Asrul Sani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Magenta Montase (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
(32 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|politikus Indonesia dengan nama yang mirip secara homofonik|Arsul Sani}}
{{Infobox person
| name = Asrul Sani = {{PAGENAME}}
| image = Asrul Sani Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Essai 1 (1962) p50.jpg
| imagesize =
| caption = Asrul Sani sekitar tahun 1955
| birth_date = {{birth date|19271926|6|10|df=yes}}
| birth_place = {{negara|Hindia Belanda}} = [[Rao, Pasaman]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
| height =
| birth_name =
|birthname = Asrul Sani
| other_name =
|othername =
| death_date = {{death date and age|2004|1|11|19271926|6|10|df=yes}}
| death_place = {{negara|Indonesia}} = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = Indonesia
|yearsactive = 1959 - 1992
| years_active = 1959–1992
|occupation = {{hlist|[[Sastrawan]]|[[Sutradara]]|[[Penulis skenario]]
| occupation = {{hlist|[[Sastrawan]]|[[redaktur]]|[[sutradara]]|tokoh perfilman|politikus}}
|party = {{legend|#006400|[[Nahdlatul Ulama|NU]]}}<br>{{parpolicon|PPP}}
| education = [[Dokter hewan]]
| alma_mater = [[Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor|Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia]]
| spouse = Siti Nuraini<br/>[[Mutiara Sani|Mutiara Sarumpaet]]
| relatives = [[Ratna Sarumpaet]] {{small|(ipar)}} <br /> [[Atiqah Hasiholan|Atiqah Hasiholan Alhady]] {{small|(keponakan)}}
| children =
| parents = Marah Sani Syair Alamsyah {{small|(ayah)}} <br /> Nuraini Nasution {{small|(ibu)}}
| influences =
| influenced =
| awards = [[Festival Film Indonesia]]
| module = {{Infobox officeholder|embed=yes
| office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]
| term_start = 1 Februari 1967
| term_end = 30 September 1982
| parliamentarygroup = Nahdlatul Ulama<br>{{small|(1967–71)}}
| constituency = [[Sumatera Barat (daerah pemilihan)|Sumatera Barat]]<br>{{small|(1971–77)}}<br>[[Riau (daerah pemilihan)|Riau]]<br>{{small|(1977–82)}}
}}
|module2 = {{Infobox penulis|embed=yes
|religion =
|pseudonym =
|spouse = [[Mutiara Sani|Mutiara Sarumpaet]]
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|relatives = [[Ratna Sarumpaet]] {{small|(ipar)}} <br /> [[Atiqah Hasiholan|Atiqah Hasiholan Alhady]] {{small|(keponakan)}}
|genre = {{hlist|[[Puisi]]|[[cerpen]]|[[drama]]|[[skenario]]|[[esai]]|terjemahan}}
|children =
|subject =
|parents = Marah Sani Syair Alamsyah {{small|(ayah)}} <br /> Nuraini Nasution {{small|(ibu)}}
|influencesmovement =
|period = [[Sastrawan Angkatan 1945|Angkatan '45]]
|influenced =
|notableworks = ''Tiga Menguak Takdir''
|twitter =
|websitesignature =
}}
{{Penghargaan film
|award1 = [[Festival Film Indonesia]]
|ket-award1 = {{plainlist|
* '''[[Penghargaan FFI untuk Skenario Terbaik|Penulis Skenario Terbaik]]''' <br /> [[Festival Film Indonesia 1979|1979]] ''[[Kemelut Hidup]]'' <br /> [[Festival Film Indonesia 1982|1982]] ''[[Bawalah Aku Pergi]]'' <br /> [[Festival Film Indonesia 1983|1983]] ''[[Titian Serambut Dibelah Tujuh]]'' <br /> [[Festival Film Indonesia 1986|1986]] ''[[Kejarlah Daku Kau Kutangkap]]'' <br /> [[Festival Film Indonesia 1987|1987]] ''[[Nagabonar]]''
* '''[[Penghargaan FFI untuk Cerita Asli Terbaik|Cerita Asli Terbaik]]''' <br /> [[Festival Film Indonesia 1983|1983]] ''[[Sorta (Tumbuh Bunga di Sela Batu)]]'' <br /> [[Festival Film Indonesia 1987|1987]] ''[[Nagabonar]]'' <br /> [[Festival Film Indonesia 1992|1992]] ''[[Nada dan Dakwah]]''}}
}}
 
