Buku telepon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3:
 
== Isi ==
Terdapat dua jenis buku telepon yang diterbitkan pada umumnya, yaitu halaman kuning (''yellow pages'') dan halaman putih (''white pages''). Keduanya ditata sesuai urutan alfabetis (dari A-Z), namun dengan skema yang berbeda. Kedua buku didistribusikan oleh perusahaan operator telepon secara gratis ke masyarakat. Buku ini bisa diantar langsung ke alamat pelanggan atau diambil sendiri di kantor telepon sewaktu membayar rekening telepon. Umumnya buku telepon diperbarui setiap satu tahun sekali.
 
=== Halaman putih ===
Baris 37:
Pada umumnya penerbitan buku telepon dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi yang menjadi operator telepon kabel di suatu wilayah. Jumlah buku yang diterbitkan dapat berbeda menurut negara. Di AS, yang lebih mengunggulkan kompetisi, terdapat banyak perusahaan yang menyelenggarakan jasa telepon, sehingga buku telepon yang dicetak juga memiliki banyak versi. Seiring waktu juga muncul penerbit buku telepon yang terpisah dari perusahaan telekomunikasi, setelah perusahaan telepon menjual/''spin-off'' bisnisnya ke entitas terpisah. Misalnya, di Britania Raya, penerbit buku telepon adalah perusahaan bernama [[Yell]], yang merupakan sempalan dari penerbit aslinya yaitu perusahaan telekomunikasi [[British Telecom]].<ref>{{cite news|url=https://www.telegraph.co.uk/finance/4479729/BT-abandons-Yell-float-in-favour-of-demerger.html|title=BT abandons Yell float in favour of demerger|website=telegraph.co.uk|date=28 January 2001|access-date=29 January 2021}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.investegate.co.uk/british-telecom-plc--bt-a-/rns/restructure-proposals/200105100701563728D/|title=British Telecom PLC (BTA)|website=investegate.co.uk|date=10 May 2001|access-date=29 January 2021}}</ref>
 
Hal yang berbeda terjadi di negara yang (pernah) menerapkan [[monopoli]], di mana penerbitan buku telepon umumnya tetap didominasi oleh perusahaan telekomunikasi yang dominan. Di [[Jepang]] misalnya penerbit utama buku telepon adalah [[NTTNippon Telegraph and Telephone]], sedangkan di [[Indonesia]] adalah [[Telkom Indonesia]].
 
=== Buku telepon di Indonesia ===
Tidak diketahui secara pasti kapan buku telepon pertama diterbitkan di [[Hindia Belanda]], namun pada pertengahan [[abad ke-20]], buku tersebut sudah muncul di sejumlah kota, seperti [[Batavia]], [[Surabaya]], [[Teluk BetungLampung]], [[Makassar]] dan [[Banjarmasin]]. Pada mulanya buku yang diterbitkan masih belum memisahkan halaman putih dan kuning, dengan iklan diselipkan langsung di daftar seluruh pengguna telepon. Buku tersebut juga menggunakan [[Bahasa Belanda]].<ref>[https://www.yumpu.com/id/document/view/20439305/d-pezaro D.PEZARO]</ref> Setelah kemerdekaan RI buku tersebut mulai menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga namanya berubah dari "Telefoongids (kota)" menjadi "Buku Penundjuk Telepon (kota)" ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: Buku Penunjuk Telepon).
 
Mulanya penerbit buku tersebut adalah perusahaan ''Post, Telegraaf, en Telefoondienst''/[[Pos Indonesia|Pos, Telegrap dan Telekomunikasi]] (PTT), yang setelah 1965 dilanjutkan PN Postel/Perumtel dengan format yang tidak jauh berbeda. Pada tahun 1975, Perumtel menjalin kerjasama dengan anak usaha [[Pertamina]], [[Elnusa]] untuk mengembangkan bisnis direktorinya. Masuknya Elnusa (dalam wadah Elnusa GTDI) membuat buku telepon yang diterbitkan di Indonesia mulai mengikuti gaya Barat, seperti dalam tata letak dan pemisahan yang jelas antara ''white pages'' dan ''yellow pages''. Mulanya buku cetakan kerjasama keduanya hanya diterbitkan di 5 kota, yang kemudian diperluas ke berbagai daerah, termasuk ke 27 provinsi di Indonesia. Kerjasama tersebut kemudian ditransformasikan menjadi sebuah [[perusahaan patungan]] bernama PT Elnusa Yellow Pages, dengan pemegang sahamnya terdiri dari YDPP Telkom dan PT Elnusa (70%).<Ref name=histor>[https://web.archive.org/web/19970605111343/http://www.yellowpages.co.id/partner/infomed/history.htm HISTORY]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=NvjZDwAAQBAJ&pg=PT49&dq=PT+ELNUSA+YELLOW+PAGES&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjGrO--t_v9AhWMRWwGHeUyA-4Q6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=PT%20ELNUSA%20YELLOW%20PAGES&f=false Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ]</ref> Perusahaan tersebut kemudian akan terus menjadi penerbit buku ini hingga 2013, meskipun sempat berubah kepemilikan menjadi dikuasai penuh oleh Telkom (d/h Perumtel) dan namanya berganti menjadi PT [[Infomedia Nusantara]].<Ref name=histor/><Ref>[https://text-id.123dok.com/document/myjem32ql-sejarah-singkat-pt-infomedia-nusantara.html Sejarah Singkat PT. Infomedia Nusantara]</ref>
 
