Bipedalisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024 |
||
(31 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[
[[
'''Bipedalisme''' adalah suatu bentuk [[pergerakan terestial]] yang mana suatu organisme [[Gerak|bergerak]] dengan menggunakan dua [[tungkai]] belakang, atau [[kaki]].
[[Binatang]] atau [[mesin]] yang bergerak secara '''bipedal''' disebut dengan '''biped''' ({{IPAc-en
Tipe-tipe dari pergerakan bipedal termasuk [[berjalan]], [[berlari]], atau [[melompat]], pada dua [[apendiks]] (biasanya [[
Secara relatif beberapa spesies modern adalah biped biasa dengan
Pada [[mamalia]], kebiasaan bipedalisme telah berkembang beberapa kali, dengan [[Macropodidae|macropod]], [[Kangaroo mouse|tikus kangguru]], [[Dipodidae|dipodid]], [[springhare]]
<ref>
Baris 14:
</ref>
, [[tikus loncat]], [[pangolin]], dan kera [[hominina]], sebagaimana berbagai kelompok lainnya yang telah punah berevolusi dengan ciri ini secara independen.
Dalam periode [[
Sejumlah besar spesies modern menggunakan pergerakan bipedal untuk waktu yang singkat.
Beberapa spesies [[kadal]] yang bukan
Banyak spesies primata dan beruang akan menggunakan gaya berjalan bipedal dengan tujuan untuk menggapai makanan atau mengeksplorasi lingkungannya.
Beberapa spesies primata daratan, seperti [[Siamang]] dan [[Indriidae]], secara ekslusif menggunakan perpindahan bipedal selama periode waktu yang singkat saat mereka di daratan.
Banyak hewan yang mengangkat bagian bujurnya dengan kaki belakangnya saat bertarung atau bersenggama.
Sejumlah kecil binatang berdiri dengan kaki belakangnya, dengan tujuan untuk menggapai makanan, untuk berjaga-jaga, untuk mengancam pesaing atau pemangsa, atau untuk berpose dalam perkawinan,
== Definisi ==
Baris 30:
Zoologis sering melabelkan perilaku, termasuk bipedalisme, sebagai "ketaktentuan" (yaitu opsional) atau "keharusan" (binatang tersebut tidak memiliki alternatif lain yang pantas).
Walaupun pemisahan ini tidak jelas - contohnya, manusia secara normal berjalan dan lari secara biped,
Bahkan ada laporan mengenai manusia yang secara normal berjalan dengan keempat kakinya (kaki dan tangan)
<ref name="HumphreyEtAl2005HumanHandWalkers">{{cite web
| url=http://www.lse.ac.uk/collections/CPNSS/pdf/DP_withCoverPages/DP77/DP7705.pdf
| title=Human Hand-Walkers: Five Siblings Who Never Stood Up
| author=Humphrey, N., Skoyles, J.R., and Keynes, R.
| publisher=Centre for Philosophy of Natural and Social Science, London School of Economics
| year=2005
| format=PDF | access-date=2012-01-25
| archive-date=2008-09-10
| archive-url=https://web.archive.org/web/20080910205939/http://www.lse.ac.uk/collections/CPNSS/pdf/DP_withCoverPages/DP77/DP7705.pdf
| dead-url=yes
}}</ref>
Bahkan jika seseorang mengindahkan pengecualian yang disebabkan oleh suatu bentuk kecelakaan atau penyakit, masih banyak kasus tidak jelas lainnya, termasuk fakta bahwa manusia "normal" dapat merangkak dengan
== Pergerakan ==
Baris 53 ⟶ 57:
== Hewan bipedal ==
Mayoritas vertebrata yang hidup di daratan adalah quadruped. Di antaramamalia, bipedalisme adalah suatu
<ref name="Hutchinson2006EvolutionOfLocomotionInArchosaurs">{{cite journal
| title=The evolution of locomotion in archosaurs
| author=Hutchinson, J.R.