'''Asrul Sani''' ({{lahirmati|[[Rao, Pasaman]], [[Sumatera Barat]]|10|6|19271926|[[Jakarta]]|11|1|2004}})<ref>{{Cite web|title=Artikel "Asrul Sani" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Asrul_Sani|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-04-01}}</ref> adalah seorang [[penulistokoh skenario]]seni, [[sastrawan]] dan [[sutradara]] [[Indonesia]]. keturunanAsrul [[SukuSani Batak|Batak]]merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Ayahnya, [[SumateraSultan Utara]]Marah danSani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Padang Nunang Rao Mapat Tunggul Mapat Cacang, merupakan kepala adat [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] di daerahnya. Ibunya Nuraini binti Itam Nasution, adalah seorang keturunan [[SumateraSuku BaratMandailing|Mandailing]].<ref>{{cite Iabook|last=Ismail|first=Taufiq|year=2008|title=Mengakar merupakanke suamiBumi, dariMenggapai pemeranke Indonesia,Langit: [[MutiaraHimpunan tulisan Sani1960-2008|Mutiaralocation=Jakarta|publisher=Panitia Sarumpaet]]55 sekaligusTahun pamanTaufiq dariIsmail modeldalam dan pemeranSastra Indonesia, [[Atiqahdan Hasiholan|AtiqahMajalah HasiholanSastra Alhady]].Horizon}}</ref>
 
== LatarRiwayat belakanghidup ==
=== Pendidikan ===
Asrul Sani merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Ayahnya, Sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Padang Nunang Rao Mapat Tunggul Mapat Cacang, merupakan kepala adat [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] di daerahnya. Ibunya Nuraini binti Itam Nasution, adalah seorang keturunan [[Suku Mandailing|Mandailing]].<ref>{{cite book|first=Taufiq |last=Ismail |title=Mengakar ke Bumi, Menggapai ke Langit: Himpunan tulisan 1960-2008 |publisher=Panitia 55 Tahun Taufiq Ismail dalam Sastra Indonesia dan Majalah Sastra Horizon |location=Jakarta |year=2008}}</ref>
 
== Pendidikan ==
[[Berkas:Asrul Sani, Pekan Buku Indonesia 1954, p225.jpg|jmpl|180px|Sani pada tahun 1954]]
Asrul Sani memulai pendidikan formalnya di [[HIS|Holland Inlandsche School (sekolah dasar bentukan pemerintah kolonial Belanda) di]] [[BukitKota TinggiBukittinggi|Bukittinggi]] pada [[tahun 1936]]. Lalu ia melanjutkan SMPsekolah dimenengah SMPdi [[Taman Siswa]], Jakarta pada [[tahun 1942]]. Setelah tamat, ia melanjutkan ke [[Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor|Sekolah Kedokteran Hewan]], [[Bogor]]. Akan tetapi, minatnya akanterhadap Sastrasastra sempat mengalihkan perhatiannya dari kuliah kedokteran hewan sehingga. Asrul sempat pindah ke [[Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia]] dan, dengan beasiswa Lembaga Kebudayaan Indonesia- Belanda, ia mengikuti pertukaran ke Akademi Seni Drama, [[Amsterdam]] pada [[tahun 1952]]. walaupunDia akhirnya kembali melanjutkan kuliah kedokteran hewan hingga memperoleh gelar dokter hewan pada [[1955]]. Pada masa kuliah itu juga, Asrul sempat mengikuti seminar kebudayaan di [[Harvard University]] pada 1954. Setelah tamat kedokteran hewan, Asrul kembali mengejar hasratnya akanpada seni sastra dengan melanjutkan kuliah [[dramaturgi]] dan [[sinematografi]] di South California University, [[Los Angeles]], [[Amerika Serikat]] (1956), dan kemudian membantu Sticusa di Amsterdam (1957-1958).
 
Menurut [[Ajip Rosidi]], ia dapat berbicara dalam Bahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Prancis|Prancis]], dan [[Bahasa Jerman|Jerman]].<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=61}}</ref>
=== Karier ===
[[Berkas:Asrul Sani receiving Citra for Best Screenplay, Festival Film Indonesia (1982), 1983, p63.jpg|jmpl|kiri|180px|Asrul Sani saat menerima Piala Citra untuk Skenario Terbaik FFI 1982]]
Di dalam dunia sastra, Asrul Sani dikenal sebagai seorang pelopor [[Sastrawan Angkatan 451945|Angkatan ’45]].<ref name="ti">{{cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/810-seniman-pelopor-angkatan-45 |title=Seniman Pelopor Angkatan '45 |work=tokohindonesia.com |accessdate=11 Maret 2012 |archive-date=2017-07-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170723183358/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/810-seniman-pelopor-angkatan-45 |dead-url=yes }}</ref> Kariernya sebagai sastrawan mulai menanjak ketika bersama [[Chairil Anwar]] dan [[Rivai Apin]] menerbitkan buku kumpulan [[puisi]] yang berjudul ''[[Tiga Menguak Takdir]]''. Kumpulan puisi itu sangat banyak mendapat tanggapan, terutama judulnya yang mendatangkan beberapa tafsir. Setelah itu, mereka juga menggebrak dunia sastra dengan memproklamirkan Surat Kepercayaan Gelanggang sebagai manifestasi sikap budaya mereka. Gebrakan itu benar-benar mempopulerkan mereka.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=62}}</ref>
 