Buku yang nama resminya kemudian menjadi "Buku Petunjuk Telepon" (BPT) ini mulanya menggabungkan ''yellow pages'' dan ''white pages'' dalam satu buku. Seiring waktu, dimulai dari Jakarta sejak akhir [[1980-an]], BPT terbitan PT Elnusa YP/Infomedia Nusantara dipecah menjadi beberapa versi. Mulanya hanya buku putih dan buku kuning yang dipisah. Lalu, buku kuning dipecah menjadi dua: versi "Belanja" yang berisi iklan-iklan dan nomor telepon bisnis yang ditujukan untuk konsumer (hotel, restoran, dll), dan versi "Industri dan Niaga" yang menargetkan sektor korporasi besar. Buku putih pun dipecah juga, mulanya menjadi versi "Residensial" (perumahan) dan "Bisnis" (korporasi), yang selanjutnya versi Residensial dipecah menjadi lima wilayah Jakarta (Barat, Selatan, Utara, Timur dan Pusat). Sejak cetakan Industri dan Niaga Jakarta 2005, ''yellow pages'' juga mulai diterbitkan dalam versi warna (''full color''). Buku ''yellow pages'' kemudian mendapatkan nama resmi yaitu "Panduan Informasi Bisnis" (PIB).<ref>[https://books.google.nl/books?id=JtATAQAAMAAJ&q=infomedia+yellow+pages+color+2005&dq=infomedia+yellow+pages+color+2005&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjPwOmFlu6DAxV8_rsIHQQsARAQ6AF6BAgGEAI Tempo, Volume 34,Masalah 13-18]</ref> Infomedia kemudian berusaha menerapkan pemisahan tersebut ke berbagai wilayah, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung dan [[Medan]], meskipun tidak seluruhnya (hingga 2010-an, masih ada daerah yang bukunya dicetak tanpa warna dan buku putih-kuningnya digabung).
 
Perkembangan teknologi membuat Infomedia memperluas jangkauan ''yellow pages'' terbitannya dalam berbagai versi. Di tahun 1996, mereka meluncurkan situs web-nya dengan nama ''yellowpages.co.id''. Disusul kemunculan ''yellow pages'' dalam versi CD-ROM, dan pada 2000-an, versi ''e-book'' dari buku cetaknya khusus beberapa kota. Layanan mereka kemudian juga tersedia/dapat diakses dalam bentuk [[SMS]], aplikasi, ''Yellow Kiosk'', telepon 108, jasalayanan bernomor 8108, dan lainnya. Diperkirakan, pada tahun 2009, ada 74 buku ''yellow pages'' yang diterbitkan per tahunnya di Indonesia. Selain buku tersebut, Infomedia juga menerbitkan direktori lain seperti ''Hospital & Health Directory'', ''Indonesia Tourist Directory'', dll.<ref>[http://superbrands.s3.amazonaws.com/AAA%20MASTER%202%20PAGE%20PDF%20Case%20Studies/Indonesia/Indonesia%20Edition%201/Indonesia%20Edition%201%20Yellow%20Pages.pdf Yellow pages]</ref><reF>[https://www.brandsearch.superbrands.com/download/952/indonesia-volume-6/71364/indonesia-volume-6-yellow-pages.pdf Yellow Pages]</ref>
 