Baris 65 ⟶ 68:
| url=http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6X1G-4J6WP8M-1&_user=10&_rdoc=1&_fmt=&_orig=search&_sort=d&view=c&_acct=C000050221&_version=1&_urlVersion=0&_userid=10&md5=ff4c612aef14e51e872112989be76277
| doi=10.1016/j.crpv.2005.09.002
| access-date=2012-01-25
| archive-date=2008-12-01
| archive-url=https://web.archive.org/web/20081201234112/http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6X1G-4J6WP8M-1&_user=10&_rdoc=1&_fmt=&_orig=search&_sort=d&view=c&_acct=C000050221&_version=1&_urlVersion=0&_userid=10&md5=ff4c612aef14e51e872112989be76277
| dead-url=yes
}}</ref>
Banyak spesies dari [[kadal]] menjadi bipedal saat bergerak lari, kecepatan penuh, termasuk kadal tercepat di dunia, iguana berekor duri (genus ''[[Ctenosaura]]'').
Baris 89 ⟶ 96:
| publisher = [[National Geographic Magazine|National Geographic]]
}}</ref>
[[Ptreosaurus]] dulu dianggap bipedal,
=== Mamalia ===
Baris 119 ⟶ 126:
}}</ref>
dan [[babun]]
<ref>{{cite journal
|last=Rose
|first=M.D.
Baris 130 ⟶ 136:
|pages=247–261
|url=http://www3.interscience.wiley.com/journal/110488308/abstract
|doi=10.1002/ajpa.1330440207
|pmid=816205 |access-date=2012-01-25
|archive-date=2013-01-05
|archive-url=https://archive.today/20130105142336/http://www3.interscience.wiley.com/journal/110488308/abstract
|dead-url=yes
}}</ref>
memperlihatkan bentuk bipedalisme yang lebih berkembang.
Baris 137 ⟶ 148:
<ref>{{cite journal
|title= Chimpanzee bipedal locomotion in the Gombe National Park, East Africa
|doi= 10.1007/BF02382940
|last= Bauer
|first= Harold
|year= 1976
|url= http://www.springerlink.com/content/067867j341t13662/
|journal= Primates
|volume= 18
|pages= 913
|issue= 4
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
[[Gelada]], walau sering secara quadrupedal, akan bergerak antara tempat
Tiga primata kurungan, salah satunya kera [[Natasha (monyet)|Natasha]]
<ref>
{{cite news
|
|
|
|
|
|
|
}}</ref>
dan dua simpanse, [[Oliver (simpanse)|Oliver]] dan Poko (simpanse), ditemukan bergerak secara bipedal
{{Clarify|date=January 2012}}<!-- Bukannya semua primata ditemukan bergerak secara bipedal? -->.
Natasha berpindah ke bipedalisme secara ekslusif setelah sebuah penyakit, sementara Poko ditemukan dalam kurungan yang tinggi, sempit.
▲[http://www.liv.ac.uk/researchintelligence/issue22/walkingtall.html University of Liverpool - Research Intelligence Issue 22 - Walking tall after all <!-- Bot generated title -->]
▲[http://scienceblogs.com/tetrapodzoology/2008/04/functional_anatomy_part_i.php#more Tetrapod Zoology : Bipedal orangs, gait of a dinosaur, and new-look Ichthyostega: exciting times in functional anatomy part I <!-- Bot generated title -->]
Oliver balik lagi [[Jalan-kepal|berjalan dengan kepalan tangan]] setelah mengalami radang sendi.
Sebagai tambahan, primata selain-manusia terkadang bergerak bipedal saat membawa makanan. Salah satu hipotesis untuk bipedalisme pada manusia adalah ia berevolusi sebagai suatu hasil bertahan hidup yang sukses pada saat membawa makanan untuk membaginya dengan anggota kelompok lainnya,
▲[http://www3.interscience.wiley.com/journal/93519752/abstract?CRETRY=1&SRETRY=0 Bipedality in chimpanzee (Pan troglodytes) and bonobo (Pan paniscus): Testing hypotheses on the evolution of bipedalism]
walaupun ada hipotesis lainnya, seperti yang didiskusikan di bawah.
Baris 179 ⟶ 184:
Mamalia lain melakukan bipedalisme secara terbatas, bukan untuk berpindah tempat.
