Pertanaman campuran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik
Putrianh (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Tumpang sari lobak dan seledri.jpeg|thumbjmpl|Tumpang sari lobak dan seledri di [[Pangalengan, Bandung]]]]
[[Berkas:Intercropping coconut n Tagetes erecta.jpg|thumbjmpl|Kelapa dan bunga ''[[Tagetes erecta]]'' di India]]
'''Pertanaman campuran''' atau '''polikultur''' adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari [[pertanaman tunggal]] atau monokultur. [[Tumpang sari]] dan [[wanatani]] termasuk ke dalam praktik pertanaman campuran. Polikultur merupakan salah satu prinsip [[permakultur]].
 
Polikultur membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, namuntetapi memiliki keuntungan lebih dibandingkan monokultur:
 
* Keanekaragaman tanaman pertanian menghindari penularan penyakit tanaman secara luas seperti yang umum terjadi di pertanian monokultur. Sebuah studi di China melaporkan bahwa penanaman beberapa varietas [[padi]] dalam satu lahan meningkatkan hasil dikarenakan turunnya persebaran penyakit, sehingga [[pestisida]] tidak dibutuhkan.<ref>(August 17, 2000.) [http://www.mindfully.org/GE/Rice-Diversity-Yield.htm Genetic Diversity and Disease Control in Rice Nature 406, 718 - 722.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111118044541/http://www.mindfully.org/GE/Rice-Diversity-Yield.htm |date=2011-11-18 }}</ref>
* Keanekaragaman yang lebih tinggi menyediakan [[habitat]] bagi [[mikroorganisme tanah]] dan [[polinator]] yang menguntungkan.
 
==Lihat pulaJenis ==
 
=== Tumpang sari ===
[[Tumpang sari]] merupakan pertanaman dua atau lebih tanaman dalam waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan. Jenis-jenis tanaman tersebut ditanam di lahan yang sama. Contoh tumpang sari adalah penanaman jagung dengan [[kedelai]] atau [[kacang tanah]].{{Sfn|Rai|2018|p=26-27}}
 
=== Tumpang sela ===
Tumpang sela merupakan jenis tumpang sari yang dilakukan pada pertanaman tunggal. Penerapannya dilakukan pada tanaman-tanaman perkebunan yang utama. Tumpang sela juga diterapkan kepada tanaman hutan. Tanaman sela ditanam ketika tanaman pokok masih berukuran kecil atau belum produktif. Sela waktu penanaman dapat setiap musim, setahun, hingga dua tahun. Tanaman sela semusim misalnya pisang. Tanaman sela setahun misalnya jagung dan kedelai. Sedangkan tanaman sela dua tahun misalnya cabai dan [[tomat]].{{Sfn|Rai|2018|p=27}}
 
=== Tumpang gilir ===
[[Tumpang Gilir|Tumpang gilir]] merupakan cara bercocok tanam dengan dengan dua atau lebih jenis tanaman pada lahan yang sama dengan pengaturan waktu panen. Jenis tanaman berperan sebagai peningkat intensitas tanam. Penanaman meningkat dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam atau lebih. Penentuan jumlah penanaman ditentukan oleh umur panen atau jenis tanaman yang ditanam. Metode tumpang gilir memberikan hasil panen yang lebih beragam dalam satu musim tanam. Jumlah panen yang dapat dilakukan oleh petani mulai dua hingga empat kali dalam setahun. Metode tumpang gilir mengurangi biaya sarana produksi dan meningkatkan pendapatan petani dari hasil panen. Jenis tanaman yang dapat diterapkan tumpang gilir padanya misalnya jagung dan [[kacang hijau]].<ref>{{Cite news|last=Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian|date=23 November 2019|title=Sistem Tanam Tumpang Gilir|url=https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/sistem-tanam-tumpang-gilir|work=Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian|access-date=15 Juli 2022}}</ref>
 
=== Pola tanam bergiliran ===
Pola tanam bergiliran merupakan metode penanaman dua jenis tanaman atau lebih pada lahan yang sama secara bergiliran. Metode ini mengandalkan urutan waktu penanaman untuk menentukan intensitas penanaman. Pergantian giliran penanaman ditentukan oleh masa [[panen]] masing-masing jenis tanaman. Pola tanam bergiliran dibagi menjadi tiga macam, yaitu bergiliran ganda, bergiliran bertiga dan bergiliran berempat. Bergiliran ganda berarti dalam setahun hanya ada dua jenis tanaman yang ditanam bergiliran. Bergiliran bertiga berarti ada tiga jenis tanaman yang ditanam bergiliran secara berurutan. Bergiliran berempat berarti ada empat jenis tanaman yang ditanam bergiliran secara berurutan.<ref>{{Cite journal|last=Evizal, R., dan Prasmatiwi, F. E.|date=2021|title=Review: Pilar dan Model Pertanaman Berkelanjutan di Indonesia|url=http://repository.lppm.unila.ac.id/33110/1/721-2609-2-PB-Pilar.pdf|journal=Jurnal Galung Tropika|volume=10|issue=1|pages=128|issn=2407-6279}}</ref>
 