Pada tahun 2013 Telkom menyerahkan penerbitan buku telepon dari Infomedia kepada anak usahanya yang lain yang baru dibentuk, bernama PT [[Metra Digital Media]], dalam rangka mengonsolidasikan bisnis periklanan perusahaan.<ref>[https://kc.umn.ac.id/16773/6/BAB_II.pdf BAB II]</ref> SamaMeskipun demikian, seperti nasib buku telepon di negara lain, penggunaannya juga terus merosot seiring waktu. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi jasa direktori pada pendapatan Metra yang pada tahun 2016 hanya mencapai Rp 120 miliar, dari total Rp 630 miliar.<ref>[https://m.bisnis.com/amp/read/20160115/105/510100/yellow-pages-bukan-penyumbang-utama-pendapatan-md-media Yellow Pages Bukan Penyumbang Utama Pendapatan MD Media]</ref> UntukPada mengatasinya,tahun Metrasebelumnya sempat(2015), mencanangkanjumlah upayabuku digitalisasiyang layananditerbitkan ''yellowjuga pages'',sudah khususnya untukberkurang menjadi layanan21 "''digital enabler''" khusus [[UMKM]]buku.<refRef>[https://www.beritasatukabarbisnis.com/newsphoto/278024285672/yellow-pages-bersiapsarana-migrasipromosi-kebagi-digitalpengusaha Yellow Pages BersiapSarana MigrasiPromosi keBagi DigitalPengusaha]</ref> BelakanganUntuk mengatasi penurunannya, Metra menyerahkansempat penerbitanmencanangkan bukuupaya tersebutdigitalisasi kelayanan perusahaan''yellow lainpages'', dikhususnya luaruntuk Telkommenjadi bernamalayanan PT"''digital Getsenabler''" Dinamika sejakkhusus 2018[[UMKM]].<Refref>[https://inetwww.detikberitasatu.com/cyberlifenews/d-4026035278024/yellow-pages-incarbersiap-umkmmigrasi-di-erake-digital Yellow Pages IncarBersiap UMKMMigrasi di Erake Digital]</ref>
 
Belakangan, Metra menyerahkan penerbitan buku tersebut ke perusahaan lain di luar Telkom bernama PT Gets Dinamika sejak 2018.<Ref>[https://inet.detik.com/cyberlife/d-4026035/yellow-pages-incar-umkm-di-era-digital Yellow Pages Incar UMKM di Era Digital]</ref> Lepasnya penerbitan buku telepon dari tangan Telkom, seakan menjadi pertanda usianya yang tidak lama lagi. Di bawah Gets, buku telepon yang diterbitkan di Indonesia semakin berkurang menjadi di hanya beberapa kota besar saja (Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam, Medan, dll).<Ref>[https://gets-dinamika.business.site/posts/8316065959405706905?hl=id Gets dinamika]</ref> Tahun 2021 menjadi tahun terakhir versi buku ''yellow pages'' diproduksi oleh Gets Dinamika. Penghentian yang tanpa gembar-gembor itu, berarti mengakhiri penerbitan buku telepon di Indonesia.
 
Selain Telkom, ada juga perusahaan di luar perusahaan BUMN tersebut yang berusaha menerbitkan buku kuningnya sendiri sejak 2000-an. Buku-buku mereka umumnya tidak resmi dan hanya berisi iklan saja. Beberapa kali buku-buku tak resmi tersebut juga diduga merupakan bagian dari sindikat penipuan kepada masyarakat yang kurang memahami skema pemasangan iklan. Buku tersebut muncul dalam berbagai nama, seperti IBN Yellowpages, ID Yellowpages, MBN Yellowpages, Info Yellowpages, IDB Yellowpages, IBD Yellowpages dan lainnya.<ref>[https://www.kaskus.co.id/thread/544df6ec902cfe2d3b8b456b/waspada-penipuan-berkedok-yellowpages-di-daerah-tangerang WASPADA!! PENIPUAN BERKEDOK YELLOWPAGES DI DAERAH TANGERANG!!]</ref><ref>[https://ruzdee.com/penipuan-yang-mengatasnamakan-yellow-pages.html Penipuan yang mengatasnamakan Yellow Pages]</ref><ref>[https://www.kompasiana.com/masterwong/552b93996ea834b7238b456b/awas-penipuan-yellowpages-abalabal-pengalaman-pribadi Awas Penipuan Yellowpages Abal-Abal (Pengalaman Pribadi)]</ref> Munculnya ''yellow pages'' palsu tersebut terjadi meskipun merek, logo dan identitas buku ini sudah didaftarkan sebagai hak merek milik Telkom.<ref>[https://news.detik.com/suara-pembaca/d-1102787/penjelasan-tentang-pemasangan-iklan-promosi-di-yellow-pages Penjelasan Tentang Pemasangan Iklan Promosi di Yellow Pages]</ref>
 