Sejumlah hewan, seperti [[tikus]], [[rakun]], dan [[berang-berang]] akan menjongkok dengan kaki belakangnya untuk memanipulasi suatu objek
[[Beruang]] akan bertarung dengan posisi bipedal untuk menggunakan kaki depannya sebagai senjata.
[[Tupai darat]] dan [[meerkat]] akan berdiri dengan kaki belakang untuk melihat keadaan sekelilingnya,
[[Anjing]] dapat berdiri atau bergerak dengan dua kaki jika dilatih, atau cacat lahir atau kecelakaan menghalangi ke-[[quadrupedalisme]]-annya.
Kijang [[gerenuk]] berdiri dengan kaki belakangnya saat makan dari pohon, seperti juga pada [[Megatherium|Kungkang Besar Darat]] dan [[chalicothere]].
Baris 200 ⟶ 205:
| accessdate = 2007-10-29
| publisher = Wildlife Times
| archive-url = https://web.archive.org/web/20071030202619/http://www.wildlifetimes.com/forums/viewtopic.php?p=601
| dead-url = yes
}}</ref>
Salah satu genus dari [[Basilicus (genus)|kadal basilisk]] dapat lari secara bipedal di atas air pada jarak tertentu.
Baris 223 ⟶ 231:
Sementara [[Tungkai (anatomi)|tungkai]] yang tidak bergerak menjadi bebas untuk digunakan, termasuk manipulasi (pada primata dan hewan-pengerat), terbang (pada burung), menggali (pada treggiling-besar), bertarung (pada beruang dan kadal besar) atau kamuflase (pada beberapa spesies oktopus).
Kecepatan maksimum bipedal tampak lebih kurang cepat dari kecepatan maksimum pergerakan quadrupedal dengan tulang belakang yang fleksibel -- [[Burung unta]] mencapai kecepatan 65 km/h (40 mph) dan [[kangguru merah]] 70 km/h (43 mph), sementara [[cheetah]] dapat mencapai 100 km/h (62 mph).
<ref name='Garland_1983_JZL'>{{cite journal
| last = Garland
| first = T., Jr.
| authorlink = Theodore Garland, Jr.
| coauthors =
| year = 1983
| title = The relation between maximal running speed and body mass in terrestrial mammals
Baris 236 ⟶ 243:
| issue = 2
| pages = 157–170
| doi = 10.1111/j.1469-7998.1983.tb02087.x
| access-date = 2012-01-25
| archive-date = 2018-08-31
| archive-url = https://web.archive.org/web/20180831160355/http://www.biology.ucr.edu/people/faculty/Garland/Garl1983_JZL.pdf
| dead-url = yes
}}</ref>
<ref name='Sharp_1997'>
Baris 258 ⟶ 269:
|year=1993
|title=Locomotor performance of bipedal and quadrupedal heteromyid rodents
|url=https://archive.org/details/sim_functional-ecology_1993_7_2/page/195
|jstor= 2389887
|journal=Functional Ecology
Baris 269 ⟶ 281:
|last=Djawdan
|first=M.
|coauthors=[[Theodore Garland, Jr.|Garland, T., Jr.]]
|year=1988
|title=Maximal running speeds of bipedal and quadrupedal rodents
|
|journal=Journal of Mammalogy
|volume=69
|issue=
|pages=765–772
|doi=10.2307/1381631
|jstor=1381631
|publisher=American Society of Mammalogists
|access-date=2012-01-25
|archive-date=2010-06-16
|archive-url=https://web.archive.org/web/20100616080116/http://www.biology.ucr.edu/people/faculty/Garland/DjawGa88.pdf
|dead-url=yes
}}</ref>
Baris 291 ⟶ 306:
Biped yang pertama kali diketahui yaitu [[bolosaurid]] ''[[Eudibamus]]'' yang fosilnya berusia 290 juta tahun lalu.