Selain itu, ia pun pernah menjadi redaktur majalah ''[[Pujangga Baru]]'', ''Gema Suasana'' (kemudian ''Gema''), ''Gelanggang'' (1966-1967), dan pimpinan umum ''Citra Film'' (1981-1982).<ref name=":0">Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 94</ref>
 
Sebagai sastrawan, Asrul Sani tidak hanya dikenal sebagai penulis [[puisi]], tetapi juga penulis [[cerpen]], dan [[drama]]. Cerpennya yang berjudul ''Sahabat Saya Cordiaz'' dimasukkan oleh Teeuw ke dalam ''Moderne Indonesische Verhalen'' dan dramanya ''Mahkamah'' mendapat pujian dari para kritikus. Di sampingDisamping itu, ia juga dikenal sebagai penulis [[esai]], bahkan penulis esai terbaik tahundi dekade ’501950-an. Salah satu karya esainya yang terkenal adalah ''Surat atas Kertas Merah Jambu'' (sudah diterjemahkan ke dalam bahasaBahasa Belanda).
 
Sejak tahun 1950-an Asrul lebih banyak berteater dan mulai mengarahkan langkahnya ke dunia film. Garapan pertamanya di bidang film adalah skenario ''Pegawai Tinggi'' (1953). Debut pertama penyutradaraan filmnya adalah ''Titian Serambut Dibelah Tudjuh'' (1959).<ref>Sinematek Indonesia & Badan Penelitian dan Pengembangan, Penerangan, Departemen Penerangan RI. (1979). Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. hlm. 65</ref> Ia mementaskan ''Pintu Tertutup'' karya [[Jean-Paul Sartre]] dan ''Burung Camar'' karya Anton P., dua dari banyak karya yang lain. Skenario yang di tulisnya untuk ''[[Lewat Djam Malam]]'' (mendapat penghargaan dari FFI, [[Festival Film Indonesia 1955|1955]]), ''[[Apa Jang Kau Tjari, Palupi?]]'' (mendapat Golden Harvest pada Festival Film Asia, 1971), dan ''[[Kemelut Hidup]]'' (mendapat [[Festival Film Indonesia 1979|Piala Citra 1979]]) memasukkan namanya pada jajaran sineas hebat Indonesia.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=63}}</ref> Ia juga menyutradarai film ''[[Salah Asuhan]]'' (1972), ''[[Jembatan Merah (film)|Jembatan Merah]]'' (1973), ''[[Bulan di Atas Kuburan]]'' (1973), dan sederet judul film lainnya.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|pp=63–64}}</ref> Salah satu film karya Asrul Sani yang kembali populer pada tahun 2000-an adalah ''[[Nagabonar]]'' yang dibuat sekuelnya, ''[[Nagabonar Jadi 2]]'' oleh sineas kenamaan [[Deddy Mizwar]].
 
Selain menulis puisi, cerpen, esai, naskah teater, dan skenario film, dia banyak menerjemahkan karya sastra mancanegara. Sementara bergiat di film, pada masa-masa kalangan komunis aktif untuk menguasai bidang kebudayaan, Asrul mendampingi [[Usmar Ismail]] ikut menjadi arsitek lahirnya LESBUMI (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) dalam tubuh partai politik [[Nahdlatul Ulama|Nahdhatul Ulama]]. Lembaga yang berdiri pada tahun 1962 itu, didirikan untuk menghadapi aksi seluruh front kalangan "kiri". Usmar Ismail menjadi Ketua Umum, sedangkan Asrul sebagai wakilnya.<ref>{{Cite web|date=2019-03-01|title=Sejarah Pendirian Lesbumi III|url=https://jagadbudaya.com/gagasan/sejarah-pendirian-lesbumi-iii/|website=Jagad Budaya|language=id-ID|access-date=2021-02-14}}</ref> Pada saat itu ia juga menjadi Ketua Redaksi penerbitan LESBUMI, Abad Muslimin.
Selain menulis puisi, cerpen, esai, naskah teater, dan skenario film, dia banyak menerjemahkan karya sastra mancanegara.
 