== Buku telepon di abad ke-21 ==
Baris 57 ⟶ 59:
Di banyak negara maju, sejak [[2010-an]], muncul kritik pada penerbitan buku telepon yang dianggap sebagai pemborosan yang tidak bermanfaat. Sejumlah kelompok pecinta lingkungan di AS, pada tahun 2011 menyebutkan 70% penduduk AS tidak pernah menggunakan buku telepon<ref>{{Cite news|title=Website Lets You Opt-Out of Yellow Pages Delivery|url=https://www.huffingtonpost.com/2011/02/03/yellow-pages-opt-out-website_n_818050.html?ir=Green|work=The Huffington Post| first=Catharine|last=Smith|date=3 February 2011}}</ref> (meskipun survei RingCentral di tahun 2013 menyatakan sebaliknya),<ref>{{Cite web|title=RingCentral in the News: PC Magazine, The Economist and More |url=http://blog.ringcentral.com/2013/04/ringcentral-in-the-news-pc-magazine-the-economist-and-more |publisher=RingCentral |date=19 April 2013}}</ref> ditambah produksinya yang ditaksir menghasilkan 1,4 juta metrik ton [[gas rumah kaca]].<ref>{{cite web|last= Paster |first= Pablo |url=http://www.treehugger.com/culture/ask-pablo-what-is-the-impact-of-all-those-unwanted-phone-books.html |title=Ask Pablo: What Is The Impact of All Those Unwanted Phone Books? |publisher=TreeHugger |date=2010-01-11 |access-date=2014-04-16}}</ref> Buku telepon di AS juga diklaim memakan biaya besar untuk didaur ulang<ref>{{Cite web|title=Phone Book Project|url=http://www.productstewardship.us/displaycommon.cfm?an=1&subarticlenbr=59|publisher=Product Stewardship Institute}}</ref> karena menggunakan kertas dan lem berkualitas rendah,<ref>{{Cite web|title=How to Recycle Phone Books|url=https://earth911.com/recycling-guide/how-to-recycle-phone-books/|access-date=2021-10-27|website=Earth911|language=en-US}}</ref> meskipun ada yang berusaha menepisnya dengan menciptakan buku yang diklaim ramah lingkungan.<ref>{{Cite web|title=Thrive in Perpetuity: 2012 Sustainability Report |url=http://localsearchassociation.org/Resource.ashx?sn=n2012_Sustainability_Report |publisher=Local Search Association |date=23 April 2012}}</ref>
 
Kritik tersebut sempat berbuah kebijakan seperti di kota [[San Francisco]] pada 2011 yang mewajibkan penerbit buku telepon untuk memberikan layanan berhenti berlangganan buku tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://news.consumerreports.org/money/2011/05/san-francisco-effectively-bans-the-yellow-pages.html|title=San Francisco effectively bans the Yellow Pages|access-date=11 November 2011|archive-date=12 September 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20110912091332/http://news.consumerreports.org/money/2011/05/san-francisco-effectively-bans-the-yellow-pages.html|url-status=dead}}</ref> Pada tahun yang sama, wadah dari penerbit ''yellow pages'' di AS, seperti ''[[Yellow Pages Association]]'' dan ''[[Association of Directory Publishers]]'' membuka situs web ''yellowpagesoptout.com'' yang menyediakan layanan berhenti berlangganan buku telepon.<ref name=Graham>{{Cite news|url=https://www.citizen-times.com/story/news/local/2018/02/23/answer-man-classic-who-wrote-billy-grahams-my-answer-column/363025002/|title=Answer Man Classic: Who wrote Billy Graham's 'My Answer' column?|last=Boyle|first=John|work=[[Asheville Citizen-Times]]|date=23 February 2018|access-date=23 February 2018}}</ref>
 
Di luar AS, buku telepon di negara-negara lainnya juga mengalami nasib yang sama, bahkan harus menghentikan penerbitan buku cetaknya. Di Britania Raya, sejak Januari 2019, penerbit buku ini bernama [[Yell]] memutuskan mendigitalkan seluruh operasionalnya, sehingga mengakhiri pencetakan buku kuning setelah 51 tahun.<ref>{{Cite web|title=Yellow Pages to stop printing from January 2019 |url=https://www.theguardian.com/media/2017/sep/01/yellow-pages-to-stop-printing-from-january-2019 |work=The Guardian|date=September 2017}}</ref> Sebelumnya, [[Golden Pages]] di [[Irlandia]] juga melakukan hal serupa sejak 2017.<ref>{{Cite web|url=https://www.irishexaminer.com/business/arid-30813432.html|title=Court agrees scheme which will allow Golden Pages publishers to exit examinership|date=9 November 2017|website=Irish Examiner}}</ref> Sedangkan di [[Singapura]], Global Yellow Pages pada 2018 mengumumkan penghentian penerbitan buku putih dan buku kuningnya demi bisa berfokus di bisnis barunya, [[real estat]].<ref>[https://www.straitstimes.com/business/companies-markets/no-more-print-yellow-pages-from-2018-company-to-retrench-staff-focus-on No more print Yellow Pages from 2018; company to retrench staff, focus on real estate]</ref>