurus colok ==
Baris 69 ⟶ 73:
# jurus 10--- jurus seseup ==
== Sumber
# Ibu Sukaesih Andadinata (istri).
# Eceu Titiek putri pertama abah Andadinata)
Baris 84 ⟶ 88:
# Sumo Pawiro (Karangnongko Wates DIY)
# Rusmin Sudiyono (Purwokerto Barat)
# Bapak Sudarmo (Pucangan, Widodo Martani
# Sukabdjo (Beran - Sleman, guru pertama Bpk Bambang
# Dan Suwaryono (dosen Asti Yogyakarta dan guru dari beberapa perguruan tenaga dalam 10 jurus)
# Bambang Sarkoro (Ketua Umum Margaluyu Pusat 2009)
# Den Toto (tarekat Haqmaliah, Petaruman Tarogong Garut).
# Ucu Sapri - Perguruan [[Silat Cimande]] Padjadjaran
# Perpustakaan PPSI Bandung, Cianjur Jawa Barat.
# Masyarakat Desa Cikuya Cicalengka Bandung
Baris 95 ⟶ 99:
# Seluruh perguruan pencak silat jawa barat yang mengenal abah andadinata secara langsung
Catatan
Makam Abah Andadinata sampai saat ini masih sering diziarahi oleh seluruh penghayat Margaluyu Pusat di Cikuya Cicalengka, berdekatan dengan kediaman Bapak Idit Junaedi (wali keluarga S. Andadinata)
== Lihat pula ==
* [[Tenaga Dalam]]
* [[Sejarah Tenaga Dalam]]
== Pranala luar ==
* [http://www.margaluyu-pusat.net Situs Margaluyu Pusat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210211053322/http://margaluyu-pusat.net/ |date=2021-02-11 }}
* [http://www.silatindonesia.com Situs Silat Indonesia]
* [http://www.sahabatsilat.com Situs Sahabat Silat]
== Sumber ==
* Dokumen Margaluyu Pusat
* Saksi hidup
* [http://www.korantempo.com/korantempo/2007/06/17/Olah_Raga/krn,20070617,11.id.html Koran Tempo, Menjadi Manusia Seutuhnya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928072210/http://www.korantempo.com/korantempo/2007/06/17/Olah_Raga/krn,20070617,11.id.html |date=2007-09-28 }}
{{lifetime|1893|1969|}}
[[Kategori:Pesilat Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]
[[Kategori:
[[Kategori:Pendekar Sunda]]
[[Kategori:Seni bela diri Sunda]]
|