<ref>{{cite news
|
|
|
|
|
|
|archivedate = 2007-10-31
|dead-url = no
▲|archivedate = 2007-10-31
}}</ref>
<ref>{{cite journal
Baris 392 ⟶ 407:
<ref name="evolutionthe1st4billionyears">{{cite book
|title= Evolution: The First Four Billion Years
|url= https://archive.org/details/evolutionfirstfo00mich
|author=McHenry, H.M
|chapter=Human Evolution
Baris 399 ⟶ 415:
|location = Cambridge, Massachusetts
|isbn=978-0-674-03175-3
|page=[https://archive.org/details/evolutionfirstfo00mich/page/263 263]
}}</ref>
Bukti terbaru terkait [[seksual dimorfisme]] (perbedaan fisik antara jantan dan betina) pada manusia modern pada [[pinggang tulang-belakang]] telah ditemukan saat primata pra-modern seperti ''[[Australopithecus africanus]]''.
Dimorfisme ini dilihat sebagai adaptasi secara evolusi dari betina memikul pinggang menahan lebih baik selama [[kehamilan]], sebuah adaptasi yang mana primata selain-bipedal tidak memerlukannya.
<ref>The Independent's article▼
[http://news.independent.co.uk/sci_tech/article3247561.ece A pregnant woman's spine is her flexible friend] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071215193431/http://news.independent.co.uk/sci_tech/article3247561.ece |date=2007-12-15 }}▼
▲The Independent's article
, by Steve Connor from The Independent (Published: 13 December 2007) quoting [http://www.utexas.edu/cola/depts/anthropology/faculty/profiles/Shapiro/Liza/ Shapiro, Liza] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080125005549/http://www.utexas.edu/cola/depts/anthropology/faculty/profiles/Shapiro/Liza/ |date=2008-01-25 }}▼
▲[http://news.independent.co.uk/sci_tech/article3247561.ece A pregnant woman's spine is her flexible friend]
▲, by Steve Connor from The Independent (Published: 13 December 2007) quoting [http://www.utexas.edu/cola/depts/anthropology/faculty/profiles/Shapiro/Liza/ Shapiro, Liza]
, University of Texas at Austin Dept. of Anthropology about her article
, Whitcome, et al.
, [http://www.nature.com/news/2007/071212/full/news.2007.374.html Nature advance online publication, (2007).
{{doi|10.1038/nature06342}}</ref>
<ref>
[http://news.nationalgeographic.com/news/2007/12/071212-pregnancy-tips_2.html Why Pregnant Women Don't Tip Over.]
Baris 427 ⟶ 441:
Teori ini menyarankan bahwa hominid purba terpaksa mengadaptasi pergerakan bipedal di savana terbuka setelah mereka meninggalkan pohon.
Pada kenyataannya, [[hipotesis pergantian-denyut]]-nya [[Elizabeth Vrba]] mendukung teori savana dengan menjelaskan mengecilnya wilayah hutan dikarenakan pemanasan dan pendinginan global, yang memaksa hewan keluar ke tanah berumput dan menyebabkan hominid untuk memperoleh bipedilitas.
<ref name="Sunset on the savanna">Shreeve, James, [http://www.cabrillo.edu/~crsmith/Sunset.Savanna.doc "Sunset on the savanna"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170928010036/http://www.cabrillo.edu/~crsmith/Sunset.Savanna.doc |date=2017-09-28 }}
, ''Discover''
, 1996</ref>
Sebetulnya, adaptasi bipedal yang telah dimiliki hominines digunakan di savana.
Baris 439 ⟶ 451:
Fakta bahwa tidak ada fosil hominine ditemukan di hutan tidak secara langsung mengarah ke kesimpulan bahwa tidak ada hominine yang pernah mati di sana.
Karena meyakinkannya teori savana menyebabkan hal ini diabaikan lebih dari ratusan tahun.
<ref>Shreeve, James
, [http://www.cabrillo.edu/~crsmith/Sunset.Savanna.doc "Sunset on the savanna"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170928010036/http://www.cabrillo.edu/~crsmith/Sunset.Savanna.doc |date=2017-09-28 }}
, ‘’Discover''
, 1996</ref>
Beberapa fosil yang ditemukan memperlihatkan bahwa masih adanya adaptasi pada hidup pepohonan.