== Fungsi ==
 
=== Keberlanjutan sistem pertanian ===
Pertanaman campuran merupakan salah satu cara meningkatkan [[keanekaragaman hayati]] di [[lahan pertanian]] secara maksimal. Meningkatnya keanekaragaman hayati menjadi salah satu cara mencapai [[keberlanjutan]] pada sistem pertanian.<ref>{{Cite book|last=Purba, D. W., dkk.|date=2022|url=http://repository.poliupg.ac.id/2068/1/FullBook%20Sistem%20Pertanian%20Terpadu.pdf|title=Sistem Pertanian Terpadu: Pertanian Masa Depan|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-342-385-4|pages=59|url-status=live|access-date=2022-07-15|archive-date=2022-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220718013641/http://repository.poliupg.ac.id/2068/1/FullBook%20Sistem%20Pertanian%20Terpadu.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Peningkatan produktivitas lahan ===
Pada sistem pertanaman campuran, tanaman yang ditanam lebih dari satu jenis. Kondisi tersebut membuat produktivitas lahan meningkat. [[Rotasi tanaman]] dalam satu waktu juga meningkatkan kesuburan tanah. Pertanaman campuran juga menghasilkan kondisi [[umpan balik positif]]. Pada kondisi ini, penanaman satu jenis tanaman berdampak pada peningkatan pertumbuhan tanaman jenis lainnya di lahan yang sama.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=50}}
 
=== Peningkatan keragaman gizi masyarakat ===
Nilai [[gizi]] yang beragam diperoleh melalui hasil panen pertanaman campuran yang lebih dari satu jenis tumbuhan. Ini karena setiap jenis tanaman memiliki kandungan gizi yang berbeda. Jenis gizi yang akan diperoleh masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jenis tanaman yang ditanam dalam pertanaman campuran.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=50}}
 
=== Mengurangi risiko usaha tani ===
Risiko usaha tani pada pertanaman campuran dapat dikurangi karena perbedaan jenis hama pada jenis tanaman yang berbeda. Jenis tanaman yang berbeda memiliki tingkat keamanan yang berbeda terhadap hama atau [[patogen]]. Sehingga, salah satu jenis tanaman akan tetap dapat dipanen. Kondisi tersebut dapat menjamin kelangsungan dari perolehan pendapatan.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=50}}
 
== Kondisi penerapan ==
Pertanaman campuran merupakan pola tanam yang sesuai diterapkan pada dua kondisi. Pertama, lahan yang digunakan untuk penanaman tidak memiliki ukuran yang luas. Kedua, adanya risiko perubahan harga komoditas pertanian dalam nilai yang besar. Kedua kondisi tersebut didasarkan kepada nilai indeks diversitas tanaman yang berbanding lurus dengan risiko yang ditanggung oleh petani atas komoditas pertaniannya.<ref name=":0">{{Cite book|last=Wahyudie|first=Tri|date=2020|url=https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/525/BUKU-TRIW-KE-1.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Penguasaan Lahan dan Konservasi Tanah|location=Malang|publisher=Ahlimedia Press|isbn=978-623-94297-2-0|editor-last=Reni|editor-first=Yevina Maha|pages=17|url-status=live}}</ref>
 
=== Kawasan agropolitan ===
Pertanaman campuran pada kawasan [[agropolitan]] dilakukan secara terus-menerus. Lahan pertanian dimanfaatkan oleh petani setiap hari, Tujuannya untuk memperoleh [[pendapatan]] guna memenuhi [[kebutuhan]] hidup sehari-hari.<ref name=":0" />
 
== Kelemahan ==
Pertanaman campuran dapat menghasilkan inang untuk hama dan patogen. Risiko adanya inang khususnya pada pertanaman campuran dengan model [[tumpang sari]]. Selain itu, pertanaman campuran juga memerlukan biaya yang lebih mahal. Penambahan biaya diperlukan untuk perawatan jenis-jenis tanaman yang ditanam.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=51}}
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Pertanian}}
* [[Ekologi pertanian]]
Baris 14 ⟶ 51:
* [[Monokultur]]
 
== Referensi ==
<references/>
 
=== Catatan kaki ===
==Pranala luar==
{{Reflist}}
* [http://www.satavic.org/cropping_systems.htm Crop rotation and polyculture]
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Putra, R. P., Dewi, V. A. K., dan Afrianto, W. F.|date=2021|url=https://www.researchgate.net/profile/Rivandi-Putra/publication/358408076_Serba-Serbi_Pertanian_Perkotaan/links/620113bff3cdc1188ff51b8a/Serba-Serbi-Pertanian-Perkotaan.pdf|title=Serba-Serbi Pertanian Perkotaan|location=Solok|publisher=Insan Cendekia Mandiri|isbn=978-623-348-569-2|editor-last=Insani|editor-first=Siti Jamalul|ref={{sfnref|Putra, Dewi dan Afrianto|2021}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Rai|first=I Nyoman|date=2018|url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/5ae2d5c7515c9ab3a834b65e29affd3c.pdf|title=Dasar-Dasar Agronomi|publisher=Percetakan Pelawa Sari|isbn=978-602-8409-68-1|ref={{sfnref|Rai|2018}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.satavic.org/cropping_systems.htm Crop rotation and polyculture] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050408162746/http://www.satavic.org/cropping_systems.htm |date=2005-04-08 }}
* [http://ag.arizona.edu/OALS/ALN/aln48/hanzi.html Polycultures in the Brazilian drylands]
* [http://www.new-ag.info/01-1/perspect.html Polyculture and disease prevention] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100612175733/http://www.new-ag.info/01-1/perspect.html |date=2010-06-12 }}
* [httphttps://web.archive.org/web/20090430205632/http://web.me.com/blueheron55/NAC_Site/PolyCultures.html PolyCultures: Food Where We Live]
* [http://www.farminggroup.org Integrated Polyculture Farming System]
 
Baris 30 ⟶ 74:
[[Kategori:Ekologi pertanian]]
[[Kategori:Wanatani]]
 
 
{{pertanian-stub}}