Surawisesa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Surawisesa''' ([[Bahasa Sunda|
== Nagara Kretabhumi I/2 dan sumber Portugis ==
Baris 35:
[[Sumedang]] masuk ke dalam lingkaran pengaruh Cirebon dengan dinobatkannya [[Pangeran Santri]] menjadi Bupati Sumedang pada tanggal 21 Oktober 1530. Pangeran Santri adalah cucu [[Pangeran Panjunan]], kakak ipar Syarif Hidayat. Buyut Pangeran Santri adalah [[Syekh Datuk Kahfi]] pendiri pesantren pertama di Cirebon. Ia menjadi bupati karena pernikahannya dengan Satyasih, Pucuk Umum (Unun?) Sumedang. Secara tidak resmi Sumedang menjadi daerah Cirebon.
Dengan kedudukan yang mantap di timur Citarum, Cirebon merasa kedudukannya mapan. Selain itu, karena gerakan ke Pakuan selalu dapat dibendung oleh pasukan Surawisesa, maka kedua pihak mengambil jalan terbaik dengan berdamai dan mengakui kedudukan masing-masing. Tahun 1531 tercapai perdamaian antara Surawisesa dan [[Syarif Hidayatullah]]. Masing-masing pihak berdiri sebagai negara merdeka. Di pihak Cirebon, ikut menandatangani naskah perjanjian, Pangeran Pasarean (
== Perjanjian damai dengan Cirebon ==
|