Memasuki [[Orde Baru]], sejak tahun 1966 Asrul menjadi angota [[DPR]] mewakili NU. Terpilih lagi pada periode 1971-1976 mewakili [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) untuk provinsi Sumatera Barat.<ref>{{cite news|title=Daftar nama-nama tjalon jang terpilih untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan tahun 1971|work=Siaran Pemilihan Umum|location=[[Jakarta]]|date=14 August 1971|p=3}}</ref><ref>https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA143</ref> Sementara itu sejak tahun 1968 terpilih sebagai anggota DKJ (Dewan Kesenian Jakarta) dan pada tahun 1976-1979 menjadi Ketua DKJ. Sejak tahun 1970, Asrul diangkat menjadi salah satu dari 10 anggota Akademi Jakarta. Ia juga pernah menjadi Rektor LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta), yang kini bernama [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ). Asrul beberapa kali duduk sebagai anggota [[Lembaga Sensor Film|Badan Sensor Film]], dan pada tahun 1979 terpilih sebagai anggota dan Ketua [[Dewan Film Nasional]]. Pada tahun 1995, ia menjadi anggota BP2N ([[Badan Pertimbangan Perfilman Nasional]]).
Sementara bergiat di film, pada masa-masa kalangan komunis aktif untuk menguasai bidang kebudayaan, Asrul, mendampingi [[Usmar Ismail]], ikut menjadi arsitek lahirnya LESBUMI (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) dalam tubuh partai politik [[Nahdhatul Ulama]], yang mulai berdiri tahun [[1962]], untuk menghadapi aksi seluruh front kalangan "kiri". Usmar Ismail menjadi Ketua Umum, Asrul sebagai wakilnya.<ref>{{Cite web|date=2019-03-01|title=Sejarah Pendirian Lesbumi III|url=https://jagadbudaya.com/gagasan/sejarah-pendirian-lesbumi-iii/|website=Jagad Budaya|language=id-ID|access-date=2021-02-14}}</ref> Pada saat itu ia juga menjadi Ketua Redaksi penerbitan LESBUMI, Abad Muslimin.
 
== Kehidupan pribadi ==
Memasuki [[Orde Baru]], sejak tahun 1966 Asrul menjadi angota [[DPR]] mewakili NU, terpilih lagi pada periode 1971-1976 mewakili [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) untuk provinsi Sumatra Barat kotamadya Solok.<ref>{{cite news|title=Daftar nama-nama tjalon jang terpilih untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan tahun 1971|work=Siaran Pemilihan Umum|location=[[Jakarta]]|date=14 August 1971|p=3}}</ref> Sementara itu sejak tahun 1968 terpilih sebagai anggota DKJ (Dewan Kesenian Jakarta). Pada tahun 1976-79 menjadi Ketua DKJ. Sejak tahun 1970 diangkat menjadi salah satu dari 10 anggota Akademi Jakarta. Pernah menjadi Rektor LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta), kini bernama [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ). Pernah beberapa kali duduk sebagai anggota [[Lembaga Sensor Film|Badan Sensor Film]], tahun 1979 terpilih sebagai anggota dan Ketua [[Dewan Film Nasional]], Sejak tahun 1995 menjadi anggota BP2N ([[Badan Pertimbangan Perfilman Nasional]]).
Dalam hidupnya Asrul Sani menikah dua kali. Pertama dengan Siti Nuraini, seorang penyair wanita. Kedua, dengan [[Mutiara Sani|Mutiara Sarumpaet]], seorang artis film dan sinetron yang lebih terkenal dengan nama Mutiara Sani. Dari kedua perkawinan ini, Asrul memperoleh tiga orang putra dan tiga orang putri.
 
Bersama Siti Nuraini, anak-anaknya yakni Fedja Annur Sani, Safira Annu Sani, dan Aini Saini Hutasoit.<ref>{{Cite web|last=IHW|title=Ahli Waris Utama, Istri Kedua atau Anak dari Istri Pertama?|url=https://hukumonline.com/berita/a/ahli-waris-utama-istri-kedua-atau-anak-dari-istri-pertama-hol19416/|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2023-06-30}}</ref>
 
== Karya ==
Baris 95 ⟶ 108:
* ''Inspektur Jendral'', drama [[Nikolai Gogol]] (1986)
 
