Wakaf (tajwid): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tanda-tanda wakaf: Kesalahan tulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|accessdate=2019-10-7
}}
</ref> dari sudut bahasa adalah pemberhentian pengucapan. Sementara itu, dari sudut istilah tajwid, wakaf adalah penghentian bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Untuk mengetahui waqaf yang tepat, di perlukandiperlukan pemahaman trhadapterhadap ayat yang di bacadibaca, sehingasehingga wakaf memberikan kesan arti sempurna. Bagi yang sudah memahami dapat menentukan sendiri wakaf yang tepat sehingga tidak merusak makna, dan bagi yang belum faham hendaknya mengikuti tanda wakaf atau melihat mushaf agar tidak merusak makna [[Al-Qur'an]] itu sendirsendiri saat wakaf.
 
=== Wakaf di bagi menjadi empat : =lima==
 
==== Waqaf Idhthirari (اضطراري) ====
Idhthirari artinya darurat, dalam artian wakaf atau pemberhentian bacaan Al-Qur'an dalam keadaan darurat, terpaksa, atau tidak sengaja karena tidak kuatnya nafas, menguap, batuk, bersin dan hal lain yang tidak dapat di tahan.
 
==== Waqaf Intizhari (انتظاري) ====
Waqaf Intizhari adalah wakaf yang dilakukan khusus dalam sebuah pengajaran [[Al-Qur'an]]. Hal ini dalam rangka menguasai cara [[membaca]].
 
==== Waqaf Ikhtibari (اختباري) ====
Kata ikhtibari wakaf yang di lakukandilakukan oleh seorang guru (''[[Mu`allim|mu'allim]]'') untuk menguji muridnya dalam hal bacaan Al-Qur'an.
 
==== Waqaf Ikhtiari (اختياري) ====
Kata Ikhtiari atau wakaf [[ijtihad]], wakaf yang dilakukan keranakarena pemahaman terhadap Al-Qur'an dan kaidah [[Bahasa Arab|Bahasa Arab.]].
 
Waqaf ini terbagi menjadi empat :
Baris 33:
 
== Tanda-tanda wakaf ==
# [[Tanda]] ''mim'' ( '''<big><sup>مـ</sup></big>''' ), disebut juga dengan wakaf lazim, adalah penghentian di akhir kalimat sempurna. Wakaf lazim disebut juga sebagai wakaf ''tāmm'' (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda ''mim'' ( '''<big><sup>م</sup></big>''' ), memiliki kemiripan dengan tanda [[tajwid]] ''iqlab'', tetapi sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya.
# Tanda ''ṭa'' ( '''<big><sup>ﻁ</sup></big>''' ) adalah tanda wakaf mutlak sehingga diwajibkan untuk berhenti.
# Tanda ''jim'' ( '''<big><sup>ﺝ</sup></big>''' ) adalah wakaf jaiz, jadi boleh berhenti dan boleh melanjutkan bacaan.
# Tanda ''ẓa'' ( '''<big><sup>ﻇ</sup></big>''' ) menandakan lebih baik tidak berhenti.
# Tanda ''ṣad'' ( '''<big><sup>ﺹ</sup></big>''' ), disebut juga dengan wakaf ''murakhkhas'', menunjukkan bahwa lebih baik tidak mengentikan bacaan, tetapi diperbolehkan berhenti saat dkeadaankeadaan darurat dan tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda ''ẓa'' dan ''ṣad'' terletak pada fungsinya; dalam kata lain, lebih diperbolehkan berhenti pada wakaf ''ṣad''.
# Tanda ''ṣad lam ya'' ( '''<big><sup>ﺻﻠﮯ</sup></big>''' ) merupakanadalah singkatan dari ''al-waṣal awlā'' yang bermakna "[[wasal]] atau meneruskan bacaan lebih baik". Maka dari itu, meneruskan bacaan tanpa mewakafkannya lebih dianjurkan.
# Tanda ''qaf'' ( '''<big><sup>ﻕ</sup></big>''' ) merupakanadalah singkatan dari ''qīla alayhil waqaf'' yang bermakna "boleh berhenti pada wakaf sebelumnya". Maka dari itu, lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwakafkan.
# Tanda ''ṣad lam'' ( '''<big><sup>صل</sup></big>''' ) merupakanadalah singkatan dari ''qad yūṣalu'' yang bermakna "kadang kala boleh di[[wasal]]kan". Maka dari itu, lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan;
# Tanda ''qif'' ( '''<big><sup>ﻗﻴﻒ</sup></big>''' ) artinya lebih dianjurkan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya diteruskan oleh sang pembaca tanpa berhenti.
# Tanda ''sin'' ( '''<big><sup>س</sup></big>''' ) atau tanda ''saktah'' ( '''<big><sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup></big>''' ) menandakan pemberhentian sejenak tanpa mengambil napas sekiranya 1 alif 2 harokat, baru untuk meneruskan bacaan. Ada beberapa saktah dalam Al-Qur'an yakni pada surat : Al-Kahfi ayat : 1 dan 2, surat Yasin ayat :52 dan yang ke 3, surat Al-Qiyamah ayat 27, dan surat Al-Muthaffifin ayat 14.
# Tanda ''waqfah'' ( '''<big><sup>ﻭﻗﻔﻪ</sup></big>''' ) bermakna sama seperti wakaf ''saktah'' ( '''<big><sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup></big>''' ), tetapi harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.
# Tanda ''lā'' ( '''<big><sup>ﻻ</sup></big>''' ) menandakan pelarangan penghentian. Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika muncul di pertengahan ayat, maka tidak dianjurkan untuk berhenti. Jika berada di penghujung ayat, sang pembaca boleh berhenti dan boleh tidak.
# Tanda ''kaf'' ( '''<big><sup>ﻙ</sup></big>''' ) merupakanadalah singkatan dari ''kadzālik'' yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari wakaf ini mirip dengan wakaf yang sebelumnya muncul.
# Tanda titik tiga ( '''.<sup><big>.</big></sup>. .<sup><big>.</big></sup>.''') disebut sebagai wakaf ''muraqabah'' atau wakaf ''ta'anuq'' sering kita kenal dengan wakaf ''mu'anaqoh'', yang berarti "terikat". Wakaf artinya boleh berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua, dan sebaliknya. Seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 2 :
<blockquote>'''<big>ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ</big> .<sup><big>.</big></sup>. <big>فِيْهِ .<sup>.</sup>. هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ</big>'''</blockquote>
 
Baris 61:
 
{{huruf Arab}}
{{Arab-stub}}
 
[[Kategori:Tajwid]]
 
 
{{Arab-stub}}