Contohnya, [[Lucy (Australopithecus)|Lucy]], ''[[Australopithecus afarensis]]'' paling terkenal, ditemukan di Hadar, Etiopia, yang mungkin berhutan pada masa kematian Lucy, memiliki jari melengkung yang masih memberikan dia kemampuan untuk menggenggam cabang pohon,
"[[Little Foot]]", kumpulan dari tulang kaki ''[[Australopithecus africanus]]'', memiliki perbedaan ukuran jempol dan juga kekuatan pergelangan kaki untuk berjalan tegak.
"Little Foot" dapat memegang sesuatu menggunakan kakinya seperti kera, seperti cabang pohon, dan mereka bipedal.
Baris 466 ⟶ 476:
|author=Lewin, Roger; Swisher, Carl Celso; Curtis, Garniss H.
|title=Java man: how two geologists' dramatic discoveries changed our understanding of the evolutionary path to modern humans
|url=https://archive.org/details/javamanhowtwogeo00roge
|publisher=Scribner
|location=New York
Baris 480 ⟶ 491:
Sementara saat di tanah, mereka menggapai buah-buahan yang menggantung di pohon kecil dan saat di pohon, bipedidalisme digunakan dengan mencapai dahan yang melebihi atas kepala.
Pergerakan bipedal ini mungkin telah berkembang menjadi kebiasaan karena sangat cocok untuk mendapatkan makanan.
Juga, Hunt berhipotesis bahwa pergerakan ini dibantu dengan evolusi tangan-bergantung-nya [[simpanse]]
Saat
Juga, panggul ''[[Australopithecus]]'' dan bagian belakang tungkai sangat memperlihatkan indikasi bipedalisme,
Karena alasan ini, Hunt berargumen bahwa bipedalisme berkembang sebagai suatu postur memakan di daratan daripada postur berjalan.
Baris 543 ⟶ 554:
menyatakan suatu reduksi perilaku antagonistik pada hominid awal.
<ref name="ReferenceB">
Lovejoy CO.
</ref>
Sebagai tambahan, model ini didukung oleh sejumlah sifat manusia modern yang berkaitan dengan ovulasi tertutup (payudara besar yang permanen, hilangnya tonjolan seksual) dan rendahnya kompetisi sperma (ukuran testis yang cukup, jumlah sperma yang rendah) yang berpendapat menolah adaptasi terbaru terhadap sistem reproduktif poligini.
Baris 551 ⟶ 562:
Di antarakebanyakan primata monogami, jantan dan betina hampir berukuran sama.
Dengan [[seksual dimorfisme]] sangat minim, dan penelitan lain telah menyarankan bahwa [[Australopithecus afarensis]] jantan memiliki berat dua-kali betinanya.
Namun, modelnya Lovejoy berdasarkan pada rentang provisioning yang besar pada jantan akan menutupi (untuk menghindari bersaing dengan betina dalam sumber makanan yang mereka dapatkan sendiri) akan menyebabkan peningkatan ukuran tubuh untuk mengurangi
<ref>Lovejoy CO. Science. 1981 211(4480):341-50.</ref>
Lebih lanjut, saat suatu spesies semakin bipedal, kaki tertentu akan membantu bayi mudah menempel pada ibunya—menghambat kebebasan ibunya
Baris 560 ⟶ 571:
</ref>
dan itu menyebabkan si ibu dan anaknya lebih bergantung pada sumber makanan yang dikumpulkan oleh yang lain.
Primata modern yang monogimi seperti [[siamang]] condong ber-wilayah,
Namun, saat siamang dan hominid telah mengurangi seksual dimorfisme pada taring, siamang betina membesarkan ('maskulinisasi') taringnya supaya mereka dapat membagi secara aktif dalam wilayah pertahanan rumah mereka.
Malahan, reduksi gigi taring pada hominid jantan konsisten dengan berkurangnya agresi antar-jantan pada suatu kelompok primata.
Baris 568 ⟶ 579:
Penelitan terbaru terhadap ''[[Ardipithecus ramidus]]'' yang berusia 4,4 juta tahun menyatakan bipedalisme, memungkinkan bahwa bipedalisme berevolusi sangat awal pada [[homininae]] dan berkurang pada simpanse dan gorila saat mereka lebih berspesialisasi.