== NominasiPenghargaan dan penghargaannominasi ==
{| class="wikitable"
===[[Festival Film Indonesia]]===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
! Penghargaan
! style="width: 33px; background: #ecc850;" | Tahun
! Tahun
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Kategori
! Kategori
! style="width: 100px; background: #ecc850;" | Karya yang dinominasikan
! Karya yang dinominasikan
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Hasil
! Hasil
|-
| scope= "row" rowspan= "216" | '''[[Festival Film Indonesia 1979|1979]]'''
|[[Sutradara Terbaikrowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik1979|1979]]
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
|rowspan="2"|<center> ''[[Kemelut Hidup]]''
| rowspan= "2" | ''[[Kemelut Hidup]]''
|{{nom}}
| {{nom}}
|-
| [[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
| {{won}}
|-
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1981|1981]]
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
| rowspan= "2" |<center> ''[[Para Perintis Kemerdekaan]]''
| {{nom}}
|-
| rowspan= "3" |[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1982|1982]]
|<center> ''[[Bawalah Aku Pergi]]''
| {{won}}
|-
| rowspan= "3" | [[Festival Film Indonesia 1983|1983]]
| rowspan= "2" |<center> ''[[Titian Serambut Dibelah Tujuh]]''
| {{won}}
|-
| rowspan= "2" | [[Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Cerita Asli Terbaik]]
| {{nom}}
|-
|<center> ''[[Sorta, (Tumbuh Bunga di Sela Batu)]]''
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1986|1986]]
| rowspan= "2" |[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
|<center> ''[[Kejarlah Daku... Kau Kutangkap]]''
| {{won}}
|-
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1987|1987]]
| rowspan= "2" |<center> ''[[Nagabonar]]''
| {{won}}
|-
|[[Cerita Aslirowspan= Terbaik"2" Festival| FilmPenulis Indonesia|Cerita Asli Terbaik]]
| {{won}}
|-
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1988|1988]]
| rowspan= "2" | ''[[Istana Kecantikan]]''
|[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
| {{nom}}
|rowspan="2"|<center> ''[[Istana Kecantikan]]''
|{{nom}}
|-
| rowspan= "3" | Penulis Skenario Terbaik
|[[Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Cerita Asli Terbaik]]
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1989|1989]]
| ''[[Noesa Penida (film 1988)|Noesa Penida]]''
|rowspan="2"|[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
| {{nom}}
|<center> ''[[Noesa Penida (film 1988)|Noesa Penida]]''
|{{nom}}
|-
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1992|1992]]
|<center> ''[[Kuberikan Segalanya]]''
| {{nom}}
|-
|[[Cerita Asli Terbaik Festival FilmPenulis Indonesia|Cerita Asli Terbaik]]
|<center> ''[[Nada dan& Dakwah]]''
| {{won}}
|-
|}
Baris 172 ⟶ 184:
''Kejarlah Daku Kau Kutangkap'' (1985) memenangkan Piala Citra pada tahun 1986, Piala Antemas dan Piala Bing Slamet. ''Naga Bonar'' (1986) memenangkan Piala Citra pada tahun 1987.<ref name="imanjaya49">{{harvnb|Imanjaya|2006|p=49}}</ref>
 
Sani menerima Anugerah Seni pada tahun 1969 dan Medali [[Bintang Mahaputera]] pada tahun 2000 dari Pemerintah Indonesia.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=60}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 190 ⟶ 202:
{{wikisource|Asrul Sani}}
* {{imdb nama|id=0762760|nama=Asrul Sani}}
* {{id}} [httphttps://www.indonesianfamoustriksimple.com/ensiklopedi2021/a11/biografi-asrul-sani/index-dan-karyanya.shtmlhtml Profil diAsrul tokohindonesia.comSani dan Karyanya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070313110210/http://www.indonesianfamous.com/ensiklopedi/a/asrul-sani/index.shtml |date=2007-03-13 }}
* {{id}} [http://republikpos.com/2008/05/naga-bonar-apa-kata-asrul-sani Profil Asrul Sani di Republikpos.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160302233352/http://republikpos.com/2008/05/naga-bonar-apa-kata-asrul-sani |date=2016-03-02 }}
 
{{Authority control}}
 
{{lifetime|1926|2004|Sani, Asrul}}
[[Kategori:Bangsawan Indonesia]]
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Minangkabau]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Dokter hewan]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Dramawan Indonesia]]
[[Kategori:Esais Indonesia]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Sinematografer Indonesia]]
[[Kategori:Penyunting film Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh teater Indonesia]]
[[Kategori:SastrawanAlumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Esais Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Pasaman]]
[[Kategori:Tokoh SumateraAngkatan Barat45]]
[[Kategori:SenimanTokoh IndonesiaNahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Partai Nadhlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Anggota DPR-GR 1966–1971]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1971–1977]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera]]