Menurut Richard Dawkins dalam bukunya "[[The Ancestor's Tale]]", simpanse dan bonobo merupakan turunan dari spesies gracile tipe ''[[Australopithecus]]'' sementara gorila diturunkan dari [[Paranthropus]].
Kera-kera tersebut mungkin telah bipedal,
[[Homininae]] awal seperti ''[[Ardipithecus ramidus]]'' mungkin telah memiliki tipe bipedalisme arboreal yang kemudian secara sendiri berevolusi ke arah berjalan-kepalan pada [[simpanse]] dan [[gorila]]
| pmid = 19667206
| doi=10.1073/pnas.0901280106
Baris 605 ⟶ 616:
===== Model Thermoregulatory =====
Model thermoregulatory menjelaskan asal mula bipedalisme sebagai salah satu teori paling sederhana yang lebih maju,
Dr. Peter Wheeler, seorang profesor evolosionari biologi, mengajukan bahwa bipedalism menyebabkan beberapa area permukaan tubuh lebih tinggi dari atas tanah yang mengakibatkan penurunan panas yang didapat dan membantu menghilangnya panas.
Saat hominid tinggi dari tanang, organisme tersebut mendapatkan kecepatan angin dan temperatur yang lebih disukai.
Baris 626 ⟶ 637:
Beberapa teori telah diajukan mengenai pengaruh air terhadap bipedalisme pada manusia.
<ref name = Morgan1997>{{cite book
|last = Morgan
Baris 632 ⟶ 643:
|authorlink = Elaine Morgan (writer)
|title = The Aquatic Ape Hypothesis
|url = https://archive.org/details/aquaticapehypoth0000morg
|year = 1997
|month =
Baris 657 ⟶ 669:
}}</ref>
Teori lainnya menyatakan bahwa mengarungi dan eksploitasi sumber makanan di air
<ref>{{cite book
|last = Cunnane
Baris 679 ⟶ 691:
|pmid=19890871
|doi=10.1002/ajpa.21122
|url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-physical-anthropology_2009-12_140_4/page/630
}}</ref>
) mungkin telah memberikan tekanan secara evolusi pada leluhur manusia yang mendorong adaptasi yang kemudian membantu bipedalisme secara penuh.
Baris 693 ⟶ 705:
Energi-efisien berarti berdiri secara bipedal mengikutkan pengaturan keseimbangan yang konstan, dan tentu saja hal ini harus menghindari [[umpan-balik|koreksi berlebihan]].
Kesulitan yang berhubungan dengan berdiri sederhana secara tegak-lurus pada manusia ditandai dengan meningkatnya
==== Berjalan ====
Baris 738 ⟶ 750:
Berlari dikategorikan sebagai suatu pergerakan massa-pegas.
<ref name="books.google.com"/>
Kinetis dan energi potensial dilakukan secara bertahap, dan energi disimpan dan dikeluarkan dari tungkai yang berbentuk pegas selama kontak telapak kaki.
<ref name="books.google.com"/>
Baris 760 ⟶ 772:
{{main|Pejalan ayam}}
[[
Selama abad 20, [[robot]] bipedal sangat susah dibuat dan [[pergerakan robot]] hanya melibatkan roda, tapak, atau beberapa kaki. Murah dan kecilnya kekuatan komputer baru-baru ini telah membuat robot dengan dua-kaki lebih memungkinkan.
Robot biped yang terkenal yaitu [[ASIMO]], [[HUBO]] dan [[QRIO]].
Baru-baru ini, dipacu oleh suksesnya membuat robot yang pasif keseluruhan, berjalan secara bipedal tanpa tenaga,
<ref>
http://ruina.tam.cornell.edu/hplab/pdw.html
Baris 795 ⟶ 807:
* [[Elisabeth Vrba|Vrba, E.]], "The Pulse that Produced Us." ''Natural History'', 102(5), 47-51, (1993).
==
* {{en}} [http://www.jqjacobs.net/anthro/paleo/bipedalism.html The Origin of Bipedalism]
{{Authority control}}
[[Kategori:Lokomosi darat]]
|